I. BIODATA
A. Identitas Pasien
1. Nama Initial : Ny. A
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat Tanggal Lahir (Usia) : Kantewu, 14-04-1948 (75 thn)
4. Golongan Darah (Rhesus) :-
5. Status : Menikah
6. Agama : Kristen
7. Suku/Kewarganegaraan : Kulawi/Indonesia
8. Latar Belakang pendidikan : SD
9. Jenis pekerjaan : Mengurus rumah tangga
10. Pendapatan per bulan :-
11. Alamat : Desa Ue Rani
B. Identitas penanggung jawab
1. Nama Initial : Ny. S
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Golongan Darah :-
4. Latar Belakang pendidikan : SD
5. Jenis pekerjaan : IRT
6. Hubungan dengan Pasien : Anak pasien
7. Alamat : Desa Ue Rani
Keterangan:
: Perempuan : Garis Perkawinan
: Laki-laki : Garis Keturunan
: Pasien X : Meninggal
V. AKTIVITAS dan KEBIASAAN SEHARI-HARI
No Aktivitas Sebelum Sakit Sekarang
.
Jumlah - 1500 cc
7. WAJAH
Inspeksi :
Bentuk : Simetris kiri dan kanan
Warna kulit : Sawo Matang
Palpasi :
Benjolan : Tidak ada terdapat adanya benjolan
Nyeri : Tidak ada nyeri yang dirasakan
Lesi : Tidak ada
Tes kekuatan otot-otot wajah : Pada saat dilakukan pengkajian otot
wajah berfungsi seperti mengangkat
alis dan mengkerutkan dahi
Tes sensitivitas kulit wajah : Pada saat dilakukan pengkajian
kulit wajah merespon dengan baik
8. MATA
Inspeksi :
Alis mata : Simetris kiri dan kanan
Bulu mata : Merata warna hitam
Keadaan palpebral : Baik tidak ada kelainan
Keadaan konjungtiva : Anemis
Warna sclera : Tidak ikterik
Ukuran pupil : kanan ± 3 mm, Kiri ± 3 mm
Reaksi pupil : Mengecil ketika terkena cahaya
Alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
Hordeolum : Tidak menggunkan hordeolum
Tes lapang pandang :Pada saat dilakukan Pengkajian
dengan cara lapang pandang pasien
mampu menyebutkan apa yang
diperagakan oleh pemeriksa
Tes otot/reaksi dekat : Pasien dapat mengangkat alis dan
mengkerutkan dahi.
9. TELINGA
Inspeksi :
Keadaan telinga : Simetris kiri dan kanan
Kebersihan telinga : Bersih
Membran timpani : Tidak dilakukan pengkajian
Serumen : Tidak ada
Pengeluaran cairan : Tidak ada
Tinitus : Tidak ada
Menggunakan alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
Palpasi :
Benjolan : Tidak ada benjolan yang ditemukan
Nyeri : Tidak ada nyeri yang dirasakan
Tes pendengaran : Tidak dikaji
Auskultasi paru-paru
Suara napas, letak : Vesikuler dikedua lapang
paru
Bunyi tambahan : ada bunyi tambahan ronchi
b. Jantung
Menggunakan benda asing : Tidak ada
Inpeksi :
Ictus cordis, lokasi : Tidak terlihat
Spider naevi, lokasi : Tidak dikaji
Palpasi :
Ictus cordis, lokasi : Teraba
Perkusi :
Batas jantung : Atas ICS 2, Bawah ICS 5,
Kanan ICS 3, Kiri ICS 5
Auskultasi :
Bunyi jantung I dan II : Reguler
Bunyi tambahan : Tidak ada
IX. PENATALAKSANAAN
a. IVFD RL 10 tpm
b. Inj. Ceftriaxone 2g/IV/8 jam
c. Furosemide /12jam/IV
d. Omeprazole /12jam/IV
e. Ondansentron /12jam/IV
f. As. Tranexamat /8jam/IV
g. Kidmin /24 jam
h. ISDN 3x1
i. Amlodipine 1x1
KLASIFIKASI DATA
Kategori & Sub kategori
Data Subjektif & Objektif
Kategori Sub kategori
DS :
Respirasi
- Klien mengeluh sesak napas
- Klien mengatakan sulit tidur
- Klien mengatakan batuk berlendir di sertai
Fisiologis darah
DO :
- Klien tampak menggunakan otot bantu
pernapasan
- Gelisah
- Pola napas cepat
- Respirasi : 26 x/menit
DS :
Sirkulasi - Keluarga klien mengatakan klien biasa
muntah setelah makan
DO :
- Jumlah urine 1500 cc
- ADL dibantu keluarga
- SpO2 : 85
Aktivitas Dan DS : -
Istirahat DO: -
DS:
Neurosensori DO:
Reproduksi dan DS :
Seksualitas DO:
Nyeri dan DS :
Kenyamanan
- Klien mengeluh nyeri
Psikologis P :Nyeri dirasakan saat batuk
Q :Nyeri seperti dutusuk-tusuk
R :Bagian dada
S : Skala 6
T : Hilang timbul
DO :
- Klien tampak meringis
- Gelisah
- Sulit tidur
DS:
Integritas ego DO:
Pertumbuhan dan DS:
Perkembangan DO:
DS :
Kebersihan diri DO :
Perilaku
Penyuluhan dan DS:
pembelajaran DO:
Interaksi Sosial DS :
Relasional DO:
Lingkungan Keamanan dan DS :
Proteksi DO:
ANALISA DATA
DIAGNOSA PRIORITAS
1. Pola napas tidak Setelah dilakukan intervensi Manajemen Jalan napas Manajemen Jalan Napas
efektif berhubungan keperawatan selama 3x24 jam, Observasi Observasi
dengan hambatan maka pola napas membaik 1. Monitor frekuensi, irama dan 1. Agar dapat mengetahui frekuensi irama
upaya napas dengan upaya napas dan upaya napas klien
dibuktikan dengan Kriteria hasil: 2. Monitor pola napas 2. Agar dapat mengidentifikasi pola napas
pola napas abnormal, 1. Dipsnea menurun klien
penggunaan otot bantu 2. Penggunaan otot bantu napas 3. Monitor bunyi napas 3. Agar dapat mengetahui bunyi napas
pernapasan menurun tambahan pada klien
3. Frekuensi napas membaik 4. Monitor sputum 4. Agar dapat mengetahui adanya
produksi sputum yang berlebih
5. Monitor adanya sumbatan jalan 5. Agar dapat mengetahui apakah terdapat
napas sumbatan jalan napas
Terapeutik
Terapeutik 6. posisi semifowler dapat membantu
6. Posisikan semi-Fowler memberikan rasa nyaman dan
memperlancar proses pernapasan
7. Berikan minum air hangat 7. Air hangat dapat membantu
melubrasikan tenggorokan
8. Berikan oksigen, jika perlu 8. Pemberian O2 dapat membantu
meningkatkan SpO2 klien
Edukasi Edukasi
9. Anjurkan asupan cairan 2000 9. Agar klien dapat memperhatikan
ml/hari jumlah cairan yang diperlukan
10. Ajarkan teknik batuk efektif 10. Agar klien dapat mengetahui cara batuk
efektif
Kolaborasi Kolaborasi
11. Kolaborasi pemberian 11. Ekspektoran merupakan obat yang
ekspektoran dapat membantu klien untuk lebih
mudah mengencerkan dahak
2. Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam, Observasi Observasi
agen pencedera maka tingkat nyeri menurun 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Untuk mengetahui Lokasi, karakteristik,
fisiologis dibuktikan dengan durasi, frekuensi, kualitas, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
dengan mengeluh Kriteria hasil: intensitas nyeri nyeri
nyeri, gelisah, sulit 1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri 2. Agar dapat mengidentifikasi skala nyeri
tidur 2. Meringis menurun 3. Identifikasi respon nyeri non 3. Agar dapat mengetahui respon nyeri non
3. Gelisah menurun verbal verbal
4. Kesulitan tidur menurun 4. Identifikasi faktor yang 4. Agar dapat mengetahui faktor yang
memperberat dan memperingan memperberat dan memperingan nyeri
nyeri 5. Agar dapat terpantau secara komprehensif
5. Monitor keberhasilan terapi keberhasilan terapi komplementer yang
komplementer yang sudah sudah diberikan
diberikan 6. Agar dapat mengetahui efek samping
6. Monitor efek samping penggunaan analgetik sehingga
penggunaan analgetik mengetahui tindakan selanjutnya yang
diberikan.
Terapeutik
7. Berikan teknik nonfarmakologis Terapeutik
untuk mengurangi rasa nyeri ( 7. kompres hangat/dingin dapat
kompres hangat) mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan
8. Kontrol lingkungan yang 8. Kontrol lingkungan dapat
memperberat rasa nyeri mengontrol rasa nyeri agar tidak
semakin berat
9. Fasilitasi istirahat dan tidur 9. Istirahat dan tidur dapat membantu
proses pereda nyeri
Edukasi
10.Jelaskan penyebab, periode, dan Edukasi
pemicu nyeri 10. Agar klien dapat mengetahui penyebab,
11.Jelaskan strategi meredakan nyeri periode, dan pemicu nyeri
12.Anjurkan memonitor nyeri secara 11. Agar klien dapat mengetahui strategi
mandiri meredakan nyeri
13.Anjurkan menggunakan analgetik 12. Agar nyeri dapat dikontrol secara mandiri
secara tepat oleh klien
14.Ajarkan teknik nonfarmakologis 13. Agar proses penyebuhan akan lebih
untuk mengurangi rasa nyeri cepat dan efektif
14. Agar pasien mengetahui teknik
Kolaborasi nonfarmakologis untuk mengurangi
15. Kolaborasi pemberian analgetik, rasa nyeri
jika perlu
Kolaborasi
15. Analgetik dapat membantu mengurangi
rasa nyeri klien
3. Resiko perfusi renal Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Syok Manajemen Nutrisi
tidak efektif keperawatan selama 3x24 jam, Observasi Observasi
dibuktikan dengan maka perfusi renal meningkat 1. Monitor status kardiopulmonal 1. Untuk mengetahui kondisi
disfungsi ginjal dengan KH : 2. Monitor status oksigenasi kardiopulmonal klien
Kriteria hasil: 3. Monitor status cairan 2. Agar dapat memantau status oksigenasi
1. Nyeri abdomen menurun klien
2. Muntah menurun 4. Monitor tingkat kesadaran dan 3. Agar dapat memonitor status cairan
3. Jumlah urine membaik respon pupil klien
4. Agar dapat memantau apabila ada
Terapeutik terjadi penurunan kesadaran
5. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen Terapeutik
>94% 5. Pemberian oksigen dapat
6. Pertahankankan jalur IV mempertahankan saturasi oksigen >94%
7. Pertahankan kateter urine 6. Pemberian cairan IV dapat
untuk menilai produksi urin mengontrol kebutuhan cairan
elektrolit klien
Edukasi 7. Dengan terpasangnya kateter urine
8. Jelaskan penyebab/ factor risiko dapat mempermudah untuk memantau
syok produksi urine klien
9. Jelaskan tanda dan gejala awal
syok Edukasi
10.Anjurkan melapor jika merasakan 8. Agar klien dapat mengetahui
tanda dan gejala syok. penyebab/factor risiko syok
9. Agar klien dapat mengetahui tanda dan
Kolaborasi gejala awal syok
1. Kolaborasi pemberian transfuse 10. Agar gejala syok dapat di minimalisir
darah secara cepat
Kolaborasi
1. Transfusi darah berfungsi untuk
meningkatkan kadar Hb.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pukul 14.00
Pukul 15.10
Pukul 15.30
3. Memonitor sputum
Respon :
Pukul 14.00
Respon :
Pukul 16.35
Respon :
R : Bagian dada
S : Skala 5
T : Hilang timbul
Pukul 16.10
2. Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri ( kompres hangat)
Respon :
Pukul 16.30
3. Menganjurkan menggunakan
analgetik secara tepat waktu
Respon :
Pukul 14.00
Respon :
- telah diberikan injeksi
as.tranexamat 1 Amp/8 jam/iv
- SpO2 : 85%
Pukul 18.30
- Kesadaran composmentis
Pukul 19.00
3. Mempertahankan pemberian O2
Respon :
Pukul 14.00
Respon :
Pukul 19.00
Respon :
Pukul 14.00
Pukul 17.20
Respon :
Rabu, 18 S :
Januari,
2023 - Keluarga klien mengatakan
klien biasanya batuk berlendir
dan bercampur darah
1
O :
A
Masalah pola napas tidakefektif belum
teratasi
Intervensi dilanjutkan
Lanjutkan intervensi :
Rabu, 18 S :
Januari,
2023
- Klien mengeluh nyeri :
S : Skala 5
T : Hilang timbul
O :
Intervensi dilanjutkan
Lanjutkan intervensi :
- SpO2 : 85%
- Kesadaran composmentis
A :
Masalah resiko perfusi renal
tidakefektif belum teratasi
P :
Intervensi dilanjutkan
Lanjutkan intervensi :
Pukul 08.15
2. Memonitor bunyi napas
Respon :
- terdengar bunyi napas tambahan
ronchi
Pukul 09.30
3. Memonitor sputum
Respon :
- produksi sputum Nampak banyak dan
bercampur darah
Pukul 09.40
4. Berikan posisi semi-Fowler
Respon :
- klien Nampak lebih nyaman
Pukul 09.35
5. Mengajarkan teknik batuk efektif
Respon :
- klien Nampak mengikuti edukasi yang
diberikan
Respon :
- Keluarga klien Nampak mengerti
dengan penjelasan yang diberikan
Pukul 13.40
6.Menganjurkan melapor jika
merasakan tanda dan gejala syok
Respon :
- Keluarga pasien mengatakan mengerti
dan akan memanggil perawat apabila
melihat ada tanda dan gejala syok.
EVALUASI
Kamis, 19 S :
Januari,
2023 - Keluarga klien mengatakan
klien biasanya batuk berlendir
dan bercampur darah
1 O :
A
Masalah pola napas tidakefektif belum
teratasi
P
Intervensi dihentikan pasien pindah ke
ruangan ICU
Kamis, 19 S :
Januari,
2023 - Klien mengeluh nyeri :
P : Nyeri dirasakan saat batuk
Q : Nyeri seperti dutusuk-tusuk
2
R : Bagian dada
S : Skala 5
T : Hilang timbul
- Klien mengatakan mengerti dan akan
minum obat tepat waktu
O :
Kamis, 19 3 S :
Januari,
2023 - Keluarga pasien mengatakan mengerti
dan akan memanggil perawat apabila
melihat ada tanda dan gejala syok.
O :
- SpO2 : 85%
- Kesadaran composmentis
- Klien terpasang O2 8 ltpm
- Jumlah Urine dalam sehari 1500 cc
- Keluarga klien Nampak mengerti
dengan penjelasan yang diberikan
A :
Masalah resiko perfusi renal
tidakefektif belum teratasi
P :
Intervensi dihentikan pasien pindah ke
ruangan ICU