Mengetahui:
DOSEN PEMBIMBING
2022
FORMAT PENGKAJIAN
FORMAT PENGKAJIAN
Nomor RM : 05 26 83 RS/Ruangan: R u a n g C e m a r a
I. BIODATA
A. Identitas Klien
1. Nama initial : Ny. M
5. Status : K aw i n
6. Agama : Kristen
7. Suku/Kewarganegaraan : Toraja/Indonesia
3. Golongan darah : -
7. Alamat : Kulawi
II. STATUS KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Sesak Nafas
Dirawat dimana :-
3. Riwayat operasi :-
Dirawat dimana :-
6. Riwayat alergi
Sejak kapan :-
Reaksi :-
Tindakan :-
Auskultasi paru-paru:
*Suara napas, letak : Terdengar bunyi nafas
Bronkovesikuler
Menggunakan benda asing : Tidak menggunaan benda asing
b. Jantung
Inspeksi:
*Ictus cordis, lokasi : Tidak terlihat
*Spider naevi, lokasi : Tidak ada
Palpasi:
*Ictus cordis, lokasi, lokasi : Teraba di costae 5
Perkusi:
*Batas Jantung : ATAS = ICS 2
BAWAH = ICS ke-5
KANAN = ICS ke-3
KIRI = ICS ke-5
Auskultasi:
*Bunyi jantung I dan II : Reguler
*Bunyi tambahan : Bunyi Murmur
c. Payudaya (Tidak dikaji)
Inspeksi:
*Keadaan mamae dan areola : -
Palpasi:
*Nyeri : -
*Benjolan : -
d. Punggung (bagian belakang)
Inspeksi:
*Bentuk tulang punggung : Tidak ada kelaian yang ditemukan
*Menggunakan implant : Tidak ada penggunaan implan
Palpasi:
*Nyeri ketuk, lokasi : Tidak ada nyeri punggung
Inspeksi
*Bentuk perut : Simetris kiri dan kanan
*Kulit : Sawo matang,
*Menggunakan benda asing :.Tidak ada penggunaan benda asing
Auskultasi
*Aorta abdomen : Terdengar
*Bising usus : -
*Peristaltik usus : 8 kali/menit
Palpasi
*Hepar : Tidak ada pembesaran hepar
*Lien : Lien tidak teraba
*Nyeri tekan : Ada nyeri yang dirasakan
*Nyeri lepas : Tidak ada nyeri yang dirasakan
*Massa : Tidak ada massa
Perkusi
*Bunyi : Timpani
14. Extermitas
a. Extermitas Atas
Inspeksi:
*Keadaan : Simestris kiri dan kanan
*Jumlah jari : Lengkap
*Warna kuku : Merah muda
*ROM : Aktif, pasien dapat menggerakan
Kedua tangannya
*Capillary Refill Time (CRT): ≤ 2 detik
*Luka, lokasi : Tidak ada luka
*Clubbing finger : Tidak ada
Palpasi:
*Nyeri otot : tidak ada nyeri
*Tonus otot : tidak ada tonus otot
*Kekuatan otot : ┼
Extermitas Bawah
Inspeksi:
*Keadaan : Simetris kiri dan kanan
*Jumlah jari : Lengkap
*Warna kuku : Merah muda
*ROM : Aktif, pasien dapat mengerakkan
kedua kakinya
*Luka, lokasi : Tidak ada luka
*Oedema : Tidak terdapat pembengkakan
Palpasi:
*Hernia femoralis : Tidak ada
*Nyeri otot : Tidak ada nyeri otot
*Oedema (grade) : Ada pembengkakan
*Kekuatan otot : ┼
Perkusi
*Refleks patella : Ada, normal
*Refleks patologis : tidak dikaji
15. Kulit
*Warna : Sawo matang
*Turgor : Elastis
*Kelembaban : kering
*Rash : Tidak ada
*Lesi : Tidak ada
*Benjolan : Tidak ada benjolan
*Masa : TIDAk ada
VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. WBC : 6.8 103/mm3
2. HB : 10.2 103/mm3
3. PLT : 345 103/mm3
4. GDS : 257 g/dL
ANALISA DATA
A. KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif & Objektif
DS : - Pasien mengatakan batuk berdarah sudah 4 hari
- Pasien mengatakan batuk sering muncul pada malam hari
- Pasien mengatakan pusing
- Pasien mengatakan leher terasaa tegang
- Pasien mengatakan penglihatan kabur saat ingin berjalan
- Pasien mengatakan keaulitan tidur pada malam hari dan sering terbangun
DO: - Pasien nampak kesulitan batuk
- Pasien batuk kering
- Pasien nampak sesak nafas
- Pasien nampak cemas
- Keadaan umum sedang
- Terpasang oksigen 3 lpm
- Waktu tidur siang jarang dan pada malam hari ± 5 jam
- TTV : - TD : 140/90 mmHg
- Nadi: 102 x/menit
- Suhu: 36,70C
- Pernapasan: 28x/menit
- Suara napas ronki +/+
- Nebu ventolin
B. ANALISA DATA
DS : - Pasien mengatakan batuk berdarah Adanya hambatan Pola nafas tidak efektif
sudah 4 hari upaya nafas pada saat
bernafas mengalami
- Pasien mengatakan batuk sering kelemahan otot
pernapasan yang
muncul pada malam hari
- Pasien mengatakan sesak ditandai adanya
penggunaan otot bantu
DO: - Pasien nampak kesulitan batuk nafas sehingga inspirasi
- Pasien batuk kering atau/ekspirasi yang
tidak memberikan
- Pasien nampak sesak nafas
ventilasi yang adekuat
- Terpasang oksigen 3 lpm sehingga pola nafas
- Pernapasan: 28x/menit menjadi tidak efektif
- Suara napas ronki +/+
C. DIAGNOSA PRIORITAS
1. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Managemen Jalan Napas Manajemen Jalan Nafas
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam
hambatan upaya nafas Pola Napas membaik dengan Observasi Observasi
1. Monitor pola napas 1. Menentukan intervensi yang akan
dibuktikan dengan dyspnea, kriteria hasil: diberikan
pola nafas abnormal 1. Dispnea menurun atau 2. Monitor bunyi napas 2. Mengetahui adanya kelainan/sumbatan
takipnea. dalam rentan normal pada sistem pernapasan atau jalan
2. Kedalaman napas membaik napas
3. Penggunaan otot bantu 3. Monitor sputum (jumlah, warna, 3. Mengetahui adanya infeksi jalan napas
menurun aroma)
Terapeutik Terapeutik
12. Ajarkan diet yang diprogramkan 12. Mengurangi upaya napas berlebihan
karena batuk
Kolaborasi Kolaborasi
2. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan Terapi relaksasi Terapi relaksasi
berhubungan dengan gejala keperawatan selama 3x24 jam
maka status kenyamanan Observasi Observasi
penyakit dibuktikan dengan
meningkat dengan kriteri 1. Identifikasi penurunan tingkat energy, 1. Untuk mengetahui penurunan
mengeluh tidak nyaman, hasil : ketidakmampuan berkosentrasi atau tingkat energy, ketidakmampuan
mengeluh sulit tidur, dan 1. Keluhan tidak nyaman gejalah lain yang mengganggu berkosentrasi atau gejalah lain
menurun kemampuan kognitif yang mengganggu kemampuan
mengeluh lelah, leher terasa
2. Keluhan sulit tidur kognitif
tegang, pusing, penglihatan menurun 2. Indentifikasi teknik relaksasi yang 2. Untuk mengetahui teknik relaksasi
kabur 3. Pola tidur membaik pernah efektif digunakan yang pernah digunakan
4. Keluhan lelah menurun 3. Identifikasi kesediaan, kemampuan 3. Untuk mempertahankan tingakat
dan penggunaan teknik sebelumnya kenyamanan
4. Periksa ketegangan otot, frekuensi 4. Untuk mengetahu adanya
nadi, tekanan darah dan suhu sebelum ketegangan otot, frekuensi nadi,
dan sesudah latihan tekanan darah dan suhu sebelum
dan sesudah latihan
5. Monitor respon terhadap terapi 5. Untuk mengetahui respon dari
relaksasi tindakan relaksasi yang dilakukan
Teraupetik Teraupetik
6. Ciptakan lingkungan tenang dan 6. Untuk memberikan situasi yang
tanpa gangguan dengan pencahayaan aman dan nyaman
dan suhu ruang nyaman, jika
memungkinkan
7. Berikan informasi tertulis tentang 7. Agar pasien mengetahui tentang
persiapan dan prosedur teknik prosedur yang akan dilakukan
relaksasi
8. Gunakan pakaian longgar 8. Agar pasien merasa nyaman
9. Gunakan nada suara lembut dengan 9. Agar pasien merasa diperhatikan
irama lambat dan berirama dan dihargai
10. Gunakan relaksasi sebagai strategi 10. Untuk mengurangi rasa nyeri yang
penunjang dengan analgetik atau dirasakan
tindakan medis lain, jika sesuai
Edukasi Edukasi
11. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan 11. Untuk memberikan kenyamanan
jenis relaksasi yang tersedia (misal melalaui tindaka yang bisa
music, meditasi, napas dalam, diterima pasien
relaksasi otot progresif)
12. Jelaskan secara rinci intervensi 12. Agar pasien mengetahui tujuan
relaksasi yang dipilih dari intervensi relaksasi
13. Anjurkan mengambil posisi nyaman 13. Agar pasien merasa aman
14. Anjurkan rileks dan merasakan sensai 14. Agar pasien dapat menikmati
relaksasi tindakan relaksasi yang diberikan
15. Anjurkan sering mengulangi atau 15. Agar pasien dapat melakuakan
melatih teknik yang di pilih aktivitas relaksasi sendiri
3. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan (Dukungan Tidur) (Dukungan Tidur)
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam
hambatan lingkungan maka, pola tidur membaik Observasi Observasi
dibuktikan dengan Kriteria hasil: 1 Identifikasi pola aktivitas dan tidur 1.Untuk mengetahui aktivitas dan pola
mengeluh sulit tidur, 1. Keluhan sulit tidur menurun tidur
mengeluh sering terjaga 2. Keluhan sering terjaga
menurun 2.Identifikasi faktor penggangu tidur 2.Untuk mengetahui faktor penyebab
3. Keluhan tidak puas tidur terjadinya susah tidur
menurun
3.Identifikasi makanan dan minuman 3.Untuk megetahui jenis
makanan/minuman yang mengagngu
yang menganggu tidur pola tidur
6. Batasi waktu tidur siang, jika perlu 6.Untuk mencegah terjaga pada malam
hari
7.Fasilitasi menghilangkan stress 7. Agar pasien rileks pada saat istirahat
sebelum tidur
8.Untuk mencegah terjadinya gangguan
8. Tetapkan jadwal tidur rutin
pada pola tidur
9. Lakukan prosedur untuk meningkatkan 9.Agar pasien dapat merasa nyaman dan
kenyamanan aman
10.Sesuaikan jadwal pemberian obat 10.Untuk mencegah agar pasien tidak
dan/atau tindakan untuk menunjang
menderita kesulitan tidur
siklus tidur terjaga
Edukasi Edukasi
11.Jelaskan pentinya tidur cukup selama 11. Agar pasien dan keluarga dapat
mengerti dan memahami istirahat yang
sakit
cukup dapat mengembalikan energy
12.Anjurkan menepati kebiasaan waktu 12. Agar tidak terjadi gangguan pola tidur
tidur
13.Anjurkan penggunaan obat tidur yang 13. Untuk mencegah terjadinya gangguan
tidak mengandung supresor terhadap
tidr REM pada saat tidur
14.Ajarkan faktor yang berkontribusi 14. Agar pasien dan keluarga dapat
terhadap gangguan pola tidur menghindari faktor yang dapat
memperberat tidur
15.Ajarkan relakasai otot autogenic atau
cara nonfarmakologis lainnya. 15. Untuk membantu proses tidur
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN