Disusun oleh:
I. BIODATA
A. IDENTITAS KLIEN :
1. Nama (Inisial) : Ny. S
2. Tempat tanggal lahir/Umur : Long Saan, 08-09-1957/ 64 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Status perkawinan : Menikah
5. Agama : Protestan
6. Pendidikan : SMP
7. Pekerjaan : Petani
8. Alamat : Pimping RT.04, Bulungan
9. Tanggal masuk RS : 11 Juli 2022
10. Tanggal pengkajian : 15 Juli 2022
11. Diagnosa medik : Gagal Nafas, Ao CKD on HD
12. Golongan darah : O rhesus +
13. Rencana therapy : Dilakukan Pemasangan VM
B. IDENTITAS PENANGGUNG :
Keterangan:
K : Klien : Perempuan
C. CAIRAN
Kondisi Sebelum sakit Saat ini
1. Jenis minuman Air putih, teh dan kopi Susu nefrisol
2. Frekuensi minum Kurang minum 3x150 cc
3. Kebutuhan cairan 1200 cc 900 cc, BC: +300 cc
4. Cara pemenuhan minum Selang NGT
E. ISTIRAHAT TIDUR
Kondisi Sebelum sakit Saat ini
1. Jam tidur
Siang Jarang tidur siang Tidak dapat dikaji
Malam Tidur malam jam 9
2. Pola tidur 6-8 jam sehari Tidak dapat dikaji
3. Kebiasaan sebelum tidur berdoa Tidak dapat dikaji
4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak dapat dikaji
F. OLAH RAGA
Kondisi Sebelum sakit Saat ini
1. Program olah raga Tidak ada Tidak ada
2. Jenis dan frekuensi Tidak ada Tidak ada
3. Kondisi setelah - -
olah raga
G. PERSONAL HYGIENE
Kondisi Sebelum sakit Saat ini
1.Mandi Frekuensi, 2 kali sehari di kamar Sehari sekali di tempat
cara,dimana/tempat, mandi tidur (diseka)
2. Cuci Rambut Setiap hari dengan cara Selama dirawat belum
a. frekuensi b. cara keramas pakai sampo pernah keramas
3. Gunting kuku Semiggu sekali dengan Belum potong kuku
a. frekuensi b. cara gunting kuku selama di Rumah Sakit
4. Gosok gigi 2 kali sehari saat mandi 2 kali sehari dilakukan
a. frekuensi b. cara dan mau tidur oleh perawat
I. REKREASI
Kondisi Sebelum sakit Saat ini
1. Waktu luang Setiap hari minggu Tidak ada
2. Waktu senggang Setiap hari minggu Tidak ada
keluarga
3. Kegiatan hari libur Ke gereja Tidak ada
berkumpul dengan
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
A. KEADAAN UMUM KLIEN
Pada saat pengkajian keadaan umum klien jelek, kesadaran
soporcoma, terpasang Bedside Monitor, manset pada lengan kiri, lead
chest, oksimetri jari telunjuk tangan kiri, terpasang restrein pada
ekstrimitas atas, terpasang CVC dengan drip norepinephrine 0,7 mcg/
kgbb/ i, terpasang NGT No.16, terpasang Dower cateter no. 18,
terpasang ETT no.7 dengan nafas support Ventilasi Mekanik mode SIM
Rr: 16 x/ i, VTE: 350 ml, FiO2: 70%, Tinsp: 1,2 s, I:E 1:2, PEEP: 8
cmH2o, PS: 12 cmH2o SPO2: 95-96%, upaya napas dan bantuan
ventilator tidak sinkron, jalan nafas terdapat sekret, produksi urine tidak
ada, jadwal HD (selasa, kamis, sabtu).
B. TANDA-TANDA VITAL
1. Suhu :36,3 Oc
2. Nadi : 67 x/ menit
3. Respirasi : 20 x/ menit
4. TD : 114/67 mmHg
C. ANTROPOMETRI
1. Tinggi Badan : tidak di ukur
2. Berat Badan : tidak di ukur
D. SISTEM PERNAFASAN
1. Hidung:
Tidak ada pernafasan cuping hidung, posisi septum nasi di tengah,
tidak ada secret atau sumbatan pada lubang hidung, ketajaman
penciuman tidak dapat dikaji, dan tidak ada kelainan. Terpasang
NGT No.16, tidak ada produksi residu.
2. Leher:
Kelenjar getah bening tidak teraba, tiroid tidak teraba, posisi
trakea terletak di tengah.
3. Dada
Klien sesak, tidak ada reflek batuk, bentuk dada simetris, frekuensi
30 x/ menit, irama nafas teratur sesuai ventilasi mekanik, pola
nafas tidak normal (dispneu), tidak ada pernafasan cuping hidung,
tidak ada otot bantu nafas. Vocal premitus teraba sama kanan dan
kiri. Tidak dapat dikaji krepitasi. Batas paru dan hepar normal ICS
ke-4. Suara perkusi redup. Suara nafas pada auskultasi terdengar
ronchi pada lapang paru.
3. SISTEM CARDIOVASKULER
1. Conjuctiva: merah muda
2. Bibir: mukosa bibir kering
3. Arteri carotis: kuat
4. Tekanan vena jugularis: tidak meninggi
5. Ukuran jantung: NormaL, Ictus cordis tidak tampak
6. Suara/ bunyi jantung: lup dup tidak ada bunyi tambahan
7. Capillary refilling time kurang dari 2 detik
4. SISTEM PENCERNAAN
1. Sklera: tidak icterus
2. Bibir: lembab
3. Mulut: bersih tidak ada stomatitis, gigi masih lengkap, kemampuan
menelan tidak ada, terpasang NGT No.16
4. Gaster: tidak ada kembung, tidak ada nyeri, gerakan peristaltik
normal, bising usus 17 x/ menit.
5. Abdomen (perkusi dan palpasi): tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan pada Mc Berney.
6. Anus: tidak ada lecet dan tidak ada hemoroid
5. SISTEM PENGINDERAAN
1. Mata Mata lengkap dan simetris kanan dan kiri tidak ada
pembengkakan pada kelopak mata, sclera putih, konjungtiva merah
muda, palpebra tidak ada edema, kornea jernih, reflek cahaya (+),
pupil isokor 3/3 mm.
2. Hidung
a. Warna membrane mukosa: merah muda
b. Fungsi penciuman tidak dapat dikaji, trauma tidak ada,
epistaksis tidak ada
c. Polip: tidak ada
d. Deviasi septum: tidak ada, terpasang NGT No.16
e. Sekret: ada
f. Sillia: ada
2. Telinga
a. Keadaan daun telinga simetris kanan dan kiri, kanal auditorius:
bersih kanan dan kiri, tidak ada serumen
b. Fungsi pendengaran: tidak dapat dikaji
c. Test Fungsi pendengaran : tidak dapat dikaji
6. SISTEM PERSARAFAN
1. Fungsi cerebral:
a. Status mental: tidak dapat dikaji.
b. Tingkat kesadaran/ GCS: soporcoma/ E1M3Vx
2. Fungsi cranial:
a. N I: klien tidak dapat di nilai/ dikaji
b. N II: klientidak dapat di nilai/ dikaji
c. N III: klien tidak dapat di nilai/ dikaji
d. N IV: pupil mengecil saat dirangsang cahaya
e. N V: klien tidak dapat di nilai/ dikaji
f. N VI: klien tidak dapat di nilai/ dikaji
g. N VII: klien tidak dapat di nilai/ dikaji
h. NVIII: klien tidak dapat mendengar gesekan jari
i. N IX: uvula simetris
j. N X: klien tidak dapat di nilai/ dikaji
k. NXI: klien tidak dapat di nilai/ dikaji
l. N XII: klien tidak dapat di nilai/ dikaji
3. Fungsi motorik: massa otot tidak baik, tonus otot kekuatan otot 2
4. Fungsi Sensorik: tidak dapat merasakan sentuhan, rangsangan dan
rasa sakit
5. Fungsi cerebellum: klien tidak dapat di nilai/ dikaji
6. Reflex: klien tidak dapat di nilai/ dikaji, Babinski (ditemukan
adanya gerakan fleksi pada jari-jari) Iritasi meningen: kaku kuduk
(-), laseque sign (-), kerniq sign (-), brudzinski I dan II (-)
7. SISTEM MUSKULOSKELETAL
1. Kepala: Bentuk kepala: normal, gerakan: normal
2. Vertebrae: Scoliosis (-) Kiposis (-) Lordosis (-) Gerakan normal
Fungsi gerak normal ROM tidak bisa di kaji
3. Pelvis: Gaya jalan tidak dapat dikaji, Gerakan normal tidak dapat
dikaji, Trendelenberg Test dan Ortolani Barlow tidak dapat dikaji,
ROM pasif.
4. Lutut: Bengkak (-) Kaku (-) Gerakan normal Mc. Murray Test
tidak bisa di kaji, Ballotement Test tidak bisa dikaji
5. Kaki: ke dua tungkai kaki bengkak (oedem tungkai), gerakan
normal kemampuan jalan tidak dapat dikaji, respon motorik fleksi
abnormal (3).
6. Tangan: ke dua lengan tangan bengkak, respon motorik fleksi
abnormal (3), ROM pasif.
7. Cara berdiri (Normal/ Tidak): tidak bisa di kaji
8. Posisi berdiri (Lengkung Spinal, servikal, thorakal): tidak dapat di
kaji
9. Postur saat duduk (Normal/ Tidak): tidak dapat di kaji
10. Sendi:
• Pembengkakan (Ada/ Tidak): tidak ada
• Inflamasi (Ada/ Tidak): tidak ada
• Kekakuan (Ada/T idak): tidak ada
• Penurunan gerak sendi (Ada/ Tidak): ada
8. SISTEM INTEGUMEN
1. Rambut: Warna (hitam) Mudah dicabut (tidak)
3 DS: - Klien tidak dapat dikaji Spasme jalan nafas, Bersihan jalan
DO: Hipersekresi jalan nafas tidak
- Klien terpasang ETT no.7 nafas efektif
dengan nafas support Ventilasi (D.0001)
Mekanik mode SIM Rr: 16 x/i,
VTE: 350 ml, FiO2: 70%,
Tinsp: 1,2 s, I:E 1:2, PEEP: 8
cmH2o, PS: 12 cmH2o SPO2:
95-96%,
- Tanda tanda vital :
114
- BP : mmHg
31
- MAP : 59 mmHg
- HR : 67 x/ menit
- S : 36°- 36, 5°C.
- RR : 30x/ menit
- SPO2: 95-96%
- Tidak ada reflek batuk
- Suara perkusi redup.
- Terdengar ronkhi pada lapang
paru
- Jalan nafas terdapat sekret
- Pada hasil USG terdapat efusi
pleura sinistra
4 DS: - Klien tidak dapat dikaji Disfungsi ginjal Hipervolemia
DO: (D.0022)
- Oedema pada ke dua tangan
dan kaki
- Suara perkusi redup.
- Terdengar ronkhi pada lapang
paru
- Mukosa kering
- Balance cairan + 300 cc
- Tanda tanda vital :
114
- BP : mmHg
31
- MAP : 59 mmHg
- HR : 67 x/ menit
- S : 36°- 36, 5°C.
- RR : 30x/ menit
- SPO2: 95-96%
- Hasil pemeriksaan
laboratorium tgl 14-07-2022:
- Hemoglobin 9,4 g/ dL
- Ureum 47,50 mg/ dL
- Kreatinin 1,86 mg/ dL
Terapeutik:
1. Bersihkan secret pada mulut,
hidung, dan trakea jika perlu
2. Pertahankan kepatenan jalan
napas
3. Berikan oksigen tambahan,
bila perlu
Edukasi:
1. Ajarkan pasien dan keluarga
cara menggunakan oksigen di
rumah
Kolaborasi:
1. Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
2. Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas dan/
atau tidur
2 Gangguan penyapihan Setelah dilakukan A. Penyapihan Ventilasi
ventilator (D.0002) b/d intervensi keperawatan Mekanik (I.01021)
hambatan upaya napas, selama 3x24 jam Observasi:
ditandai dengan: penyapihan ventilator 1. Periksa kemampuan untuk
DS : Meningkat dengan disapih (meliputi hamodinamik
- Klien tidak dapat di kaji kriteria hasil: stabil, kondisi optimal, bebas
DO : - Kesinkronan bantuan infeksi)
- Klien terpasang ETT no.7 ventilator menurun
2. Monitor prediktor kemampuan
- Penggunaan otot
dengan nafas support untuk mentolerir penyapihan
bantu napas menurun
Ventilasi Mekanik mode - Napas gasping 3. Monitor tanda tanda kelelahan
SIM Rr: 16 x/i, VTE: 350 menurun otot pernafasan
ml, FiO2: 70%, Tinsp: 1,2 - Napas dangkal 4. Monitor status cairan dan
s, I:E 1:2, PEEP: 8 menurun elektrolit
cmH2o, PS: 12 cmH2o - Agitasi menurun Terapeutik:
SPO2: 95-96%, - Lelah menurun 1. Posisikan pasen semi
- Tanda tanda vital : - Perasaan kuatir alat Fowler (30-45 derajat)
- BP : 114/31 mmHg rusak menurun 2. Lakukan pengisapan jalan
- MAP : 59 mmHg - Napas paradoks nafas, jika perlu
- HR : 67 x/ menit abdominal menurun 3. Berikan fisioterapi dada, jika
- S : 36°- 36, 5°C. - Diaforesis menurun perlu
- RR : 30x/ menit - Frekuensi napas 4. Lakukan ujicoba penyapihan
- SPO2: 95-96% membaik 5. Gunakan teknik relaksasi, jika
- Upaya napas dan bantuan - Nilai gas darah arteri perlu
ventilator tidak sinkron membaik
6. Hindari pemberian sedasi
- Upaya napas
- Hasil laboratorium tgl 14- farmakologis selama
membaik
07-2022 BGA Arteri. percobaan penyapihan
- Auskultasi suara
- pH : 7,325 inspirasi membaik 7. Berikan dukungan psikologis
- PaO2 : 128,0 mmHg - Warna kulit membaik
- PaCO2 : 53,4 mmHg
- HCO3 : 28,1 mmol/ l
- BE : 2,0 Edukasi:
- O2 saturasi 96% 1. Ajarkan cara pengontrolan
- FiO2 70% nafas saat penyapihan
- Pf Ratio 182,8 (ARDS Kolaborasi:
Moderate) 1. Kolaborasi pemberian obat
yang meningkatkan
kepatenan jalan nafas dan
pertukaran gas
B. Pemantauan Respirasi
(I.01014)
Observasi :
1. Monitor frekuensi,
irama, kedalaman dan upaya
napas
2. Monitor pola napas
(seperti bradipnea, takipnea,
hiperventilasi, kussmaul,
cheyne-stokes, biot, atksik)
3. Monitor kemampuan
batuk efektif
4. Monitor adanya produksi
sputum
5. Monitor adanya sumbatan
jalan napas
6. Palpasi kesimetrisan ekspansi
paru
7. Auskultasi bunyi napas
8. Monitor saturasi oksigen
9. Monitor nilai AGD
10. Monitor hasil X-ray Toraks
Terapeutik :
1. Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
2. Dokumnetasikan hasil
pemantauan
Edukasi:
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
2. Informasi hasil pemantauan,
jika perlu
B. Pemantauan Respirasi
(I.01014)
Observasi :
1. Monitor frekuensi,
irama, kedalaman dan upaya
napas
2. Monitor pola napas
(seperti bradipnea, takipnea,
hiperventilasi, kussmaul,
cheyne-stokes, biot, atksik)
3. Monitor kemampuan
batuk efektif
4. Monitor adanya produksi
sputum
5. Monitor adanya sumbatan
jalan napas
6. Palpasi kesimetrisan ekspansi
paru
7. Auskultasi bunyi napas
8. Monitor saturasi oksigen
9. Monitor nilai AGD
10. Monitor hasil X-ray Toraks
Terapeutik :
1. Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
2. Dokumnetasikan hasil
pemantauan
Edukasi:
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
2. Informasi hasil pemantauan,
jika perlu