Anda di halaman 1dari 9

PERBEDAAN PENGARUH PENYULUHAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DAN

BONEKA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI


DAN MULUT PADA SISWA SEKOLAH DASAR ISLAM
DIPONEGORO SEMARANG

Fastabiqul Hanif , Prasko2, Iman Supardan3

ABSTRAK

Pengetahuan yang kurang mengenai kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satupenyebab anak
mengabaikan masalah kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak kelompok sekolah
perlu mendapatkan perhatian khusus sebab pada usia ini anak sedang menjalani proses tumbuh kembang Keadaan
gigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti. Melalui program
penyuluhan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam meningkatkan upaya pelihara diri Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui perbedaan pengaruh penyuluhan menggunakan media video dan boneka tangan
terhadap peningkatan kesehatan gigi dan mulut Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan Two
Group Design. Sample yaitu Siswa SDI Islam Diponegoro teknik pengambilan sample purposive sampling. Penelitian
ini menggunakan analisis data univariat dan bivariat dengan uji wilcoxon dan mann-withney.Penelitian ini
menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut menggunakan media video dan boneka tangan
berpengaruh dalam peningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut hal ini terlihat dari penaikan nilai pre-tet
dan post-test masing-masing dengan nilai p<0,05. Tapi berdasarkan uji statistik tidak ada perbedaan pengaruh yang
signifikan penyuluhan menggunakan media video dan boneka tangan mendapatkan nilai p= 0,465 yang berarti
p>0,005.Kedua media efektif dalam peningkatan pengetahuan namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
metode video dan boneka tangan terhadap peningkatan pengetahuan anak sekolah dasar tentang kesehatan gigi dan
mulut.

Kata Kunci- Pengetahuan, Penyuluhan Kesehatan Gigi media video dan boneka
_________________________________________________________________________________________

ABSTRACT

Knowledge less regarding oral hygiene is one cause of child neglect oral health problems. Knowledge of oral
health in children of school groups deserve special attention because at this age children are undergoing the growth
process of previous dental situation will influence the development of dental health in adulthood. Through training
programs is expected to increase knowledge and raise awareness of the importance of maintaining oral health and able
to participate actively in increasing efforts to nurture ourselves purpose of this study is to know the difference
influence of illumination using video media and a hand puppet to the improvement of oral health.This study is a quasi
experimental design with Two Group Design. Samples are students of SD Islam Diponegoro sampling purposive
sampling technique. This study using univariate and bivariate data analysis with the Wilcoxon test and Mann-
Whitney. This study shows that oral health education using video media and hand puppets influential in promoting
oral health knowledge it can be seen from the pre-accession and post-test tet each with a value of p <0.05. But based on
the statistical test no significant difference illumination using video media and hand puppets get the value of p =
0.465, which means p> 0.005.Each media effective in improving knowledge but there is no significant difference
between the method of video and hand puppets to increased knowledge of elementary school children about oral health.
.
Keywords - Awareness, Dental Health Education video and hand puppets
__________________________________________________________________
2,3,)
Dosen Program Studi D IV Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang

:fastabiqulhanif22@gmail.com
seseorang untuk menggunakan pelayanan
PENDAHULUAN kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat
Penyakit gigi dan mulut merupakan mengurangi terjadinya keparahan penyakit
penyakit tertinggi yang dikeluhkan oleh gigi dan mulut (Felton, 2009). Media
masyarakat di Indonesia (Pontonuw et al., penyampaian yang sesuai dengan tahap
2013).Penyakit gigi dan mulut paling sering perkembangan kognitifnya akan lebih mudah
terjadi adalah karies gigi dan gingivitis yaitu diterima dengan baik oleh anak, agar
sebesar 60-90% pada anak di seluruh dunia pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dapat
(Petersen dan Jurgensen, 2013). Berdasarkan ditingkatkan serta pemanfaatan indra dapat
hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS berguna secara maksimal, maka diperlukan
tahun 2013), prevalensi karies di Indonesia penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan
mencapai 25,9 % dan di wilayah Jawa tengah alat bantu atau media yang dapat menarik
mencapai 25,4%. Menurut data Kementrian minat anak (Pertiwi, 2013). Penyuluhan
Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes kesehatan gigi yang akan dilakukan dalam
RI), sebesar 89% anak Indonesia di bawah penelitian ini adalah dengan mengunakan
usia 12 tahun menderita karies gigi. media video dan boneka tangan. Penggunaan

Pengetahuan yang kurang mengenai video sebagai sarana penyuluhan kesehatan


kebersihan gigi dan mulut merupakan salah kini mulai dikembangkan seiring dengan
satu penyebab anak mengabaikan masalah kemajuan teknologi saat ini.Penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut (Gede, 2013).
kesehatan melalui media video semakin
Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada
anak kelompok sekolah perlu mendapatkan popolar dalam masyarakat. Media video
perhatian khusus sebab pada usia ini anak memiliki kelebihan bisa mengamati lebih
sedang menjalani proses tumbuh kembang. dekat yang lagi bergerak, menghemat waktu
Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh
dan rekaman dapat diputar berulang-ulang,
terhadap perkembangan kesehatan gigi pada
sehingga memudahkan proses penyerapan
usia dewasa nanti.oleh sebab itu diperlukan
adanya tindakan pendidikan kesehatan pengetahuan.Video termasuk dalam media
gigi dan mulut sejak dini. Salah satu audio visual karena melibatkan indera
upaya pemeliharaan kesehatan gigi yang pendengaran sekaligus indera penglihatan.
cukup efektif yaitu dengan penyuluhan Media audio visual ini mampu membuahkan
kesehatan gigi dan mulut terutama bagi anak hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-
(Herijulianti et al., 2011). tugas seperti mengingat, mengenali,
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut mengingatkembali dan menghubung-
dapat menurunkan populasi tingkat karies hubungkan fakta dan konsep (Mubarak,
yang terjadi pada anak-anak (Macnab, 2012).
2015).Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut dapat meningkatkan kesadaran
Boneka tangan merupakan alat peraga bisa menjawab seluruh pertanyaan dengan
untuk promosi kesehatan yang ditampilkan benar.
dalam sebuah pertunjukan dan lebih Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti
cenderung kearah bermain sambil belajar melakukan penelitian tentang Pengaruh
agar anak lebih mudah memahami materi Penyuluhan Mengunakan Media Video Dan
yang disampaikan dan tidak mudah merasa Boneka Tangan Terhadap Tingkat
jenuh (Pratiwi, 2013).Konsep dari Pengetahuan Siswa SDI Diponegoro
penyuluhan dengan menggunakan boneka Semarang Tahun 2018.
tangan adalah dengan mendongeng atau
METODE PENELITIAN
bercerita yang didukung dengan berbagai
macam warna dari boneka tangan yang Desain penelitian Quasi Experiment
membuat anak tertarik untuk memperhatikan dengan rancangan Two Group designpre-post
materi yang di sampaikan penyuluh (Aulia test. Dalam penelitian ini teknik memilih
dan Suraida, 2011). Kelebihan media boneka sampel yang digunakan adalah
tangan menurut Juliandari, (2015), boneka purposivesampel yang digunakan sebagai
dibuat sesuai dengan tokoh cerita, menarik penelitian merupakan sampel dengan
bagi anak dan mudah dimainkan karena karakteristik sesuai dengan ketentuan peneliti
hanyamemasukan tangan kedalam kantung (purposive sampling ). Sampel yang
bagian belakang boneka sehingga tidak perlu digunakan ada 2 kelompok dimana kelompok
keahlian khusus untuk memainkannya, serta A diberikan penyuluhan dengan
tidak memerlukan tempat dan persiapan yang menggunakan media video, kelompok B
terlalu rumit. diberikan penyuluhan dengan menggunakan
Berdasarkan survei awal yang dilakukan media boneka tangan.
Pada penelitian ini besar sampel yang
peneliti dengan bertanya kepada kepala
peneliti ambil adalah siswa SD Islam
sekolah didapatkan informasi bahwa di SDI
Diponegoro yang memenuhi kriteria inklusi
Diponegoro belum terdapat UKS/UKGS dan
didapatkan besar sampel sebesar 30
belum pernah diadakan penyuluhan
responden dari jumlah populasi sebanyak 64
kesehatan gigi dengan mengunakan video
responden.
dan boneka tangan pada Siswa SDI
Instrumen penelitian yang digunakan oleh
Diponegoro Semarang hal tersebut
peneliti dalam penelitian ini adalah lembar
menunjukan bahwa masih kurangnya
Kuisioner, media video dan Boneka
pengetahuan tentang kesehatan gigi di SD
Tangan.Lembar kuisioner diisi oleh
Tersebut. serta dari 10 Siswa secara acak
responden.Instrumen penelitian selanjutnya
yang peneliti berikan kuesioner mengenai
adalah media videoan boneka tangan yang di
kesehatan gigi dan mulut hanya 3 Siswa yang
lihat oleh semua responden.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengetahuan menyikat gigi pada anak usia 9-
nilai menggunakan uji Wilcoxon dikarenakan 12 tahun di SDN Keraton 7 Martapura.
Pemanfaatan media video dalam
data yang diuji merupakan data
pembelajaran dapat memberikan pengalaman
kategorik.Selanjutnya untuk mengetahui
belajar yang lebih lengkap jelas, variatif,
adanya perbedaan pengaruh antara dua media
menarik serta menyenangkan (Susilana
dilanjutkan dengan uji Man Whitney.
2009), Media video termasuk dalam media
pendidikan elektronik yang mempunyai
HASIL DAN PEMBAHASAN
kelebihan seperti mengikut sertakan banyak
a) Uji Beda (Wilcoxon) Pengetahuan Siswa
panca indera, sehingga lebih mudah
Sebelum Dan Sesudah Diberikan
dipahami, lebih menarik karena ada suara dan
Penyuluhan Mengunakan Media Video.
gambar bergerak, bertatap muka penyajian
Tabel 1 Hasil Uji beda Pengetahuan
dapat dikendalikan, jangkauan relatif besar
Sebelum Dan Sesudah Diberikan
dan sebagai alat diskusi dapat diulang-ulang
Penyuluhan Mengunakan Media Video
Penggunaaan media video harus memiliki

N Mean Sig. media pendukung elektronik seperti infocus,


laptop, ataupun pemutar video, serta tentunya
Sebelum
diperlukan aliran listrik pada penggunaannya.
penyuluhan media 15 8,53
b) Uji Beda (Wilcoxon) Pengetahuan Siswa
video
Sesudah ,000
Sebelum dan Sesudah Diberikan
penyuluhan media 15 16,47 Penyuluhan Mengunakan Media Boneka
video Tangan.
Tabel 2.Hasil Uji beda Pengetahuan
Hasil penelitian menunjukan rata-rata skor
Sebelum Dan Sesudah Diberikan
pengetahuan Siswa sebelum diberikan
Penyuluhan Mengunakan Boneka Tangan
penyuluhan menggunakan video sebesar 8,35
N Mean Sig.
kemudian meningkat menjadi 16,47 sesudah Sebelumpenyuluhan
media boneka tangan 15 8,07
diberikan penyuluhan menggunakan
video.dengan nilai pvalue 0,000. Sesudah penyuluhan ,001
boneka tangan 15 15,53
Dengan demikian terjadi peningkatan
bermakna dari nilai Sebelumdan Sesudah,
Hasil Penelitian menunjukan rata-rata skor
yang berarti penyuluhan kesehatan gigi
pengetahuan Siswa sebelum diberikan
menggunakan media video efektif dalam
penyuluhan menggunakan boneka tangan
meningkatkan tingkat pengetahuan anak SD,
sebesar 8,07 kemudian meningkat menjadi
Hasil ini didukung oleh penelitian yang
15,53 sesudah diberikan penyuluhan
dilakukan nurfalah yang menunjukan bahwa
menggunakan boneka tangan. dengan nilai p
media video efektif dalam meningkatkan
value (0,001).Hal tersebut menunjukan Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai
terdapat perbedaan nilai sebelum dan sesudah pengetahuan yang diberikan penyuluhan
siberikan penyuluhan dengan
Media n Mean Selisih Sig
menggunakan media boneka tangan.
Video 15 16,67
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
2,34 0,465
pemberian penyuluhan kesehatan gigi
Boneka 15 14,33
menggunakan media boneka tangan efektif
Tangan
dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan gigi menggunakan media video
anak SD. adalah 16,67 dan yang diberikan penyuluhan
Hasil ini didukung oleh penelitian yang
kesehatan gigi menggunakan media boneka
dilakukan Tribuana yang menunjukan
tangan adalah 14,33 sehingga selisihnya
terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan gigi
-2,34.dengan nilai p value 0,465. sehingga
dan mulut dengan media boneka tangan
dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak
terhadap peningkatan Siswa usia 9-10 di
terdapat perbedaan yang signifikan antara
SDN ngebel Gede II Sleman Yogyakarta.
media video dan boneka tangan terhadap
Dengan demikian metode cerita boneka
peningkatan pengetahuan anak sekolah dasar
tangan juga merupakan media yang tepat
tentang kesehatan gigi dan mulut.
untuk penyuluhan kepada anak sekolah dasar Hasil ini didukung oleh penelitian
disamping media video. Istiqomah yang menunjukan tidak terdapat
Media tangan sebagai sarana penyuluhan
perbedaan signifikan antara kelompok video
memiliki banyak kelebihan yaitu anak
dan cerita boneka terhadap peningkatan
sekolah dasar pada umumnya menyukai
pengetahuan. Kedua metode tersebut sama-
boneka, sehingga cerita yang disampaikan
sama menarik bagi anak sekolah dasar
leawat karakter boneka jelas akan
dalam menerima materi penyuluhan, dalam
mengundang minat dan perhatiannya. Selain
penelitian ini menjelaskan bahwa perhatian
itu, anak-anak juga dpat terlibat dalam
anak-anak saat diberikan penyuluhan
pertunjukan boneka tangan tersebut, bahkan
menggunakan video dan penyuluhan
dapat mendorong tumbuhnya fantasi dan
menggunakan media boneka keduanya
imajinasi anak (Dewi 2017).
sama-sama memperhatikan dan menunjukan
c). Uji beda (Mann- Whitney) nilai sesudah
minat dan juga karena kedua media tersebut
penyuluhan menggunakan media video dan
sama-sama menggunakan dua pancar indra
Boneka Tangan.
Tabel 3. Hasil uji beda nilai sesudah yaitu mata dan telingga dalam proses
penyuluhan menggunakan kedua media penyuluhan sehingga Siswa pada kedua
kelompok sama-sama mengingat sebesar 50
. % dari apa yang mereka lihat dan dengar
(edgar dale dalam nursalam effendi 2018) .
SIMPULAN DAN SARAN 3) Bagi peneliti selanjutnya
a) Simpulan Hasil penelitian ini dapat diteruskan
Dari hasil penelitian yang dapat dilihat oleh penelitin selanjutnya dengan
pada bab VI, dapat disimpulkan hal- menambah jumlah variabel, jumlah
halsebagai berikut : sampel, menambah karakteristik
1) Ada peningkatan pengetahuan Siswa
sampel dan memodifikasi alat atau
SDI Diponegoro Semarang sebelum
media yang digunakan dalam
dan sesudah diberikan penyuluhan
penelitian.
mengunakan media video dengan
nilai(pvalue0,000). UCAPAN TERIMAKASIH
2) Ada peningkatan pengetahuan Siswa Terimakasih saya ucapkan kepada
SDI Diponegoro Semarang tentang seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan
pengetahuan kesehatan gigi dan satu-persatu karena sudah mendukung dan
mulut sebelum dan sesudah membantu dalam melaksanakan penelitian
diberikan penyuluhan mengunakan ini sehingga penelitian ini dapat
media boneka tangan(pvalue diselesaikan dengan baik dan semoga
0,001). penelitian ini dapat bermanfaat bagi
3) Tidak terdapat perbedaan pengaruh pembaca.
yang signifikan antara media video
dan boneka tangan terhadap DAFTAR PUSTAKA

peningkatan pengetahuan anak Aulia, B, Suraida, A, 2011, The Impact of


sekolah dasar Islam Diponegoro Tooth Puppet Theater Toward The
Semarang.dengan nilai (pvalue Improvement of Children Dental and
0,000). Oral Health Knowledge in Tk
b) Saran
Hijriyah III
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti
Daryanto, 2010, Media Pembelajaran
memberikan saran sebagai berikut:
1) Bagi SD Islam Diponegoro Peranannya Sangat Penting Dalam
Semarang Mencapai Tujuan Pembelajaran,
Sekolah dapat menggunakan
Yogyakarta: Gava Media
metode lain dalam proses belajar
Dewi, T.P., 2017, Pengaruh Penyuluhan
mengajar seperti melalui video dan
Menggunakan Media Boneka Tangan
cerita boneka untuk dapat
Terhadap Peningkatan Pengetahuan
meningkatkan pengetahuan Siswa.
Kesehatan Gigi Dan Mulut Siswa
2) Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan Usia 9-10 Tahun Di SDN Ngebel
dapat lebih berinovasi dalam Gede II Sleman Yogyakarta.
melakukan penyuluhan sehingga Felton, A, Chapman, A, & Felton, S, 2009,
dapat meningkatkan pengetahuan Basic Guide to Oral Health
kesehatan gigi dan mullut
Education And Promotion :Wiley- Pertiwi, F, N., Nugrahini, D, Tirahingrum,
Blackwell. P, 2013, Efektivitas dengan Media
Gede, Y.I., Pandelaki, K, Mariati, N. W., Poster dan Animsasi Bergambar
2013, Hubungan Pengetahuan Terhadap Pengetahuan Kesehatan
Kebersihan Mulut dengan Status Gigi dan Mulut Siswa Usia 7-10
Kebersihan Gigi dan Mulut pada Tahun di MI. NU Maudluul Ulum
Siswa SMA Negeri 9 Manado.Jurnal Kota Malang.
e-Gigi (eG). Pontonuwu, J, Mariati, N, Wicaksono, D,
Herijulianti, E., Indriani, T. S., & Artini, A., 2013, Gambaran Status Karies
S., 2002, Pendidikan Kesehatan Gigi. Anak Sekolah Dasar di Kelurahan
Jakarta: EGC Kinilow 1 Kecamatan Tomohon
Macnab, A.J., 2015, Children’s Oral Utara, Manado.
Health: The Opportunity For Pratiwi, P, D., 2013, Perbandingan
ImprovementUsing The WHO Health Wayang BOGI (Boneka Gigi) dan
Promoting School Model, Advances Flip Chart Sebagai Media Promosi
in Public Health. Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak
Maulna, H. D. J., 2007, Promosi Tunagrahita Ringan.
Kesehatan, Jakarta: EGC Riskesdas, 2013, Kajian Riskesdas
Mubarak, I, W., Chayatin, N, Rozikin, K, Kesehatan Gigi dan Mulut.
Promosi Kesehatan, Graha Ilmu: Riyana,C, Susilana, R, 2009, Media
Pembelajaran, Bandung: CV Wacana
Yogyakarta. .
Prima

Anda mungkin juga menyukai