PROPOSAL
OLEH :
SEPRIYANTI LAPATO
PK 115 018 002
1
PERILAKU MENYIKAT GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH
SDN 3 KOROLOLAKI KELAS II DAN III KECAMATAN
PETASIA KABUPATEN MOROWALI UTARA
PROPOSAL
DIAJUKAN OLEH
SEPRIYANTI LAPATO
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
2
PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila
dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi hasil ini jiplakan, maka
SEPRIYANTI LAPATO
NPM PK 115 018 002
3
ABSTRAK
4
KATA PENGANTAR
lepas bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materi. Olehnya itu, penulis
Mesran Koboti dan Ibunda Suriyati Ningsih Latunda. A. Mambuhu), yang telah
serta rasa kasih sayang yang tiada henti-hentinya dan kepada Saudari kandung
Skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan dan kerja sama dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima
kasih serta penghargaan yang tinggi kepada yang terhormat Gustini, S.Kep., Ns.,
M.Kep., sebagai dosen pembimbing I dan Jumain, S.Kep., Ns., M,Kep sebagai
1. dr. PASH. Panggabean, MPH, DR (HC), Ketua Yayasan Tri Karya Husada
5
mengikuti proses pendidikan di kampus STIK IJ Palu.
2. Subardin AB., SKM., M.Kes, Ketua STIK Indonesia Jaya Palu yang telah
STIK Indonesia Jaya Palu yang telah banyak memberikan dukungan dan
4. Irma, S.Sos Kepala Kelurahan Birobuli Selatan Kota Palu Provinsi Sulawesi
Tengah.
6. Dosen dan seluruh Staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu
menempuh pendidikan.
baik dari segi isi maupun penyusunannya. Oleh karena itu peneliti sangat
memohon adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga Allah SWT menerima amal baik kita dan semoga skripsi ini
Peneliti
6
DAFTAR ISI
Isi Hal
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................................. iii
ABSTRAK.......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR........................................................................................ v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
7
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................................... 38
B. Deskripsi Hasil Penelitian....................................................................... 48
C. Pembahasan............................................................................................. 54
D. Keterbatasan Penelitian........................................................................... 58
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 59
A. Kesimpulan......................................................................................... 59
B. Saran................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 40
LAMPIRAN
8
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
9
DAFTAR GAMBAR
Hal
10
DAFTAR LAMPIRAN
3. Kuesioner Penelitian
4. Master Tabel
Selatan
8. Dokumentasi Penelitian
9. Jadwal Penelitian
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tubuh yang optimal. Kondisi kesehatan gigi dan mulut yang terpelihara
dilakukan sejak dini pada usia sekolah dasar mengingat penyakit gigi dan
mulut berada pada peningkatan sepuluh besar penyakit yang terbanyak dan
dini. Usia sekolah dasar merupakan saat yang ideal untuk mengajari dan
gigi. Kemampuan menyikat gigi secara baik dan benar merupakan faktor
Pada usia anak sekolah dasar diperlukan untuk usaha untuk menjaga
pemeriksaan dan perawatan gigi, oleh orang tua, sekolah dan instansi
karies gigi menjadi yang paling dinilai. Secara global diperkirakan 2,4 miliar
orang menderita karies gigi dan 486 juta anak menderita karies gigi sulung.
12
Karies gigi terjadi ketika biofilm mikroba (plak) yang terbentuk pada
permukaan gigi mengubah gula bebas yang terkandung dalam makanan dan
minuman menjadi asam yang melarutkan enamel gigi dan dentin dari waktu
ke waktu, dengan asupan gula bebas yang terus menerus tinggi, paparan
fluoride yang tidak memadai dan tanpa biofilm mikroba yang dapat
yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut, dan pada tahap
benar. Fakta yang terjadi 72,1% penduduk indonesia memiliki masalah gigi
berlubang dan 46,5% diantaranya tidak merawat gigi berlubang (Lubis &
Nugrahaeni, 2018).
mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan
dan disiplin yaitu sebanyak dua kali sehari, pada waktu pagi hari setelah
13
Berdasarkan profil kesehatan Profinsi Sulawesi Tengah (2019),
mengirimkan jumlah siswa pada tahun 2019, jumlah murid yang diperiksa
2018 yaitu 20.897 orang, yang mendapatkan perlu perawatan tahun 2019
yaitu 5.925 orang terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2018 yaitu 1.977
Pada saat penggambilan data awal pada tanggal 25 Mei 2022 di SDN 3
jumlah siswa kelas II sebanyak 22 orang dan kelas III sebanyak 25 orang,
anak kelas II dan III di SDN 3 peneliti tertarik untuk meneliti siswa karena,
dari hasil survei beberapa anak menjelaskan bahwa masih kurang teratur
dalam menyikat gigi sehingga gigi anak berlubang karena anak malas
menyikat gigi pada saat mau tidur dikarenakan tidak terbiasa menyikat gigi
pada malam hari, berdasarkan observasi keadaan gigi anak tidak utuh atau
berlubang.
14
Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti tertarik untuk
mengangkat judul “Perilaku Menyikat Gigi Pada Anak Usia Sekolah SDN 3
15
B. Rumusan Masalah
masalah yaitu “Perilaku Menyikat Gigi Pada Anak Usia Sekolah SDN 3
C. Tujuan Peneliti
Utara”
D. Manfaat Peneliti
3. Bagi Peneliti
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Anak sekolah dasar yaitu anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik
lebih kuat yang mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak
bergantung dengan orang tua. Anak usia sekolah ini merupakan masa
dan kepribadian anak. Periode usia sekolah ini menjadi pengalaman inti
dalam hubungan dengan teman sebaya, orang tua lainnya. Selain itu usia
et al. 2015).
pada besar dan bentuk yang dinyatakan dalam nilai-nilai ukuran tubuh,
17
misalnya berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas,
badan.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap
ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui, pada usia ini
sangat tinggi maka jelaskan arti fungsi dan prosedurnya, maksud dan
tujuan dari yang ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau
salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kesehatan gigi
18
pada orang dewasa dalam hal menjaga kebersihan gigi karena kurangnya
gigi secara teratur sehingga kondisi kesehatan gigi dan mulut akan menurun
memelihara kesehatan gigi dari bakteri dan sisa makanan yang melekat
dengan menggunakan sikat gigi. Menyikat gigi merupakan suatu upaya yang
dilakukan untuk menjaga agar gigi tetap dalam keadaan yang bersih dan sehat
(Ramadhan, 2012).
1. Pengertian gigi
Gigi merupakan salah satu organ pengunyah yang terdiri dari gigi-gigi
pada rahang atas dan rahang bawah, lidah serta saluran-saluran penghasil
air ludah. Menurut Targian (2013) struktur gigi manusia dibagi menjadi
dilepas oleh email gigi. Email gigi berfungsi dalam proses pengunyah
bawah email gigi terdapat lapisan berwarna putih yang disebut detin
gigi.
19
b. Struktur jaringan lunak
gigi yang disebut tulang gigi. Bagian gigi terdapat rongga yang disebut
pulpa gigi dan didalam pulpa terdapat serabut syaraf dan pembulu
darah.
Menurut (Putri, Dkk, 2010) sikat gigi yang harus memenuhi syarat
a. Sikat gigi
Ialah salah satu alat oral fisiotherapi yang digunakan secara luas
untuk membersihkan gigi dan mulut. Macam sikat gigi ada yang
c. Tangkainya lurus
20
d. Bulu sikat yang halus
gigi dan jangan terlalu keras karena tidak dapat membersihkan sisa
e. Pasta gigi
f. Gelas kumur
digunakan adalah air matang, tetapi paling tidak air yang digunakan
g. Cermin
plak pada saat menyikat gigi, selain itu juga biasa digunakan untuk
21
h. Cara menyimpan sikat gigi
dibawah maka air tidak segera turun dan kuman yang tinggal akan
gigi sebelum tidur. Hal ini sangat penting karena pada waktu tidur, air
menjadi lebih besar. Oleh karena itu, untuk mengurangi kepekatan dari
asam maka plak harus dihilangkan. Gigi juga harus disikat pada pagi
dan disiplin yaitu dua kali sehari, pada waktu pagi hari setelah sarapan
22
Hal ini tergantung jam berapa sarapan pagi. Idealnya, sarapan pagi
tidur sudah menyikat gigi dengan bersih, plak akan mulai terbentuk
setelah setelah menyikat gigi. Oleh karena itu, rutinitas menyikat gigi
harus dilakukan setiap hari agar plak yang terbentuk tidak bertambah
tebal.
yang digunakan juga harus dengan tekanan yang ringan. Pegang sikat
23
c. Menyikat gigi minimal 2 menit
minimal dua menit dan sebagian besar tidak ada orang yang menyikat
gigi.
Bebas untuk memulai dari gigi bagian mana saja yang ingin
pertama kali disikat. Hanya saja pastikan bahwa seluruh bagian gigi
disikat semua. Agar lebih pasti, lakukanlah urutan yang sama setiap
lalu permukaan kunyah gigi pada rahang atas dan bahwa dan
permukaan bagian dalam gigi rahang atas dan bawah. Apabila urutan
Apabila bulu sikat sudah mekar alias rusak ataupun sikat gigi
gigi dengan yang baru apabila salah satu diantaranya dua hal ini
terjadi. Apabila bulu sikat sudah rusak sebelum 3 bulan, bias jadi hal
24
Selain itu, penggantian sikat gigi juga diperlukan setelah menderita
jamur. Setiap habis menyikat gigi, selalu bersihkan sikat gigi dengan
aliran air. Keringkan sikat gigi setiap habis digunakan dan simpan
jangan lupa juga bawa sikat gigi dan pasang tutup kepala sikat yang
terbuat dari plastic untuk melindungi bulu sikat agar tidak rusak ketika
gigi yang hilang akibat erosi dan asam. Tidak perlu banyak dalam
25
h. Cara menyikat gigi yang baik dan benar (Sariningsih 2012) sebagai
berikut :
1) Menyikat gigi bagian depan rahang atas dan rahang bawah dengan
gerakan naik turun (ke atas dan ke bawah) minimal delapan kali
gerakan.
tumbuhnya gigi.
tumbuhnya gigi.
tumbuhnya gigi.
26
C. Landasan Teori
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah suatu kegiatan atau
aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu,
(Notoatmodjo 2010)
arti subjek atau terlebih dahulu masalah kesehatan yaitu factor perilaku
(2011) menjelaskan bahwa factor perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama
yaitu:
1. Factor predisposisi
27
2. Factor pendukung atau pemungkin
positif ini akan mempengaruhi untuk ikut dalam kegiatan ini. Niat ikut
3. Factor penguat
tujuan yang terwujud dalam peran keluarga terutama orang tua, guru dan
kerjasama yang baik antara pihak rumah dan sekolah yang akan
lingkungan yang bersifat anak sebagai pusat yang akan mendorong suatu
perilaku.
menjaga kesehatan dan kebersihan gigi, menyikat gigi adalah suatu prosedur
yang menjadi keharusan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan waktu
28
4. Menyikat gigi dengan urutan yang sama setiap harinya
D. Kerangka Pikir
Kerusakan gigi dan kesehatan gigi dapat di pengaruhi oleh beberapa factor
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Variabel penelitian
2. Definisi operasional
30
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1. Jenis data
a. Data primer
langsung dan observasi cara menyikat gigi pada siswa kelas II dan III
di SDN 3 korololaki.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data siswa kelas II dan III SDN 3 korololaki
E. Pengolahan Data
dilakukan dalam suatau penelitian. Hal ini disebabkan karena data yang
informasi apa-apa, dan belum siap untuk disajikan. Untuk dapat memperoleh
penyajian data sebagai hasil yang bermakna dan kesimpulan yang baik, maka
31
a. Editing
b. Coding
kode yaitu mengubah data dalam bentuk angka atau huruf yang
memberikan petunjuk dan identifikasi pada suatu data yang akan dianisis.
c. Tabulating
d. Entry Data
dapat dianalisis.
e. Cleaning
ketidaklengkapan.
f. Describing
32
F. Analisa Data
1. Analisis univariat
(Sugiyono, 2010):
f
P X 100 %
n
Keterangan :
P = Presentasi
N = Jumlah sampel
G. Penyajian Data
1. Populasi
Populasi target adalah siswa kelas II dan III yang sekolah di SDN
33
2. Sampel
waktu selalu berubah, sehingga tidak dapat ditentukan jumlah pasti dari
z 2 1−a /2 P(1−P)
n=
d2
Keterangan :
50% (0,5)
( Z 1/2 ∝2 ) . P .Q
n= 2
(d)
34
Dari rumus diatas, peneliti dapat menghitung jumlah minimal
( Z 1/2 ∝2 ) . P .Q
n=
(d)2
2
1 , 96 x 0,5 x (1−0,5)
n=
(0,15)2
¿ 43
(incidental/accidental sampling).
4. Kriteria sampel
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
35
DAFTAR PUSTAKA
36
Nursalam (2017). Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis
edisi 4 jakarta. Salemba Medika.
Panggabean P, Wartana K, Subardin, Sirait E, Rasiman N.B, Pelima R.V. 2021.
Pedoman Penulisan Proposal Skripsi. STIK-IJ. Palu.
Putri, M.H., E. Herujulianti, dan N. Nurjannah. 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit
Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta:EGC.
Ramadhani, (2018). Upaya Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut Melalui
Pendekatan Kuratif Di sekolah Dasar Negeri Susukan, Kecamatan
Sumbang, Kabupaten Bayumas.
Sariningsih, E. 2012. Merawat Gigi Anak Sejak Dini. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Sari, siti alimah., 2013. Skripsi Hubungan Kebiasaan Menggosok gigi dengan
Timbulnya Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah kelas 4-6 di SDN
Ciputan 6 Tanggerang Selatan Provinsi Banten Tahun 2013.
Sihite, J.N 2011. Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
DenganPegalamanKaries.http://repository.usa.ac.id/bitstream/1234567
89/25491/4/capter%20II. pdf. Diakses tanggal 13 Juni 2022.
Tarigan, R. 2013. Karies Gigi. Jakarta: EGC.
Widhiasti, N.M, Tedjasulaksana. R, dan Agung. A. A. G. Optimalisasi
Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa sebagai Wujud
Implementasi Pelatihan Dokter Gigi Kecil di SD 2 Dawan Kelod
Klungkung 2015.
37