Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

H DENGAN
ASMA BRONCHIAL DI RUANG KRISAN
RUMAH SAKIT PELAMONIA
MAKASSAR

Disusun Oleh

Yulinar liatu
(4120010)

CI LAHAN CI INSTITUSI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2021
PENGKAJIAN KMB
I. Biodata
A. Identitas klien
1. Nama/Nama panggilan : Ny. H
2. Tempat tgl lahir/usia : Jeneponto, 31 – 12- 1961
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : islam
5. Pendidikan : SMA
6. Alamat : Jl. Rajawali aslob blok 6
7. Tgl masuk : 23 maret 2021
8. Tgl pengkajian : 24 maret 2021
9. Diagnose medic : Asma Bronchial

II. Keluhan utama/Alasan masuk rumah sakit : pasien mengatakan sesak sejak 2
hari yang lalu disertai dengan batuk lender warna putih

III. Riwayat kesehatan


A. Riwayat kesehatan sekarang : sesak disertai batuk berlendir
B. Riwayat kesehatan lalu
1. Kecelakaan yang pernah di alami : tidak ada
2. Pernah dioperasi  
: pernah, operasi fraktur, dirawat dirumah sakit
: rumah sakit pelamonia
3. Alergi : makanan obat-obatan zat/sustansi kimia
: tidak ada alergi
4. Konsumsi obat-obatan bebas : tidak ada
5. Perkembangan anak dibanding saudara lainnya : lambat, sama,
cepat : sama
6. Informasi relevan : pasien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit
Rs bahagia dengan penyakit asma dan hipertensi
C. Riwayat kesehatan keluarga
1. Genogram

Ket :
: perempuan

: laki-laki

: pasien

: meninggal

2. Penyakit anggota keluarga : pasien mengatakan ibu dan bapak pasien mempunyai
riwayat hipertensi dan DM

IV. Riwayat spiritual


1. Support system dalam keluarga : Nampak keluarga mensuport pasien
untuk cepat sembuh
2. Keyakinan keagamaan : pasien mengatakan pada saat sakit sudah jarang
untuk melakukan ibadah sholat
V. Aktifitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum sakit Sesudah sakit
1. Selera makan baik Baik
2. Menu makan Nasi, ikan, Bubur
sayur
3. Frekuensi makan 3 x sehari 3 x sehari
4. Makanan yang disukai Nasi goreng Tidak ada
5. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
6. Pembatasan pola Tidak Tidak
makan
7. Cara makan Sendiri sendiri
8. Ritual saat makan Berdoa berdoa

B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Sesudah sakit
1. Jenis minuman Air putih dan teh Air putih
2. Frekuensi minum 7 gelas sehari 4 gelas sehari
3. Kebutuhan cairan Melalui oral Melalui oral dan intra vena
4. Car pemenuhan oral Oral, intra vena

C. Eliminasi BAB/BAK
Kondisi Sebelum Sesudah sakit
sakit
1. Tempat pembuangan WC WC
2. Frekuensi (waktu) 2 x sehari 1 x sehari
3. Konsistensi Padat/normal Padat/normal
4. Kesulitan Lancer Lancer
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada

D. Istrahat tidur

Kondisi Sebelum sakit Sesudah sakit


1. Jam tidur
a. Siang 15.00 12.00
b. Malam 12.00 22.00
2. Pola tidur Baik Susah tidur
3. Kebiasaan sebelum Berdoa Berdoa
tidur
4. Kesulitan tidur Tidak Iya

E. Personal hygiene

Kondisi Sebelum sakit Sesudah sakit


Mandi
a. Cara Sendiri Di bantu
b. Frekuensi 2 x sehari 1 x sehari
c. Alat mandi Sabun, sikat gigi, shampo Sabun, sikat gigi
Cuci rambut
a. Frekuensi 3 x seminggu Tidak pernah
b. Cara Menggosok Tidak ada
Gunting kuku
a. Frekuensi 1 x seminggu Tidak pernah
b. Cara Memotong Tidak pernah
Gosok gigi
a. Frekuensi 3 x sehari 1 x sehari
b. Cara menggosok Menggosok

F. Aktifitas/mobilitasi fisik
Kondisi Sebelum Sesudah sakit
sakit
1. Kegiatan sehari-hari IRT Tidak ada
2. Pengaturan jadwal Baik Tidak ada
harian
3. Penggunaan alat Tidak ada Tidak ada
Bantu Aktifitas
4. Kesulitan pergerakan Tidak Tidak
tubuh

G. Rekreasi
Kondisi Sebelum sakit Sesudah sakit
Perasaan saat sekolah senang Tidak
Waktu luang digunakan istrahat
Perasaan setelah bermain Senang Tidak pernah
Waktu senggang klg Pergi berlibur
Kegiatan hari libur Tidak ada Tidak ada

Baik, lemah, sakit berat : pasien tampak sesak

B. Tanda – tanda vital


TD : 130/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36
P : 32x/i
C. System pernafasan
1. Hidung : simetris  ,pernafasan cuping hidung ,secret ,polip
,epistaksis
2. Leher : pembesaran kelenjer ,tumor : Normal
3. Dada : bentuk dada normal  ,barrel ,pigeon chest
perbandingan ukuran anterior-porserior dengan transversal :
Gerakan dada : simetris  ,terdapat retraksi ,pernafasan
Suara nafas : vocal fremius ,ronchi  ,whezzing  stridor
relles , clubbing finger
4. Informasi relevan
D. System cardiovaskuler
1. Conjungtiva , anemia ,bibir pucat  ,arteri carotis
kuat/lemah: lemah ,tekanan vena jagularis : meninggi/tidak
2. Ukuran jantung : normal  ,membesar icrus cordis/apex
3. Suara jantung : S ,S2 bising aorta ,murmur ,gallop
4. Capillary refilling time detik
5. Informasi relevan : tidak ada masalah
E. System pencernaan
1. Sclera : icterus/tidak lembab  , bibir lembab , kering,
pecah-pecah, labio skizis
2. Mulut : stomatitis  palate skizis, jumlah gigi: lengkap, kemampuan
menelan : baik
3. Gaster : kembung nyeri gerakan peristaltis
4. Abdomen : hati : teraba lien, ginjal , feses
5. Anus : lecet, hemorrhoid : baik
6. Informasi relevan : tidak ada masalah
F. System indera
1. Mata
-kelopak mata : baik , bulu mata, baik, alis baik
-visus : baik
-lapang pandang
2. Hidung
- Penciuman : baik, perih dihidung : tidak ada, trauma : tidak,
mimisan : tidak
- Secret yang menghalangi penciuman : tidak ada
3. Telinga
- Keadaan daun telinga : kanal auditorius bersih, serumen tidak
ada
- Fungsi pendengaran : baik
4. Informasi relevan : tidak ada masalah

G. System saraf
1. Fungsi cerebral
a. Status mental : orientasi : baik, daya ingat, baik, perhatian dan
perhitungan baik, bahasa Indonesia
b. Kesadaran : E 4, M 6, V5
c. Bicara ekspresif dan reseptif : baik
2. Fungsi nervus cranial : Normal
3. Fungsi motoric : massa otot baik, tonus otot normal, kekuatan baik
4. Fungsi sensorik : suhu 36,3, nyeri : dibagian dada, getaran, posisi
diskriminasi
5. Fungsi cerebellum : koordinasi, keseimbangan
6. Reflex : bisep, trisep, patella, Babinski
7. Iritasi meningen : kaku kuduk, kernig sign, brudzinski sign
8. Informasi relevan : tidak ada masalah

H. System muskulo skeletal


1. Kepala : bentuk normal, gerakan baik
2. Vertebrae : scoliosis, ordosis, kiposis, gerakan ROM, fungsi
gerakan
3. Pelvis : gaya jalan : normal
4. Lutut : bengkak : tidak, kaku : tidak, gerakan : normal
5. Kaki : bengkak: tidak, gerakan : normal, kemampuan berjalan : baik
6. Tangan: bengkak : tidak, gerakan : normal, ROM
7. Kekuatan otot ke 4 ektremitas : baik
8. Informasi relevan : tidak ada masalah

I. System integument
1. Rambut : warna : hitam, mudah tercabut: tidak
2. Kulit : warna : coklat, temperature : baik, kelembaban : lembab,
bulu kulit : sedikit, erupsi, tahi lalat : tidak ada
3. Kuku : warna : kuning, permukaan kuku, baik, mudah patah: tidak,
kebersihan : baik
4. Informasi relevan : tidak ada masalah
J. System endokrin
1. Kelenjar thyroid : baik
2. Eksresi urine berlebihan : tidak, polidipsi, polyphagia
3. Suhu tubuh : 36,6, keringat berlebihan : 
4. Riwayat bekas air seni dikelilingi semut : tidak
5. Informasi relevan :
K. System perkemihan
1. Edema palpebral , moon face , edema anasarka
2. Nocturia , dysuria ,kencing batu haematuria
3. Informasi relevan : tidak terpasang alat bantu seperti keteter
L. System reproduksi
1. Keadaan gland penis : uretra : baik, penis: normal
2. Testis : turun
3. Pertumbuhan rambut : kumis , janggut , rambut ketiak 
4. Pertumbuhan jakun : normal, perubahan suara tidak
5. Informasi relevan
M. System imun
1. Alergi : pasien mengatakan tidak ada alergi
2. Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : tidak ada

VI. Test diagnostic


Hasil pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
WBC 15,00 4,4-11,3 10^3/UL
RBC 4,60 3,8-5,2 10^6/UL
HGB 13,2 11,7-15,5 g/dl
HCT 39,6 35,0-47,0 %
MCV 86,1 84,0-96,0 Fl
MCH 28,7 26,5-33,5 Pg
PLT 355 150-450 10^3/UL
RDW-SD 43,5 37,0-54,0 %
RDW-CV 14,0 11,0-16,0 %
PDW 13,6 11,5-14,5 Fl
MPV 11,6 9,0-13,0 Fl
P-LCR 37,8 13,0-43,0 %
PCT 0,41 0,17-0,35 %
NRBC# 0,00 0,00-24,00 10^3/UL
NEUT# 8,76 1,5-7,0 10^3/UL
LYMPH# 4,07 1-3,7 10^3/UL
MONO# 0,74 0,00-0,70 10^3/UL
EO# 1,31 0,00-0,40 10^3/UL
BASO# 0,12 0,00-0,10 10^3/UL
IG# 0,06 0-7 10^3/UL
NRBC% 0,00 0,00-24,00 %
NEUT% 58,5 50,0-70,0 %
LYMPH% 27,1 25,0-40,0 %
MONO% 4,94 2-8 %
EO% 8,7 0-0,4 %
BASO% 0,8 0,0-0,10 %
IG% 0,4 0,0-0,5 %

VII. Terapi saat ini

1. Infus RL 20 TPM
2. dexamethasone 1 amp 3 x 1
3. azitromycin oral 1x1
4. conbicent nebulizer 3x1

KLASIFIKASI DATA
DATA SUBJEKTIF DATA OBYEKTIF
- Pasien tampak lemah
- pasien mengatakan sering batuk - Pasien tampak sesak
berdahak/lendir - Terdengar bunyi ronchi dan whezzing
- Pasien mengatakan sulit untuk saat di auskultasi
mengeluarkan dahak/lendir - TTV :
- Pasien mengatakan akan merasa TD : 130/80 mmHg
sesak setiap sore N : 80 x/i
S : 36x/i
P : 32 x/i
ANALISA DATA
Nama inisial / umur :Ny. H / 59 tahun
Ruang / kamar : krisan / 4 B

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS: Pencetus serangan Bersihan jalan nafas
- pasien mengatakan (alergen) tidak efektif
sering batuk ↓ (D0001)
berdahak/lendir Reaksi antigen & antibodi
- Pasien mengatakan sulit ↓
untuk mengeluarkan Dikeluarkannya substansi
dahak/lendir vasoaktif (histamin,
DO : bradikinin, & anafilaksin)
- Pasien tampak sesak ↓
nafas ↑ permeabilitas kapiler
- Terdengar bunyi ronchi ↓
dan whezzing saat Kontraksi otot polos
auskultasi Edema mukosa
- TTV : Hipersekresi
TD : 130/80 mmHg ↓
N : 80 x/i Obstruksi jalan nafas
S : 36x/i ↓
P : 32 x/i Tidak efektifnya bersihan
jalan nafas

2 DS : Pencetus serangan Pola nafas tidak


- Pasien mengatakan (alergen) efektif (D0005)
akan merasa sesak ↓
setiap sore Reaksi antigen & antibodi
DO : ↓
- Pasien tampak sesak Dikeluarkannya substansi
- Terdengar bunyi ronchi dan vasoaktif (histamin,
whezzing saat di auskultasi bradikinin, & anafilaksin)
- TTV : ↓
TD : 130/80 mmHg Kontraksi otot polos
N : 80 x/i ↓
S : 36x/i Bronkospasme
P : 32 x/i ↓
Suplai O2 menurun

Merangsang
kemoreseptor sentral
(spons dan medulla
oblongata)

Hiperventilasi

Sesak

Pola nafas tidak efektif

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama inisial/umur : Ny. H / 59 tahun

Ruang/kamar : Krisan / 4B

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Bersihan jalan nafas tidak efekti berhubungan dengan spasme jalan nafas
2 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan suplai oksigen berkurang
RENCANA KEPERAWATAN
Nama inisial / umur : Ny. H
Ruang / kamar : Krisan / 4 B
Tanggal Diagnose keperawatan Hasil yang diharapkan Rencana tindakan Rasional
24 /03/ Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan Mandiri
21 tidak efekti berhubungan tindakan keperawatan 3
1. Auskultasi bunyi nafas, 1. Beberapa derajat spasme
dengan spasme jalan x 24 jam bersihan jalan
catat adanya bunyi nafas, bronkus terjadi dengan
nafas nafas dengan KH :
ex: mengi obstruksi jalan nafas dan
1. Produksi sputum
dapat/tidak
dari meningkat 1 ke
dimanifestasikan adanya
sedang 3
2. Kaji/pantau frekuensi nafas advertisius.
2. Whezzing dari
pernafasan, catat rasio 2. Tachipnea biasanya ada
meningkat 1 ke
inspirasi/ekspirasi pada beberapa derajat dan
cukup menurun 5
dapat ditemukan pada
penerimaan atau selama
3. Catat adanya derajat stress/adanya proses
dispnea, ansietas, distress infeksi akut.
pernafasan, penggunaan 3. Disfungsi pernafasan
obat bantu adalah variable yang
tergantung pada tahap
proses akut yang
4. Tempatkan posisi yang menimbulkan perawatan di
nyaman pada pasien, rumah sakit.
contoh: meninggikan 4. Peninggian kepala tempat
kepala tempat tidur, duduk tidur memudahkan fungsi
pada sandara tempat pernafasan dengan
tidur. menggunakan gravitasi.
5. Pertahankan polusi
lingkungan minimum, 5. Pencetus tipe alergi
contoh: debu, asap dll. pernafasan dapat
6. Tingkatkan masukan mentriger episode akut.
cairan sampai dengan 6. Hidrasi membantu
3000 ml/ hari sesuai menurunkan kekentalan
toleransi jantung sekret, penggunaan cairan
memberikan air hangat. hangat dapat menurunkan
7. Berikan obat sesuai kekentalan sekret,
indikasi bronkodilator penggunaan cairan hangat
dapat menurunkan spasme
bronkus.
7. Merelaksasikan otot halus
dan menurunkan spasme
jalan nafas, mengi, dan
produksi mukosa.

Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan 1. Monitor bunyi nafas 1. Untuk mengetahui irama
berhubungan dengan tindakan keperawatan tambahan (whezzing, kedalaman dan frekuensi
suplai oksigen selama 3x4 pola nafas mengi) pernafasan
berkurang dengan kriteria hasil : 2. Posisikan semi fowler 2. Untuk membantu dalam
1. Dyspnea dari pernafasan
meningkat 1 ke 3. Berikan minum air hangat 3. Membantu mengeluarkan
sedang 3 dahak
2. Penggunaan oto 4. Lakukan fisioterapi dada 4. Membantu mengeluarkan
bantu nafas dari dahak/lender
meningkat 1 ke 5. Berikan oksigen 5. Untuk membantu
sedang 3 pernafasan jika terasa
3. Frekuensi nafas sesak
dari memburuk 6. Ajarkan tekhnik batuk efektif 6. membantu pasien dalam
ke cukup batuk
membaik 4
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Nama inisial / umur : Tn. M / 23 tahun
Ruang / kamar : Krisan / 5
Tanggal DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI NAMA
PERAWAT
24 maret Bersihan jalan nafas 10.00 1. mendengarkan bunyi nafas tambahan
2021 tidak efektif 2. mengkaji frekuensi pernafasan
berhubunngan dengan 3. mencatat adanya derajat dispnue, ansietas,
spasme jalan nafas pernafasan penggunaan otot bantu
4. menempatkan pasien pada posisi yang nyaman
5. mempertahankan polusi lingkungan minimum
6. meningkatkan masukan cairan sampai dengan
3000 ml/hari sesuai toleransi jantung
7. memberikan obat sesuai indikasi bronkodilator
Pola nafas tidak efektif 1. memonitor bunyi nafas tambahan
berhubungan deengan 2. memposisikan pasien semi fowler
suplai oksigen 3. memberikan minuman air hangat
berkurang 4. melakukan fisioterapi dada
5. memberikan oksigen
6. mengajarkan tekhnik batuk efektif
25 maret Bersihan jalan nafas 14.00 1. mendengarkan bunyi nafas tambahan
2021 tidak efektif 2. mengkaji frekuensi pernafasan
berhubunngan dengan 3. mencatat adanya derajat dispnue, ansietas,
spasme jalan nafas pernafasan penggunaan otot bantu
4. menempatkan pasien pada posisi yang nyaman
5. mempertahankan polusi lingkungan minimum
6. meningkatkan masukan cairan sampai dengan
3000 ml/hari sesuai toleransi jantung
7. memberikan obat sesuai indikasi bronkodilator
Pola nafas tidak efektif 1. memonitor bunyi nafas tambahan
berhubungan deengan 2. memposisikan pasien semi fowler
suplai oksigen 3. memberikan minuman air hangat
berkurang 4. melakukan fisioterapi dada
5. memberikan oksigen
6. mengajarkan tekhnik batuk efektif
26 maret Bersihan jalan nafas 1. mendengarkan bunyi nafas tambahan
2021 tidak efektif 2. mengkaji frekuensi pernafasan
berhubunngan dengan 3. mencatat adanya derajat dispnue, ansietas,
spasme jalan nafas pernafasan penggunaan otot bantu
4. menempatkan pasien pada posisi yang nyaman
5. mempertahankan polusi lingkungan minimum
6. meningkatkan masukan cairan sampai dengan
3000 ml/hari sesuai toleransi jantung
7. memberikan obat sesuai indikasi bronkodilator
Pola nafas tidak efektif 1. memonitor bunyi nafas tambahan
berhubungan deengan 2. memposisikan pasien semi fowler
suplai oksigen 3. memberikan minuman air hangat
berkurang 4. melakukan fisioterapi dada
5. memberikan oksigen
6. mengajarkan tekhnik batuk efektif

EVALUASI
Nama inisial / umur : Tn. M / 23 tahun
Ruang / kamar : Krisan / 5
Tanggal NO EVALUASI SOAP NAMA
DX PERAWAT
24 maret 2021 1 S:
- pasien mengatakan masih batuk
disertai lendir
O:
- pasien tampak sesak
- pasien tampak susah mengeluarkan
lender
- pasien Nampak terpasang nebulizer
- TTV :
TD : 130 / 80 mmHg
N : 80 x/i
S : 36,5
P : 30 x/i
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
2 S:
- pasien mengatakan masih terasa
sesak
O:
- pasien nampak sesak
- pasien nampak lemah
- pasien Nampak terpasang oksigen
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- lanjutkan intervensi
25 maret 2021 1 S:
- pasien mengatakan masih terasa
sesak
- pasien mengatakan sudah bisa
mengeluarkan lendir
O:
- pasien tampak sesak
- TTV : TD : 120 / 80 mmHg
N : 70 x/i
S : 36,7
P : 25x/i
A:
- masalah belum teratasi
P:
- lanjutkan intervensi
2 S:
- pasien mengatakan sesaknya
berkurang
O:
- pasien tampak tenang
- TTV : TD : 120 / 80 mmHg
N : 70 x/i
S : 36,7
P : 22x/i
A:
- masalah belum teratasi
P:
- lanjutkan intervensi
26 maret 2021 1 S:
- pasien mengatakan sudah tidak sesak
- pasien mengatakan lendirnya
berkurang
O:
- pasien tampak tenang
- TTV : TD : 120 / 80 mmHg
N : 70 x/i
S : 36,7
P : 20x/i
A:
- Masalah teratasi
P:
- Hentikan intervensi
2 S:
- Pasien mengatakan sesaknya
berkurang
O:
- Pasien Nampak tenang
- TTV : TD : 120 / 80 mmHg
N : 70 x/i
S : 36,7
P : 20x/i
A:
- Masalah teratasi
P:
- hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai