Menurut Lukman (2006), analisis pola gigitan manusia dapat dilakukan dengan cara:
1. Bahan-bahan analisa
Pencetakan pada pola gigitan manusia menggunakan bahan cetak yang flow system
seperti alginat. Pada organ tubuh yang bulat, dapat digunakan kain keras yang dibentuk sesuai
dengan sekitar pola gigitan sehingga bahan cetak tidak keluar dari sekitar gigitan.
2. Cara mencetak pola gigitan
Bahan cetak diaduk kemudian setengah bagian ditempatkan dan ditekan pada sekitar
pola gigitan. Mangkok cetak diisi setengah bagian lagi bahan cetak dan dijadikan satu dengan
bahan cetak di sekitar pola gigitan
3. Hasil cetakan
Hasil cetakan dari pola gigitan menghasilkan suatu model gips stone dari model negatif.
Gambar 12. Contoh pola gigitan pada apel (Stavrianos dkk., 2011)
Gambar 13. kiri: Hasil cetakan negatif dengan light body vynil plysiloxane; kanan:
cetakan positif dari catatan gigitan (Stavrianos dkk., 2011)
Gambar 14. Pencocokan model gigi tersangka dengan hasil cetakan gigitan pada apel
(Stavrianos dkk., 2011)
Alternatif lain untuk pencetakan bitemark adalah menggunakan plaster of paris sebagai
bahan cetak. Namun penggunaan plaster of Paris sebagai bahan cetak terbatas karena bahan
ini tidak mampu mencetak obyek secara detail.
Plaster of Paris juga dapat menghasilkan panas sehingga tidak nyaman jika digunakan
pada subyek yang masih hidup.
Material cetak hydrocolloid juga dapat digunakan, namun bahan cetak ini memiliki
kelemahan dalam hal dapat terjadi distorsi karena dehidrasi. Material cetak yang paling
akurat dan stabil untuk digunakan adalah vinyl polysiloxane (Benson, 1988).
Sumber
Mamile Husein. 2015. Analisis “Bite Mark” Dalam Identifikasi Pelaku. Kedokteran Gigi
Universitas Hasanudin. 41
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/16271/Husein%20Mamile%20-
%20J11112133
Prasetya, Mia Ayustina. 2018. Peran Dokter Gigi dan Bidang Forensik. Kedokteran Gigi
Universitas Udayana, 31-32
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_dir/1b86fe7e4fc13284eb880a1a9179
e147