Oleh
SOFHIA CAROLINA WANGGRA PUTRI
NIM : 2019021471
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seluruh dunia yang menggosok giginya tiap hari, namun 7,3% saja yang
benar dalam praktik gosok gigi bernilai 2,8% saja. Berdasarkan Riset
2021, prevalensi gigi berlubang cenderung amat tinggi pada anak yakni di
kisaran 93%. Berarti ada 7% saja anak Indonesia yang terbebas dari karies.
yang benar di Jawa Tengah hanya sebesar 2,1 %, yang menunjukan bahwa
97,9 % anak belum bisa menggosok gigi dengan benar (Riskesdas, 2021).
hanya 1,5% anak yang melakukan sikat gigi secara benar serta didapat
kurang dalam pengetahuan, sikap dan tidak bisa mempraktikan gosok gigi
dengan benar sehingga hanya 0,5% anak yang dapat menggosok gigi
pengetahuan, sikap dan tidak bisa mempraktikkan gosok gigi dengan benar
sehingga hanya 28% anak yang dapat menggosok gigi dengan benar. SDN
dari jumlah 35 siswa, 26 anak kurang dalam pengetahuan, sikap dan tidak
4
bisa mempraktikkan gosok gigi dengan benar sehingga hanya 26% anak
pengetahuan, sikap dan tidak bisa melakukann gosok gigi secara benar.
Usaha memilihara kesehatan gigi dan mulut akan lebih baik bila
6-12 tahun telah cukup dalam rangka dijadikan dasar terkait pemberian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
terkait wawasan, praktek, serta sikap saat melakukan gosok gigi yang
benar pada anak, dan juga bisa dijadikan referensi untuk peneliti di
masa depan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
b. Bagi Siswa SD
praktek gosok gigi secara tepat dengan media video animasi dan
7
yang tepat.
c. Bagi Mahasiswa
E. Sistematika Penulisan
berikut:
F. Penelitian Terkait
43,8% responden lain dengan praktek gosok gigi kurang benar, dimana
terkait langkah gosok gigi kepada siswa kelas V SDN 36 serta SDN 30
Kesehatan Gigi pada Anak Usia 9-10 Tahun”. Jenis penelitian ini
Gigi dan Mulut pada Siswa Sekolah Dasar”. Penelitian ini berjenis
sendiri oleh peneliti dan variable dependen praktik gosok gigi, peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
permainan sederhana.
12
13
1) Aspek intelektual
serta ingatannya lebih tahan lama. Dalam fase ini, anak telah
2) Aspek motorik
dari segi fisik. Anak dalam fase tersebut telah bisa digolongkan
3) Aspek emosional
2. Konsep Perilaku
a. Pengertian Perilaku
respon/tanggapan.
b. Domain Perilaku
1.) Pengetahuan
2.) Sikap
sebuah objek.
memperhatikan rangsangan.
rangsangan.
18
permasalahan.
3.) Praktik
kebenaran tindakan.
3. Video Animasi
a. Pengertian video
(Ardhianti, 2022).
b. Efektivitas Video
Dale erta dari Brunner. Edgar Dale memiliki teori Dale’s cove of
Gambar 2.1
1) Keuntungan
21
pembelajaran
2) Kelemahan
kecil
masih 2 dimensi
(Daryanto, 2013).
d. Pengertian Animasi
22
2019).
e. Fungsi Animasi
Processes)
(Simplification of Processes)
al., 2021).
dibacanya, 30% dari yang didengar, 40% dari yang dilihat, 50%
2022).
2) Bagi peneliti
24
4. Menggosok Gigi
a. Anatomi Gigi
1) Anatomi Gigi
jaringan, diantaranya:
a) Mahkota
b) Leher
c) Akar
d) Email
e) Tulang
f) Rongga Gigi
darah kapiler.
g) Semen
h) Pulp
26
berdasarkan bentuknya:
jumlahnya ada 8.
all., 2016).
gigi dengan teratur setidaknya dua kali dalam satu hari, waktu
paling baik untuk ialah malam sebelum tidur serta pagi sesudah
1) Teknik horizontal
sekitaran gigi yang dibatasi oleh permukaan gigi pada satu sisi
serta lapisan epitel dari free margin gingiva pada sisi lainnya
(Prabandari, 2016).
28
2) Teknik Vertikal
sesuai kriteria:
Tabel 2.1
mundur).
4. Menyikat gigi pada gigi geraham bawah
dengan gerakan horizontal (maju-mundur).
5. Menyikat dengan gerakan spiral
(melingkar) dari atas ke bawah selama
sekitar 20 detik untuk gigi bagian luar
depan.
6. Menyikat dengan gerakan vertikal (atas-
bawah) selama sekitar masing-masing 20
detik untuk gigi bagian luar kanan dan kiri.
7. Menyikat permukaan gigi bagian dalam
gerakan vertikal (atas-bawah). Lakukan
gerakan ini mengulang 2-3 kali.
8. Memastikan semua permukaan gigi disikat,
sehingga plak atau sisa makanan yang
menempel di gigi hilang.
9. Bilas mulut dan gigi dengan air sampai
bersih.
10. Membersihkan sikat dengan air dan
mengembalikan di tempat yang disediakan.
Sumber: (Efrida, 2020)
1) Karies gigi
menurunkan prestasi.
2) Plak
4) Debris
diantaranya:
1) Praktik sosial
3) Pengetahuan
4) Kebudayaan
5. Kriteria Keberhasilan
(Sudjana, 2014)
2) Praktik
(Hidayat, 2008).
B. Kerangka Teori
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Garis penghubung
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
1. Kerangka Konsep
2. Hipotesis
IV di SDN 1 Wirosari
C. Konsep Metodologi
1. Jenis Penelitian
(Sulistyaningsih, 2011).
Tabel 3.1
Keterangan:
1. Populasi
39
2. Sampel
a. Kriteria inklusi
kooperatif.
b. Kriteria eksklusi
dilaksanakan.
a. Waktu penelitian
b. Tempat penelitian
F. Definisi Operasional
Tabel 3.2 Definisi Operasional. Pengaruh Video Animasi Gosok Gigi Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan
Praktik Menggosok Gigi Pada Anak Kelas IV Di SDN 1 Wirosari
jawaban yang
l l 3. Kurang: ≤ 69
l l
42
Variabel Dependent: Upaya yang anak Lembar observasi Baik: 1-10 Nominal
Praktik Menggosok lakukan dalam berupa cheklist Kurang: ≤ 10
Gigi merawat gigi serta
mulut di SD dari (Hidayat, 2008)
Direktorat Bina
Pelayanan Kesehatan
Gigi dan Mulut
Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
dalam Efrida, 2020
yaitu berupa 10
langkah menggosok
gigi.
43
di bawah:
peneliti tetapkan.
serta kontrol.
45
kelompok eksperimen.
menyeluruh.
H. Instrumen Penelitian
Media Video Animasi Gosok Gigi serta untuk variable dependen ialah
gunakan ialah lembar observasi, lembar kuesioner, laptop, LCD, sikat gigi,
1. Lembar Kuesioner
a. Kuesioner A l
Aspek l Pertanyaan l l l
b. Kuesioner B
Gosok gigi.
No Indikator
l Nomor Soal l
2. Lembar Observasi
langkah praktik gosok gigi sesuai SOP dari Direktorat Bina Pelayanan
48
I. Uji Instrumen
hasil uji reabilitasnya 0,937 yang mana melebihi 0,60 dan dengan
J. Pengolahan Data
b. Coding (pengkodean) l
d. Tabulasi
l l
K. Analisa Data
1. Analisa Univariat
dalam bentuk tabel menjadi distribusi rata-rata (mean) dan nilai tengah
2. Analisa Bivariat
Sikap dan Praktik Menggosok Gigi Pada Anak. Pada tahapan ini
dan post test kelompok eksperimen serta data kedua ialah data hasil
0,05.
dengan kontrol).
SPSS.
L. Etika Penelitian
penelitian yaitu:
1. Informed Consent
sebagai responden.
2. Anonimitas
3. Confidentiality
HASIL PENELITIAN
Dalam BAB ini membahas hasil penelitian yang berjudul Pengaruh Video
Gosok Gigi pada Anak Kelas IV di SDN 1 Wirosari yang dilakukan pada 9
Provinsi Jawa Tengah. SD Negeri 1 Wirosari talah ada sejak tahun 1905
pemukiman padat. Sekolah ini ada 1 kantor guru, 6 kelas, serta ruang
Sedangkan yang peneliti gunakan hanya satu kelas saja yakni kelas 4.
Sekolah yang memiliki jumlah 6 guru pengajar ini memiliki Visi sekolah
Wirosari
57
58
B. Karakteristik Responden
1. Umur
(75,0%).
2. Jenis Kelamin
C. Analisis Univariat
responden (100,0%).
D. Analisis Bivariat
jika bernilai sig ≤ dari 0.05, lalu jika sig ≥ dari 0,05 degan demikian tak
Kelompok Eksperimen.
Kelompok Eksperimen
Uji Wilcoxon
Posttest Posttest eks kategorik –
eksperimen - pretest eks kategorik
pretest
eksperimen
Z -3.939 -4.038
Asymp. Sig .000 .000
(2-tailed)
gosok gigi. Dalam rangka mencari tahu mana yang lebih bisa
Descriptive Statistics
N min max Mean Std. Deviation
Pretest 2 15 20 18.20 1.673
eksperimen 0
Posttest 2 21 26 24.55 1.504
eskperimen 0
Valid N 2
0
62
Kelompok Kontrol
Kelompok Kontrol
Uji Wilcoxon
Posttest kontrol - Posttest kontrol kategorik –
pretest kontrol pretest kontrol kategorik
Z - .577 .000
Asymp. Sig .564 1.000
(2-tailed)
Descriptive Statistics
N mi max Mean Std. Deviation
n
Pretest kontrol 2 13 22 17.75 2.291
0
Posttest kontrol 2 14 22 17.70 2.227
0
Valid N 2
0
Uji Wilcoxon
Posttest Posttest eks kategorik –
eksperimen - prestest eks kategorik
pretest
eksperimen
Z -3.974 -3.464
Asymp. Sig .000 .000
(2-tailed)
yang lebih baik dari data pretest dengan posttest bisa diamati tabel di
bawah:
Descriptive Statistics
N min max Mea Std. Deviation
n
Pretest 2 2 6 4.10 .912
eksperimen 0
Posttest 2 8 10 9.40 .821
eskperimen 0
Valid N 2
0
eksperimen.
Uji Wilcoxon
Posttest kontrol - Posttest kontrol kategorik –
pretest kontrol prestest kontrol kategorik
65
Z .000 .000
Asymp. Sig 1000 1000
(2-tailed)
Descriptive Statistics
N min max Mea Std. Deviation
n
Pretest 2 2 6 4.00 .973
kontrol 0
Posttest 2 2 6 4.00 .918
kontrol 0
Valid N 2
0
Uji independen sampel yang dipakai adalah uji Mann Whitney (uji U)
karena data yang dipakai adalah data berpasangan dan non parametric.
Tindakan
67
lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
Wirosari.
Uji Mann Whitney yang kedua dalam penelitian ini yaitu untuk
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
gigi pada anak. Setelah didapatkan hasil dari pretest, selanjutnya anak
berikan posttest.
dan praktik gosok gigi pada anak kelas 4 di SDN 1 Wirosari. Melalui
69
70
pada anak usia 6-12 tahun karena pada usia itu anak akan mudah
dengan benar.
2. Hasil Univariat
peningkatan.
(Notoatmodjo, 2010).
kurang karena pada usia ini anak-anak masih belum bisa menjaga
3. Analisis Bivariat
Kelompok Eksperimen.
terhadap objek. Objek dari siswa yaitu media video animasi yang
Selatan.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai p value = 0,564 lebih besar dari
terdapat perbedaan.
gigi.
Ini menunjukkan bahwa nilai p value 1,000 lebih besar dari 0,05
perbedaan.
dari proses belajar karena proses belajar itu ada dalam rangka
B. Keterbatasan Penelitian
optimal atau bisa dikatakan jauh dari kata sempurna. Kekurangan tersebut
antara lain:
kuesioner.
maksimal.
82
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
normal maka menggunakan Uji Wilcoxon Rank Test dan Uji Mann Whiteney
U Test. Dari hasil menunjukkan bahwa data yang diperoleh dari hasil Uji
Wilcoxon Rank Test didapatkan dari semua uji nilai p value <0,05 yang
didapatkan dari semua uji nilai p value >0,05 yang artinya Ho diterima dan
Gigi Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Praktik Gosok Gigi Pada
B. Saran
1. Teoritis
serta dapat memperluas teori tentang metode menggosok gigi pada anak
dengan benar.
83
84
2. Praktis
a. Bagi Perawat
anak.
b. Bagi Siswa SD
c. Bagi Mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Z. A., Fanani, M. I. D., Wali, G. Z., & Nadhifah, R. (2021). Video Animasi
Sebagai Media Pembelajaran Efektif bagi Siswa Sekolah Dasar di Masa
Pandemi COVID-19. JCommsci - Journal Of Media and Communication
Science, 4(2), 54–67. https://doi.org/10.29303/jcommsci.v4i2.121
Budi, D. (2017). Hubungan Perilaku Perawatan Gigi Dengan Kejadian Karies Gigi
Pada Anak Usia 6–9 Tahun di SDN Pragaan Laok 1 Sumenep.
http://repository.um-surabaya.ac.id/156/
Burns, N., and Grove, S. (2015). The Practice of Nursing Research Conduct, Critique
and Utilization, (5th edition) St.Louis : Elsevier Saunders.
Claudia, C., Purwaningsih, E. & Ulfah, S.F. (2021). Literature Review: Efektivitas
Penggunaan Media Video dalam Meningkatkan Pengetahuan Menyikat Gigi
yang Benar pada Anak Sekolah Dasar. Dental Therapist Journal, 3(2), 58-65.
doi.org/10.31965/dtl.v3i2.594
Dewi, Destiya. 2014. Efektivitas menyikat gigi metode horizontal, vertical, dan roll
terhadap penurunan plak pada anak usia 9-11 tahun. Jurnal Kedokteran Gigi.
Banjarmasin
Dewi, R. kumala, Widya Oktiani, B., Auliya, H., Krishnawan Firdaus, I. W. A.,
Kusuma Wardani, I., & Taufiqurrahman, I. (2021). Parent Education Program
Menggunakan Video Animasi Dental Health Education (Dhe) Bagi Anak Down
Syndrome Dalam Pencegahan Karies Gigi Selama Pandemi Covid. Prosiding
Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social
Responsibility (PKM-CSR), 4, 340–349.
https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v4i0.1361
87
Friska, S. Y., Amanda, M. T., Novitasari, A., & Prananda, G. (2021). Pengaruh Video
Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Muatan Pembelajaran IPA Kelas IV Di
SD Negeri 08 Sungai Rumbai. PENDIPA Journal of Science Education, 6(1),
250–255. https://doi.org/10.33369/pendipa.6.1.250-255
Hidayat, R, A Tandiari, 2016. Kesehatan Gigi dan Mulut Apa Yang Sebaiknya Anda
Tahu?. Yogyakarta: Andi Offset.
Laila Nur Hamidah. (2021). Gambaran pengetahuan dan perilaku tentang menggosok
gigi pada anak tahun 2020. Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG), 2(1), 108–
114. ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id
Nurlila, R. U., Fua, J. La, & Meliana. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan
terhadap Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi pada Siswa di SD Kartika XX-
10 Kota Kendari tahun 2015. Jurnal Al-Ta’dib, 9(1), 94–119.
http://ejournal.iainkendari.ac.id/al-tadib/article/view/504/491
Oktaviani, E., Feri, J., Aprilyadi, N., Dewi Ridawati, I., Keperawatan Lubuklinggau,
P., & Kemenkes Palembang, P. (2022). Edukasi Kesehatan Gerogi (Gerakan
Gosok Gigi) Untuk Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Pra Sekolah.
JCES (Journal of Character Education Society), 5(2), 363–371.
http://journal.ummat.ac.id/index.php/JCES/article/view/7732
Pinantara, Wenda (2018) Tingkat pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut
serta gambaran OHI-S pada siswa kelas IV dan V SN 2 Bongkasa Kecamatan
Abiansemal Tahun 2018?. Diploma thesis, Jurusan Kesehatan Gigi.
Pintauli, S, T Hamada, 2016. Menuju Gigi dan Mulut Sehat; Pecegahan dan
Pemeliharaannya. Medan: USU Press
Prabandari, L., Suharyono, A., & Yuniarly, E. (2016). Pengaruh Penyuluhan Dengan
Media Boneka Tangan Terhadap Pengetahuan Menyikat Gigi Pada Siswa
Sekolah Dasar. 1(2012), 2012–2013
Purnama, P., & Nazar, M. (2017). Pengembangan Media Video Animasi Berbasis
Videoscribe Pada Materi Koloid Mahasiswa Program studi Pendidikan Fisika.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia, 2(3), 256–263.
Ratmini, N. K. (2017). Bau Mulut (Halitosis). Jurnal Kesehatan Gigi (Dental Health
Journal), 5(1), 25-29.
Sandy, L. P., B. Priyono dan N. Widyanti. 2016. Pengaruh pelatihan menggosok gigi
dengan pendekatan Program Pembelajaran Individual (PPI) terhadap
peningkatan status kebersihan gigi dan mulut pada anak disabilitas intelektual
sedang. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 2.
Syarifah, Elsa. 2019. Gambaran Penyuluhan Cara Menyikat Gigi Dengan Metode
Demonstrasi Terhadap Debris Indeks Pada Siswa/I Kelas III SDN 104234
Medan Sinembah Tanjung Morawa.
http://repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/801/1/
KTI_Elsa.pdf
Zulkarnain, R. A. A., Riyanti, E., & Sasmita, I. S. (2009). The differences of caries
prevalence and caries index of children in primary school with UKGS and
90