I. BIODATA
A. Identitas Pasien
1. Nama Initial : Ny.D
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat Tanggal Lahir (Usia) : Mamboro, 15-09-1993 (29 thn)
4. Golongan Darah (Rhesus) :A
5. Status : Belum menikah
6. Agama : Islam
7. Suku/Kewarganegaraan : Kaili/Indonesia
8. Latar Belakang pendidikan : S1
9. Jenis pekerjaan : belum bekerja
10. Pendapatan per bulan :-
11. Alamat : Jl. Karana, kompleks BTN I No 06
B. Identitas penanggung jawab
1. Nama Initial : Ny. W
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Golongan Darah :
4. Latar Belakang pendidikan : SMA
5. Jenis pekerjaan : IRT
6. Hubungan dengan Pasien : Ibu pasien
7. Alamat : Jl. Karana, kompleks BTN I No 06
Keterangan:
: Perempuan : Garis Perkawinan
: Laki-laki : Garis Keturunan
: Pasien X : Meninggal
V. AKTIVITAS dan KEBIASAAN SEHARI-HARI
No Aktivitas Sebelum Sakit Sekarang
.
Jumlah - -
Warna
7. WAJAH
Inspeksi :
Bentuk : Simetris kiri dan kanan
Warna kulit : Sawo Matang
Palpasi :
Benjolan : Tidak ada terdapat adanya benjolan
Nyeri : Tidak ada nyeri yang dirasakan
Lesi : Tidak ada
Tes kekuatan otot-otot wajah : Pada saat dilakukan pengkajian otot
wajah berfungsi seperti mengangkat
alis dan mengkerutkan dahi
Tes sensitivitas kulit wajah : Pada saat dilakukan pengkajian
kulit wajah merespon dengan baik
8. MATA
Inspeksi :
Alis mata : Simetris kiri dan kanan
Bulu mata : Merata warna hitam
Keadaan palpebral : Baik tidak ada kelainan
Keadaan konjungtiva : Anemis
Warna sclera : Tidak ikterik
Ukuran pupil : kanan ± 2 mm, Kiri ± mm
Reaksi pupil : Mengecil ketika terkena cahaya
Alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
Hordeolum : Tidak menggunkan hordeolum
Tes lapang pandang :Pada saat dilakukan Pengkajian
dengan cara lapang pandang pasien mampu menyebutkan apa yang
diperagakan oleh pemeriksa
Tes otot/reaksi dekat : Pasien dapat mengangkat alis dan
mengkerutkan dahi.
9. TELINGA
Inspeksi :
Keadaan telinga : Simetris kiri dan kanan
Kebersihan telinga : Bersih
Membran timpani : Tidak dilakukan pengkajian
Serumen : Tidak ada
Pengeluaran cairan : Tidak ada
Tinitus : Tidak ada
Menggunakan alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
Palpasi :
Benjolan : Tidak ada benjolan yang ditemukan
Nyeri : Tidak ada nyeri yang dirasakan
Tes pendengaran : Tidak dikaji
Auskultasi paru-paru
Suara napas, letak : Vesikuler dikedua lapang
paru
Bunyi tambahan : ada bunyi tambahan ronki
b. Jantung
Menggunakan benda asing : Tidak ada
Inpeksi :
Ictus cordis, lokasi : Tidak terlihat
Spider naevi, lokasi : Tidak dikaji
Palpasi :
Ictus cordis, lokasi : Teraba
Perkusi :
Batas jantung : Atas ICS 2, Bawah ICS 5,
Kanan ICS 3, Kiri ICS 5
Auskultasi :
Bunyi jantung I dan II : Reguler
Bunyi tambahan : Tidak ada
c. Payudara (Tidak dikaji)
Inpeksi :
Keadaan mamae dan areola :
Palpasi :
Nyeri :-
Benjolan :-
d. Punggung (bagian belakang)
Inpeksi :
Bentuk tulang punggung : Normal, tidak ada kelainan
pada punggung
Menggunakan implant : Tidak ada penggunaan
implan
Palpasi :
Nyeri ketuk,lokasi : Tidak ada nyeri ketuk
Fraktur vertebra : Tidak ada fraktur
14. ABDOMEN
Inpeksi :
Bentuk perut : Normal, simetris kiri dan
kanan
Kulit : Sawo matang
Umbilicus : Menonjol keluar
Menggunakan benda asing : Tidak ada penggunaan
benda asing
Stoma (kolostomi) : Tidak ada
Ascites : Tidak ada
Luka : Tidak terdapat luka
Auskultasi :
Aorta abdomen : Terdengar
Bising usus : 5 kali/menit
Peristaltic usus : 5 kali/menit
Palpasi :
Hepar : Tidak ada pembesaran hepar
Lien : Tidak teraba
Nyeri tekan : Ada
Nyeri lepas : Ada
Massa : Ada
Perkusi :
Bunyi : Terdengar bunyi timpani
15. REPRODUKSI
a. Wanita
Pola menstruasi : ± 6 hari
Menarche, kapan : Usia 13 tahun
Menopause, kapan :-
Status Reproduksi : G0P0A0H0 12 minggu
16. RECTUM/ANUS (Tidak dikaji)
Inpeksi :
Hygiene :
Luka :
Pendarahan :
Hemoroid :
Palpasi :
Kekuatan sfingter ani :
Nyeri :
Benjolan :
Massa :
17. Extermitas
a. Extermitas atas
Inpeksi :
Keadaan : Simetris kiri dan kanan
Jumlah jari : Lengkap
Warna kuku : Merah muda
ROM : Aktif, pasien dapat
menggerakkan kedua
tangannya
Capillary Refill Time (CRT): ± 2 detik
Luka, lokasi : tidak ada luka
Clubbing finger : Tidak ada
Palpasi :
Nyeri otot : Tidak ada nyeri otot
Tonus otot : Tidak ada
Kekuatan otot : 5 5
Ka Ki
Perkusi :
Refleks biceps : Ada reflex yang terjadi
Refleks triceps : Ada reflex menarik menjauh
b. Extermitas bawah
Inpeksi :
Keadaan : Simetris kiri dan kanan
Jumlah jari : Lengkap
Warna kuku : Merah muda
ROM : Aktif, pasien dapat
menggerakan kedua kakinya
Luka, lokasi : Tidak ada terdapa luka
Oedema : Tidak ada pembekakan
Palpasi :
Hernia femoralis :Tidak ada
Nyeri otot : Tidak ada nyeri otot
Oedema (grade) : Tidak ada pembekakan
Kekuatan otot : Ka Ki
5 5
Perkusi :
Refleks patella : Ada rekleks yang terjadi
Refleks patologis : Ada refleks
18. KULIT
Warna : Sawo matang
Turgor : Elastis
Kelembaban : Lembab
Rash : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada benjolan
Massa : Tidak ada massa
IX. PENATALAKSANAAN
a. IUFD RL 20 tpm
b. Inj. Ranitidin 2x50 mg/IV
c. Farbion drips/ 24jam
d. Modiamor 3x1
KLASIFIKASI DATA
Kategori & Sub kategori
Data Subjektif & Objektif
Kategori Sub kategori
DS:
Respirasi DO:
DS :
Sirkulasi DO :
Nutrisi dan DS: -
Fisiologis Cairan DO: -
DS :
Eliminasi DO :
Aktivitas Dan DS :
Istirahat - Pasien mengatakan badan terasa lemas,
pusing jika bangun dari tempat tidur.
DO:
- Pasien tampak lemas
- aktivitas ADL dibantu keluarga
- TD : 110/67 mmHg, Nadi 83x/m
DS:
Neurosensori DO:
Reproduksi dan DS :
Seksualitas DO:
Nyeri dan DS :
Kenyamanan
- Klien mengeluh nyeri
Psikologis P :Nyeri dirasakan saat baring maupun
bergerak
S : Skala 4
T : Hilang timbul
DO :
DS :
S : Skala 4
T : Hilang timbul
DO :
- Klien tampak
meringis
- Gelisah
- Sulit tidur
DS :
- Pasien mengatakan badan
terasa lemas, pusing jika
bangun dari tempat tidur Kelemahan Intoleransi Aktivitas
DO :
- Pasien tampak lemas
- ADL dibantu keluarga
- TD : 110/67 mmHg
Nadi : 83x/m
DIAGNOSA PRIORITAS
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri Manajemen Nutrisi
dengan agen pencedera keperawatan selama 2x24 jam, Observasi Observasi
fisiologis dibuktikan maka nyeri akut meningkat 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Untuk mengetahui Lokasi,
durasi, frekuensi, kualitas, karakteristik, durasi, frekuensi,
dengan tampak nyeri, sulit dengan KH :
intensitas nyeri kualitas, intensitas nyeri
tidur Kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri 2. Agar dapat mengidentifikasi skala
1. Mual menurun nyeri
2. Muntah menurun 3. Identifikasi respon nyeri non 3. Agar dapat mengetahui respon
3. Porsi makan dihabiskan verbal nyeri non verbal
meningkat 4. Identifikasi faktor yang 4. Agar dapat mengetahui faktor
memperberat dan memperingan yang memperberat dan
4. BB membaik nyeri memperingan nyeri
5. Nafsu makan membaik 5. Monitor keberhasilan terapi 5. Agar dapat terpantau secara
komplementer yang sudah komprehensif keberhasilan terapi
diberikan komplementer yang sudah
diberikan
6. Monitor efek samping 6. Agar dapat mengetahui efek
penggunaan analgetik samping penggunaan analgetik
sehingga mengetahui tindakan
selanjutnya yang diberikan.
Terapeutik Terapeutik
7. Berikan teknik nonfarmakologis 7. kompres hangat/dingin dapat
untuk mengurangi rasa nyeri ( mengurangi rasa nyeri yang
kompres hangat) dirasakan
8. Kontrol lingkungan yang 8. Kontrol lingkungan dapat
memperberat rasa nyeri mengontrol rasa nyeri agar
tidak semakin berat
9. Fasilitasi istirahat dan tidur 9. Istirahat dan tidur dapat
membantu proses pereda nyeri
Edukasi Edukasi
10. Jelaskan penyebab, periode, dan 10. Agar klien dapat mengetahui
pemicu nyeri penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
11. Jelaskan strategi meredakan nyeri 11. Agar klien dapat mengetahui
strategi meredakan nyeri
12. Anjurkan memonitor nyeri secara 12. Agar nyeri dapat dikontrol secara
mandiri mandiri oleh klien
13. Anjurkan menggunakan analgetik 13. Agar proses penyebuhan akan
secara tepat lebih cepat dan efektif
14. Ajarkan teknik 14. Agar pasien mengetahui teknik
nonfarmakologis untuk nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi Kolaborasi
15. Kolaborasi pemberian analgetik, 15. Analgetik dapat membantu
jika perlu mengurangi rasa nyeri klien
2. Intoleransi aktivitas Tujuan : setelah dilakukan Manajemen Energi Manajemen Energi
berhubungan dengan tindakan keperawatan selama Observasi Observasi
kelemahan ditandai dengan 3x24 jam diharapkan toleransi 1. Monitor kelelahan fisik 1. Untuk mengetahui status kelelahan
pasien mengeluh badan aktivitas meningkat dengan 2. Monitor ketidaknyamanan selama fisik
terasa lemas dan aktivitas Kriteria hasil: melakukan aktivitas 2. Untuk mengetahui kemampuan dan
dibantu keluarga 1. Kemudahan melakukan Terapeutik batasan pasien terkait aktivitas yang
aktivitas sehari-hari 3. Sediakan lingkungan yang nyaman akan dilakukan
2. Perasaan lemah menurun 4. Berikan aktivitas distraksi yang Terapeutik
3. Pusing menurun menyenangkan 3. Memberikan rasa aman dan nyaman
4. Keluhan lemah menurun Edukasi pada pasien
5. Anjurkan tirah baring 4. Memberikan rasa nyaman pada pasien
6. Anjurkan melakukan aktivitas secara Edukasi
bertahap 5. Istirahat yang lebih dan mengurangi
Kolaborasi aktivitas dapat memulihkan energy
7. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang kembali
cara meningkatkan asupan makanan 6. Melatih kekuatan otot dan
pergerakan pasien agar tidak terjadi
kekakuan otot maupun sendi
Kolaborasi
7. Pemberian gizi yang cukup dapat
meningkatkan energy pasien
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pukul 14.00
bergerak
R : Bagian perut
S : Skala 4
T : Hilang timbul
Pukul 15.10
2. Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri ( kompres hangat)
Respon :
Pukul 15.30
3. Menganjurkan menggunakan
analgetik secara tepat waktu
Respon :
Pukul 14.00
4. Berkolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat
Respon :
Jam 15.05
1. Memonitor kelelahan fisik
Kamis, 24 2. Respon: saat banyak bergerak
November,
2022 Jam 15.30
2. Memonitor ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
Respon: diperut terasa perih
Jam 16.00
3. Memberikan aktivitas distraksi
yang menyenangkan
Respon: Pasien melakukan tarik
nafas panjang dan merasa rileks
Jam 16.15
4. Menganjurkan tirah baring
Respon : pasien merasa rileks
dan cukup istirahat
Jam 16.25
5. Menganjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
Respon : pasien bisa makan
sendiri dan duduk semi fowler
EVALUASI
S :
R : Bagian perut
S : Skala 4
T : Hilang timbul
O :
-
Klien nampak nyaman dan
meringis berkurang
- telah diberikan injeksi ketorolac
1 Amp/12 jam/iv
- telah diberikan injeksi
ranitidine 1 amp/8 jam/ iv A
Masalah nyeri akut belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
Lanjutkan intervensi :
Pukul 08.00
R : Bagian perut
S : Skala 1
T : Hilang timbul
Pukul 09.15
2. Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri ( kompres hangat)
Respon :
Pukul 09.30
3. Menganjurkan menggunakan
analgetik secara tepat waktu
Respon :
Pukul 10.00
Respon :
Jam 09.30
2. Memonitor ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
Respon: lokasi diperut, perihnya
berkurang
Jam 10.00
3. Memberikan aktivitas distraksi
yang menyenangkan
Respon: Pasien melakukan tarik
nafas panjang dan merasa rileks
Jam 10.15
4. Menganjurkan tirah baring
Respon : pasien merasa rileks
dan cukup istirahat
Jam 10.25
5. Menganjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
Respon : pasien tampak duduk
dibed, bisa makan sendiri
EVALUASI
S :
R : Bagian perut
S : Skala 1
T : Hilang timbul
O :