TUGAS KELOMPOK IV
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pelayanan
Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Manajemen
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut”. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut (Dental Health
Management Services).
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen yang telah memberikan materi mata kuliah Manajemen Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut. Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih
memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik
penulisnnya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identifikasi Masalah (contoh kasus)
Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada
Siswa Sekolah Dasar di SD Banyumanik Kota Semarang, maka
didapatkan hasil yaitu :
a. Hasil analisa data didapatkan bahwa :
a) OHI-S Kriteria Buruk 60 %
b) Angka Karies 65 %
c) Cakupan UKGS 30%
b. Identifikasi Masalah :
a) Angka karies masih sangat tinggi
b) Kebersihan gigi dan mulut masih buruk
c) Cakupan UKGS masih rendah
c. Prioritas masalah menggunakan USG
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan
urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses
untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi
dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta
kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar.
Pada pengguna matrik USG untuk menentukan suatu
masalah yang prioritas, terdapat tiga factor yang perlu diperhatikan.
Ketiga faktor tersebut adalah :
1. Urgency
Seberapa mendesak masalah tersebut harus dibahas
dikaitkandengan waktu yang tersedia serta seberapa keras
tekanan waktu tersebutuntuk memecahkan masalah yang
menyebabkan masalah tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius masalah tersebut perlu dibahas dikaitkan
denganakibat yang timbul dengan penundaan pemecahan
masalah yangmenimbulkan masalah tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab
masalah tidak dipecahkan. Perludimengerti bahwa dalam
keadaan yang sama, suatu masalah yang dapatmenimbulkan
masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengansuatu
masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya masalah
tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab masalah akan semakin memburuk kalau semakin
dibiarkan.
PRIORITAS USG
NO TOTAL RANGKING
U S G
MASALAH
1. Karies 3 4 4 11 III
2. OHI-S 4 4 4 12 II
3. UKGS 5 4 4 13 I
Ket :
1 = Sangat Tidak Penting
2 = Tidak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
5 = Sangat Sangat Penting
C. Kebijakan Publik
Pemerintah Indonesia melalui kementerian Kesehatan
Republik Indonesia telah menggalakan program UKGS yang
bertujuan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut seluruh perserta didik disekolah binaan. Dengan
memberikan pelayanan dalam bentuk promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif.
Kegiatan-kegiatan pelaksanaan program usaha kesehatan gigi sekolah
(UKGS) dapat melalui:
1. Kegiatan promotif yaitu untuk meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut melalui promosi kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan ini
dapat berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, sikat gigi
masal, pelatihan kader kesehatan/guru dengan menggunakan
metode edukasi kesehatan. Dengan tujuan agar anak sekolah
mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut secara mandiri.
2. Kegiatan preventif yaitu untuk memberikan perlindungan khusus
pada gigi melalui perawatan gigi dengan tindakan pembersihan
karang gigi, fissure sealent dan topical aplikasi fluor. Dengan
tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut anak
sekolah.
D. Merancang Atau Mengembangkan Program Promotif Dan Preventif
Upaya promotif dan preventif yang dilaksanakan di UKGS lebih
mengarah pada upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut dengan
pendekatan promosi kesehatan gigi dan mulut.
Pencapaian pendidikan kesehatan yang berorientasi terhadap
kegiatan praktek dapat disiasati dengan metode simulasi (story telling, role
playing). Kesempatan anak mencoba secara terpimpin dan mandiri dapat
dicapai dengan metode ini. Hal ini akan membuat anak lebih memiliki
makna terhadap proses pendidikan kesehatan cara menggosok gigi yang
diberikan, sehingga mereka lebih mengingat proses yang telah diajarkan.
Media pembelajaran diperlukan agar kegiatan pembelajaran lebih
efektif saat melakukan pendidikan kesehatan. Kombinasi dari metode
dan media pendidikan kesehatan dapat dijadikan sebuah paket
pendidikan kesehatan. Paket dalam pendidikan kesehatan diharapkan
satu metode dengan metode yang lain dapat saling melengkapi dan
mengatasi kekurangan antar metode.
Agar anak mampu menggosok gigi dengan baik dan benar, maka
guru perlu mengajarkan pendidikan kesehatan tentang menggosok gigi,
pendekatan yang diterapkan oleh guru adalah dengan latihan. Dilakukan
dengan cara memperagakan cara menggosok gigi yang baik dan benar
sehingga anak lebih cepat memahami dan termotivasi untuk
melaksanakannya.
Upaya peningkatan kemandirian menggosok gigi pada anak
prasekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti: Dental
Education Models. Metode latihan menggosok gigi merupakan cara
yang baik dalam mengajarkan kemandirian anak menggosok gigi.
Upaya Promotif dan preventif yang akan dilaksanakan adalah
Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut. Dimana Terapis Gigi dan
Mulut memberikan pelatihan kepada Guru sebagai kader. Dengan
Model Dental Education Models.
1. Persiapan
a. Pendekatan lintas sektor dilakukan pada hari Selasa tanggal 05
Februari 2019 melalui advokasi ke kepala Sekolah SDN
Banyumanik Kota Semarang, Dinas Pendidikan, Kepala
Puskesmas Banyumanik
b. Alat dan Bahan
Modul
Buku Cerita
Kuisioner
Alat diagnostik sederhana
Phantom
Sikat gigi
Senter
Laptop
LCD
c. Persiapan Peserta
Identifikasi kader kesehatan.dilakukan pada tanggal 07 Februari
2019 dan pelaksanaan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 14
Februari 2019 yang dihadiri oleh 10 peserta pelatihan.
d. Persiapan Tempat
Pelatihan UKGS berlansung pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 14 Februari 2019
Waktu : 08.00 - Selesai
Tempat : Aula SDN Banyumanik
2. Perencanaan
Hari,
No Materi Waktu Pelaksana
Tanggal
1 Jumat, 01 Perencanaan 12.00- selesai TIM
Februari
2019
Sabtu -
Senin 02 - Pembuatan Modul
2 12.00- selesai TIM
04 Februari dan Media
2019
Selasa, 05
4 Advokasi dan TIM
Februari
Perijinan ke Kepala 09.00- selesai
2019
Sekolah
TIM
Rabu,
Persiapan alat dan
5 06 Februari 10.00- selesai
tempat
2019
Pelaksanaan dan
evaluasi
1. Registrasi peserta 08.00-09.00 TIM
2. Pembukaan dan 09.00-09.30 Kepala
Kamis,
sambutan Puskesmas,
6 14 Februari
Kepala
2019
Sekolah
6. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan kader kesehatan UKGS
dilaksanakan mulai tanggal 14 Februari 2019
Melaksanakan pelatihan Guru dengan metode Dental Education
Models. Ada empat paket yang akan dilakukan pada Dental
Education Models yaitu :
a. Pelatihan Guru
Sebelum pelatihan Guru dilakukan pengukuran pengetahuan,
sikap dan keterampilan berupa pengisian lembar kuisioner
b. Simulasi Dental Education Models.
Dua hal yang akan dilakukan yaitu Story Telling and Role
Playing. Diamana guru membaca Story Telling kemudian
melakukan Role Playing.
c. Praktek menggosok gigi
Kegiatan ini dilakukan oleh guru kepada siswa. Sebelum itu
dilakuakan pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut.
d. Evaluasi
Adanya peningkatan terhadap pengetahuan, sikap,
keterampilan dan status kebersihan gigi dan mulut.
7. Pembinaan
Bersama dengan pihak penentu kebijakan membentuk
tim untuk melakukan pembinaan kepada kader kesehatan yang
telah mendapat pelatihan dan pihak sekolah. Membentuk tim
pembina ke dinas kesehatan kota Semarang. dan selanjutnya
membentuk tim pembina puskesmas Banyumanik. Dinas
Kesehatan kota Semarang mampu melakukan pembinaan ke
Puskesmas secara terpadu dan berkesinambungan. Sehingga
kegiatan program UKGS ini bisa berjalan secara
berkesinambungan dan kegiatan ini dapat berjalan dengan optimal
8. Penilaian
Melakukan penilaian karena setiap hasil kegiatan harus
ada penilaian sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan
suatu kegiatan terhadap publik. Kegiatan penilaian dilakukan pada
akhir kegiatan. Kegiatan yang akan dilakukan adalah :
a. Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan
hasil yang dicapai pada pelatihan kader dengan cara antara lain
memberikan pre test dan post test dan lembar kuisioner tentang
pelaksanaa kegiatan yang telah dilaksanakan
b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai
dengan pencapaian serta masalah dan hambatan yang
ditemukan untuk rencana tahun berikutnya
9. Pengembangan
Dengan adanya pelatihan kader kesehatan dimana guru
sebagai pelaksana diharapkan guru akan menjadi perpanjangan
tangan petugas kesehatan sehingga petugas kesehatan tidak perlu
lagi datang lagi ke sekolah setiap hari untuk melakukan edukasi
kesehatan gigi dan mulut.
Dental Health Education dapat dikembangkan sebagai
pegangan guru dalam memberikan edukasi kepada siswa sehingga
dapat meningkatkan penegetahuan, sikap dan keterampilan siswa
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. dan meningkatkan
peran guru sebagai kader kesehatan. Sehingga derajat kesehatan
gigi dan mulut siswa dapat mengalami peningkatan dari
sebelumnya. Dalam melakukan kegiatan ini guru hanya akan
menggunakan modul Dental Health Education dan mengikuti
setiap tahapan yang terdapat dalam modul tersebut
E. Evaluasi Program
Evaluasi atau kegiatan penilaian merupakan bagian yang penting
dari proses manajemen dan didasarkan pada sistem informasi manajemen.
Evaluasi dilaksanakan karena adanya dorongan atau keinginan untuk
mengukur pencapaian hasil kerja atau kegiatan pelaksanaan program
terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi akan memberikan umpan
balik (feed back) terhadap program atau pelaksanaan suatu kegiatan. Tanpa
adanya evaluasi, sulit untuk mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan yang
sudah direncanakan oleh suatu program telah tercapai atau belum.
Setelah program pelatihan guru dilaksanakan maka perlu dilakukan
evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan program yang telah
dilakukan dengan cara, setiap 6 bulan sekali terapis gigi dan mulut akan
pergi ke sekolah untuk melakukan pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut
siswa dan melakukan kegiatan sikat gigi bersama untuk mengetahui
apakah ada peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut siswa SD
Banyumanik. Selain itu evaluasi perlu dilakukan karena untuk
memberikan masukan bagi penentu kebijakan yang berkaitan dengan
tindak lanjut dari kegiatan tersebut serta modifikasi atau perbaikan yang
apa akan dilakukan dan untuk melakukan pembinaan dan motivasi.
BAB III
Kesimpulan
1. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan mulut perlu untuk dilakukan
melalui program UKGS.
2. Kegiatan pelatihan guru sebagai kader kesehatan dengan menggunakan
Dental Health Education Models diharapkan dapat meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut anak sekolah.
3. Agar supaya kegiatan dapat berhasil dengan baik maka perlu dilakukan
monitoring dan evaluasi.
4. Kerjasama dengan penentu kebijakan akan menentukan keberhasilan dari
program UKGS
Daftar Pustaka
Desi Sandra Sari dkk. Peran Guru Dalam Keberhasilan Program UKGS.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
Spiby, J. 2013. Screening for Dental Caries in Children Aged 6 to 9 Year, NSC,
UK National