Anda di halaman 1dari 4

Teknik Mencetak Bite Mark

Pencetakan pada Area Gigitan


Kartika yusriya dinanti
160110160135
Metode pencetakan bekas gigitan dilakukan jika bite mark telah berpenetrasi dalam kulit.
Dalam metode ini, biasanya yang digunakan cetakan menggunakan gips plaster atau gips stone.
Pencetakan dilakukan dengan menggunakan bahan berbasis silikon. Cetakan dibuat dua buah,
yaitu cetakan asli dan cetakan duplikat. Baik resin light cured ataupun resin epoksi bisa digunakan
untuk mendapatkan cetakan yang keras dan stabil (Bhargava dkk.,2012).

Yang harus diperhatikan pada pencetakan permukaan bite mark,


1. seluruh rambut di lokasi bite mark harus dihilangkan kemudian daerah tersebut dicuci
dan dikeringkan.
2. Bahan cetak dengan viskositas rendah diletakkan pada area tersebut sampai setting.
3. Bahan cetak tersebut harus diperkuat dengan bahan penduung yang bersifat rigid untuk
menghasilkan kontur anatomi yang akurat. Bahan pendukung yang dapat digunakan
yaitu dental stone, resin akrilik, thermoplastic dan orthopedic mesh.
4. Setelah bahan pendukung dipasangkan, hasil cetakan dicetak kembali menggunakan
dental stone tipe IV.
5. Pencetakan juga dilakukan pada rahang terduga tersangka Hasil cetakan tersebut /
master cast digunakan untuk demonstrasi pengadilan dan untuk evaluasi serta analisis
(Fonseca dkk, 2013).

Menurut Lukman (2006), analisis pola gigitan manusia dapat dilakukan dengan cara:
1. Bahan-bahan analisa
Pencetakan pada pola gigitan manusia menggunakan bahan cetak yang flow system
seperti alginat. Pada organ tubuh yang bulat, dapat digunakan kain keras yang dibentuk sesuai
dengan sekitar pola gigitan sehingga bahan cetak tidak keluar dari sekitar gigitan.
2. Cara mencetak pola gigitan
Bahan cetak diaduk kemudian setengah bagian ditempatkan dan ditekan pada sekitar
pola gigitan. Mangkok cetak diisi setengah bagian lagi bahan cetak dan dijadikan satu dengan
bahan cetak di sekitar pola gigitan
3. Hasil cetakan
Hasil cetakan dari pola gigitan menghasilkan suatu model gips stone dari model negatif.

Gambar 12. Contoh pola gigitan pada apel (Stavrianos dkk., 2011)

Gambar 13. kiri: Hasil cetakan negatif dengan light body vynil plysiloxane; kanan:
cetakan positif dari catatan gigitan (Stavrianos dkk., 2011)

Gambar 14. Pencocokan model gigi tersangka dengan hasil cetakan gigitan pada apel
(Stavrianos dkk., 2011)

Alternatif lain untuk pencetakan bitemark adalah menggunakan plaster of paris sebagai
bahan cetak. Namun penggunaan plaster of Paris sebagai bahan cetak terbatas karena bahan
ini tidak mampu mencetak obyek secara detail.
Plaster of Paris juga dapat menghasilkan panas sehingga tidak nyaman jika digunakan
pada subyek yang masih hidup.
Material cetak hydrocolloid juga dapat digunakan, namun bahan cetak ini memiliki
kelemahan dalam hal dapat terjadi distorsi karena dehidrasi. Material cetak yang paling
akurat dan stabil untuk digunakan adalah vinyl polysiloxane (Benson, 1988).
Sumber

Mamile Husein. 2015. Analisis “Bite Mark” Dalam Identifikasi Pelaku. Kedokteran Gigi
Universitas Hasanudin. 41
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/16271/Husein%20Mamile%20-
%20J11112133

Prasetya, Mia Ayustina. 2018. Peran Dokter Gigi dan Bidang Forensik. Kedokteran Gigi
Universitas Udayana, 31-32
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_dir/1b86fe7e4fc13284eb880a1a9179
e147

Anda mungkin juga menyukai