Anda di halaman 1dari 13

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
PENYEBARAN INFORMASI PENGOBATAN DAN PEARWATAN GIGI
BERBASIS APLIKASI ANDROID DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT

BIDANG KEGIATAN:
PKM-TEKNOLOGI

Disusulkan oleh:

Muhammad Henri Indrawan Ketua 31101700057 2017


Ririn Julianapradila Anggota 31101700071 2017
Elsa Echa Wahadah Anggota 31101700027 2017
Mutia Yasmin Pendamping 31101600609 2016

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG


SEMARANG
2017
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Penyebaran Informasi Pengobatan dan Perawatan
Gigi Berbasis Aplikasi di Rumah Sakit Gigi dan
Mulut
2. Bidang Kegiatan :PKM-T
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap :Muhammad Henri Indrawan
b. NIM :31101700057
c. Jurusan :Kedokteran Gigi
d. Universitas :Universitas Islam Sultan Agung
e. Alamat Rumah dan Telp/HP :Jalan Raden Patah Nomor 145 Rt 02 Rw 05
Kecamatan Sidorejo, Kelurahan Kauman Kidul,
Kota Salatiga
f. Alamat Email : henri@std.unissula.ac.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : (2) orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Drg. Anang Dwi Parmana
b. NIDN :
c. Alamat Rumah/Telepon : Jalan Wonodri Nomor 22 Semarang Selatan ?
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp
b. Sumber lain : Rp -,
7. Jangka Waktu Pelaksanaan :

Semarang, 11 Oktober 2017


Menyetujui
Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Gigi Ketua Pelaksana Kegiatan
Universitas Islam Sultan Agung

(drg. Andina Rizkia Sp. KG) (Muhammad Henri Indrawan)


NIP. 211009009 NIM. 31101700057

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping


Universitas Islam Sultan Agung

(Sarjuni, S.Ag.M.Hum) () NIDN.


NIP. 211596009

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3
BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................ 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Biodata Dosen Pembimbing yang
ditandatangani ...........................................................................
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................................
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ..........
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ................................................

iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama ini masih terdapat banyak masyarakat yang mengalami kerusakan dan
kesakitan pada gigi yang diakibatkan oleh kurangnya informasi tentang pengobatan dan
pearwatan gigi. Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut pada sebagian
besar penduduk Indonesia. Sebuah populasi yang cukup besar dari anak-anak di negara
berkembang sedang dipengaruhi oleh kerusakan gigi dan sebagian besar waktu
perawatan yang tepat untuk mereka diberi prioritas terakhir karena keterbatasan akses
pelayanan kesehatan. Kurangnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
tidak hanya menghasilkan gangguan penyakit tetapi juga meningkatkan biaya
pengobatan dan perawatan. Sampai sekarang tidak ada satu negara pun yang
mengatakan memiliki anak bebas karies. Miskin kesehatan mulut pada anak sering
berlanjut sampai dewasa, mempengaruhi ekonomi produktivitas dan kualitas hidup.
(Parkash H, 2004)

Survei Nasional Riskesdas 2007 melaporkan sebesar 75% penduduk Indonesia


mengalami riwayat karies gigi; dengan rata-rata jumlah kerusakan gigi sebesar 5 gigi
setiap orang, diantaranya 4 gigi sudah dicabut ataupun sudah tidak bisa dipertahankan
lagi, sementara angka penumpatan sangat rendah (0,08 gigi per orang). Juga dilaporkan
penduduk Indonesia yang menyadari bahwa dirinya bermasalah gigi dan mulut hanya
23%, dan diantara mereka yang menyadari hal itu, hanya 30% yang menerima
perawatan atau pengobatan dari tenaga profesional gigi. Ini berar effective demand
untuk berobat gigi sangat rendah, yaitu hanya 7%. Temuan selanjutnya adalah angka
keperawatan yang sangat rendah, terjadinya keterlambatan perawatan yang tinggi,
sehingga kerusakan gigi sebagian besar berakhir dengan pencabutan.

Pemerintah telah mengadopsi pendekatan Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary


Health Care/PHC) di Puskesmas dalam sistem pelayanan kesehatan nasional. PHC
dimaksudkan untuk menyediakan pelayanan kuratif dan preventif mendasar dengan
biaya yang terjangkau bagi negara dan masyarakat. Penyakit gigi dan mulut terutama
karies gigi dengan onsetnya di usia dini, ada diantaranya penyakit-penyakit yang paling
sering ditemukan. Karenanya, pelayanan kesehatan gigi dan mulut harus menjadi bagian
dari sistem PHC. Sayangnya, pelayanan kesehatan gigi dan mulut tidak terintegrasi
secara adekuat dalam sistem PHC

Dua halangan utama dalam menggabungkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dalam sistem PHC adalah orientasi kedokteran gigi konvensional yang masih diarahkan
pada pelayanan individual, bukan pendekatan komunitas dan karakter teknisnya
dibandingkan dengan sosial dan perilaku sertar filosofi kedokteran gigi konvensional
yang harus diubah menjadi perawatan yang tidak terlalu membutuhkan teknologi,
kontrol dan pencegahan untuk mengatasi kebutuhan perawatan kesehatan gigi dan mulut
komunitas.
2

Upaya Pelayanan kesehatan gigi di Indonesia dilaksanakan baik oleh pemerintah


maupun swasta. Upaya pelayanan kesehatan gigi yang dilaksanakan oleh pemerintah
selama ini mengacu pada pendekatan level of care (kebijakan WHO) yang melipu
ndakan promotif, preventif, deteksi dini, kuratif dan rehabilitatif yaitu merumuskan
pelayanan kesehatan berjenjang untuk memberikan pelayanan yang menyeluruh
dikaitkan dengan sumber daya yang ada. Maka dari itu supaya informasi pengobatan
dan perawatan gigi bisa tersampaikan kepada masyarakat, dengan aplikasi social
media yang menjaring pasien di kedokteran gigi bisa menjembatani dalam
menyebarkan informasi mengenai pengobatan dan perawatan gigi bahkan bisa
membantu dokter gigi muda maupun calon dokter gigi muda dalam mencari pasien
untuk memenuhi requirement yang ada. (Supriyantoro, 2012)

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah :


1.2.1 Bagaimana cara kerja dari aplikasi social media penjaring pasien di
kedokteran gigi ?
1.2.2 Apa saja kelebihan dan kelemahan dari aplikasi social media penjaring
pasien di kedokteran gigi?
1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui seberapa potensinya dari aplikasi social media


penjaring pasien di kedokteran gigi.
1.3.2 Membantu informasi pengobatan dan perawatan gigi mampu tersebar di
lingkungan masyarakat.
1.3.3 Meningkatkan pengetahuan pasien tentang pengobatan dan perawatan
gigi.
1.3.4 Membantu untuk meningkatkan efektivitas proses pengobatan dan
perawatan gigi kepada pasien.
1.3.5 Membantu calon dokter gigi dalam memenuhi requirement yang ada.

1.4 Luaran yang Diharapkan

Hasil program ini diharapkan memberikan solusi alternatif permasalahan


informasi masyarakat tentang pengobatan dan perawatan gigi baik dari masayarakat
awam maupun yang berpengetahuan luas dan menjadi cara efektif dalam
meningkatkan pengobatan dan perawatan gigi di Indonesia serta membantu
menyelesaikan requirement untuk calon dokter gigi di Indonesia.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kesehatan Rongga Mulut

Undang-Udang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mendefinisikan bahwa : ”Kesehatan


adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.”

Beberapa pakar mengemukakan bahwa kesehatan rongga mulut merupakan bagian


integral dari kesehatan secara umum, namun banyak orang yang tidak mengetahui
bahwa rongga mulut berperan penting bagi kesehatan tubuh. Rongga mulut dinilai sehat
tidak hanya bila mempunyai susunan gigi yang rapi dan teratur saja tetapi juga bebas
dari rasa sakit oro-fasial kronis, kanker, lesi oral, atau gangguan yang melibatkan gigi
dan mulut. Rongga mulut yang sehat memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi
secara efektif, menikmati berbagai macam makanan, meningkatkan kualitas hidup,
percaya diri dan mempunyai kehidupan sosial yang lebih baik. Kondisi sebaliknya,
rongga mulut yang tidak sehat dapat berpengaruh pada kehidupan sosial seseorang,
keterbatasan fungsi pengunyahan, keterbatasan fungsi bicara, rasa sakit dan
terganggunya waktu bekerja atau sekolah (Halim, 2011).

2.2 Perawatan Gigi

Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan
perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan,
membatasi makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan
plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi harus menggunakan teknik
dan cara yang tidak merusak struktur gigi. Pembersihan karang gigi dan penambalan
gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa
dipertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi
setiap enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan (Malik, 2008).

Sriyono (2005) mengemukakan bahwa pencegahan masalah gigi dan mulut dapat
meliputi:

1. Pencegahan primer, yaitu penggunaan bahan atau strategi untuk mencegah


permulaan terjadinya penyakit, dan untuk menghentikan proses penyakit
sebelum pencegahan sekunder dilakukan.
2. Pencegahan sekunder, yaitu penggunaan metode perawatan secara rutin untuk
menghentikan proses penyakit atau memperbaiki kembali jaringan supaya
menjadi normal.
3. Pencegahan Tersier, yaitu menggunakan tindakan untuk mengganti jaringan
yang hilang dan untuk merehabilitasi pasien ke dalam keadaan sehingga
kemampuan fisik dan atau sikap mentalnya mendekati normal
4

2.3 Sosial Media

Media sosial merupakan salah satu bentuk dari perkembangan internet. Data dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tahun 2013
(kominfo.com), mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63
juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses
jejaring sosial. Panji (2014), menyatakan terdapat tiga motivasi bagi anak dan remaja
untuk mengakses internet yaitu untuk mencari informasi, terhubung dengan teman (lama
dan baru) dan untuk hiburan. Pencarian informasi yng dilakukan sering didorong oleh
tugas-tugas sekolah, sedangkan penggunaan media sosial dan konten hiburan di dorong
oleh kebutuhan pribadi.

2.4 Teori Aplikasi Operation System Android


Android adalah sebuah perangkat lunak untuk perangkat mobile berbasis linux yang
mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci. Android Standart
Development Kit (SDK) merupakan tool Application Programming Interface (API)
yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan
bahasa pemrograman java. (Meyta Nastiti, 2012).
5

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Cara pelaksanaan program


Pada aplikasi jejaring pasien kedokteran gigi , memang dirancang dahulu di OS
Android karena setiap orang sudah banyak yang memiliki smartphone yang memiliki
OS Android supaya peminat dan pendaftar lebih mudah dalam mendaftar sebagai
member yang mempunyai akun di aplikasi tersebut.
Untuk melakukan pendaftaran atau Sign Up memang diperlukan data pribadi
yang valid dan jujur dari diri sendiri seperti KTP yang di-scan, Akte Kelahiran yang di-
scan, Ijazah pendidikan terkahir (bila ada), dan juga setelah berhasil mendaftar, perlu
untuk memkonfirmasi dengan mengunjungi rumah sakit gigi dan mulut terdekat yang
sudah bekerja sama dengan aplikasi tersebut. Setelah menjadi anggota atau member di
aplikasi social media pasien gigi terhadap dokter gigi, pasien bisa terus menggunakan
akunnya dengan menyimpan email dan password yang dimiliki. Setelah selesai
konfirmasi orang yang terdaftar, orang tersebut kemudian menjadi “Pasien Online” di
mana pasien boleh untuk memilih sendiri jenis perawatan dan pengobatan serta
konsultasi kepada dokter gigi yang diinginkan. Bahkan pasien pun bisa
memperbahaurui untuk memposting keluhannya supaya dokter gigi atau terutama calon
dokter gigi (coass) bisa menandai dengan cepat karena sistem ini memang di saat coas
berebut pasien dengan keluhan yang ada. Dari sini memang lebih mempermudah calon
dokter gigi supaya lebih mempermudah meningkatkan kualitas dokter gigi di Indonesia.
Untuk orang yang lansia atau anak-anak yang masih awam menggunakan aplikasi tipe
social media, pembuatan dan pengelolaan akun boleh dikelola hanya oleh keluarganya
saja dengan mend tipe mengelola akun lain.

3.2 Tahapan pekerjaan


Aplikasi social media penjaring pasien kedokteran gigi ini memiliki cara untuk
bisa mendapat kepercayaan masyarakat bahwa aplikasi ini asli dengan terdapat pihak
kerja sama dengan rumah sakit gigi dan mulut. Dengan pendaftaran yang perlu
konfirmasi ulang di rumah sakit gigi dan mulut, pasti aplikasi ini terjamin keasliannya.
Apabila aplikasi terus berjalan lancar dan banyak peningkatan dari jumlah pengguna
akun di aplikasi ini tentu pasien pun bisa tidak perlu mengantri karena sudah melakukan
perjanjian ingin datang di tempat apa dan kapan waktunya. Maka dengan tersebarnya
informasi pengobatan dan tentunya masyarakat pun lebih mengerti akan pentingnya
merawat gigi dan mampu meningkatkan kesehatan gigi di Indonesia.

3.3 Tujuan Program


Tujuan dari aplikasi ini adalah menyebarkan informasi mengenai perawatan dan
pengobatan gigi dan mulut kepada calon pasien sebelum datang langsung ke rumah sakit
gigi dan mulut.
6

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL


Ringkasan Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1.
2.
3.
4.
Total

Jadwal Kegiatan
Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7

DAFTAR PUSTAKA

Supriyantoro. 2012. Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di
Puskesmas. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2012.
Parkash H, Ritu D, Vijay PM. Oral Health Module for Prevention of Dental Caries in
School Children. New Delhi: WHO-INDIA. 2004. p. 56-77.
Kuswenda, Dedi. 2012. Buku Panduan Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut
Masyarakat. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2012.
Ayun, Primada Q. 2015. Fenomena Remaja Menggunakan Media Sosial Dalam
Membentuk Identitas. Yogyakarta : Jurnal Program Studi Ilmu komunikasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Vol. 3 No. 2, Oktober 2015, (1-16).
Nastiti, Meyta. Andi Sunyoto. 2012. Perancangan Aplikasi Manajemen Keuangan
Pribadi Berbasis Android. Yogyakarta : Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Vol. 13 No. 2, Juni 2012, (38-43).

Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing


8

Lampiran 2. Justisifikasi Anggaran Kegiatan


A. Peralatan Penelitian

Alat Harga Per Satuan Jumlah Harga


Gelas beaker Rp. 85.000,00 3 buah Rp. 255.000,00
Labu Erlemenyer Rp. 55.000,00 3 buah Rp. 165.000,00
Gelas ukur Rp. 55.000,00 3 buah Rp. 165.000,00
Tabung reaksi Rp. 6.000,00 3 buah Rp. 18.000,00
Spatula Rp. 20.000,00 3 buah Rp. 60.000,00
Gunting Rp. 15.000,00 2 buah Rp. 30.000,00
Magnetic sitrrer Rp. 250.000,00 1 buah Rp. 250.000,00
Cawan petri Rp. 40.000,00 5 buah Rp. 200.000,00
Pinset Rp. 25.000,00 3 buah Rp. 75.000,00
Alumunium foil Rp. 35.000,00 3 buah Rp. 105.000,00
Sendok Rp. 8.000,00 5 buah Rp. 40.000,00
Kain lap Rp. 7.000,00 3 buah Rp. 21.000,00
Masker Rp. 19.500,00 2 pack Rp. 39.000,00
Tissu Rp. 22.000,00 2 pack Rp. 44.000,00
Kapas Rp. 13.500,00 1 pack Rp. 13.500,00
Sub Total Rp. 1.454.500,00

B. Bahan Habis Pakai


Bahan Harga Per-Satuan Harga
Asam sitrat 2 kg Rp. 25.000,00 Rp. 50.000,00
1,8 octanediol 25 gr Rp 360.000/2gr Rp 4.680.000,00
Larutan dioksan 1 pack Rp 359.000,00 Rp 359.000,00
HA (nano) 10 gr Rp. 1.530.000/5gr Rp. 3.060.000,00
Sub Total Rp. 8.149.000,00

C. Uji/ Operasional Penelitian


Uji Harga Per Sampel N-Sampel Harga
Uji toksisitas Rp. 568.750.00 4 buah Rp. 2.275.000.00
Sub Total Rp. 2.275.000.00
D. Akomodasi
Operasional Biaya Harga
Tiket Pulang- Pergi ke Batan Jakarta Rp. 200.000,00
Sub Total Rp. 200.000,00
E. Lain-lain
Keperluan Harga
Pembuatan Proposal+Laporan Rp. 64.000,00
Sub Total Rp. 64.000,00
Total Keseluruhan Rp. 12.142.500,00
9

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi Waktu
No Nama/NIM Program Studi Uraian Tugas
(jam/minggu)

FKG Sintesis asam sitrat &


Shofwatin Ni’mah / 1,8 octanediol
1
31101500544 menjadi POC

Anugrah Dwi FKG Pembuatan komposit


2. Pangestu / POC/HA
6 jam/ minggu
31101500482

FKG Pembuatan Material


Yusuf Nofriyanto / Komposit
3. 6 jam/ minggu
31101500551 Pembuatan bone
screw
FKG Mengamati reaksi
4. Anugrah Dwi sampel (material
Pangestu / 6 jam/minggu komposit) terhadap
31101500482 pertubuhan osteoblast

Analisis hasil
Intan Maryani / penelitian dan
5. FKG 6 jam/minggu
31101400432 pembuatan laporan
akhir
10

Lampiran 4. Pernyataan Persetujuan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai