OLEH :
ATIKAH, S.Kep.
( NIM. B0322710)
CI LAHAN CI INSTITUSI
I. Biodata
A. Identitas Pasien
1. Nama/Nama panggilan : An. A
5. Pendidikan : sd
6. Agama : islam
b. U s i a : 68 Tahun
c. Pendidikan : S1
2. Ibu
b. U s i a : 48 tahun
c. Pendidikan : S3
Keterangan:
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Garis serumah
V. Kebutuhan dasar
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Aqua Aqua
1700 ml 1700 ml
3. Kebutuhan cairan
Minum air putih sesering Di pasangi infus
4. Cara pemenuhan mungkin
a. Tempat pembuangan Wc Wc
b. Frekuensi (waktu) 1x/hari 1x/hari
c. Konsistensi
Tidak ada Tidak ada
d. Kesulitan
Tidak ada Tidak ada
e. Obat pencahar
Tidak ada Tidak ada
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
E. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
F. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
G. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
5. Obat-obatan : cefotaxim
8. Hasil laboratorium :
HB : 11,8
Lekosit : 6,76
Erittrosit : 4,20
Sematokrit : 33,,4
9. Hasil rontgen :
Lingkar kepala :
Hidung : simetris
Mulut :simetris
Telinga :simetris
Dada : simetris
: S : 37,7 ‘c N: 100x/mnt
VIII. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
1. Kemandirian dan bergaul : tidak ada masalah
2. Motorik halus : tidak ada masalah
3. Kognitif dan Bahasa : tidak ada masalah
4. Motorik kasar : tidak ada masalah
ANALISA DATA
DATA MASALAH
DS :
DO:
DS :
DS :
- Ibu pasien mengatakan tidak nafsu
makan
- Ibu pasien mengatakan porsi makan
tidak dihabiskan
- Resiko Defisit Nutrisi
DO :
- TTV
TD : 100/70 mmhg
S : 37,7 ‘c
N : 100x /mnt
R : 28 x/mny
Faktor resiko
- Faktor psikologis, keengganan untuk
makan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hepetermia
20/12/2022 22/12/2022
Resiko defisit nutrisi
20/12/2022 22/12/2022
RENCANA KEPERAWATAN
1. 1 Bersihan jalan Napas tidak Setelah di lakukan tindakan Latihan batuk efektif
Efektif berhubungan 3 x 24 jam di harapkan
peningkatan produksi secret bersihan jalan napas Tindakan
meningkat dengan kriteria
Observasi
hasil:
- Batuk efektif meningkat - Identifikasi keampuan batuk
- Produksi sputum - Monitor adanya retensi sputum
menurun
- Monitor tanda dan gejala infeksi
saluran pernapasan
Teraupetik
Edukasi
Manajemen Hipetermia
Tindakan
Hepetermia berhubungan
Setelah di lakukan tindakan
2 dengan peningkatan suhu Observasi
1 x 24 jam di harapkan
badan termogulasi membaik
- Idnetifikasi penyebab hipetermia
dengan kriteria hasil:
- momitor suhu tubuh\
Suhu tubuh menurun
Teraupetik
Edukasi
Kolaborasi
Tindakan :
Observasi
Edukasi
No. Jam
Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1 10.00 1. Mengidentifikasi kemampuan batuk Tanggal 20-12-2022
Hasil : pasien belum mampu batuk Jam : 11.00 wita
2. Memonitor adanya retensi sputum S: ibu pasien mengatakan
Hasil : didapatkan adanya sputum anaknya masih batuk
3. Memonitor tanda dan gejala infeksi O: batuk menurun
saluran pernapasan A: masalah tidak teratasi
Hasil : didapatkan tidak ada gejala P: intervensi di lanjutkan
infeksi - Monitor adanya
4. Mengatur posisi semi Fowler atau sputum
fowler - Anjurkan Tarik napas
Hasil : pasien dalam keadaan semi dalam selama 4 detik,
Fowler ditahan selama 2 detik,
5. Membuang secret pada tempat sputum kemudian keluarkan dari
Hasil : orang tua pasien membuang mulut secara perlahan
sputum di tissue dan dibuang ke tempat - Anjurkan mengulangi
sampah sampai 3 kali
6. menjelaskan tujuan dan prosedur batuk - Anjurkan batuk dengan
efektif kuat
hasil : ibu pasien memahami presedur
batu efektif
Tanggal 20-12-2022
2. 10.20
1. Mengidentifikasi penyebab hipetermia Jam : 11.20 wita
Hasil: didapatkan penyebab hipetermia S: ibu pasien mengatakan
adalah lingkungan anaknya sudah tidak
2. Memomitor suhu tubuh demam
Hasil : di dapatkan suhu tubuh pasien O: pasien Nampak semangat
37,8’c A: masalah teratasi
3. Menyediakan lingkungan yang dingin P: intervensi dilanjutkan
Hasil : lingkungan pasien dingin - Kolaborasi pemberian
4. Melonggarkan atau lepaskan pakaian cairan melalui intravena
Hasil : didapatkan pakaian pasien
longgar
5. menganjurkan tirai baring
hasil : pasien melakukan tirah baring
6. kolaborasi pemberian cairan melalui
intravena
hasil : pasien terpasang infus
No. Jam
Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1. 10.00 1. Memonitor adanya sputum Tanggal 21-12-2022
Hasil : didapatkan adanya sputum Jam : 11.00 wita
2. Menganjurkan Tarik napas dalam S: ibu pasien mengatakan
selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, anaknya masih batuk
kemudian keluarkan dari mulut secara O: batuk menurun
perlahan A: masalah tidak teratasi
Hasil : didapatkan pasien mampu P: intervensi dipertahankan
melakukan Teknik Tarik napas yang - Monitor adanya
anjurkan sputum
3. Menganjurkan mengulangi sampai 3 - Anjurkan Tarik napas
kali dalam selama 4 detik,
Hasil : pasien mampu mengulangi ditahan selama 2 detik,
4. Menganjurkan batuk dengan adekuat kemudian keluarkan
Hasil :pasien mampu batuk dengan dari mulut secara
adekuat perlahan
- Anjurkan mengulangi
sampai 3 kali
- Anjurkan batuk
dengan kuat
No. Jam
Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1 10.00 1. Memonitor adanya sputum Tanggal 22-12-2022
Hasil : pasien mengatakan adanya Jam : 11.00 wita
sputum S: ibu pasien mengatakan
2. Menganjurkan Tarik napas dalam anaknya masih batuk
selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, O: batuk menurun
kemudian keluarkan dari mulut secara A: masalah tidak teratasi
perlahan P: intervensi dipertahankan
Hasil : pasien mampu melakukan - Monitor adanya
Teknik Tarik napas yang diajarkan sputum
3. Menganjurkan mengulangi sampai 3 - Anjurkan Tarik napas
kali dalam selama 4 detik,
Hasil : pasien mampu mengulangi ditahan selama 2 detik,
4. Menganjurkan batuk dengan adekuat kemudian keluarkan
Hasil : pasien mampu batuk adekuat dari mulut secara
perlahan
- Anjurkan mengulangi
sampai 3 kali
- Anjurkan batuk
dengan kuat
O: batuk menurun
P: intervensi di lanjutkan
A: masalah teratasi
P: intervensi dilanjutkan
2 11.20
- Kolaborasi pemberian cairan melalui intravena
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan
O: batuk menurun
A: masalah teratasi
P: intervensi dilanjutkan
O: batuk menurun
11.00
A: masalah tidak teratasi
22/12/2022 1
P: intervensi dipertahankan
P: intervensi dilanjutkan
Pathway
Etiologi :
Penatalaksanaan :
Virus seperti Rinivirus, RSV,
- Perawatan, sesuai kondisi paisen karena belum ada
virus influenza, virus
obat antibiotik yang pasti
parainfluenza, adenovirus, virus
- Obat Pereda demam
rubeola, dan paramyxovirus
Komplikasi :
Klasifikasi : - Sinusitis
- Bronkhitis akut - Otitis media
- Bronkhitis kronik atau batuk berulang - Bronkhietasis
- PPOK
- Gagal napas
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Penelitian ini membahas terkait pasien bronchitis di RS Muhammadiyah Gersik. Setelah dianalisis didapatkan hasil
bahwa ibu pasien mengatakan anaknya batuk sejak 4 hari yang lalu. Dahak susah keluar suhu badan 38’c nadi
120x/mnt, respirasi 28x/mnt, kesadarana kompos mentis terdapat suara ronkhi, terdapat tarikan pada dada, tampak
sekresi pada hidung WBC 11,5
Sumber : Rikhatul “asuhan keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif pada anak bronchitis” tahun 2020
DAFTAR PUSTAKA