DISUSUN OLEH:
NIM : 180213115
UNIVERSITAS AN NUUR
DISUSUN OLEH:
NIM : 180213115
UNIVERSITAS AN NUUR
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Proposal skripsi ini telah disetujui, diperiksa dan siap dipertahankan dihadapan tim
penguji skripsi program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Sains Dan Kesehatan An
Nuur.
Pembimbing Pembimbing II
Mengetahui,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal skripsi disusun oleh Choirul Bagas Pradana NIM : 180213115 dengan
Mengetahui,
Dekan Fk. Sains dan Kesehatan Ka.Prodi S1 Keperawatan
iii
KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr.Wb.
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
4. Ns. Purhadi, M.Kep Selaku penguji I yang banyak memberi bimbingan dan
iv
8. Bapak Mustakim yang telah memberikan motivasi, arahan dan juga bimbingan
9. Bapak dan Ibuk saya yang selalu memberikan motivasi dan doa sehingga
11. Kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, peneliti
Penulis menyadari bahwa penulisan isi maupun bahasa dari proposal skripsi ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu apabila ada kesalahan dan kekeliruan
membangun dari pihak manapun. Akhir kata, semoga proposal penelitian ini dapat
bermanfaat. Aamiin.
WassalamualaikumWr.Wb
Purwodadi, 2022
Peneliti
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
2. “Whoever is involved in the work of Allah SWT, then Allah SWT will be
“Barang siapa melibatkan diri dalam pekerjaan Allah SWT, Maka Allah SWT
2. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Basirantoro dan Ibu Nanik Suwarni
3. Dan seuruh keluarga besar yang tidak bisa saya sebutkan terimakasih atas
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
PERNYATAAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................. 11
1. Dukungan keluarga................................................................................. 11
B. Kerangka Teori........................................................................................... 39
vii
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 40
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
akibat dari kejengkelan dalam penalaran atau perasaan bahwa hasil dalam
dan masalah yang khas kerja. Ada berbagai alasan untuk masalah mental, salah
yang ditandai dengan adanya satu atau lebih waham dengan halusinasi
auditorikyang sering muncul. Menurut Yosep, H.I dan Sutini (2016) bahwa
Skizofrenia adalah suatu bentuk psikosa fungsional gangguan utama pada proses
satu dari empat orang didunia yang mengalami masalah mental, dan saat ini
sekitar 450 juta orang diseluruh dunia mengalami gangguan jiwa skizofrenia
1
2
Barat (9,6 %), Sumatera Barat (9,1 %), Sulawesi Selatan (8,8 %), dan Aceh (8,7
%)”. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Yudistira, dkk.2020) di dapatkan hasil lebih dari separuh dari responden tidak
skizofrenia paranoid sebanyak 7%. Angka ini terus meningkat secara signifikan
kejaran, rujukan (reference), merasa dirinya paling tinggi atau istimiwa, adanya
misi khusus, kecemburuan, atau perubahan bentuk diri, suara halusinasi yang
bentuk verbal berupa bunyi siulan (whistling), dengungan (humming), atau suara
paranoid, diantaranya tidak minum obat dan tidak kontrol ke dokter secara
dukungan dari keluarga dan masyarakat, serta adanya masalah kehidupan yang
akibat dari skizofrenia dengan tipe paranoid juga menunjukkan angka tertinggi
terapi problem salving family therapi (PSFT). Terapi ini di lekukan pada pasien
latar belakang yang penuh masalah. PSFT menekankan pada terapi keluarga
yang lebih intensif dan bertujuan untuk mencari jalan keluar atas permasalahan
yang dihadapi oleh keluarga (Bustillo et al., 2016). Ada juga konsep ekspresi
4
tangga dengan ART gangguan jiwa skifrenia paranoid dengan gejala halusinasi
audiotoric tahun 2018 yang pernah berobat ke rumah sakit jiwa sebesar 85,0%,
dan tidak berobat sebesar 15,0% sedangkan penderita gangguan jiwa skizofrenia
paranoid yang minum obat rutin 1 bulan terakhir sebesar 48,9%. Alasan ketidak
patuhan minum obat pada penderita gangguan jiwa skifrenia paranoid pada ART
tertinggi karena pasien sudah merasa sembuh dari penyakit 36,1%, tidak rutin
menjalanni pengobatan 33,7% dan tidak mampu untuk membeli obat secara rutin
meminum obat proposinya dalam 1 bulan terakhir ini di DKI jakarta sebanyak
(84,1%), jawa barat sebanyak (55,8), jawa tengah sebanyak (45,7%), dan jawa
indonesia 2018).
keluarga saja namun keterlambatan klien datang ke rumah sakit atau klinik untuk
dopamine (Astuti, dkk., 2017). Maka dari itu dukungan keluarga dan kepatuhan
skizofrenia paranoid pada tahun 2021 yang berjumlah 73 orang untuk dijadikan
yang sama dan dukungan sosial dari keluarganya tentu berbeda-beda dan
kepatuhan dalam meminum obat. Ketertarikan peneliti dari kelima subjek yaitu
ketika sering melakukan halusinasi oudiotoric. Oleh karena itu, peneliti ingin
meneliti hubungan antara dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat pada
halusinasi audiotoric.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian :
Tujuan Umum:
Tujuan khusus:
Gondohutomo Semarang.
Semarang.
Skizofrenia
skizofrenia
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
antara minum obat dan dukungan keluarga itu sangat penting bagi pencegahan
Sebagai pengalaman lain bagi para peneliti dan merupakan data untuk spesialis
akan dilakukan oleh tenaga ahli tambahan. Bisa menjadi sumber bahan bacaan
menghalangi.
Sebagai salah satu sumber pengetahuan pentingnya kepatuhan minum obat dan
paranoid.
paranoid.
8
E. Sistematika Penulisan
F. Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Dukungan keluarga
panjang dan diikat oleh tali pernikahan yang sah, ikatan darah, atau
keturunan yang kuat, serta satu sama lain memiliki komitmen yang
sebagai berikut :
11
12
1) Empati
kehidupannya.
3) Pertukaran Sosial
menyediakan bantuan.
diantaranya :
1) Dukungan Informasional
dan lain-lain.
2) Dukungan Instrumental
3) Dukungan Penilaian
4) Dukungan Emosional
kasih sayang dan empati. Salah satu nilai yang sangat penting
penerimaan.
paranoid.
meminum obat secara teratur sesuai waktu dan frekuensinya dan mampu
Dhayakkar, 2011).
pasiensembuh
4) dukungan keluarga
1) Faktor individu
tingkat kepatuhan yang lebih rendah dari laki – laki, akan tetapi,
2) Faktor sosial
Faktor sosial ini bisa didapatkan dari lingkungan skitar pasien. salah
3) Faktor Pengobatan
d. Tujuan
adanya satu atau lebih waham dan halusinasi auditorik yang sering
et al 2013).
1) Faktor Predisposis
a) Faktor Biologis
b) Faktor Neuroanatomi
memiliki jaringan otak yang relatif lebih sedikit. Hal ini dapat
(1) Neurokimia
dan lingkungan
berikut :
dan putaran umpan balik otak yang mengatur mengatur proses balik
secara biologis
menimbulkan
1) Gejala Positif
Gejala positif merupakan gejala yang paling jelas dan dramatik bagi
paranoid. Gejala positif ini adalah gejala yang paling terlihat baik
pada saat pasien kambuh dan juga paling terlihat jika menghilang
positif atau gejala psikosis yang paling nampak ini mudah diketahui,
2) Gejala Negatif
kecakapan kerja.
Gejala negatif tidak hanya terjadi pada skizofrenia, tetapi juga dapat
ditemukan pada pasien cedera otak dan 5-10% dari populasi umum
24
Gejala negatif dapat dinilai yang dilakukan oleh dokter dan juga
dialami oleh pasien, hal-hal ini akan makin nampak (Stahl, 2013).
26
3) Gejala Disorganisasi
4) Gejala kognitif
pada kognisi dapa muncul pada awal gejala dan bukan disebabkan
difisit kognisi ini muncul pada saat omset dari gejala psikosis.
(dalam hal ini hanya dalam hitungan detik). Defisit working memory
hal.
Gejala Kognitif
5) Gejala Agresi
sakit, atau ketika gejala psikosis muncul yaitu adanya halusinasi atau
waham.
29
e. Pemeriksaan penunjang
1) Manajemen Psikofarmaka
dianggap sakit ringan jika mencapai angka 58, sakit sedang 75,
terlihat nyata sakit 95, dan sakit berat 116. Disebutkan bah
2011).
31
b) SANS
ulang pada berbagai negara, dan data yang diperole dari studi-
c) Pemeriksaan Neurokognisi
kognisi yang buruk. Bukan hanya salah satu tes saja, melainkan
e) Brain Imaging
2017).
2017).
1) Psikofarmaka
2013).
2) Non – Psikofarmaka
aktif.
2014).
B. Kerangka Teori
METODOLOGI PENELITIAN
A. Penelitian dengan Pengambilan Data
1. Variabel Penelitian
Variabel didefiniskan sebagai ukuran atau ciri yang dipunyai para anggota
lainnya (Notoatmodjo, 2012). Variabel pada penelitian ini yaitu terdiri dari
a. Kerangka Konsep
Dukungan Keluarga
Kekambuhan pasien
Kepatuhan minum Skizofrenia paranoid
obat
40
41
b. Hipotensis
bagian, yaitu:
(Nursalam, 2012).
lakukan satu kali pada saat satu waktu yang bersamaan sehingga tidak ada
42
tindak lanjut dari penelitian ini. Variabel dependen dari penelitian ini adalah
Desain Penelitian
Observasional
1. Deskriptif
2. Analitik
Cross sectional
Sumber: Gambar 3.1 Desain penelitian kuantitatif, Sastroasmoro (2014) dan
Notoatmodjo (2010).
bersamaan secara serenak dalam satu waktu antara faktor resiko dengan
efek (point time approach), yang artinya dimana semua variabel baik itu
yang sama. Berikut ini adalah sekama desain dari penilitian cross sectional:
Dukungan keluarga dan kepatuhan
meminum obat dengan kekambuhan
pasien skizofrenia paranoid.
Kekambuhan
Pasien Skizofrenia
Faktor Kepatuhan (-)
Minum Obat(+)
Kekambuhan Pasien
Skizofrenia
Kekambuhan Pasien
Skizofrenia (-)
43
a. Populasi
pasien skizofrenia paranoid yang tercatat pada data bulan tahun 2021 di
b. Sampel penelitian
anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
Keterangan :
N = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
sebagai berikut:
𝑁
N = (1+𝑁×𝑒 2 )
73
=(1+73×10%2)
= 56
responeden.
Whatsapp.
46
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni tahun 2022 di RSJD Dr.
6. Definisi Operasional
petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus
Variabel Independen Dukungan Keluarga Kuesoner dengan skala likert 0 - 24 = kurang Ordinal
Dukungan Keluarga Adalah sebuah proses (1-3) 25 – 48 = sering
yang terjadi panjang 3 = kurang 49 – 60 = selalu
kehidupan, dungan yang 2 = Sering
diberikan pada setiap 1 = selalu
perubahan
perkembangan
kehidupan juga berbeda
Variabel Independen Kepatuhan menimum Kuesioner dengan skala Tidak patuh : Apabila sekor Ordinal
Kepatuhan meminum obat obat dapat didefinisikan Guttman nilai median >15
sebagai kemampuan Tidak patuh : Apabila sekor Patuh : apabila jika skor
seorang untuk mematuhi nilai >15 nilai median ≤ 15
terapi yang elah Patuh : apabila jika skor nilai
direncanakan, meminum ≤ 15
obat secara teratur sesuai
waktu dan frekuensinya
dan mampu mengikut
aturan makanan atau
peraturan minum obat
lainya
Variabel Dependen Kekambuhan pasien Kuesioner dengan skala Kambuh : jika pasien Nominal
Kekambuhan skizefrenia dapat GuttmaN dirawat >2 kali dalam satu
didefinisikan sebagai Kambuh : jika pasien dirawat tahun
suatu keadaan yang >2 kali dalam satu tahun Tidak kambuh : jika pasien
ditandai dengan adanya Tidak kambuh : jika pasien dirawat ≤ 2 kali dalam satu
penurunan ataupun dirawat ≤ 2 kali dalam satu tahun.
kemunduran fungsi tahun.
progresif penderita,
respon yang memburuk
terhadap pengobatan dan
48
memiliki prognosis
klinis yang negatif
terhadap penyakit
skizofrenia paranoid.
data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen seperti data rekam medis Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino
Gondohutomo semarang.
Gondohutomo semarang
responden.
skizofrenia paranoid.
jaga jarak.
dengan variabel yang akan diamati. Setelah itu dilakukan uji validitas dan
patuh : apabila sekor nilai median >15, patuh : apabila jika skor nilai median
(Notoatmodjo, 2012):
1) Editing
data tersebut ada yang belum diisi atau salah, maka peneliti
2) Coding
3) Tabulating
4) Entry Data
1) Uji Validitas
𝑛Ʃ𝑥𝑦 − Ʃ𝑥. Ʃ𝑦
𝑟=
√[𝑛 Ʃ𝑥 2 − (Ʃ𝑥)²] − [n Ʃ𝑦 2 − (Ʃ𝑦)²]
Keterangan :
r : Nilai koreksi
n : Jumlah responden
y : Jumlah seluruh
53
penelitian ini adalah 5% (0,05) (Sugiyono, 2013). Jika nilai hitung >
hitungnya < r tabel (0,444) berarti tidak valid. Uji validitas ini akan
2) Uji Reliabilitas
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini
atau tetap asas (ajeg) billa dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
𝑘 Ʃ𝑠𝑖²
𝑎= [1 − ]
𝑘−1 𝑠𝑖²
Keterangan
A : Cronbach’s Alpha
seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpa > 0,06 reliable (Sujarweni,
Analisa data pada penelitian ini terdiri dari analisa univariat dan analisa
bivariat.
a. Analisa Univariat
dengan rumus :
𝐹
𝑃= × 100%
𝑛
Keterangan :
P : presentase
b. Analisa Bivariat
terdiri dari satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Analisis
Gondohutomo semarang dengan uji Chi Square karena uji statistik Chi
semua responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang sudah
yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan
2017).
c. Kerahasiaan (Confidentiality)
peneliti, bahwa informasi tersebut hanya akan diketahui oleh peneliti dan
Kepatuhan Minum Obat Pasien Rawat Jalan Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa
Yosep, H., & Sutini, T. Buku ajar keperawatan jiwa dan advance mental health
https://vizhub.healthdata.orgbd-compare/
http://www.depkes.go.id.
stuti, A. P., Susilo, T., & Putra, S. M. (2017). Hubungan Kepatuhan Minum Obat
Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
58
59
Yosep, I., & Sutini, T. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika
Aditama
pada Pasien Skizofrenia Rawat Jalan, Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Vol.
School Subang Jawa Barat, Jurnal Psikologi Undip, Vol. 10, No. 2, 2011,
hlm. 5.
26.
5916.92629.
Bonolo, P., Ceccato, M., Rocha, G., Acurcio, F., Campox, L. Guimaraes, M. (2013).
antiretroviral therapy.
Clinica (Sao Paulo) 2013 May: 68(5): 612-620. doi: 10.6061/ Clincs/2013/05) 06.
Y Dengan Fokus Studi Harga Diri Rendah Di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang.
Yosep, I., & Sutini, T. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika
Aditama
Yosep, H., & Sutini, T. Buku ajar keperawatan jiwa dan advance mental health
http://www.depkes.go.id.
Medika.
Alfabeta.
Dr. Sri Hernawati, drg., M. Kes. Metodologi Forker Penelitian Dalam Bidang
62
63
Lampiran 1
1. 3. 5.
2. 4. 6.
Keterangan :
SL = Selalu K = Kadang-kadang
S = Sering T = Tidak
1. 3. 5.
2. 4. 6.
Keterangan :
SL = Selalu K = Kadang-kadang
S = Sering T = Tidak
meminum obat
11 Pasien berhenti meminum obat karena sudah
merasa sehat
12 Pasien lupa dalam meminum obat
dikarenakan lupa membawa obat saat
berpergian
13 Pasien yakin obat yang diminum bermanfaat
bagi hidup pasien
14 dalam dua minggu terakhir pasien meminum
obat secara teratur
15 Pasien sulit mengingat seluruh obat yang
harus rutin untuk diminum agar sehat
67
KUESIONER KEKAMBUHAN
1. 3. 5.
2. 4. 6.
Lampiran 2
69
Lampiran 3
70
Lampiran 4
71
Lampiran 5
72
Lampiran 6
73
Lampiran 7
74
Lampiran 8
75
Lampirang 9
76
77
Lampiran 10
78
Lampiran 11
79
Lampiran 12
80