T E R H A D A P PENGETAHUAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK
TUNAGRAHITA SLBN PROF. SRI. SOEDEWI
MASJCHUN SOFWAN, SH
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya karena akan
perilaku masyarakat yang kurang peduli akan kebersihan gigi dan mulut
yang dijadikan suatu kebiasaan dan budaya (Agusta, dkk, 2015). Kesehatan
bagi anak tidak terlepas dari pengertian pada umumnya. Kesehatan itu
sendiri merupakan keadaan sejahtera dan badan, jiwa, dan sosial yang
Kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena apabila gigi dan gusi yang
rusak dan tidak dirawat bisa menyebabkan rasa sakit, gangguan pada
kesehatan gigi dan mulut yang dialami oleh masyarakat Indonesia adalah
adalah suatu proses pendidikan yang muncul atas dasar kebutuhan kesehatan
gigi dan mulut yang bertujuan untuk membuat kesehatan gigi dan mulut
adalah suatu proses dimana pendidikan yang muncul atas dasar kebutuhan
kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk membuat kesehatan gigi dan
mulut yang baik dan menaikkan tingkat hidup (Kantohe, dkk, 2016).
alat akan lebih gampang diterima dan diingat oleh para target pendidikan.
untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut. Semua orang dapat
lebih berisiko mengalami masalah gigi dan mulut karena keterbatasan dalam
bahwa angka karies pada anak berkebutuhan khusus masih cukup tinggi
Kebersihan gigi dan mulut merupakan suatu keadaan dimana gigi didalam
rongga mulut dalam keadaan bersih,bebas dari plak, karang gigi, sisa
makanan serta tidak tercium bau tidak sedap dari mulut (Hermanto, 2021).
dengan kategori ringan dapat dilatih dan dididik setara pendidikan dasar
hanya mengetahui cara menyikat gigi seperti yang diajarkan oleh orang tua,
apa dari tujuan menyikat gigi, bagaimana cara menyikat gigi yang benar dan
menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik. Menurut hasil penelitian
gigi.
minat anak untuk belajar. Untuk belajar yang efektif tidak cukup jika hanya
bermain menjadi salah satu yang sering digunakan anak-anak termasuk anak
dilakukan untuk dua orang atau lebih. Permainan ular tangga dilakukan
dengan cara mengocok dadu terlebih dahulu setelah itu baru menjalankan
kesehatan gigi dan mulut anak tunagrahita. Peneliti memilih SLBN Prof.
Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Kota Jambi sebagai objek penelitian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak tunagrahita SLBN Prof. Sri
2. Tujuan Khusus
Kota Jambi.
D. Manfaat Penelitian
tangga.
3. Peneliti Selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
suatu perilaku. Pengetahuan ini juga merupakan hasil dari ”tahu” dan terjadi
menerima stimulus. Respon tersebut belum dapat diamati orang lain secara
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Umur
b. Intelegensi
c. Lingkungan
d. Sosial Budaya
berbeda.
e. Pendidikan
f. Informasi
g. Pengalaman
h. Pekerjaan
seseorang tidak hanya sadar, tahu dan mengerti tetapi mampu melakukan
kegiatan yang sering digunakan dalam pendidikan kesehatan gigi dan mulut
bergantung pada jenis sasaran, tingkat pendidikan sasaran, aspek yang ingin
dicapai, metode yang digunakan dan sumber daya yang ada. Media
walaupun media penyuluhan yang ada saat ini sudah menerapkan prinsip
modeling, tetapi pemilihan media yang digunakan dirasakan kurang
1) Alat peraga atau media yang rumit, seperti film, film strip, slide,
bahan-bahan setempat.
photo, spanduk.
6) Media papan
Indrawati, 2018). Salah satu unsur penting yang perlu diperhatikan dalam
sendiri diantaranya sebagai penyalur energi lebih yang dimiliki oleh anak,
2019)
ini dalam kategori “board game” atau permainan papan sejenis dengan
petak yang terdiri dari baris dan 10 kolom dengan nomor 1-100, serta
Kemudian peserta didik akan diuji melalui permainan ular tangga tesebut
maupun kelompok
adalah :
adalah :
pembelajaran.
menjadi ricuh.
yang sehat untuk kesehatan gigi, makanan yang tidak sehat untuk
kesehatan gigi, cara menyikat gigi dengan baik dan benar, kapan saja
menyikat gigi yang benar, buah dan sayur yang berhubungan tentang
kesehatan gigi.
c. Ular tangga ini dibuat bernuansa gambar gigi. Gambar yang terdapat
sehingga gigi menjadi sehat ataupun tidak sehat. kemudian ular tangga
kotak yang lebih tinggi untuk menuju gigi yang sehat sedangkan
rendah, selain itu ular tangga ini lebih mengarahkan kepada cara
Masalah kesehatan gigi dan mulut dapat dicegah dengan beberapa hal
1. Menyikat gigi
Menurut Putri, dkk, (2008), mengatakan bahwa menyikat gigi
adalah tindakan membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan dan
b. Kepala sikat yang terlalu besar, untuk orang dewasa maksimal 25-
yang terbaik untuk menyikat gigi yaitu setelah makan dan sebelum
tidur.
air ludah yang berfungsi untuk membersihkan gigi dan mulut secara
alami.
gigi dan gusi secara efisien terutama daerah saku gusi dan interdental.
b. Pergerakkan sikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan
meliputi:
antara gigi dengan gusi. Bulu sikat bergerak dari perbatasan garis
gusi dan gigi atas kearah mahkota gigi dan gerak sebaliknya pada
gigi bawah, hal ini dilakukan untuk mencegah iritasi gusi dan
permukaan palatal pada gusi atas dan lingul pada gigi bawah.
seperti diatas.
menerus. Sifat dari makanan kariogenik ini yaitu lengket dan mudah
yang mengandung gula seperti roti, permen, coklat, kue dan pie
Tinggi kadar gula yang dikandung oleh berbagai macam makanan dan
setiap hari bertujuan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut seperti
gigi dan mulut yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan
E. Tunagrahita
dengan retardasi mental. Seperti hal kita ketahui terdapat beberapa kelainan
yang dapat terjadi pada anak baik bawaan lahir maupun kelainan yang
terjadi karena penyakit yang diderita selama masa perkembangan.
Tunagrahita termasuk kedalam salah satu jenis kelainan yang cukup banyak
dialami oleh anak- anak karena kelainan genetik dan kelainan kromosom
selama masa kehamilan orang tua maupun akibat kejadian setelah mereka
trauma dan zat radio aktif yang menyebabkan terjadi kelainan pada bagian
a. Tunagrahita ringan
rumah tangga, bahkan jika dilatih dan dibimbing dengan baik anak
tampak seperti anak normal pada umumnya, oleh karena itu agak sukar
b. Tunagrahita sedang
dengan anak-anak usia 4-7 tahun. Mereka dapat dididik mengurus diri
c. Tunagrahita berat
Kelompok anak tungrahita berat sering disebut idiot. Kelompok ini
secara total dalam hal berpakaian, mandi, makan dan lain-lain, bahkan
(Somantri, 2012).
F. Kerangka Teori
(bersikap)
masih belum dapat dinikmati orang lain (dari luar) secara jelas. Respons
pengetahuan.
Perilaku terbuka ini terjadi pada saat respons terhadap stimulus sudah
berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
1. Variabel Penelitian
tangga.
Definisi Skala
Variabel Alat ukur Hasil ukur
Operasional pengukuran
Penyuluhan Kegiatan - - -
tentang meyampaikan
pemeliharaan pesan tentang
kesehatan gigi cara
dan mulut pemeliharaan
anak kesehatan gigi
tunagrahita dan mulut
dengan media
ular tangga
C. Hipotesis
D. Desain Penelitian
2019).
O1 X1 O2
O1 X O2
Keterangan :
X1 = Perlakuan
X = Kontrol
E. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Populasi
siswa.
2. Sampel
Keterangan :
t = Banyaknya kelompok
(n – 1) (2 – 1) > 15
(n – 1) (1) > 15
n – 1 > 15
n > 15 + 1
n > 16
Kriteria Inklusi :
Kriteria Eksklusi :
G. Instrumen Penelitian
(Sugiyono, 2013)
a. Kuesioner
c. Pena
dari kuesioner (pretest dan postest) yang diisi sendiri oleh Anak Tunagrahita
1. Tahap persiapan
Ethical Clearance.
e. Surat balasan dari SLBN Prof. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH
Kota Jambi.
guru pendamping.
penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
kelompok perlakuan
kelompok kontrol.
g. Memberikan post-test pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi
tahapan berikut :
1. Editing
sudah lengkap.
2. Coding
setiap data.
3. Entri Data
bantu komputer.
4. Cleaning
dilakukan entri data dan memastikan bahwa semua data yang sudah
5. Scoring
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
kesehatan gigi dengan kondisi oral hygene anak tunarungu usia sekolah.
menyikat gigi terhadap indeks plak gigi pada siswa sd inpres lapangan.
Sherlyta, M., Wardani, R., Susilawati, S., Tingkat kebersihan gigi dan mulut siswa
https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3514/1/Laporan
%20Riskesdas%202018%20Nasional.pdf
Ramadhan, A., & dkk. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi
disabilities: an oral health strategy and pilot study. Eval Program Plann.
2014;47:54–63.
2018;1(87):87–95.
Matematika dan Bahasa Inggris dengan Metode Ular Tangga. cetakan pe.
Gigi dan Mulut Siswa Usia 7-10 Tahun di MI NU Maudluul Ulum Kota
Brawijaya, Malang
TTL/Umur : Kelas :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang
c. 3 kali saat mandi pagi, mandi sore, dan malam sebelum tidur
c. Kapan saja
d. Gerakan memutar
4. Banyaknya pasta gigi saat menyikat gigi?
a. Secukupnya
d. Suka-suka
5. Permukaan gigi bagian mana yang harus disikat saat menyikat gigi?
b. Dibilas dengan air, disimpan ditempat kering dengan posisi bulu sikat tegak
lurus
a. Permen
b. Cokelat
c. Soda
c. Cokelat
a. Menyikat gigi 2 kali sehari (setelah sarapan dan malam sebelum tidur)
10. Kapan waktu yang tepat untuk memeriksaan gigi dan mulut?
a. 6 bulan sekali
b. 3 bulan sekali
c. 1 tahun sekali