Abstrak
Usia sekolah dasar merupakan usia yang ideal untuk melatih kemampuan motorik seorang anak, termasuk
di antaranya menyikat gigi. Metode demonstrasi pada penyuluhan kesehatan gigi dan mulut efektif dalam
mendukung meningkatnya pemahaman anak, dengan mempraktekkan secara langsung cara menyikat gigi
yang benar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan cara menyikat gigi siswa-siswi kelas V SD Negeri 050633 Mojosari Kecamatan Kuala
Kabupaten Langkat sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan metode demonstrasi. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional untuk mengukur pengetahuan cara menyikat gigi
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan metode demonstrasi pada responden sejumlah 30 orang
berusia antara usia 10-11 tahun. Hasil penelitian menunjukkan Tingkat pengetahuan siswa Kelas V SD
usia 10-11 tahun di SD Negeri 050633 Mojosari Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat sebelum diberi
penyuluhan metode demonstrasi masih termasuk kriteria kurang (70%), dan kriteria cukup (30%), dan
sesudah diberi penyuluhan metode demonstrasi meningkat menjadi kriteria baik sebesar 83,3% dan hanya
16,7% yang termasuk kriteria cukup. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapatnya perubahan pengetahuan
siswa-siswi kelas V SD Negeri 050633 Mojosari Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan metode demonstrasi.
146
Jurnal Ilmiah PANNMED Vol. 13 No. 3 Januari - April 2019
pemahaman anak, dengan mempraktekkan secara Mojosari Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat sebelum
langsung cara menyikat gigi yang benar. Penggunaan alat dan sesudah diberikan penyuluhan metode demonstrasi.
bantu dalam metode demonstrasi menyikat gigi akan
memudahkan penyerapan pengetahuan. Penyuluhan Populasi dan Sampel Penelitian
dengan metode demonstrasi’ tergolong alat bantu atau alat Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa-
peraga yang memiliki intensitas tinggi (menduduki siswi SD Negeri 050633 Mojosari Kecamatan Kuala
tingkatan ke-8) dalam mempersepsikan bahan pendidikan Kabupaten Langkat berjumlah 156 orang. Sampel dipilih
atau pengajaran, sedangkan pendidikan kesehatan gigi dan kelas IV dan V sebanyak 30 orang dengan kriteria usia
mulut yang dilakukan hanya dengan kata-kata memiliki 10-12 tahun, dan bersedia ikut berpartisipasi dalam
intensitas paling rendah untuk mempersepsikan penelitian.
pendidikan yang diberikan. Seseorang mampu mengingat
informasi sebanyak 50% dari apa yang mereka lihat dan Jenis dan Cara Pengumpulan Data
dengar, dan sebanyak 80% informasi yang mereka Dalam penelitian ini data primer adalah tingkat
peroleh jika mereka melihat, mendengar, dan melakukan pengetahuan cara menyikat gigi yang diperoleh dari
informasi tersebut secara bersama-sama (Kumboyono, jawaban kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah
2011) diberikan penyuluhan metode demonstrasi cara menyikat
Usia sekolah dasar merupakan saat yang ideal gigi, sedangkan data sekunder meliputi data identitas
untuk melatih kemampuan motorik seorang anak, sampel yang diperoleh dari pihak sekolah.
termasuk di antaranya menyikat gigi. Bagi anak, cara Tahap pelaksanaan meliputi membagikan
menyikat gigi perlu diberikan contoh suatu model yang kuesioner pre-test sebelum dilakukan penyuluhan ,
baik serta dengan teknik yang sederhana mungkin. menyiapkan materi penyuluhan tentang menyikat gigi,
Penyampaian pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada mengumpulkan responden pada ruang yang telah
anak-anak harus dibuat semenarik mungkin, antara lain dipersiapkan, melakukan penyuluhan metode demonstrasi
melalui penyuluhan yang atraktif tanpa mengurangi isi cara menyikat gigi, dan membagikan kuesioner post-test
pendidikan, demonstrasi secara langsung, program setelah dilakukan penyuluhan.
audiovisual, atau melalui sikat gigi massal yang terkontrol. Pengukuran pengetahuan responden didapat
Pemilihan metode demonstrasi pada penyuluhan dari pertanyaan kuesioner. Kuesioner terdiri dari 15
kesehatan gigi dan mulut mendukung meningkatnya pertanyaan dimana untuk setiap pertanyaan yang dijawab
pemahaman anak, dengan mempraktekkan secara benar diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0. Nilai
langsung cara menyikat gigi yang benar (Hariyanti, 2008). tertinggi yang diperoleh adalah 15 dan terendah adalah 0.
Berhasilnya pemeliharaan kesehatan gigi dan Pengelompokan kategori pengetahuan terdiri dari 3 (tiga)
mulut juga dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat, kelompok yaitu baik, cukup, kurang. Maka
metode penyikatan gigi, serta frekuensi dan waktu
penyikatan yang tepat (Situmorang, 2008). Kelompok skor maksimum-skor minimum = 15-0 = 5
anak usia sekolah dasar termasuk kelompok rentan untuk Jumlah kategori 3
terjadinya kasus kesehatan gigi dan mulut, sehingga perlu Maka :
diwaspadai atau dikelola secara baik dan benar (Darwita, 0-5 : Pengetahuan kurang
2011). Berdasarkan hasil survey di SD Negeri 050633 6-10 : Pengetahuan cukup
Mojosari Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat 11-15 : Pengetahuan baik
kebanyakan siswa-siswi menyikat gigi masih dengan cara
yang salah, dan waktu menyikat gigi hanya saat mandi. Analisa Data
Kepedulian dan pengetahuan siswa-siswi maupun guru Pada penelitian ini data yang diperoleh dari hasil
terhadap kesehatan gigi dan mulut masih rendah terbukti sebelum dan sesudah pelaksanaan penyuluhan akan
dari hasil wawancara dengan para guru diperoleh disajikan dalam distribusi frekuensi. Proses pengolahan
informasi bahwa kesehatan gigi belum dianggap penting data harus melalui Editing, Coding, Data Entry, dan
karena penyuluhan ke sekolah jarang dilaksanakan. Oleh Cleaning.
karena latar belakang di atas maka peneliti tertarik utuk
meneliti bagaimana bagaimana gambaran pengetahuan HASIL
cara menyikat gigi siswa-siswi kelas V SD Negeri 050633
Mojosari Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat sebelum Penelitian ini telah dilakukan pada 30 orang anak
dan sesudah diberikan penyuluhan metode demonstrasi. usia usia 10-11 tahun di Kelas V SD Negeri 050633
Mojosari Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat.
Pengambilan data sampel dilakukan selama 1 minggu
dimana pengumpulan data diperoleh dari kuesioner yang
disebar sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan
METODE metode demonstrasi.
Jenis dan Desain Penelitian Data Pengetahuan subjek sebelum dan sesudah
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah diberikan penyuluhan cara menyikat gigi dengan metode
penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. demonstrasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Penelitian ini akan mengamati gambaran pengetahuan
cara menyikat gigi siswa-siswi kelas V SD Negeri 050633 Tabel 1.
147
Kirana Patrolina Sihombing Gambaran Pengetahuan …
148
Jurnal Ilmiah PANNMED Vol. 13 No. 3 Januari - April 2019
menyikat gigi yang benar pada pertanyaan nomor 11, dan Perlunya pihak sekolah mempromosikan
hanya 50% responden yang benar menjawab pertanyaan program menyikat gigi secara berkelanjutan kepada
nomor 12 tentang manfaat dari menggosok gigi secara siswa-siswi yang didemonstrasikan oleh guru maupun
teratur. bekerjasama dengan puskesmas.
Setelah dilakukan penyuluhan metode
demonstrasi terjadi peningkatan jawaban yang benar dari DAFTAR PUSTAKA
kuesioner penelitian dimana jawaban pertanyaan nomor 9
tentang langkah pertama kali cara menyikat gigi Damanik S, Sinaga ED. Efek penyuluhan dan
meningkat menjadi 93,3%, jawaban pertanyaan nomor 10 pelatihan dalam penurunan indek plak pada
tentang Cara menggosok gigi yang benar meningkat murid-murid kelas IV dan V di dua SD negeri
menjadi 93,3%, jawaban pertanyaan nomor 11 tentang Medan. Dentika Dent J 2002; 7(1): 1-5.
Gerakan sikat gigi pada saat menyikat gigi bagian depan Darwita, RR, dkk. (2011). Efektifitas Program Sikat
meningkat menjadi 76,6%, dan paling baik adalah Gigi Bersama Terhadap Risiko Karies Gigi
jawaban pertanyaan nomor 12 tentang tentang manfaat pada Murid Sekolah Dasar. Journal
dari menggosok gigi secara teratur meningkat seluruhnya Indonesia Mededical Association. Vol 61.
menjadi 100%. No 5
Usia sekolah dasar merupakan saat yang ideal Hariyanti, N, dkk. 2008. Mengatasi Kegagalan
untuk melatih kemampuan motorik seorang anak, Penyuluhan Kesehatan Gigi pada Anak
termasuk di antaranya menyikat gigi. Bagi anak, cara dengan Pendekatan Psikologi. Dentika
menyikat gigi perlu diberikan contoh suatu model yang Dental Journal. Vol 13. No 1.
baik serta dengan teknik yang sederhana mungkin. Haryoko S. Efektivitas pemanfaatan media audio
Penyampaian pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada visual sebagai alternatif optimalkan model
anak-anak harus dibuat semenarik mungkin, antara lain pembelajaran. Jurnal Edukasi Elektro 2009;
melalui penyuluhan yang atraktif tanpa mengurangi isi 5:1-10
pendidikan, demonstrasi secara langsung, program Herijulianti E, Indriani TS, Artini S. Pendidikan
audiovisual, atau melalui sikat gigi massal yang terkontrol. kesehatan gigi. Jakarta: EGC, 2001: 51-3,
Menurut Hariyanti (2008) pemilihan metode demonstrasi 66-76
pada penyuluhan kesehatan gigi dan mulut efektif dalam Hurairah IA. Penyuluhan kesehatan gigi. 1 April
mendukung meningkatnya pemahaman anak, dengan 2011. <http://ibnuabihurairai
mempraktekkan secara langsung cara menyikat gigi yang r.blogspot.com/2011/04/penyuluhan-
benar. kesehatan-gigi-skripsi.html>. (10 April
Dalam metode demonstrasi perhatian siswa 2011)
dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting Kumboyono. Perbedaan Efek Penyuluhan Kesehatan
oleh pendidik. Disamping itu siswa pun lebih mudah Menggunakan Media Cetak dengan Media
memahami dan menghafalkan proses belajar mengajar. Audio Visual Terhadap Peningkatan
Penyuluhan peragaan ini dapat mengurangi kesalahan- Pengetahuan Pasien Tuberculosis. Jurnal
kesalahan bila dibandingakan dengan hanya membaca Ilmiah Kesehatan Keperawatan 2011; 7(1): 10.
atau mendengarkan, karena siswa mendapatkan gambaran Maria Angelina Tiurma Br Siahaan, Rosihan Adhani,
yang jelas dari hasil pengamatan. Peragaan membantu Emma Yuniarrahmah , 2016. EFEKTIVITAS
anak mengingat bagian-bagian gigi yang biasa disikat Kombinasi Demonstrasi Audiovisual Kepada
sewaktu dirumah sehingga anak lebih mengerti ketika Ibu Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut
ditunjukkan bagian-bagian gigi yang harus disikat di alat Terhadap Penurunan Indeks Plak Anak,
peraga (Oki dkk, 2012). Dentino jurnal kedokteran gigi, Vol I. No 1.
Maret 2016
SIMPULAN Muhammad Ilyas, Indah Nisita Putri, 2012. Efek
penyuluhan metode demonstrasi menyikat gigi
Tingkat pengetahuan siswa Kelas V SD usia terhadap penurunan indeks plak gigi pada
10-11 tahun di SD Negeri 050633 Mojosari murid sekolah dasar, Dentofasial, Vol.11, No.2,
Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat sebelum diberi Juni 2012:91-95
penyuluhan metode demonstrasi masih termasuk Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat
kriteria kurang (70%), dan kriteria cukup (30%). Prinsip-Prinsip Dasar 2nd ed., Rineka Cipta
Tingkat pengetahuan siswa Kelas V SD usia Oki N, Eram TP, Bambang W. 2012. Perbandingan
10-11 tahun di SD Negeri 050633 Mojosari media power point dengan flip chart dalam
Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat sesudah diberi meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan
penyuluhan metode demonstrasi meningkat menjadi mulut. Unnes Journal of Public Health. Vol.1.
kriteria baik sebesar 83,3% dan hanya 16,7% yang No.12.h.32-35.
termasuk kriteria cukup. Putri I N. Efek penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
dengan demonstrasi cara menyikat gigi
SARAN terhadap penurunan indeks plak pada murid
kelas VI sekolah dasar. Makasar : FKG
UNHAS, 2012.
149
Kirana Patrolina Sihombing Gambaran Pengetahuan …
Situmorang N. Status dan perilaku pemeliharaan elderly in residential homes. Br Dent J 2010, 188:
kesehatan gigi dan mulut murid sekolah di 8 206-10.
Kecamatan di Kota Medan. Dentika Dent J Yani A. Pengertian penyuluhan kesehatan.
2008; 2(3): 115-9. <http://id.shvoong.com/medicine-and-
Simons D, Baker P, Jones B, Kidd EAM, Beighton health/epidemiology-public-health/202003-
D.:Dental health education: An evaluation of an pengertian-penyuluhan-kesehatan/>. (10 April
oral health training programme for carers of the 2011)
150