Maksud Usulan Karya Tulis Ilmiah ialah untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Diploma III Kesehatan Gigi Jurusan Kesehatan
Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Disusun oleh:
YUNI KHIKMAWATI
P1337425119087
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing I
Pembimbing II
2
LEMBAR PENGESAHAN
Usulan Karya Tulis Ilmiah oleh Yuni Khikmawati NIM P1337425119087.
Dengan judul “Pengaruh Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Pedesaan
Tentang Kesehatan Gigi Terhadap Karies di Dukuh Sigemplong Kecamatan
Bawang Kabupaten Batang”, telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada
tanggal 10 Januari 2021.
Tim Penguji
Mengetahui
Ketua Jurusan Kesehatan Gigi
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 3
E. Keaslian Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Telaah pustaka 6
B. Kerangka Konsep 21
C. Pertanyaan Penelitian 21
BAB III METODE PENELITIAN 22
A. Jenis Penelitian 22
B. Subjek Penelitian 22
C. Identifikasi Variabel 23
D. Definisi Operasional Variabel 23
E. Instrumen /Alat Ukur Penelitian 25
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 26
G. Analisis Data 27
H. Jadwal Pelaksanaan Penelitian 27
DAFTAR PUSTAKA 28
LAMPIRAN 32
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Permenkes nomor 89 tahun 2015, bahwa kesehatan gigi dan
mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan,
sehingga pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut penting dilakukan. Kesehatan
secara keseluruhan, kesejahteraan, pendidikan dan pengembangan anak, keluarga
dan masyarakat dapat dipengaruhi oleh kesehatan mulut. Masalah kesehatan gigi
dan mulut yang paling sering terjadi adalah karies gigi, angka karies gigi
(kerusakan gigi) masih tetap menjadi salah satu masalah kesehatan mulut yang
paling sering terjadi di seluruh dunia. (Azhary. dkk, 2016).
Hampir setengah populasi penduduk di dunia (3,58 milyar jiwa),
mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut khususnya karies gigi (Pusdatin,
2019). Secara nasional, menurut data Riskesdas (2018). Sebanyak 57,6%
penduduk Indonesia bermasalah gigi dan mulut, tetapi hanya 10,2% yang
mendapat perawatan oleh tenaga medis. Besarnya persentase angka karies di
Indonesia dapat disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan
pemeliharaan kesehatan giginya. Sedangkan, pengetahuan yang kurang akan
membentuk perilaku dan sikap yang keliru terhadap pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut (Marimbun. dkk, 2016).
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut adalah perilaku yang erat dengan
pengetahuan. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap suatu objek dari indera yang dimilikinya. Dengan sendirinya,
pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar
pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran dan indera
penglihatan menurut Notoatmodjo dalam (Purba, 2021). Pengetahuan akan
memberikan efek atau pengaruh terhadap seseorang, semakin berpengetahuan
seseorang maka akan semakin terpengaruh oleh ilmu yang diketahui terhadap
suatu perilaku. Makna perilaku kesehatan itu sendiri adalah respon individu yang
berkaitan erat dengan isu kesehatan termasuk permasalahannya, pemanfaatan
1
2
pelayanan kesehatan, gaya hidup dan juga pengaruh lingkungan terhadap individu
tersebut (Hasnidar dkk, 2020).
Lingkungan individu sangat berpengaruh terhadap perilaku, kecenderungan
seseorang untuk memiliki motivasi perilaku yang baik dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan, sikap, dan keterampilan nya. Hal ini juga didukung oleh insentif
yang diperoleh dari masyarakat/lingkungan (socio environment) agar perilaku
tersebut berlanjut atau hilang (Emilia. dkk, 2018). Menurut Fankari dalam
(Gayatri, 2017) juga mengatakan bahwa penyebab timbulnya masalah kesehatan
gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap
mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Hal tersebut dilandasi oleh kurangnya
pengetahuan, pengetahuan sendiri sangat erat hubungannya dengan pendidikan,
dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut
akan semakin luas pula pengetahuan (Azhary. dkk, 2016)
Tingkat pendidikan mempunyai peran penting terhadap pengetahuan dan
perilaku kesehatan, khususnya dalam bidang kesehatan gigi dan mulut. Hal ini
terbukti menurut Riskesdas tahun 2018. Proporsi masalah kesehatan gigi dan
mulut dan perawatan oleh tenaga medis gigi, berdasarkan pendidikan dan tempat
tinggal di Indonesia. Berdasarkan tingkat pendidikan, masalah kesehatan gigi dan
mulut yang diderita oleh masyarakat yang tidak menempuh pendidikan apapun
sebesar 60.8% dengan jumlah menerima perawatan dari tenaga medis gigi 8.7%,
kemudian masyarakat yang tidak tamat SD sebesar 63.1% dan menerima
perawatan 10.2%, lalu masyarakat yang tamat SD sebesar 58.4% dengan
persentase penerimaan perawatan 7.5%, tamat SMP 56.7% dengan perawatan 9%,
tamat SMA 55.9% dengan perawatan 12.5%, dan yang terakhir tamatan
DI/DII/DIII/PT masalah Kesehatan gigi dan mulut 53.5% dengan perawatan
sebanyak 20%. Sedangkan masalah kesehatan gigi dan mulut berdasarkan tempat
tinggal, menunjukan bahwa kondisi tempat tinggal juga menunjukan perbedaan
yang berarti. Penduduk perkotaan proporsi memiliki masalah kesehatan gigi dan
mulut sebesar 57.2% dengan perawatan 12.9%, dibanding dengan penduduk
pedesaan yaitu 58.2% dengan perawatan 6.9%. Berdasarkan data diatas, bisa
dilihat bahwa tempat tinggal dan tingkat pendidikan sangat mempengaruhi
3
pengetahuan serta kepedulian suatu penduduk akan status kesehatan gigi dan
mulutnya.
Dari data tersebut peneliti tertarik untuk meneliti tingkat pengetahuan dan
sikap masyarakat pedesaan tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap karies gigi
di Dukuh. Sigemplong , Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. Dengan kriteria
sampel berlatar belakang jenjang pendidikan tamatan sekolah dasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disusun rumusan masalah
sebagai berikut: “Bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat
pedesaan tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap karies gigi di Dukuh
Sigemplong Kecamatan Bawang Kabupaten Batang?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana “tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat
pedesaan tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap karies gigi di Dukuh
Sigemplong Kecamatan Bawang Kabupaten Batang.”
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pedesaan tentang
kesehatan gigi dan mulut terhadap karies gigi di Dukuh Sigemplong
Kecamatan Bawang Kabupaten Batang.
b. Untuk mengetahui sikap masyarakat pedesaan tentang kesehatan gigi dan
mulut terhadap karies gigi di Dukuh Sigemplong Kecamatan Bawang
Kabupaten Batang.
c. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
karies gigi di Dukuh Sigemplong Kecamatan Bawang Kabupaten Batang.
d. Untuk mengetahui rata-rata karies gigi pada masyarakat Dukuh
Sigemplong
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
4
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis dalam
mengembangkan ilmunya di bidang kesehatan gigi dan mulut.
b. Bagi akademik
Menambah data dan riset khususnya pada perpustakaan Politeknik
Kesehatan Semarang tentang tingkat pengetahuan dan sikap tentang
kesehatan gigi dan mulut terhadap karies gigi.
c. Bagi masyarakat Dukuh Sigemplong
Menambah informasi dan ilmu pengetahuan tentang kesehatan gigi dan
mulut bagi penduduk setempat.
E. Keaslian Penelitian
Sejauh ini menurut sepengetahuan peneliti, penelitian sejenis yang pernah
dilakukan adalah sebagai berikut:
A. Telaah pustaka
Dukuh Sigemplong Kecamatan Bawang Kabupaten Batang terletak di
utara Dieng dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjarnegara.
Letaknya yang berada di lereng pegunungan membuat warga di Dukuh
Sigemplong mayoritas berprofesi sebagai petani sayur. Menurut penuturan
warga setempat, penduduk di Dukuh Sigemplong untuk sekarang kurang
lebih berjumlah 630 jiwa dan 150 kepala keluarga. Letaknya yang ada di
perbatasan membuat Dukuh sigemplong berada cukup jauh dengan
Kecamatan Bawang, begitupun juga dengan fasilitas pendidikan menengah
atas dan fasilitas kesehatan khususnya kesehatan gigi yang hanya ada di
kecamatan setempat. Masalah kesehatan gigi di daerah tersebut bisa dibilang
masih banyak, untuk mengobati masalah kesehatan gigi tersebut masyarakat
cenderung mengandalkan obat warung dan pengobatan tradisional. walaupun
begitu, ada beberapa masyarakat yang mengobati masalah kesehatan giginya
ke dokter gigi terdekat. Banyaknya masalah kesehatan gigi yang tidak
ditangani oleh tenaga kesehatan setempat dapat dipengaruhi oleh
pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap penyakit karies gigi tersebut.
1. Pengetahuan
a. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan hal ini terjadi setelah
seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penghidu, perasa, dan peraba. Tetapi Sebagian
besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,
2012).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo
2010 antara lain:
1) Faktor internal
a) Tingkat Pendidikan
6
7
3) Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk belajar atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4) Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala risiko merupakan tingkat sikap paling tinggi.
d. Menurut (Wawan & Dewi, 2011) fungsi sikap meliputi:
1) Fungsi instrumental
Dalam hal ini sikap dapat membantu sejauh mana manfaat
objek sikap dalam pencapaian tujuan. Melalui sikap yang diambil,
maka individu tersebut dapat menyesuaikan diri dengan baik
terhadap lingkungan sekitar, dimana sikap berfungsi untuk
menyesuaikan.
2) Fungsi pertahanan ego
Sikap tetentu diambil seseorang Ketika keadaan dirinya
atau egonya merasa terancam. Seseorang mengambil sikap tertentu
untuk mempertahankan egonya.
3) Fungsi ekspresi nilai
Pengambilan sikap tertentu terhadap nilai tertentu akan
menunjukan sistem nilai yang ada pada diri individu tersebut.
4) Fungsi pengetahuan
Jika seseorang mempunyai sikap tertentu terhadap suatu
objek, ini berarti menunjukkan orang tersebut mempunyai
pengetahuan terhadap objek sikap yang bersangkutan.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap
1) Pengalaman pribadi
Dasar pembentukan sikap: pengalaman pribadi harus
meninggalkan kesan yang kuat, sikap mudah terbentuk jika
melibatkan faktor emosional (guru terbaik adalah pengalaman
pribadi).
2) Kebudayaan
12
4. Karies
a. Definisi karies gigi
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu
email, dentin dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu
jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya
adalah adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian
diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi
bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya ke jaringan
periapeks yang dapat menyebabkan nyeri.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies gigi menurut
(Heymann, dkk.,2012)
1) Faktor Host
Ada beberapa faktor yang dihubungkan gigi sebagai tuan
rumah terhadap karies, yaitu faktor morfologi gigi (ukuran dan bentuk
gigi), struktur enamel, faktor kimia dan kristalografis. Pit dan fisur
pada gigi posterior sangat rentan terhadap karies karena sisa-sisa
makanan mudah menumpuk di daerah tersebut terutama pit dan fisur
yang dalam. Selain itu, permukaan gigi yang kasar juga dapat
menyebabkan plak mudah melekat dan membantu perkembangan
karies gigi.
2) Faktor agen atau mikroorganisme
Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan
terjadinya karies. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas
kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu
matriks yang terbentuk dan melekat erat pada gigi yang tidak
dibersihkan.
3) Faktor substrat atau diet
16
NOTASI KRITERIA
B. Kerangka Konsep
1. Pola makan
Pendidikan 2. Morfologi gigi
Lingkungan 3. Plak gigi1
Variabel terkendali
Variabel tak
terkendali
21
Keterangan
Yang dilakukan penelitian
Yang tidak dilakukan penelitian
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka konsep diatas, maka pertanyaan
peneliti adalah berikut: apakah tingkat pengetahuan dan sikap berpengaruh
terhadap karies gigi pada masyarakat pedesaan di Dukuh Sigemplong
Kecamatan Bawang Kabupaten batang?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan yaitu deskriptif kuantitatif yang
merupakan penelitian dengan metode mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya mengenai tingkat pengetahuan dan sikap tentang kesehatan
gigi terhadap karies gigi pada masyarakat pedesaan di Dukuh Sigemplong
Kecamatan Bawang Kabupaten Batang, kemudian menganalisis
menggunakan tabulasi silang. Menggunakan rancangan pendekatan cross
sectional survey di mana peneliti melakukan pemeriksaan data yang
dikumpulkan pada waktu tertentu/singkat yang sebelumnya dilakukan
pengisian data langsung oleh responden.
B. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah seluruh subjek dari penelitian. Berdasarkan data yang
diperoleh dari Kepala Dusun setempat, terdapat 630 jiwa di Dukuh
Sigemplong.
2. Sampel
Sampel penelitian ini diambil menggunakan rumus slovin yaitu:
N
n= 2
1+ N (a)
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
a² = batas toleransi kesalahan (error tolerance) (10%)
Hasil perhitungan sebagai berikut:
630
n=
1+ 630(0,1)²
630
n=
1+630(0.01)
630
n=
1+ 6,3
22
23
n = 86,30
Sampel yang didapatkan 86,30 dibulatkan menjadi 86 responden. Jumlah
sampel yang diperoleh dibagi menjadi 2, masing-masing berjumlah 43 laki-
laki dan 43 perempuan.
Cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu Teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria yang digunakan
untuk penelitian ini:
a. Dalam kondisi sehat
b. Bisa membaca dan menulis
c. Bersedia menjadi responden
d. Jenjang pendidikan terakhir sekolah dasar
e. Mudah dikondisikan
Peneliti akan memilih perwakilan masyarakat dari RT 01 sampai RT 04 di
Dukuh Sigemplong yang berjumlah 86 responden dengan syarat memenuhi
kriteria di atas.
C. Identifikasi Variabel
1. Variabel Pengaruh
Variabel pengaruh dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan
sikap tentang kesehatan gigi
2. Variabel Terpengaruh
Variabel terpengaruh pada penelitian ini adalah karies gigi
3. Variabel terkendali
Variabel terkendali pada penelitian ini adalah pendidikan dan
lingkungan.
4. Variabel tak terkendali
Variabel tak terkendali pada penelitian ini adalah pola makan,
morfologi gigi, plak gigi.
D. Definisi Operasional Variabel
1. variabel pengaruh
a) Pengetahuan
24
pengetahuan adalah hasil dari tahu. Untuk mengukur pengetahuan akan akan
diberikan check list sejumlah 15 yang mengenai pertanyaan tentang kesehatan
gigi. Tentang kesehatan gigi dan mulut dengan model jawaban benar dan salah.
Soal yang “benar” nilai 1 dan yang “salah” nilai 0. Rekapitulasi nilai yang
diperoleh dari responden mengacu pada skor yang benar. Data hasil
pengukuran pengetahuan dikategorikan menjadi baik, cukup, dan kurang.
Ketentuan tersebut menggunakan aturan normatif rata-rata (mean) dan
simpangan baku (standard deviation).
makanan yang
baik untuk
kesehatan gigi
dan makanan
yang tidak
baik untuk
kesehatan gigi
Responden Checklist 2 soal 4 dan 11
mengerti harus
memeriksa
gigi 6 bulan
sekali dan
harus tau jika
gigi sakit
langsung di
bawa ke
dokter gigi
Responden Checklist 2 soal 10 dan 12
dapat
mengetahui
penyebab gigi
berlubang dan
pengobatannya
Responden Checklist 1 soal 14
mengetahui
kebiasaan
yang dapat
merubah
warna gigi
No Pertanyaan STS TS S SS
1 Negatif 4 3 2 1
2 Positif 1 2 3 4
26
(+)
(-)
3. Variabel terpengaruh
Karies gigi
Indeks gigi permanen
Rumus DMF T
DMF T = decay (D) + Missing (M) + Filling (F)
Jumlah orang yang diperiksa
Karies gigi
Amalia, R., Yulianto, Dedy H., Rinastiti, M., Susanto, H., Suryani, I.R., Diba, S.F., Dewi,
A.H., Lisyarifah, D., Enggardipta, R.A., Widyastuti, A., Bramanti, I., Chairunisa,
F., Rachmadanty, F., (2021). Karies Gigi Prespektif Terkini Aspek Biologis,
Klinis, dan Komunitas, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
https://books.google.co.id/books?
id=HU1WEAAAQBAJ&newbks=0&lpg=PA67&dq=cara%20mengukur
%20karies&hl=id&pg=PA69#v=onepage&q=cara%20mengukur
%20karies&f=true diakses pada tanggal 23 Desember 2021, pukul 15.05 WIB
Efendi, F. & Mahkfudli. (2009), Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Salemba medika. Jakarta. Di akses dari
https://www.google.co.id/books/edition/Keperawatan_Kesehatan_Komunitas_Teo
ri_da/LKpz4vwQyT8C?hl=id&gbpv=1&dq=keperawatan%20kesehatan
%20komunitas&pg=PT115&printsec=frontcover&bsq=pengetahuan pada 20
Desember 2021, pukul 21.11 WIB
Effendy, R., Lunardhi, C.G.J., Rukmo, M., (2016). Kerusakan Gigi Pascaperawatan
Endodontik, Airlangga University Press, Surabaya:
https://www.google.co.id/books/edition/Kerusakan_Gigi_Pascaperawatan_Endod
ontik/AKbIDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=faktor-faktor%20penyebab
%20karies&pg=PA10&printsec=frontcover di akses pada tanggal 22 Desember
2021, pukul 11.00 WIB
Emilia, O., Probandari, Y.S., supriyati, 2018, Promosi Kesehatan dalam Lingkup
Kesehatan Reproduksi, Gadjah Mada University press, Yogyakarta:
https://www.google.co.id/books/edition/Promosi_Kesehatan_dalam_Lingkup_Kesehata/
5tWxDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=Promosi+Kesehatan+dalam+Lingkup+Kesehatan+Reproduksi&print
sec=frontcover di akses pada 29 November 2021, pukul 15.00 WIB
Hasnidar, Tasnim, Sitorus, S., Hidayati, W., Mustar, Fhirawati, Yuliani, M., Marzuki, I.,
Yunianto, A.E., Susilawaty, A., Puspita, R.., Pattola, Sianturi, E., Sulfianti.(2020).
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Yayasan kita menulis, sumber:
https://www.google.co.id/books/edition/Promosi_Kesehatan_Masyarakat/
vwwLEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=makna%20dari%20perilaku
%20kesehatan&pg=PA27&printsec=frontcover di akses pada 20 November 2021,
pukul 09.30 WIB
28
29
Mulati, T.S., Susilowati, W.,(2021). Penerapan Kelas Ibu Batita Berkelanjutan dari Anak
Berumur 0 sampai 1 Tahun, Tahta Media Group
https://www.google.co.id/books/edition/PENERAPAN_KELAS_IBU_BATITA_
BERKELANJUTAN/DHhOEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=cara%20mengukur
%20pengetahuan&pg=PA29&printsec=frontcover&bsq=cara%20mengukur
%20pengetahuan di akses pada tanggal 23 Desember 2021, pukul 13.50 WIB
Muslimah, Mastuti, R., Saragih, F.H., Alham, F., Basriwijaya, K.M.Z.,( 2021). Bunga
rampai karya ilmiah bertema Covid-19 di bidang pertanian. Sumatra Barat: Insan
Cendekia Mandiri.
https://www.google.co.id/books/edition/Bunga_rampai_karya_ilmiah_bertema_C
ovid/GJwhEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=hubungan%20sikap%20dan
%20pengetahuan&pg=PA5&printsec=frontcover di akses pada tanggal 20
Desember 2021, pukul 22.03 WIB
Nurmala, I., Rahman, F., Nugroho, A., Erlyani, N., Laily, N., Anhar, V.Y., Promosi
Kesehatan, Surabaya: Airlangga University Press, 2018.
https://www.google.co.id/books/edition/Promosi_Kesehatan/SGvIDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=pengetahuan%20merupakan%20domain%20yang%20sangat
%20penting&pg=PA55&printsec=frontcover&bsq=pengetahuan%20merupakan
%20domain%20yang%20sangat%20penting di akses pada 20 Desember 2021,
pukul 20.00 WIB
Pakpahan, M., Siregar, D., Susilawaty, A., Tasnim, Mustar, Ramdany, R., Manurung,
E.I., Sianturi, E., Tompunu, M.R.G., Sitanggang, Y.F., Maisyarah, M.,(2021).
Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Yayasan kita menulis, sumber
https://www.google.co.id/books/edition/Promosi_Kesehatan_dan_Perilaku_Keseh
atan/MR0fEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=promosi+kesehatan+dan+perilaku+kesehatan&printsec=front
cover di akses pada 29 November 2021, pukul 14.0 WIB
Permenkes nomor 89 tahun 2015, tentang upaya kesehatan gigi dan mulut
https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/pmk892015.pdf diakses pada 20
November 2021, pukul 13.00 WIB
Purba, R., (2021). Pengetahuan dan Sikap Perawat terhadap Penggunaan Alat
Perlindung Diri , Media Sains Indonesia
https://www.google.co.id/books/edition/Pengetahuan_Dan_Sikap_Perawat_Terha
dap_P/dGMbEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=cara%20pengukuran
%20sikap&pg=PA20&printsec=frontcover&bsq=cara%20pengukuran%20sikap
di akses pada tanggal 22 Desember 2021, pukul 10.40 WIB
30
Ratnayanti, G.,(2021). Sikap Preventif Melalui Teknik Puzzle, CV. Jakad Media
Publishing, Surabaya:
https://www.google.co.id/books/edition/Sikap_Preventif_Melalui_Teknik_Puzzle/
YuA7EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=komponen
%20sikap&pg=PA24&printsec=frontcover&bsq=komponen%20sikap di akses
pada tanggal 22 Desember 2021, pukul 20.30 WIB
Rochka, M.M., Anwar, A.A., Rahmadani, S,. (2019). Kawasan Tanpa Rokok di Fasilitas
Umum, Uwais Inspirasi Indonesia, Ponorogo:
https://www.google.co.id/books/edition/KAWASAN_TANPA_ROKOK_DI_FAS
ILITAS_UMUM/zT2-DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=kaitan%20pengetahuan
%20dengan%20sikap%20menurut
%20notoatmodjo&pg=PA94&printsec=frontcover&bsq=kaitan%20pengetahuan
%20dengan%20sikap%20menurut%20notoatmodjo di akses pada tanggal 22
Desember 2021, pukul 10.11 WIB
Sakti, E.S.,(2019). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Diakses pada 20
Oktober 2021, pukul 21.31 dari https://pusdatin.kemkes.go.id
Sari, M.H.N., Hasnidar, Pakpahan, M., Lakhmudien, Mahawati, E., Marpaung, Y.M.,
Novela, V., Ani, M., Susanty, S.D., Yanti, C.A., Yunianto, A.E., (2020). Dasar-
dasar Komunikasi Kesehatan, Yayasan Kita Menulis,
https://www.google.co.id/books/edition/Dasar_Dasar_Komunikasi_Kesehatan/
__ELEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=fungsi
%20sikap&pg=PA57&printsec=frontcover&bsq=fungsi%20sikap di akses pada
21 Desember 2021, pukul 09.21 WIB
%20terhadap%20kesehatan%20gigi&pg=PA57&printsec=frontcover di akses
pada tanggal 23 Desember 2021, pukul 14.23 WIB
L
A
M
P
I
R
A
N
32
33
Lampiran 1
JADWAL PENELITIAN
Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
2021 2021 2022 2022 2022 2022 2022 2022
Pengesahan
Judul
Pembuatan
Proposal KTI
Seminar
Proposal KTI
Perbaikan
Proposal KTI
Pengambilan
Data
Pengolahan
Data
Penyusunan
KTI
Seminar
Hasil
Perbaikan
KTI
Pengumpulan
KTI
34
Lampiran 2
Identitas responden
1. No responden:
2. Nama :
3. Umur :
4. Jenis kelamin :
A. Pengetahuan
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberikan tanda (√)
pada salah satu kolom yang menurut anda benar!
No Pertanyaan Benar salah
B. Sikap
Berilah tanda (√ ) pada kolom yang sesuai dengan
pernyataan!
No Pertanyaan STS TS S SS
(1) (2) (3)
(4)
KETERANGAN
SS : SANGAT SETUJU KS : KURANG SETUJU TS : TIDAK SETUJU
Lembar pemeriksaan
Identitas responden
No Responden:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
DMF-T =
D=
M=
F=
38