Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN DIAGNOSA NYERI AKUT


Pada An. A
Tanggal 22 Januari 2024
Di Ruang Satya Nalentora

Palu, 31 Januari 2024


Mengetahui :

INSTRUKTUR KLINIK

Isnawati Sebi, S.Kep

Askep Hari ke-2


PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
Nama Mahasiswa : Aprilianti NPM : 1490102215
Ruangan : Satya Nalentora Tanggal Pengkajian : Senin, 22-01-2023
4Identitas Diri Klien
Nama : An. A Tgl MRS : Minggu, 21 Januari 2024
TTL : Palu, 12-10-2013 Sumber infomasi : Ibu Pasien
Umur : 10 Tahun Diagnosa Medis : Dyspepsia + Hemoptatis
Jenis Kelamin : Perempuan
Keluarga yang dapat dihubungi
Nama orang tua : Ny.R Alamat :
Umur : 35 Tahun Pendidikan : SMA
Hubungan : Ibu Pasien Pekerjaan : IRT
Agama : Islam Suku : Kaili

II. Status Kesehatan Saat Ini


Keluhan Utama : Nyeri post operasi
1. Faktor pencetus : Keluarga mengatakan Klien mengatakan masuk rumah sakit karena nyeri
pada kedua kaki seperti di tusuk-tusuk, nyeri dirasakan skala 7, klien mengeluh panas
naik turun sejak 6 hari yang lalu, klien mengeluh lemah, gelisah, susah tidur, pucat dan
merasa tidak nyaman dan sering terbangun pada malam hari dan merasa tidak cukup
dengan waktu tidur dan nyeri kepala yang membuat susah tidur.
Lamanya keluhan : + 1 jam
Timbulnya keluhan : hilang timbul
Faktor yang memperberat : Jika banyak bergerak
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya : diajak bermain untuk mengalihkan rasa nyeri

III. Riwayat Kesehatan Keluarga


Genogram

Keterangan : □ laki-laki Ὸ perempuan---------------tinggal serumah


P klien X meninggal

IV. Riwayat Imunisasi (Imunisasi Lengkap)


Waktu Reaksi setelah
No. Jenis Imunisasi Frekuensi Frekuensi
Pemberian pemberian
1. BCG
2. DPT (I, II, III)
3. Polio (I, II, III, IV)
4. Campak
5. Hepatitis
V. Riwayat Tumbuh Kembang
1. Pertumbuhan fisik
a. Berat badan : 30 kg
b. Tinggi badan : 140 cm
c. Jumlah gigi 18 buah
d. Waktu tumbuh gigi : 8 bulan gigi tanggal 20

2. Perkembangan tiap tahap usia anak saat :


a. Berguling bulan 5 bulan
b. Duduk 8 bulan
c. Merangkak 7 bulan
d. Berdiri 9 bulan
e. Berjalan : 13 bulan
f. Senyum kepada orang lain pertama kali : 6 bulan
g. Bicara pertama kali : 1 tahun 1 bulan, dengan menyebutkan mama papa
h. Berpakaian tanpa bantuan : belum pernah

VI. Riwayat Nutrisi


1. Pemberian ASI 6 bulan
2. Pemberian susu formula
a. Alasan pemberian : ASI sudah tidak ada
b. Jumlah pemberian : 200 ml/hari
c. Cara pemberian : melalui dot
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai saat ini
Usia Jenis nutrisi Lama pemberian
0 Hari ASI 6 bulan
7 bulan ASI dan bubur saring/ SUN 6 bulan
1 tahun 6 bulan Nasi, sayur, ikan Sampai sekarang

VII. Riwayat Psikososial


1. Anak tinggal bersama : Orang tua di rumah pribadi
2. Lingkungan berada di : pedesaan
3. Rumah dekat dengan : Masjid
Kamar klien : bersama adik
4. Rumah ada tangga : TIDAK ADA
5. Hubungan antar anggota keluarga : Baik
6. Pengasuh anak : TIDAK ADA

VIII. Riwayat Spiritual


1. Support system dalam keluarga : Orang tua
2. Kegiatan keagamaan : Sholat

IX. Reaksi Hospitalisasi


1. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
a. Orangtua membawa anaknya ke RS karena menggalami demam naiik turun selama 3
hari dan luka di seluruh tubuh
b. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak ? Ya
c. Perasaan orangtua saat ini : sedih dan berhara agar anaknya cepat sembuh
d. Apakah orangtua selalu berkunjung ke RS ? Ya dan selalu menjaga anak di RS
e. Yang akan menjaga anak di RS ? Ibu dan nenek
2. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Anak paham bahwa rawat inap adalah cara untuk mendapatkan perawatan atau
pengobatan agar ia lekas sembuh

X. Aktivitas sehari-hari
Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan Baik Kurang
Cairan
1. Jenis minuman Air putih dan minuman Air putih
manis
2. Frekuensi minum + 7 kali sehari + 5 kali sehari
3. Kebutuhan cairan 2 liter per hari 2,5 liter per hari
4. Cara pemenuhan Setiap habis makan dan saat Setiap habis makan dan saat
haus haus
Eliminasi (BAB & BAK)
1. Tempat pembuangan WC WC
2. Frekuensi (waktu) 1-2 kali sehari 1 kali sehari
3. Konsistensi padat Lunak dan padat
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
Istirahat Tidur
1. Jam tidur siang 1 jam 30 menit
2. Jam tidur malam 8 jam 6 jam
3. Pola tidur teratur Tidak teratur
4. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
5. Kesulitan tidur Tidak ada Karena gatal dan nyeri jadi
susah tidur
Olahraga
1. Program olahraga Tidak ada Tidak ada
2. Jenis olahraga Tidak ada Tidak ada
3. Frekuensi - -
4. Kebiasaan setelah Tidak ada Tidak ada
Olaraga
Personal Hygiene
1. Mandi (cara, frekuensi, Dibantu orang tua, 2 kali Dibantu orang tua, satu kali
alat mandiI sehari, menggunakan sabun, sehari, di basuh/ dilap dengan
shampo, sikat gigi dan odol kain basah dan sikat gigi
2. Cuci rambut (cara, Dibantu orang tua, 2 hari Tidak pernah
frekuensi) sekali
3. Gunting kuku (cara, Dibantu orang tua, seminggu Tidak ada
frekuensi) sekali
4. Gosok gigi (cara, Dibantu orang tua, 3 kali Dibantu orang tua, 2 kali
frekuensi) sehari sehari
Aktivitas/mobiitas fisik
1. Kegiatan sehari-hari Bermain Baring
2. Pengaturan jadwal Bermain, belajar dan tidur Makan minum obat dan
Harian teratur bolak balik tiap 2 jam
3. Penggunaan alat bantu Aktivitas sehari-hari dibantu Aktivitas sehari-hari dibantu
Aktivitas oleh keluarga oleh keluarga
4. Kesulitan pergerakan Sulit dalam koordinasi gerak Sulit dalam koordinasi gerak
Tubuh
Rekreasi
1. Perasaan saat sekolah Tidak sekolah Tidak ada
2. Waktu luang Bermain -
3. Perasaan setelah rekreasi Senang -
4. Waktu senggang Jalan-jalan bersama -
Keluarga
5. Kegiatan hari libur Kumpul bersama -

XI. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan umum : Lemah
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmHg Nadi : 68 x/menit
0
Suhu : 36,8 C Pernapasan : 18 x/menit
4. Antopometri :
Berat badan : 30 kg Panjang badan : 140 cm Lingkar kepala: 43 cm
5. Kepala
a. Inspeksi
Warna rambut : Hitam penyebaran : Merata
Mudah rontok : YA kebersihan rambut : kurang bersih
Bentuk kepala : Normochepal
b. Palpasi
Benjolan : Tidak Ada Nyeri tekan : Tidak Ada
Tekstur rambut : Halus
6. Wajah
a. Inspeksi
Simetris
Bentuk wajah : Oval gerakan abnormal : YA
Ekspresi wajah : datar
7. Mata
a. Inspeksi
Palpebra : Tidak Edema, Tidak ada radang
Sclera : Tidak ikterus
Konjungtiva : Anemis
Pupil : Isokor, Midriasis
Reflek pupil (+)/(+)
Posisi mata : Simetris
Gerakan bola mata : Normal
kelopak mata : Normal
Keadaan bulu mata : merata dan lebat
Keadaan visus : Baik
Penglihatan : Tidak kabur, Normal
b. Palpasi
Tekanan bola mata : Normal

8. Hidung dan sinus


a. Inspeksi
Posisi hidung : Simetris
Bentuk hidung : Simetris
Keadaan septum: Normal
Sekret/cairan : Tidak Ada

9. Telinga
a. Inspeksi
Posisi telinga : Simetris
Ukuran/bentuk telinga : Normal
Aurikel : Normal
Lubang telinga : Serumen
Pemakaian alat bantu dengar : Tidak ada
b. Palpasi
Nyeri tekan : Tidak ada
Pemeriksaan vestibuler : Tidak dikaji

10. Mulut
a. Inspeksi
Keadaan Gigi : Berlubang
Karies : Ada
Pemakaian gigi palsu : Tidak ada
Gusi : Normal
Lidah : Kotor
Bibir : Sianosis
Lembab
Kemampuan bicara : Terbatas, dan tidak jelas

11. Tenggorokan
Warna mukosa : pink
Nyeri tekan : Tidak ada
Nyeri menelan : Tidak ada
12. Leher
a. Inspeksi
Kelenjar thyroid : Normal
b. Palpasi
Kelenjar thyroid : Tidak teraba
Kaku kuduk : Tidak ada
Kelenjar limfe : Normal

13. Thoraks dan pernapasan


a. Inspeksi
Bentuk dada : Normal
Tipe pernapasan: Normal
Pola Napas : Normal
b. Palpasi
Massa : Tidak Ada Nyeri : Tidak ada
c. Auskultasi
Suara napas : Vesikuler
Suara tambahan : Tidak ada
d. Perkusi
Sonor
Data lain : Tidak ada
14. Jantung
Bunyi jantung : I/II murni reguler
Bising : Tidak ada
Data lain : Tidak ada

15. Abdomen
a. Inspeksi
Lingkar perut : 68cm Warna kulit : kemerahan
Luka : Ada
b. Palpasi
Hepar : Tidak Teraba
Lien : Tidak Teraba
Nyeri Tekan : Ada
c. Auskultasi
Peristaltik usus : Tidak ada
d. Perkusi
Thympani
Data lain : Tidak ada

16. Genitalia dan anus : Tidak dikaji

17. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
Pergerakan kiri : (+) pergerakan kanan : (+)
Pergerakan abnormal : Tidak Ada
Kekuatan Otot : Kanan (+) Kiri (+)
Tonus otot : Kanan (+) Kiri (+)
Koordinasi gerak : Abnormal
b. Reflex
Biceps Kanan : Normal || Biceps Kiri : Normal
Triceps Kanan : Normal|| Triceps kiri : □ Normal/□ Abnormal
c. Sensori
Nyeri : ADA
Rangsang suhu : ADA
Rasa raba : ADA
Ekstremitas bawah
a. Motorik
Gaya berjalan : Tidak bisa berjalan
Kekuatan Otot : Kanan (-) Kiri (-)
Tonus otot : Kanan (-) Kiri (-)
b. Reflex
KPR : Kanan (-) Kiri (-)
APR : Kanan (-) Kiri (-)
Babinsky : Kanan (-) Kiri (-)
c. Sensori
Nyeri : TIDAK ADA
Rangsang suhu : TIDAK ADA
Rasa raba : TIDAK ADA

XII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Laboratorium (Pemeriksaan Darah)
a. HGB : 14,9 g/dL
b. PLT : 17.000 103/mm3
c. WBC : 7.600 103/mm3
d. UR/CR : 115.0/1.59

XIII. PENATALAKSANAAN
a. IVFD RL 0,5% 32 tpm
b. Drips. Farbion 1 amp/24jam
c. Inj. Omeprazole 40mg/IV/12 jam
d. Inj. Antrain 1 amp /8jam/IV
e. Ondansentron 1 amp/8jam/IV
f. Drips. PCT 1gr/IV/8 jam
g. Inj. Methylprednisolone 25mg/IV/24 jam
KLASIFIKASI DATA
Kategori & Sub kategori
Data Subjektif & Objektif
Kategori Sub kategori
DS :
Respirasi DO:
Nutrisi dan DS :
DO :
Cairan
DS :
Fisiologis DO :
Eliminasi
Aktivitas Dan DS:
- Pasien mengatakan sering terbangun
Istirahat
saat tidur
- Pasien mengatakan kesulitan tidur
- Pasien mengatakan waktu istirahat
tidak cukup
- pasien mengeluh tidak puas tidur
DO:
- Adanya nyeri kaki
- demam
- Nampak sulit bergerak
- KU Lemah
DS:
Neurosensori DO:
Reproduksi dan DS :
Seksualitas DO:
Nyeri dan DS :
Kenyamanan - Klien mengeluh nyeri
P :Nyeri yang dirasakan lebih berat terasa
saat badan demam dan saat banyak
bergerak
Q :Nyeri seperti dutusuk-tusuk
R :pada bagian kaki kanan dan kiri
S : Skala 7 nyeri sedang
T : Hilang timbul dengan durasi + 1 jam
DO :
- Klien tampak meringis
- Bersikap protektif
- Klien Nampak sulit tidur
- Klien nampak gelisah
Nafsu makan nampak berkurang
Pertumbuhan DS:
dan DO:
Psikologis Perkembangan
DS :
Kebersihan diri DO :
Penyuluhan dan DS:
DO:
pembelajaran
Interaksi Sosial DS :
DO:
Perilaku Keamanan dan DS:
- Pasien mengatakan merasa menggigil
Proteksi
- Pasien mengatakan sudah demam dari 5
hari yang lalu dan panas naik turun
DO:
- Suhu tubuh : 38,2oC
- Kulit kemerahan
wajah tampak pucat

Relasional
Lingkungan -

ANALISA DATA
Data Analisa Data Masalah
Keperawatan
DS : Virus dengue masuk
kedalam tubuh melalui
- Klien mengeluh nyeri
gigitan nyamuk kemudian Nyeri Akut
P :Nyeri yang dirasakan lebih membuat reaksi antibodi
yang mengakibatkan
berat terasa saat badan demam
terjadinya viremia yang
dan saat banyak bergerak akan merangsang saraf
simpatis yang diteruskan
Q :Nyeri seperti dutusuk-tusuk
keujung saraf bebas dan
R :pada bagian kaki kanan dan akan membuat nyeri otot
kiri
S : Skala 7 nyeri sedang
T : Hilang timbul dengan
durasi + 1 jam
DO :
- Klien tampak meringis
- Bersikap protektif
- Klien Nampak sulit tidur
- Klien nampak gelisah
- Nafsu makan nampak
berkurang
DS: Virus dengue masuk Hipertermia
- Pasien mengatakan merasa kedalam tubuh melalui
menggigil gigitan nyamuk kemudian
- Pasien mengatakan sudah membuat reaksi antibodi
demam dari 5 hari yang yang mengakibatkan
lalu dan panas naik turun terjadinya viremia yang
DO: membuat adanya
- Suhu tubuh : 38,2oC pengeluaran zat mediator
- Kulit kemerahan yang merangsang
- wajah tampak pucat hipotalamus anterior
kemudian suhu tubuh akan
meningkan akibat proses
penyakit Demam berdarah
DS: Virus dengue masuk Gangguan Pola
- Pasien mengatakan sering kedalam tubuh melalui Tidur
terbangun saat tidur gigitan nyamuk kemudian
- Pasien mengatakan membuat reaksi antibodi
kesulitan tidur yang mengakibatkan
- Pasien mengatakan waktu terjadinya viremia yang
istirahat tidak cukup membuat vasodilitas
- pasien mengeluh tidak pembuluh darah di otak
puas tidur sehingga mengakibatkan
DO: sakit kepala dan sering
- Adanya nyeri kaki terbangun saat tidur yang
- demam membuat istirah tidak cukup
- Nampak sulit bergerak
- KU Lemah

DIAGNOSA PRIORITAS

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan


mengeluh nyeri, sulit tidur
2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit demam berdarah di
buktikan dengan suhu tubuh diatas nilai normal
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan dibuktikan
dengan mengeluh sulit tidur, sering terbangun
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Rasional
.
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
dengan agen pencedera keperawatan selama 2x24 jam, Observasi Observasi
fisiologis dibuktikan maka tingkat nyeri menurun 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Untuk mengetahui Lokasi,
dengan mengeluh nyeri, dengan durasi, frekuensi, kualitas, karakteristik, durasi, frekuensi,
gelisah, sulit tidur intensitas nyeri kualitas, intensitas nyeri
Kriteria hasil:
2. Identifikasi skala nyeri 2. Untuk mengetahui seberapakah
1. Keluhan nyeri menurun
rasa nyeri yang dialami oleh pasien
2. Meringis menurun 3. Identifikasi respon nyeri non verbal 3. Untuk mengetahui mimik wajah
3. Gelisah menurun yang diperlihatkan pasien saat
4. Kesulitan tidur menurun nyeri muncul
4. Identifikasi faktor yang 4. Untuk mengetahui apa saja yang
memperberat dan memperingan
nyeri memperburuk dan memperingan
keadaan nyerinya
5. Monitor efek samping penggunaan 5. Untuk mengetahui adanya reaksi
analgetik alergi obat yang akan diberikan
selanjutnya.

Terapeutik Terapeutik
6. Berikan teknik nonfarmakologis 6. Contoh terapi non farmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri yaitu hipnotis, distraksi dan teknik
relaksasi nafas dalam. Terapi
relaksasi non farmakologis ini
dapat berfungsi mengurangi rasa
nyeri akut pasien
7. Kontrol lingkungan yang 7. Lingkungan yang bising atau ribut
memperberat rasa nyeri akan meningkatkan stres sehingga
membuat tidak nyaman dan
memperberat nyeri
8. Fasilitasi istirahat dan tidur 8. Istirahat dan tidur yang cukup
dapat membuat tubuh lebih sehat
dan meredakan rasa nyeri
Edukasi Edukasi
9. Jelaskan penyebab, periode, dan 9. Untuk memberikan pemahaman
pemicu nyeri agar pasien tidak gelisah saat nyeri
timbul
10.Jelaskan strategi meredakan nyeri 10. Agar klien dapat mengetahui
strategi yang dapat dilakukan untuk
11.Anjurkan memonitor nyeri secara meredakan nyeri saat muncul
mandiri 11. Agar klien dapat mengontrol nyeri
secara mandiri sat di rumah
12.Anjurkan menggunakan analgetik 12. Penggunaan aobat pereda nyeri
secara tepat secara tepat waktu dapat membuat
13.Ajarkan teknik nonfarmakologis proses penyebuhan akan lebih
cepat dan efektif
untuk mengurangi rasa nyeri
13. Agar pasien dapat mengetahui cara
melakukan teknik nonfarmakologis
Kolaborasi
untuk mengurangi rasa nyeri
14. Kolaborasi pemberian analgetik,
Kolaborasi
jika perlu 14. Analgetik merupakan obat yang
dapat membantu mengurangi rasa
Lingkungan yang dingin nyeri pada
pasien
2. Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3 x 24 Manajemen Hipertermia Manajemen Hipertermia
dengan proses penyakit
demam berdarah di jam diharapkan termoregulasi Observasi Observasi
buktikan dengan suhu tubuh membaik, dengan kriteria
hasil 1. Monitor suhu tubuh. 1. Untuk mengetahui secara dini
diatas nilai normal : apabila ada peningkatan suhu tubuh,
karena peningkatan suhu tubuh yang
1. Menggigil menurun.
tidak ditangani secara cepat akan
2. Kulit merah menurun. mengakibatkan kerusakan fungsi
otak.
3. Pucat menurun.
2. Warna kulit yang berubah
4. Suhu tubuh membaik. 2. Monitor warna dan suhu kulit. kemerahan suhu kulit yang panas
5. Suhu kulit membaik. merupakan salah satu tanda bahwa
6. Tekanan darah membaik. terja kenaikan suhu tubuh.
Terapeutik
Terapeutik 3. suhu lingkungan yang dingin dapat
3. Sediakan lingkungan yang dingin. membantu menurunkan panas
tubuh karena merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi reksi
antibodi
4. Pakaian yang longgar akan
4. Longgarkan atau lepaskan pakaian. memberikan kenyamanan dan
membuat tubuh tidak lebih panas.
5. Basahi dan kipasi 5. pada umumnya saat orang merasakan
permukaan tubuh . panas akan lebih gerah dan
membutuhkan angin yang lebih dari
kipas tetapi dengan kipas manual
dibantu oleh keluarga.
6. Tingkatkan asupan cairan 6. saat suhu tubuh meningkat maka
dan nutrisi yang adekuat. akan memicu resiko dehidrasi oleh
karena itu membutuhkan hidrasi dan
asupan cairan yang cukup untuk
mengganti cairan tubuh yang sudah
di kuras oleh peningkatan suhu
tubuh.
7. Berikan cairan oral. 7. Cairan oral dapat membantu
memenuhi kebutuhan carian klien
yangsudah keluar.
Edukasi Edukasi
8. Anjurkan tirah baring. 8. Tirah baring yang cukup dapat
membantu proses penyembuhan
karena meningkatnya jumlah
istirahat.
Kolaborasi Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian cairan dan 9. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena. elektrolit intravena berguna untuk
membantu mengontrol atau
mengganti cairan tubuih yang kurang.

10. Kolaborasi pemberian antipiretik


10. Kolaborasi pemberan antipiretik, jika
yaitu berfungsi untuk menurunkan
perlu.
panasnya suhu tubuh klien.
3. Gangguan pola tidur Dukungan Tidur Dukungan Tidur
Setelah dilakukan intervensi
berhubungan dengan Observasi Observasi
selama 2x24 jam, maka Pola
hambatan lingkungan 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
1. Untuk mengetahui aktivitas dan pola
Tidur Membaik dengan kriteria
dibuktikan dengan 2. Identifikasi faktor penggangu tidur tidur
hasil :
mengeluh sulit tidur, sering 2. Untuk mengetahui faktor penyebab
1. Keluhan sulit tidur
terbangun
menurun terjadinya susah tidur
2. Keluhan sering terjaga 3. Identifikasi makanan dan minuman 3. Selain faktor stres jenis makanan dan
menurun yang menganggu tidur minuman dapat mempengaruhi
3. Keluhan tidak puas tidur kondisi tidur diantaranya, minuman
menurun
beralkohol, kafein dan makanan tinggi
4. Identifikasi obat tidur yang lemak dan makanan pedas
dikonsumsi 4. Untuk mengetahui dosis obat yang
dikonsumsi, karena penggunaan obat
tidur yang sering dan melebihi dosis
dapat membuat ketergantungan dan
Terapeutik menggangu kognitif seseorang
5. Modifikasi lingkungan Terapeutik
5. Lingkunagan yang bersih dan tidak
bising dapat membuat tidur lebih
6. Batasi waktu tidur siang, jika perlu nyaman dan kualitas tidur lebih baik.
6. Tidur siang terlalu lama bisa
meningkatkan risiko tekanan darah
tinggi. dan tidur siang yang berlebihan
dapat beresiko membuat tidur malam
lebih terjaga dan tidur siang tidak bisa
7. Fasilitasi menghilangkan stress menutup kekurangan dari tidur di
sebelum tidur malam hari sehingga berpengaruh
8. Tetapkan jadwal tidur rutin buruk pada kesehatan
7. Agar pasien rileks pada saat istirahat
8. Untuk memperbaiki pola tidur, bisa
dimulai dari membuat jadwal waktu
9. Lakukan prosedur untuk
tidur yang teratur agar lebih terbiasa
meningkatkan kenyamanan
dengan waktu yang sudah diatur.
10.Sesuaikan jadwal pemberian obat
9. Agar pasien dapat merasa nyaman dan
dan/atau tindakan untuk menunjang
kualitas tidur meningkat
siklus tidur terjaga
10. Untuk mencegah agar tidak
Edukasi
11.Jelaskan pentingnya tidur cukup mengganggu waktu tidur pasien
selama sakit
Edukasi
11. Tidur yang cukup selama sakit dapat
meredakan nyeri dan membantu tubuh
12.Anjurkan menepati kebiasaan waktu lebih bugar dan sehat karena istirahat
tidur yang cukup
12. Menepati kebiasaan waktu tidur dapat
13.Ajarkan relaksasi otot autogenic atau membuat pasien lebih teratur dan
cara nonfarmakologis lainnya. mengatur jam tidur
13. Relaksasi Autogenik merupakan
metode relaksasi yang bersumber dari
diri sendiri dan kesadaran untuk
mengurangi stress dan ketegangan
otot yang memungkinkan dapat
menurunkan tekanan darah dan
mengurangi nyeri kepala klien.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl No. Dx Implementasi & Respon Paraf
Keperawatan
Senin, 22 Pukul 14.00
Januari, 1 1. Mengidentifikasi lokasi,
2024 karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
Respon :
- Klien mengeluh nyeri :
P : Nyeri lebih berat dirasakan saat
demam dan banyak beraktivitas
Q : Nyeri seperti dutusuk-tusuk
R : Bagian Kaki kanan dan kiri
S : Skala 7
T : Nyeri hilang timbul dengan
durasi + 1 jam
Pukul 14.10
2. Memonitor efek samping
penggunaan analgetik
Respon :
- Tidak ada alergi terhadap obat
Pukul 14.30
3. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Respon :
- Klien mengatakan lebih merasa
nyaman dengan suasana tenang
Pukul 15.00
4. Berkolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat
Respon :
- telah diberikan injeksi Antrain 1
amp/iv
Senin, 22 2 Pukul 15.30
Januari, 1. Memonitor suhu tubuh
2024 Respon :
- Suhu : 37,5
Pukul 15.40
2. Memonitor warna kulit dan suhu
kulit
Respon :
- Warna kulit nampak kemerahan
dan kulit teraba hangat
Pukul `16.30
3. Melonggarkan pakaian
Respon :
- Klien nampak menggunakan
pakaian yang longgar
Pukul 17.35
4. Meningkatkan asupan cairan dan
asupan nutrisi yang adekuat
Respon :
- klien mengatakan sudah minum air
putih yang banyak dan coba makan
sedikit-sedikit tapi sering
Pukul 17.40
5. Menganjurkan meningkatkan
tirah baring
Respon :
- klien mengatakan masih sulit
istirahat
Pukul 18.00
6. Berkolaborasi pemberian ciran
intravena
Respon :
- Telah terpasang IVFD RL 0,5% 32
tpm
Pukul 19.00
7. Berkolaborasi pemberian
antipiretik
Respon :
- Telah dijadwalkan pemberian
Drips PCT 1gr/IV/8 jam
Senin, 22 3 Pukul 19.10
Januari, 1. Mengidentifikasi pola aktivitas
2024 dan tidur
Respon:
ADL pasien sebagian dibantu
keluarga, pasien lebih sering
berbaring
Pukul 20.00
2. Mengidentifikasi faktor
penggangu tidur
Respon:
Pasien mengatakan sering terbangun
karena merasa sakit kepala
Pukul 20.30
3. Menetapkan jadwal tidur rutin
Respon:
Membuat jadwal tidur malam jam 10
malam dan bangun jam 06 pagi,
mengurangi minum pada malam
hari
Pukul 20.40
4. Menjelaskan pentinya tidur
cukup selama sakit
Respon:
Pasien mengatakan mengerti dan
memahami penjelasan yang
diberikan.

EVALUASI
Tgl/Jam No. Dx Evaluasi Paraf
Keperawatan
Senin, 22 S :
Januari, - Klien mengeluh nyeri :
2024 P : Nyeri lebih berat dirasakan saat
1 Demam dan banyak beraktivitas
Q : Nyeri seperti dutusuk-tusuk
R : Bagian kaki kanan dan kiri
S : Skala 7
T : Nyeri hilang timbul dengan durasi
+ 1 jam
- Klien mengatakan lebih merasa
nyaman dengan suasana tenang

O :
- Tidak ada alergi terhadap obat
- Telah diberikan injeksi Antrain 1
amp/iv
A
Masalah nyeri akut belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
- Berkolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat
Senin, 22 2 S :
Januari, - klien mengatakan sudah minum air
2024 putih yang banyak dan coba makan
sedikit-sedikit tapi sering
- klien mengatakan masih sulit
istirahat
O :
- Suhu : 37,5oC
- Warna kulit nampak kemerahan
dan kulit teraba hangat
- Klien nampak menggunakan
pakaian yang longgar
- Telah terpasang IVFD RL 0,5% 32
tpm
- Telah dijadwalkan pemberian Drips
PCT 1gr/IV/8 jam
A
Masalah Hipertermi belum teratasi

P
Intervensi dilanjutkan
- Memonitor suhu tubuh
- Memonitor warna kulit dan suhu
kulit
- Meningkatkan asupan cairan dan
asupan nutrisi yang adekuat
- Berkolaborasi pemberian ciran
intravena
- Berkolaborasi pemberian
antipiretik
Senin, 22 S :
Januari, - Pasien mengatakan mengerti dan
2024 memahami penjelasan yang
diberikan
- Pasien mengatakan sering
terbangun karena merasa sakit
kepala

O :
- ADL pasien sebagian dibantu
keluarga, pasien lebih sering
berbaring
3
- Membuat jadwal tidur malam jam 10
malam dan bangun jam 06 pagi,
mengurangi minum pada malam hari
A
Masalah Gangguan Pola Tidur belum
teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan
tidur
2. Mengajarkan teknik non
farmakologis lainnya

Anda mungkin juga menyukai