INSTRUKTUR KLINIK
X. Aktivitas sehari-hari
Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan Baik Kurang
Cairan
1. Jenis minuman Air putih dan minuman Air putih
manis
2. Frekuensi minum + 7 kali sehari + 5 kali sehari
3. Kebutuhan cairan 2 liter per hari 2,5 liter per hari
4. Cara pemenuhan Setiap habis makan dan saat Setiap habis makan dan saat
haus haus
Eliminasi (BAB & BAK)
1. Tempat pembuangan WC WC
2. Frekuensi (waktu) 1-2 kali sehari 1 kali sehari
3. Konsistensi padat Lunak dan padat
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
Istirahat Tidur
1. Jam tidur siang 1 jam 30 menit
2. Jam tidur malam 8 jam 6 jam
3. Pola tidur teratur Tidak teratur
4. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
5. Kesulitan tidur Tidak ada Karena gatal dan nyeri jadi
susah tidur
Olahraga
1. Program olahraga Tidak ada Tidak ada
2. Jenis olahraga Tidak ada Tidak ada
3. Frekuensi - -
4. Kebiasaan setelah Tidak ada Tidak ada
Olaraga
Personal Hygiene
1. Mandi (cara, frekuensi, Dibantu orang tua, 2 kali Dibantu orang tua, satu kali
alat mandiI sehari, menggunakan sabun, sehari, di basuh/ dilap dengan
shampo, sikat gigi dan odol kain basah dan sikat gigi
2. Cuci rambut (cara, Dibantu orang tua, 2 hari Tidak pernah
frekuensi) sekali
3. Gunting kuku (cara, Dibantu orang tua, seminggu Tidak ada
frekuensi) sekali
4. Gosok gigi (cara, Dibantu orang tua, 3 kali Dibantu orang tua, 2 kali
frekuensi) sehari sehari
Aktivitas/mobiitas fisik
1. Kegiatan sehari-hari Bermain Baring
2. Pengaturan jadwal Bermain, belajar dan tidur Makan minum obat dan
Harian teratur bolak balik tiap 2 jam
3. Penggunaan alat bantu Aktivitas sehari-hari dibantu Aktivitas sehari-hari dibantu
Aktivitas oleh keluarga oleh keluarga
4. Kesulitan pergerakan Sulit dalam koordinasi gerak Sulit dalam koordinasi gerak
Tubuh
Rekreasi
1. Perasaan saat sekolah Tidak sekolah Tidak ada
2. Waktu luang Bermain -
3. Perasaan setelah rekreasi Senang -
4. Waktu senggang Jalan-jalan bersama -
Keluarga
5. Kegiatan hari libur Kumpul bersama -
9. Telinga
a. Inspeksi
Posisi telinga : Simetris
Ukuran/bentuk telinga : Normal
Aurikel : Normal
Lubang telinga : Serumen
Pemakaian alat bantu dengar : Tidak ada
b. Palpasi
Nyeri tekan : Tidak ada
Pemeriksaan vestibuler : Tidak dikaji
10. Mulut
a. Inspeksi
Keadaan Gigi : Berlubang
Karies : Ada
Pemakaian gigi palsu : Tidak ada
Gusi : Normal
Lidah : Kotor
Bibir : Sianosis
Lembab
Kemampuan bicara : Terbatas, dan tidak jelas
11. Tenggorokan
Warna mukosa : pink
Nyeri tekan : Tidak ada
Nyeri menelan : Tidak ada
12. Leher
a. Inspeksi
Kelenjar thyroid : Normal
b. Palpasi
Kelenjar thyroid : Tidak teraba
Kaku kuduk : Tidak ada
Kelenjar limfe : Normal
15. Abdomen
a. Inspeksi
Lingkar perut : 68cm Warna kulit : kemerahan
Luka : Ada
b. Palpasi
Hepar : Tidak Teraba
Lien : Tidak Teraba
Nyeri Tekan : Ada
c. Auskultasi
Peristaltik usus : Tidak ada
d. Perkusi
Thympani
Data lain : Tidak ada
17. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
Pergerakan kiri : (+) pergerakan kanan : (+)
Pergerakan abnormal : Tidak Ada
Kekuatan Otot : Kanan (+) Kiri (+)
Tonus otot : Kanan (+) Kiri (+)
Koordinasi gerak : Abnormal
b. Reflex
Biceps Kanan : Normal || Biceps Kiri : Normal
Triceps Kanan : Normal|| Triceps kiri : □ Normal/□ Abnormal
c. Sensori
Nyeri : ADA
Rangsang suhu : ADA
Rasa raba : ADA
Ekstremitas bawah
a. Motorik
Gaya berjalan : Tidak bisa berjalan
Kekuatan Otot : Kanan (-) Kiri (-)
Tonus otot : Kanan (-) Kiri (-)
b. Reflex
KPR : Kanan (-) Kiri (-)
APR : Kanan (-) Kiri (-)
Babinsky : Kanan (-) Kiri (-)
c. Sensori
Nyeri : TIDAK ADA
Rangsang suhu : TIDAK ADA
Rasa raba : TIDAK ADA
XIII. PENATALAKSANAAN
a. IVFD RL 0,5% 32 tpm
b. Drips. Farbion 1 amp/24jam
c. Inj. Omeprazole 40mg/IV/12 jam
d. Inj. Antrain 1 amp /8jam/IV
e. Ondansentron 1 amp/8jam/IV
f. Drips. PCT 1gr/IV/8 jam
g. Inj. Methylprednisolone 25mg/IV/24 jam
KLASIFIKASI DATA
Kategori & Sub kategori
Data Subjektif & Objektif
Kategori Sub kategori
DS :
Respirasi DO:
Nutrisi dan DS :
DO :
Cairan
DS :
Fisiologis DO :
Eliminasi
Aktivitas Dan DS:
- Pasien mengatakan sering terbangun
Istirahat
saat tidur
- Pasien mengatakan kesulitan tidur
- Pasien mengatakan waktu istirahat
tidak cukup
- pasien mengeluh tidak puas tidur
DO:
- Adanya nyeri kaki
- demam
- Nampak sulit bergerak
- KU Lemah
DS:
Neurosensori DO:
Reproduksi dan DS :
Seksualitas DO:
Nyeri dan DS :
Kenyamanan - Klien mengeluh nyeri
P :Nyeri yang dirasakan lebih berat terasa
saat badan demam dan saat banyak
bergerak
Q :Nyeri seperti dutusuk-tusuk
R :pada bagian kaki kanan dan kiri
S : Skala 7 nyeri sedang
T : Hilang timbul dengan durasi + 1 jam
DO :
- Klien tampak meringis
- Bersikap protektif
- Klien Nampak sulit tidur
- Klien nampak gelisah
Nafsu makan nampak berkurang
Pertumbuhan DS:
dan DO:
Psikologis Perkembangan
DS :
Kebersihan diri DO :
Penyuluhan dan DS:
DO:
pembelajaran
Interaksi Sosial DS :
DO:
Perilaku Keamanan dan DS:
- Pasien mengatakan merasa menggigil
Proteksi
- Pasien mengatakan sudah demam dari 5
hari yang lalu dan panas naik turun
DO:
- Suhu tubuh : 38,2oC
- Kulit kemerahan
wajah tampak pucat
Relasional
Lingkungan -
ANALISA DATA
Data Analisa Data Masalah
Keperawatan
DS : Virus dengue masuk
kedalam tubuh melalui
- Klien mengeluh nyeri
gigitan nyamuk kemudian Nyeri Akut
P :Nyeri yang dirasakan lebih membuat reaksi antibodi
yang mengakibatkan
berat terasa saat badan demam
terjadinya viremia yang
dan saat banyak bergerak akan merangsang saraf
simpatis yang diteruskan
Q :Nyeri seperti dutusuk-tusuk
keujung saraf bebas dan
R :pada bagian kaki kanan dan akan membuat nyeri otot
kiri
S : Skala 7 nyeri sedang
T : Hilang timbul dengan
durasi + 1 jam
DO :
- Klien tampak meringis
- Bersikap protektif
- Klien Nampak sulit tidur
- Klien nampak gelisah
- Nafsu makan nampak
berkurang
DS: Virus dengue masuk Hipertermia
- Pasien mengatakan merasa kedalam tubuh melalui
menggigil gigitan nyamuk kemudian
- Pasien mengatakan sudah membuat reaksi antibodi
demam dari 5 hari yang yang mengakibatkan
lalu dan panas naik turun terjadinya viremia yang
DO: membuat adanya
- Suhu tubuh : 38,2oC pengeluaran zat mediator
- Kulit kemerahan yang merangsang
- wajah tampak pucat hipotalamus anterior
kemudian suhu tubuh akan
meningkan akibat proses
penyakit Demam berdarah
DS: Virus dengue masuk Gangguan Pola
- Pasien mengatakan sering kedalam tubuh melalui Tidur
terbangun saat tidur gigitan nyamuk kemudian
- Pasien mengatakan membuat reaksi antibodi
kesulitan tidur yang mengakibatkan
- Pasien mengatakan waktu terjadinya viremia yang
istirahat tidak cukup membuat vasodilitas
- pasien mengeluh tidak pembuluh darah di otak
puas tidur sehingga mengakibatkan
DO: sakit kepala dan sering
- Adanya nyeri kaki terbangun saat tidur yang
- demam membuat istirah tidak cukup
- Nampak sulit bergerak
- KU Lemah
DIAGNOSA PRIORITAS
Terapeutik Terapeutik
6. Berikan teknik nonfarmakologis 6. Contoh terapi non farmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri yaitu hipnotis, distraksi dan teknik
relaksasi nafas dalam. Terapi
relaksasi non farmakologis ini
dapat berfungsi mengurangi rasa
nyeri akut pasien
7. Kontrol lingkungan yang 7. Lingkungan yang bising atau ribut
memperberat rasa nyeri akan meningkatkan stres sehingga
membuat tidak nyaman dan
memperberat nyeri
8. Fasilitasi istirahat dan tidur 8. Istirahat dan tidur yang cukup
dapat membuat tubuh lebih sehat
dan meredakan rasa nyeri
Edukasi Edukasi
9. Jelaskan penyebab, periode, dan 9. Untuk memberikan pemahaman
pemicu nyeri agar pasien tidak gelisah saat nyeri
timbul
10.Jelaskan strategi meredakan nyeri 10. Agar klien dapat mengetahui
strategi yang dapat dilakukan untuk
11.Anjurkan memonitor nyeri secara meredakan nyeri saat muncul
mandiri 11. Agar klien dapat mengontrol nyeri
secara mandiri sat di rumah
12.Anjurkan menggunakan analgetik 12. Penggunaan aobat pereda nyeri
secara tepat secara tepat waktu dapat membuat
13.Ajarkan teknik nonfarmakologis proses penyebuhan akan lebih
cepat dan efektif
untuk mengurangi rasa nyeri
13. Agar pasien dapat mengetahui cara
melakukan teknik nonfarmakologis
Kolaborasi
untuk mengurangi rasa nyeri
14. Kolaborasi pemberian analgetik,
Kolaborasi
jika perlu 14. Analgetik merupakan obat yang
dapat membantu mengurangi rasa
Lingkungan yang dingin nyeri pada
pasien
2. Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3 x 24 Manajemen Hipertermia Manajemen Hipertermia
dengan proses penyakit
demam berdarah di jam diharapkan termoregulasi Observasi Observasi
buktikan dengan suhu tubuh membaik, dengan kriteria
hasil 1. Monitor suhu tubuh. 1. Untuk mengetahui secara dini
diatas nilai normal : apabila ada peningkatan suhu tubuh,
karena peningkatan suhu tubuh yang
1. Menggigil menurun.
tidak ditangani secara cepat akan
2. Kulit merah menurun. mengakibatkan kerusakan fungsi
otak.
3. Pucat menurun.
2. Warna kulit yang berubah
4. Suhu tubuh membaik. 2. Monitor warna dan suhu kulit. kemerahan suhu kulit yang panas
5. Suhu kulit membaik. merupakan salah satu tanda bahwa
6. Tekanan darah membaik. terja kenaikan suhu tubuh.
Terapeutik
Terapeutik 3. suhu lingkungan yang dingin dapat
3. Sediakan lingkungan yang dingin. membantu menurunkan panas
tubuh karena merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi reksi
antibodi
4. Pakaian yang longgar akan
4. Longgarkan atau lepaskan pakaian. memberikan kenyamanan dan
membuat tubuh tidak lebih panas.
5. Basahi dan kipasi 5. pada umumnya saat orang merasakan
permukaan tubuh . panas akan lebih gerah dan
membutuhkan angin yang lebih dari
kipas tetapi dengan kipas manual
dibantu oleh keluarga.
6. Tingkatkan asupan cairan 6. saat suhu tubuh meningkat maka
dan nutrisi yang adekuat. akan memicu resiko dehidrasi oleh
karena itu membutuhkan hidrasi dan
asupan cairan yang cukup untuk
mengganti cairan tubuh yang sudah
di kuras oleh peningkatan suhu
tubuh.
7. Berikan cairan oral. 7. Cairan oral dapat membantu
memenuhi kebutuhan carian klien
yangsudah keluar.
Edukasi Edukasi
8. Anjurkan tirah baring. 8. Tirah baring yang cukup dapat
membantu proses penyembuhan
karena meningkatnya jumlah
istirahat.
Kolaborasi Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian cairan dan 9. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena. elektrolit intravena berguna untuk
membantu mengontrol atau
mengganti cairan tubuih yang kurang.
EVALUASI
Tgl/Jam No. Dx Evaluasi Paraf
Keperawatan
Senin, 22 S :
Januari, - Klien mengeluh nyeri :
2024 P : Nyeri lebih berat dirasakan saat
1 Demam dan banyak beraktivitas
Q : Nyeri seperti dutusuk-tusuk
R : Bagian kaki kanan dan kiri
S : Skala 7
T : Nyeri hilang timbul dengan durasi
+ 1 jam
- Klien mengatakan lebih merasa
nyaman dengan suasana tenang
O :
- Tidak ada alergi terhadap obat
- Telah diberikan injeksi Antrain 1
amp/iv
A
Masalah nyeri akut belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
- Berkolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat
Senin, 22 2 S :
Januari, - klien mengatakan sudah minum air
2024 putih yang banyak dan coba makan
sedikit-sedikit tapi sering
- klien mengatakan masih sulit
istirahat
O :
- Suhu : 37,5oC
- Warna kulit nampak kemerahan
dan kulit teraba hangat
- Klien nampak menggunakan
pakaian yang longgar
- Telah terpasang IVFD RL 0,5% 32
tpm
- Telah dijadwalkan pemberian Drips
PCT 1gr/IV/8 jam
A
Masalah Hipertermi belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
- Memonitor suhu tubuh
- Memonitor warna kulit dan suhu
kulit
- Meningkatkan asupan cairan dan
asupan nutrisi yang adekuat
- Berkolaborasi pemberian ciran
intravena
- Berkolaborasi pemberian
antipiretik
Senin, 22 S :
Januari, - Pasien mengatakan mengerti dan
2024 memahami penjelasan yang
diberikan
- Pasien mengatakan sering
terbangun karena merasa sakit
kepala
O :
- ADL pasien sebagian dibantu
keluarga, pasien lebih sering
berbaring
3
- Membuat jadwal tidur malam jam 10
malam dan bangun jam 06 pagi,
mengurangi minum pada malam hari
A
Masalah Gangguan Pola Tidur belum
teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan
tidur
2. Mengajarkan teknik non
farmakologis lainnya