Oleh
WAHYU ISNAINI
NIM : 2019021478
PROPOSAL PENELITIAN
Untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Keperawatan
Oleh
WAHYU ISNAINI
NIM : 2019021478
ii
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Purwodadi,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan Fk Sains dan Kesehatan Ka.Prodi S1 Keperawatan
iii
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Purwodadi,
Suryani,S.Kep.,Ns.,M.Kep ……………………………
NIDN.0629107901
Penguji II Tanda Tangan
Mengetahui,
Dekan Fk Sains dan Kesehatan Ka.Prodi S1 Keperawatan
iv
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT
atas segala petunjuk, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Penelitian dengan Judul, “Hubungan Tingkat
Pengetahuan Penderita Diabetes Melitus Terhadap Perilaku Pencegahan
Kegawatdaruratan Diabetes Melitus Tidak Terkontrol (Ketoasidosis Diabetikum)”
sehingga Proposal Penelitian ini dapat diujikan. Proposal disusun sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian.
Dalam penyusunan Proposal Penelitian ini tentunya peneliti menemukan
banyak kendala sehingga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan, semangat, motivasi, dan petunjuk kepada peneliti,
sehingga dengan bantuan beberapa pihak Propoposal ini dapat di selesaikan. Pada
kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ns. Purhadi, M.Kep selaku Plt. Rektor Universitas AN-Nuur Purwodadi.
2. Ns. Sutrisno., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Sains dan Kesehatan Universitas An Nuur Purwodadi.
3. Ns. Sutrisno., M.Kep selaku Pembimbing I yang telah bersedia memberikan
bimbingan sejak awal sampai akhir penyusunan proposal ini.
4. Ns. Christina N.W., M.H selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis dengan baik.
5. Seluruh Dosen Program Studi SI Keperawatan beserta staff yang telah
membantu selama proses pendidikan.
6. Kedua orang tua tercinta atas semua motivasi, kasih sayang, dukungan;
perhatian dan doa dalam penyusunan proposal ini. Semoga Allah SWT
seriantiasa melimpahkan hidayah dan karunja-Nya.
7. Sahabat dan teman seperjuangan terimakasih atas kerja sama dan bantuannya
selama penyususnan proposal ini.
8. Kepada kakak alumni terimakasih atas bantuan, saran, masukan serta
motivasinya selama penyusunan proposal penelitian ini.
v
vi
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi, dukungan, doa, dan
bantuannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Purwodadi,
Wahyu Isnaini
NIM.2019021478
vi
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Perumusan Masalah............................................................................5
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................5
D. Manfaat Penelitian..............................................................................6
E. Sistematika Penulisan.........................................................................8
F. Penelitian Terkait ...............................................................................9
vii
viii
C. Hipotesis ...........................................................................................63
D. Jenis, Desain Penelitian, dan Rancangan Penelitian..........................63
E. Populasi dan Sampel .........................................................................64
F. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................66
G. Definisi Operasional..........................................................................66
H. Metode Pengumpulan Data...............................................................69
I. Instrumen atau Alat Pengumpulan Data............................................73
J. Analisa Data......................................................................................78
K. Etika Penulisan..................................................................................82
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................91
DAFTAR TABEL
viii
ix
DAFTAR GAMBAR
ix
x
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manis merupakan salah satu penyakit tidak menular yang jumlahnya semakin
Diabetes dikenal juga sebagai Mother Disease yang merupakan induk/ibu dari
2014 diperkirakan ada 422 juta orang dewasa menderita diabetes melitus dan
sekitar 2,2 juta kasus kematian dikarenakan penyakit diabetes melitus (WHO,
2019 menyatakan sedikitnya 463 juta orang dengan usia 20-79 tahun
menderita diabetes melitus dengan prevalensi 9,3% pada total penduduk pada
meningkat hingga 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta ditahun 2040 (IDF,
2019).
1
2
jumlah penderita 10,7 juta jiwa (IDF, 2019). Tiga negara dengan angka
penderita diabetes melitus tertinggi yaitu China, India, dan Amerika Serikat
dengan jumlah penderita 116,4 juta, 77 juta, dan 31 juta (IDF, 2019).
melitus menjadi sebab kematian terbesar nomor 3 dengan jumlah kasus 6,7jt
(ADA, 2019). Pada tahun 2012 terdapat 2,2 juta jiwa kematian yang
diakibatkan oleh kadar gula darah melebihi batas maximum. Angka kematian
berbagai komplikasi penyakit. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi yaitu
dan asidosis (Febrianto & Hindariati, 2021). Angka kejadian KAD sebesar 15-
70% di Eropa dan Amerika Utara dan lebih tinggi di negara berkembang
dari DM (18,5%), dan sisanya (19%) meliputi stres, diet, kehamilan dan
0,15%, Kanada 0,18% dan Inggris 0,31% (IDAI, 2015). Di USA, setiap
pilar diabetes. Lima pilar penting ini terdiri dari edukasi, program diet,
lima pilar diabetes dengan baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Husna (2022) bahwa sebagian besar pasien memiliki kepatuhan minum obat
memahami berbagai aspek dari pernyakit diabetes melitus termasuk tanda dan
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Purwodadi 1.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
(Ketoasidosis Diabetikum).
b. Bagi Masyarakat
c. Bagi Mahasiswa
E. Sistematika Penulisan
berikut:
F. Penelitian Terkait
I”.
Selatan I.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Diabetes Melitus
utama dari diabetes melitus tidak terkontrol dan pada jangka waktu
kadar glukosa puasa ≥126 mg/ dL, gula darah 2 jam ≥200 mg/ dL, atau
berikut:
10
11
2015).
12
Faktor resiko diabetes terdiri dari faktor yang dapat diubah dan faktor
1) Usia
2019).
2) Jenis kelamin
4) Ras
5) Etnik
14
7) Riwayat lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR atau <2.500
gram).
otot luriknya tidak bekerja sama dengan otot lurik tidak aktif
4) Obesitas abdominal/sentral
5) Hipertensi
6) Dislipidemia
GDPT <140mg/dl)
8) Merokok
dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak akan dapat menyerap kembali
semua glukosa yang telah disaring. Oleh karena itu, ginjal tidak dapat
Biasanya hal ini terjadi di antara waktu makan, saat sekresi insulin
terjadi akibat s ekresi insulin yang berlebihan, dan kadar glukosa akan
tetap pada kadar normal atau sedikit meningkat. Namun, jika sel beta
et al., 2021).
DM sebagai berikut:
kecil lebih sering dari biasanya terutama pada malam hari, hal ini
dalam jumlah besar dapat dikeluarkan dan sering buang air kecil.
Dalam keadaan normal, keluaran urin harian sekitar 1,5 liter, tetapi
merasa haus sehingga penderita selalu ingin minum air terutama air
dingin, manis, segar dan air dalam jumlah banyak (Lestari et al.,
2021).
kurang dan energi yang dibentuk pun menjadi kurang. Inilah yang
Selain itu, sel juga menjadi miskin gula sehingga otak akan
mengolah lemak dan protein yang ada di dalam tubuh untuk diubah
dalam urin per 24 jam (setara dengan 2000 kalori per hari hilang
5) Berkeringat banyak
6) Lesu
gatal, atau luka yang tidak kunjung sembuh, pada wanita kadang
dan penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya. Keluhan lain
untuk konfirmasi diagnosis DM pada hari yang lain atau Tes Toleransi
al., 2021).
darah puasa antara 100 mg/dl sampai dengan 125 mg/dl (IFG); atau 2
jam puasa antara 140 mg/dl sampai dengan 199 mg/dl (IGT), atau
(usia > 45 tahun, berat badan lebih, hipertensi, riwayat keluarga DM,
riwayat abortus berulang, melahirkan bayi > 4000 gr, kolesterol HDL
kadar glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti dengan tes toleransi
1) Komplikasi akut
a) Hipoglikemia
b) Hiperglikemia
asidosis.
2) Komplikasi Kronis
a) Komplikasi makrovaskuler
b) Komplikasi mikrovaskuler
1) Pencegahan Premordial
kurang baik, pola hidup santai atau kurang aktivitas, dan obesitas
2) Pencegahan Primer
diantaranya :
d) Riwayat keluarga DM
mg/dl).
teratur, pola dan jenis makanan yang sehat menjaga badan agar
3) Pencegahan Sekunder
a) Penyuluhan
b) Perencanaan makanan
c) Latihan jasmani
4) Pencegahan Tersier
life style (pola hidup sehat) dengan memakan makanan yang bergizi
1) Jangka pendek
2) Jangka panjang
1) Diet
Indeks). Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)
dan kelebihan berat badan. Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat
3) Pendidikan Kesehatan
a) Antidiabetik oral
serta olah raga. Obat golongan ini ditambahkan bila setelah 4-8
minggu upaya diet dan olah raga dilakukan, kadar gula darah
tetap di atas 200 mg% dan HbA1c di atas 8%. Jadi obat ini
b) Insulin
2. Ketoasidosis Diabetikum
peningkatan kadar gula darah yang terlalu tinggi. Ini adalah komplikasi
sebagai berikut:
1) Dehidrasi
2) Nafas berat,
6) Nyeri abdomen
pada hepar, dan glutamin pada ginjal) dan dari peningkatan aktivitas
ketoasid.
Budiyasa, 2010).
1) Hipoglikemia
2) Hiperglikemia
insulin subkutan.
3) Hiperkloremia
4) Edema serebri
nonkardiak
pemeriksaan analisa gas darah atau dengan ronki pada paru pada
dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cepat dan teliti terutama
untuk KAD biasanya tampak dalam jangka waktu pendek (< 24 jam)
darah dan juga pemeriksaan kadar AcAc dan laktat serta 3HB
(Sulaiman, 2016).
Parameter KAD
Ringan Sedang Berat
Gula darah (mg/dl) >250 >250 >250
PH arteri 7,25-7,30 7,00-7,24 <7,00
Serum bikarbonat/ HCO3 15-18 10- (<15) <10
37
((mEq/l)
Keton urin + +
Keton serum + +
Osmolalitas serum Variabel Variabel Variabel
efektif
(mOsm/kg)
Anion gap >10 >12 >12
Perubahan sensorial atau Alert Alert/ Stupor/ coma
mental obtundation drowsy
Sumber : ADA dalam jurnal Gotera & Agung Budiyasa (2010)
Catatan :
nitroprusida
Glukosa (mg/dl)/ 18
1) Cairan
2) Insulin
3) Kalium
Hiperkalemia yang fatal sangat jarang dan bila terjadi harus segera
4) Glukosa
per jam. Bila kadar glukosa mencapai < 200mg/dl maka dapat
ketogenesis.
5) Bikarbonat
bikarbonat,
diperhatikan yaitu:
3) Heparin bila ada DIC atau bila hiperosmolar (lebih dari 380
mOsm/liter).
dilakukan agar individu yang sehat tetap sehat, orang yang memiliki faktor
Kemenkes,2020).
a. Terapi insulin
berat badan, lama menderita, target kontrol glikemik, pola hidup, dan
komorbiditas.
rumus 500, yaitu 500 dibagi dosis insulin harian total. Hasil yang
dosis insulin kerja cepat atau reguler. Jika peningkatan gula darah
suntik insulin.
hari, yaitu pagi hari saat bangun tidur, sebelum makan, 1,5-2 jam
setelah makan, dan malam hari. Pemantauan gula darah mandiri dapat
c. Aktivitas fisik
fisik adalah peningkatan keton, kadar keton darah ≥1,5 mmol/L atau
darah, anak sebaiknya mengukur gula darah sebelum, saat, dan setelah
Sebagai contoh adalah olah raga ringan jalan kaki biasa selama 30
d. Nutrisi (Diet)
komplikasi akut dan kronik. Prinsip dari terapi nutrisi adalah makan
produk susu, gandum utuh, dan daging rendah lemak dengan jumlah
sesuai usia dan kebutuhan energi. Kebutuhan kalori per hari dapat
dihitung berdasarkan berat badan ideal dan dan kecukupan kalori yang
hal yang mudah bagi penderita untuk mengikuti aturan diet DM.
juga harus tepat dan teratur. Jum lah makanan yang dikomsumsi
(ikan,telur, tempe, tahu, kacang hijau, dll). Jadwal makan terdiri dari
kemasan, selai, kue manis, cokelat, dll) dan makanan tinggi lemak
(makanan yang digoreng, makanan cepat saji, telur asin, ikan asin, dll)
menjadi prioritas utama yang harus dilakukan karena hal ini berkaitan
45
4. Perilaku
a. Definisi Perilaku
b. Bentuk Perilaku
terhadap stimulus ini maka perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
diamati oleh orang lain secara jelas. Respons atau reaksi terhadap
unobservable behavior.
46
mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Oleh sebab itu
c. Perilaku Kesehatan
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
et al., 2019).
penyakit.
dan relatif, maka dari itu orang yang sehat pun perlu
mungkin.
sebagainya.
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu
e. Domain Perilaku
faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti meskipun
1) Faktor internal
ini:
a) Jenis Ras/Keturunan
laku dan khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras,
b) Jenis kelamin
c) Kepribadian
2) Faktor Eksternal
a) Pendidikan
b) Agama
diyakininya.
c) Kebudayaan
d) Lingkungan
e) Sosial ekonomi
5. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
pada objek dapat terjadi lewat panca indra manusia (pendengaran, rasa,
dipecahkan.
53
c. Tingkat pengetahuan
6 yaitu :
54
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comprehention)
3) Aplikasi (Aplication)
4) Analisis (Analysis)
sama lain.
55
5) Sintesis (Syntesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
56
informasi.
b) Pekerjaan
keluarga.
c) Umur
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
b) Sosial Budaya
f. Pengukuran Pengetahuan
g. Kategori Pengetahuan
dengan pengetahuan akan lebih baik dari perilaku yang tidak didasari
dengan pengetahuan.
B. Kerangka Teori
Faktor yang
mempengaruhi
perilaku : Diabetes Melitus
1. Faktor Internal
a. Jenis
Ras/keturunan
b. Kepribadian Perilaku pencegahan
Ketoasidosis Diabetes melitus
2. Faktor Eksternal
Diabetikum menjadi KAD:
a. Pendidikan
b. Agama 1. Terapi insulin
c. Kebudayaan 2. Pemantauan gula
d. Lingkungan Perilaku Pencegahan darah
e. Sosial Budaya KAD 3. Aktivitas fisik
dan ekonomi 4. Nutrisi (Diet)
Pengetahuan
Positif Negatif
Faktor yang
mempengaruhi tingkat
Keterangan :
pengetahuan:
BAB III
METODOLOGI
A. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang memiliki ukuran atau ciri yang dimiliki
(benda, manusia dan lain-lain). Ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
kelompok (orang, benda, situasi) berbeda dengan yang dimiliki oleh tersebut.
yang dituju dalam penelitian bersifat konkret dan secara langsung bisa diukur,
(Nursalam, 2015) .
61
62
(Ketoasidosis Diabetikum).
variabel lain. Dalam ilmu perilaku, variabel terikat adalah aspek tingkah
laku yang diamati dari suatu organisme yang dikenai stimulus. Dengan
kata lain, variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk
(Ketoasidosis Diabetikum).
B. Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti.
C. Hipotesis Penelitian
harus dibuktikan.
berdasarkan teori yang ada (Nursalam, 2015). Rancangan dalam penelitian ini
Populasi
1. Populasi
2. Sampel
prolanis.
b. Kriteria inklusi
c. Kriteria eksklusi
Mei 2023.
G. Definisi Operasional
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain (Nursalam,
2015).
67
(Ketoasidosis Diabetikum).
a. Tipe angket
1) Menurut sifatnya
seseorang.
b. Kelebihan angket
wawancara
c. Kekurangan angket
sederhana.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain. Data
dan sebagainya. Selain itu data sekunder diperoleh dari bagian tata usaha,
berikut :
penelitian.
Purwodadi I
Puskesmas Purwodadi 1.
Puskesmas Purwodadi 1
Diabetikum)
kelengkapannya.
I. Instrumen Penelitian
kuesioner perilaku.
a. Kuesioner A
Aspek Pertanyaan
Indentitas Responden A1,A2,A3,A4,A5,A6,A7,A8
b. Kuesioner B
c. Kuesioner C
a. Uji Validasi
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑Y )
r xy =
√¿ ¿ ¿
Keterangan :
N : jumlah sampel
77
X : nomor pertanyaan
Y : skor total.
yang signifikan antara item dengan jumlah skor item. Apabila nilai
tanda bintang (**), hal ini menunjukan bahwa hasil pengujian berarti
b. Uji Reabilitas
Notoatmodjo, 2010).
2
k ∑ st
α= [1− 2 ]
k −1 st
dikatakan reliable atau tidak dapat dilihat besarnya nilai alpha. Jika
hasil uji > 0,7 maka dapat dikatakan jika kuesioner tersebut reliable.
78
b. Coding (pengkodean)
d. Tabulasi
a. Analisa Univariat
digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada
Diabetikum).
b. Analisa Bevariat
Notoatmodjo, 2010).
1) Uji Normalitas
dikatakan normal apabila nilai p > 0,05 dan data dikatakan tidak
2) Uji korelasi
(Dahlan, 2010).
Sig. (2-tailed) hasil perhitungan lebih kecil dari nilai 0,05 atau
0,01. Sementara itu, jika nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari
K. Etika Penelitian
1. Prinsip manfaat
subjek.
resiko dan keuntungan yang akan terjadi pada subjek setiap tindakan.
83
to full disclosure)
serta tanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.
c. Informed consent
penelitian.
84
KUESIONER
Tanggal Penelitian :
No. Responden :
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pendidikan : □ SD
□ SMP
□ SMA
□ Perguruan Tinggi
Pekerjaan :
Lama menderita DM :
86
Petunjuk Pengisian :
LEMBAR KUESIONER
Petunjuk Pengisian :
sebelum makan?
10. Apakah anda melakukan pengecekan gula darah setiap 1,5
– 2 jam setelah makan?
11. Apakah anda melakukan pengecekan gula darah setiap
malam hari?
12. Apakah anda memperhatikan Jumlah, Jenis, Jadwal setiap
mau makan ?
13. Apakah anda mengonsumsi makanan/ minuman yang
manis seperti gula, sirup/minuman kemasan, selai, kue
manis, cokelat, dll) lebih dari 3 kali dalam seminggu?
14. Apakah anda mengonsumsi makanan tinggi lemak
(makanan yang digoreng, makanan cepat saji, telur asin,
ikan asin, dll) lebih dari 3 kali dalam seminggu?
15. Apakah anda makan buah dan sayuran ≥ 3 kali dalam
seminggu?
91
DAFTAR PUSTAKA
Arimbi, D. S. D., Lita, L., & Indra, R. L. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Terhadap Motivasi Mengontrol Kadar Gula Darah Pada Pasien Dm Tipe Ii.
Jurnal Keperawatan Abdurrab, 4(1), 66–76.
https://doi.org/10.36341/jka.v4i1.1244
Febrianto, D., & Hindariati, E. (2021). Tata Laksana Ketoasidosis Diabetik pada
Penderita Gagal Jantung Management of Diabetic Ketoacidosis in Patient
with Heart Failure. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia , 46(1), 46–53.
http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/273/267
Husna, A., Jafar, N., Hidayanti, H., Dachlan, D. M., & Salam, A. (2022).
Hubungan Kepatuhan Minum Obat Dengan Gula Darah Pasien Dm Tipe Ii
Di Puskesmas Tamalanrea Makassar. JGMI : The Journal of Indonesian
Community Nutrition, Vol 11 No.(1), 20–26.
Infodatin KEMENKES RI. (2020). Tetap Produktif, Cegah, dan Atasi Diabetes
Melitus.
Kemenkes RI. (2019). Buku Pintar Kader Posbindu. Buku Pintar Kader Posbindu,
1–65.
91
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz
09/2019/03/Buku_Pintar_Kader_POSBINDU.pdf
Kusyairi, A., & Nusantara, A. F. (2020). Optimalisasi IMB dengan Metode Serial
Coaching sebagai Tindakan Preventif Ketoasidosis Deabetikum (Vol. 21,
Issue 1). http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203
Mahendra, D., Jaya, I. M. M., & Lumban, A. M. R. (2019). Buku Ajar Promosi
Kesehatan. Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Fakultas Vokasi UKI,
1–107.
Nur Alamsyah, M., Prajna Suyoso, Y., & Wayan Mertha, I. (2021). Emergency
Of Hyperglycemia In Patients With Diabetic Foot, And Diabetic
Nephropathy; The Challenge Of DiagnosticAnd Therapy. Publikasi Ilmiah
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1403–1411.
Ubaidillah, Z., Pratama, P. L., Susanto, N. A., & Ariani, T. A. (2021). Analisis
Faktor Hiperglikemia Tidak Terkontrol Pada Klien Diabetes Melitus Tipe 2.
Jurnal Keperawatan, 13(1), 1–9.
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan%0ANURSES