Oleh : Kelompok 3
• Ida Ayu Meilya Citra Saraswati (1806122010029)
• Ida Ayu Ratih Pratiwi (1806122010030)
• Ida Ayu E. Mentari (1806122010031)
• I G. A. A. Indyra Intan Mutiarasari P. (1806122010032)
• Kadek Agus Juni Saputra (1806122010033)
• Kadek Audya Agrasidi (1806122010034)
• Kadek Bagus Ranggadiputra Mahardana (1806122010035)
• Kadek Devi Dian Pratiwi (1806122010036)
• Kadek Dhira Wigata (1806122010037)
• Kadek Kuwera Paramartha (1806122010038)
• Kadek Yoga Bagaskara (1806122010039)
• Ketut Andri Sena (1806122010040)
• Kharisma Prasanthi (1806122010041)
• Komang G. P. Wedaswara (1806122010042)
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan
tentang Determinasi Gigi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Saya menyadari, makalah yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gigi terdiri dari dua bagian yaitu mahkota dan akar yang dipisahkan oleh suatu garis yang
disebut garis servical. Terdapat dua macam gigi yaitu gigi sulung yang berjumlah dua puluh buah
dan gigi permanen yang berjumlah tiga puluh dua buah. Baik gigi sulung dan permanen memiliki
berbagai perbedaan, salah satu diantaranya yaitu hanya pada gigi permanen saja terdapat gigi
premolar sedangkan pada gigi sulung tidak terdapat gigi premolar.
Terdapat empat kuadran pada gigi, dua kuadran pada maksila dan dua kuadran pada
mandibular. Pada gigi permanen, terdapat 8 buah gigi pada tiap kuadran,yaitu satu buah gigi
incisivus central, satu buah incisivus lateral,, satu buah gigi caninus, dua buah gigi premolar dan
tiga buah gigi molar. Dari berbagai jenis gigi tersebut tentu terdapat perbedaan dari struktur akar,
maupun mahkota, baik diantara gigi kanan maupun kiri, atas maupun bawah. Perbedaan tersebut
dapat dilihat dari berbagai aspek gigi.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai perbedaan gigi premolar pertama dan kedua pada
rahang atas yang merupakan salah satu gigi permanen yang menggantikan posisi dari molar
pertama dan molar kedua dari gigi sulung.
a. Apa yang dimaksud dengan gigi premolar dan bagaimana struktur anatominya ?
b. Apakah perbedaan gigi premolar pertama dan premolar kedua pada rahang atas ?
a. Untuk mengetahui apa itu gigi premolar pertama dan kedua beserta struktur anatominya
b. Untuk mengetahui perbedaan gigi premolar pertama dan kedua rahang atas
Gigi premolar merupakan salah satu gigi permanen yang menggantikan posisi gigi molar
pada gigi sulung. Pada kuadran gigi, gigi premolar merupakan gigi keempat dan kelima dari
garis median, dan terletak diantara gigi caninus dan gigi molar. Bersama dengan gigi molar,
gigi premolar termasuk gigi bagian posterior. Terdapat delapan buah gigi premolar yaitu empat
buah pada maksila dan empat buah pada mandibular. Nomenklatur gigi premolar berdasarkan
system Federation International Dentaire/FDI yaitu gigi premolar pertama maksila kanan dan
kiri secara berurutan : 14,24 gigi premolar kedua maksila kanan dan kiri secara berurutan :
15,25, gigi premolar pertama mandibular kanan dan kiri secara berurutan : 44, 34, gigi
premolar kedua mandibular kanan dan kiri : 45,35.
Posisi gigi premolar yang berada diantara gigi caninus dan gigi molar, menyebabkan gigi
premolar ikut berperan dalam membantu fungsi dari gigi caninus dan gigi molar. Gigi premolar
pertama membantu gigi caninus dalam proses merobek makanan dan gigi premolar kedua
membantu gigi molar dalam proses pengunyahan makanan. Fungsi lainnya yaitu
mempertahankan dimensi vertical dari wajah, menunjang sudut mulut dan pipi agar tidak
kempot.
2.2 Premolar Pertama Atas
P₁ atas adalah gigi keempat dari garis tengah di rahang atas. Premolar dan molar disebut
gigi belakang, karena itu P₁ adalah gigi belakang pertama, distal dari garis tengah. Gigi ini
mempunyai 2 tonjol, satu di bukal dan satu di palatal sehingga diberi istilah bikuspid. Istilah
ini pada umumnya dipakai di Amerika Serikat, tetapi istilah ini tidak dipakai untuk semua gigi
premolar, karena P₁ bawah boleh dikatakan hanya mempunyai satu tonjol dan P₂ bawah rata-
rata mempunyai 3 tonjol. Gigi ini sering kali mempunyai dua akar yang terpisah biasanya akar
ini memberi 2 cabang dengan bifurkasinya pada bagian setengah panjang akar. Jenis ini akan
dipakai sebagai contoh.
Garis servikal tidak begitu melengkung seperti pada gigi-gigi depan. Akarnya lebih
pendek, tetapi garis luarnya seperti garis luar C, kecuali dimensinya. Bagian sepertiga
apikal lebih langsing dengan apeksnya yang lebih runcing, Garis luar mesial dari akar
konveks, konkavitas di bagian distal terdapat pada bagian sepertiga tengah dan apikal.
Garis luar mesial dari korona konkaf di atas daerah kontak yang lebar. Garis ini dari
titik kontak ke ujung tonjol sedikit konkaf. Garis luar distal dari korona hampir lurus
dari servikal ke titik kontak. Lalu dari titik kontak ke ujung tonjol sedikit konveks yang
memberi perbedaan dari lereng mesial.
Permukaan ini adalah kebalikan dari permukaan bukal, dengan tambahan suatu
garis lengkung yang menunjukkan tonjol palatal, yang 1 mm lebih pendek daripada
tonjol bukal.
1. Ujung-ujung tonjolan berada di dalam lingkungan dasar akar dengan jarak ujung tonjol
ke ujung tonjol adalah lebih panjang daripada setengah lebar korona.
2. Lebar korona P₁ atas buko-palatal berbanding dengan jarak ujung tonjol bukal ke ujung
tonjol palatal sebagai 5:9. Sebagian dari garis luar koronanya dibuat dengan
menggambar garis-garis yang sedikit konveks dari puncak bukal ke ujung tonjolan
bukal. Garis yang sama digambarkan dari puncak palatal ke ujung tonjol palatal. Garis
luar ini memperlihatkan lereng-lereng tonjol dan berakhir pada alur (groove) sentral.
Suatu garis digambar untuk menunjukkan lingir marginal dengan ekstensi sebagai alur
perkembangan mesio-marginal, yang khas untuk gigi ini pada permukaan mesial.
Bifurkasi dari akar terletak ±1⁄2 panjang akar dengan ujung-ujung akar bukal dan
Gigi ini adalah gigi kelima dari garis tengah di rahang atas. Karena gigi ini mempunyai fungsi
yang sama dengan P₁, garis luarnya dari semua permukaan sama. Normalnya premolar dua atas
erupsi pada umur 10 – 12 tahun. Akar premolar dua rahang atas terbentuk lengkap pada umur
12 – 14 tahun. Sudut mahkotanya lebih bulat dibandingkan dengan premolar satu atas. Tidak
memiliki fossa canina, permukaan mesial cembung.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/55741/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllo
wed=y