Di Susun Oleh :
Nama :Yopan, S.Kep
NPM :
Mengetahui :
CI Klinik
( )
Keterangan :
= Perempuan
= Laki-laki
=Meninggal
= Pasien
= Garis Keturunan
= Garis Pernikahan
= Tinggal Serumah
V. AKTIVITAS dan KEBIASAAN SEHARI-HARI
No. Aktivitas Sebelum Sakit Sekarang
Jumlah - 400 cc
Warna Kuning -
Konsistensi Padat -
7. WAJAH
Inspeksi :
Bentuk : Simetris kiri dan kanan
Warna kulit : kemerahan
Palpasi :
Benjolan : Tidak ada terdapat adanya benjolan
Nyeri : Tidak ada nyeri yang dirasakan
Lesi : Tidak ada
Tes kekuatan otot-otot wajah : Pada saat dilakukan pengkajian otot
wajah berfungsi seperti mengangkat
alis dan mengkerutkan dahi
Tes sensitivitas kulit wajah : Pada saat dilakukan pengkajian
kulit wajah merespon dengan baik
8. MATA
Inspeksi :
Alis mata : Simetris kiri dan kanan
Bulu mata : Merata warna hitam
Keadaan palpebral : Baik tidak ada kelainan
Keadaan konjungtiva : Tidak anemis
Warna sclera : Tidak ikterik
Ukuran pupil : kanan ± 3 mm, Kiri ± 3 mm
Reaksi pupil : Mengecil ketika terkena cahaya
Alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
Hordeolum : Tidak ada hordeolum
Tes lapang pandang :Pada saat dilakukan Pengkajian
dengan cara lapang pandang pasien
mampu menyebutkan apa yang
diperagakan oleh pemeriksa
Tes otot/reaksi dekat : Pasien dapat mengangkat alis dan
mengkerutkan dahi.
Tes buta warna : Tidak ada buta warna
Tes ketajaman penglihatan : Pada saat dilakukan pengkajian
pasien mampu melihat benda dari
jarak jauh
9. TELINGA
Inspeksi :
Keadaan telinga : Simetris kiri dan kanan
Kebersihan telinga : Bersih
Membran timpani : Tidak dilakukan pengkajian
Serumen : Tidak ada
Pengeluaran cairan : Tidak ada
Tinitus : Tidak ada
Menggunakan alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
Palpasi :
Benjolan : Tidak ada benjolan yang ditemukan
Nyeri : Tidak ada nyeri yang dirasakan
Tes pendengaran : Tidak dikaji
Inpeksi :
Ictus cordis, lokasi : Tidak terlihat
Spider naevi, lokasi : Tidak dikaji
Palpasi :
Ictus cordis, lokasi : Teraba
Perkusi :
Batas jantung : Atas ICS 2, Bawah ICS 5,
Kanan ICS 3, Kiri ICS 5
Auskultasi :
Bunyi jantung I dan II : Reguler
Bunyi tambahan : Tidak ada
c. Payudara (Tidak dikaji)
Inpeksi :
Keadaan mamae dan areola :
Palpasi :
Nyeri :-
Benjolan :-
d. Punggung (bagian belakang)
Inpeksi :
Bentuk tulang punggung : Normal, tidak ada kelainan
pada punggung
Menggunakan implant : Tidak ada penggunaan
implan
Palpasi :
Nyeri ketuk,lokasi : Tidak ada nyeri ketuk
Fraktur vertebra : Tidak ada fraktur
14. ABDOMEN
Inpeksi :
Bentuk perut : Normal, simetris kiri dan
kanan
Kulit : Sawo matang
Umbilicus : Menonjol keluar
Menggunakan benda asing : Tidak ada penggunaan
benda asing
Stoma (kolostomi) : Tidak ada
Ascites : tidak ada
Luka : Tidak terdapat luka
Auskultasi :
Aorta abdomen : Terdengar
Bising usus : 5 kali/menit
Peristaltic usus : 5 kali/menit
Palpasi :
Hepar : Tidak ada pembesaran hepar
Lien : Tidak teraba
Nyeri tekan : Ada
Nyeri lepas : Ada
Massa : Ada
Perkusi :
Bunyi : Terdengar bunyi timpani
15. REPRODUKSI
a. Pria
Kondisi Scrotum : terdapat pembengkakan
Lesi : Tidak dikaji
Nyeri : Tidak terdapat Nyeri
Massa : Tidak ada massa
16. RECTUM/ANUS (Tidak dikaji)
Inpeksi :
Hygiene : Tidak dikaji
Luka : Tidak ada
Pendarahan : Tidak ada
Hemoroid : Tidak ada
Palpasi :
Kekuatan sfingter ani : Tidak dikaji
Nyeri : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Massa : Tidak ada
17. Extermitas
a. Extermitas atas
Inpeksi :
Keadaan : Simetris kiri dan kanan
Jumlah jari : Lengkap
Warna kuku : Merah muda
ROM : Aktif, pasien dapat
menggerakkan kedua
tangannya
Capillary Refill Time (CRT): < 2 detik
Luka, lokasi : tidak ada luka
Clubbing finger : Tidak ada
Palpasi :
Nyeri otot : Tidak ada nyeri otot
Tonus otot : Tidak ada
Kekuatan otot : 5 5
Ka Ki
Perkusi :
Refleks biceps : Ada reflex yang terjadi
Refleks triceps : Ada reflex menarik menjauh
b. Extermitas bawah
Inpeksi :
Keadaan : Simetris kiri dan kanan
Jumlah jari : Lengkap
Warna kuku : Merah muda
ROM : Baik
Luka, lokasi : Tidak ada luka
Oedema : Tidak ada pembekakan
Palpasi :
Hernia femoralis :Tidak ada
Nyeri otot : Tidak ada nyeri otot
Oedema (grade) : Tidak ada pembekakan
Kekuatan otot : Ka Ki
5 5
Perkusi :
Refleks patella : Ada rekleks yang terjadi
Refleks patologis : Ada refleks
18. KULIT
Warna : Sawo matang
Turgor : Elastis
Kelembaban : Lembab
Rash : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada benjolan
Massa : Tidak ada massa
IX. PENATALAKSANAAN
a. IVFD RL 20 tpm
b. Inj. Omeprazole 40 Mg / IV
c. Inj. Keterolac 1 amp / IV
d. Inj. Pantoprazole 1x1 / IV
e. Lacosib 2x1
f. Cefixim 2x200 mg
g. Codein 10 mg 3x1
KLASIFIKASI DATA
DS :
Respirasi DO:
DS : -
Sirkulasi DO : -
Nutrisi dan DS :
Cairan DO :
Fisiologis
DS :
- Klien mengatakan sulit BAK
Eliminasi - Klien mengatakan nyeri saat BAK
- Klien mengatakan kencing hanya
keluar sedikit-sedikit
DO :
- Berkemih tidak tuntas
- Warna urin Orange keruh
- PH : 5.5
Aktivitas Dan DS:
- Pasien mengatakan sering terbangun
Istirahat
saat tidur
- Pasien mengatakan kesulitan tidur
- Pasien mengatakan waktu istirahat
tidak cukup
- pasien mengeluh tidak puas tidur
DO:
- Adanya nyeri pada perut
- demam
- Nampak sulit bergerak
- KU Lemah
DS:
Neurosensori DO:
Reproduksi dan DS :
Seksualitas
DO:
Nyeri dan DS :
Kenyamanan - Klien mengeluh nyeri
P :Nyeri yang dirasakan lebih berat terasa
Psikologis saat Ingin BAK
Q :Nyeri seperti dutusuk-tusuk
R :pada bagian Pinggang kiri
S : Skala 7 nyeri sedang
T : Hilang timbul dengan durasi + 1 jam
DO :
- Klien tampak meringis
- Bersikap protektif
- Klien Nampak sulit tidur
- Klien nampak gelisah
- Nafsu makan nampak berkurang
DS:
Pertumbuhan DS:
dan
DO:
Perkembangan
DS :
Kebersihan diri DO :
Interaksi Sosial DS :
Relasional DO:
ANALISA DATA
DIAGNOSA PRIORITAS
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
dengan agen pencedera keperawatan selama 2x24 jam, Observasi Observasi
fisiologis dibuktikan maka tingkat nyeri menurun 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Untuk mengetahui Lokasi,
durasi, frekuensi, kualitas, karakteristik, durasi, frekuensi,
dengan mengeluh nyeri, dengan
intensitas nyeri kualitas, intensitas nyeri
gelisah, sulit tidur Kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri 2. Untuk mengetahui seberapakah
1. Keluhan nyeri menurun
rasa nyeri yang dialami oleh pasien
2. Meringis menurun 3. Identifikasi respon nyeri non verbal 3. Untuk mengetahui mimik wajah
3. Gelisah menurun yang diperlihatkan pasien saat
4. Kesulitan tidur menurun nyeri muncul
4. Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan 4. Untuk mengetahui apa saja yang
nyeri memperburuk dan memperingan
keadaan nyerinya
5. Monitor efek samping penggunaan 5. Untuk mengetahui adanya reaksi
analgetik alergi obat yang akan diberikan
selanjutnya.
Terapeutik Terapeutik
6. Berikan teknik nonfarmakologis 6. Contoh terapi non farmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri yaitu hipnotis, distraksi dan teknik
relaksasi nafas dalam. Terapi
relaksasi non farmakologis ini
dapat berfungsi mengurangi rasa
nyeri akut pasien
7. Kontrol lingkungan yang 7. Lingkungan yang bising atau ribut
memperberat rasa nyeri akan meningkatkan stres sehingga
membuat tidak nyaman dan
memperberat nyeri
8. Fasilitasi istirahat dan tidur 8. Istirahat dan tidur yang cukup
dapat membuat tubuh lebih sehat
dan meredakan rasa nyeri
Edukasi Edukasi
9. Jelaskan penyebab, periode, dan 9. Untuk memberikan pemahaman
pemicu nyeri agar pasien tidak gelisah saat nyeri
timbul
10.Jelaskan strategi meredakan nyeri 10. Agar klien dapat mengetahui
strategi yang dapat dilakukan untuk
11.Anjurkan memonitor nyeri secara meredakan nyeri saat muncul
mandiri 11. Agar klien dapat mengontrol nyeri
secara mandiri sat di rumah
12.Anjurkan menggunakan analgetik 12. Penggunaan aobat pereda nyeri
secara tepat secara tepat waktu dapat membuat
13.Ajarkan teknik nonfarmakologis proses penyebuhan akan lebih
cepat dan efektif
untuk mengurangi rasa nyeri
13. Agar pasien dapat mengetahui cara
melakukan teknik nonfarmakologis
Kolaborasi
untuk mengurangi rasa nyeri
14. Kolaborasi pemberian analgetik,
Kolaborasi
jika perlu 14. Analgetik merupakan obat yang
dapat membantu mengurangi rasa
Lingkungan yang dingin nyeri pada
pasien
2. Gangguan eliminasi urin Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3 x 24 Manajemen Eliminasi Urine Manajemen Eliminasi Urine
berhubungan dengan iritasi
jam diharapkan eliminasi Observasi Observasi
kandung kemih di buktikan urine membaik, dengan
dengan berkemih tidak kriteria hasil 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi 1. Untuk mengetahui secara dini
tuntas : atau inkontinensia urine. apabila ada tanda dan gejala retensi
atau inkontinensia urine .
1. Sensasi berkemih
meningkat. 2. Untuk mengetahui faktor yang
2. Identifikasi faktor yang
menyebabkan retensi atau
2. Distensi kandung kemih menyebabkan retensi atau
inkontinensia urine.
menurun. inkontinensia urine.
3. Agar dapat mengetahui frekuensi,
3. Berkemih tidak tuntas 3. Monitor eliminasi urine
konsistensi, aroma, volume dan
menurun.
warna urine
Terapeutik Terapeutik
4. Catat waktu-waktu dan haluaran 4. Agar dapat memonitor waktu dan
EVALUASI
Senin, 04 S :
Maret, - Klien mengeluh nyeri :
2024 P : Nyeri lebih berat dirasakan saat
1 Demam dan BAK
Q : Nyeri seperti dutusuk-tusuk
R : Bagian Pinggang kiri
S : Skala 7
T : Nyeri hilang timbul dengan durasi
+ 1 jam
- Klien mengatakan lebih merasa
nyaman dengan suasana tenang
O :
- Tidak ada alergi terhadap obat
- Telah diberikan injeksi Keterolac 1
amp/iv
A
Masalah nyeri akut belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
- Berkolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat
Senin, 04 S :
Maret, - Klien mengatakan sulit buang
2024 air kecil
- Klien mengatakan kencing
hanya sedikit-sedikit
- Klien mengatakan biasa sering
menahan kencing
- Klien mengatakan biasa sering
minum air sebelum tidur
- Klien mengatakan sudah
membatasi asupan cairan
- Klien mengatakan mengerti
dengan edukasi yang diberikan
untuk mengurangi minum air
2 menjelang tidur
O :
- Jumlah urin + 400 ml
- Urin berwarna orange keruh
- PH 5.5
A
Masalah Gangguan Eliminasi Urine
belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi tanda dan gejala
retensi atau inkontinensia urine
- Memonitor eliminasi urine
- Membatasi asupan cairan
Senin, 04 S :
Maret,
2024 - Pasien mengatakan mengerti dan
memahami penjelasan yang
diberikan
- Pasien mengatakan sering
terbangun karena merasa sakit
kepala
O :
Intervensi dilanjutkan
EVALUASI
Selasa, 05 S :
Maret, - Klien mengeluh nyeri :
2024 P : Nyeri lebih berat dirasakan saat
1 demam naik dan BAK
Q : Nyeri seperti dutusuk-tusuk
R : Bagian Pinggang kiri
S : Skala 4
T : Nyeri hilang timbul dengan durasi
+ 30 menit
O :
- Telah diberikan injeksi Keterolac 1
amp/iv
A
Masalah nyeri akut belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
- Berkolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat
Selasa, 05 2 S :
Maret, - Klien mengatakan masih sulit
2024 buang air kecil
- Klien mengatakan sudah
membatasi asupan cairan
O :
- Jumlah urin + 800 ml
- Urin berwarna orange jernih
- PH 6.2
A
Masalah Gangguan Eliminasi Urine
belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi tanda dan gejala
retensi atau inkontinensia urine
- Memonitor eliminasi urine
- Membatasi asupan cairan
Selasa, 05 S :
Maret,
2024 - Pasien mengatakan waktu tidur sudah
membaik
O :
Intervensi dihentikan
Rabu, 06 S :
Maret, - Klien mengatakan nyeri sudah tidak
2024 ada
1 P : Nyeri dirasakan saat BAK
Q : Nyeri seperti dutusuk-tusuk
R : Bagian Pinggang kiri
S : Skala 1
T : jarang timbul
O :
- Telah distop pemberian injeksi
Keterolac 1 amp/iv
A
Masalah nyeri akut sudah teratasi
P
Intervensi dihentikan pasien pulang
Rabu, 06 S :
Maret, - Klien mengatakan sudah tidak
2024 terlalu sulit buang air kecil
- Klien mengatakan sudah
membatasi asupan cairan
O :
- Jumlah urin + 1300 ml
2 - Urin berwarna kuning jernih
- PH 6.0
A
Masalah Gangguan Eliminasi Urine
sudah teratasi
P
Intervensi dihentikan pasien pulang