Anda di halaman 1dari 24

PROTEIN

Proteus
PROTEIN (Yunani)

Satuan “Yang Pertama” atau


dasarnya asam “Yang Terpenting”
amino

Mudler
(Ahli Kimia Belanda)

mengisolasi susunan tubuh


yang mengandung nitrogen
STRUKTUR PROTEIN

Struktur primer

sederhana dengan urutan-urutan asam amino yang


tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf
dalam sebuah kata dan tidak terjadi percabangan
rantai.
terbentuk melalui ikatan antara gugus α–amino
dengan gugus α–karboksil.

Terdiri atas ikatan peptida atau ikatan amida.

dapat menentukan urutan suatu asam amino dari


suatu polipeptida.
Struktur sekunder

kombinasi antara struktur primer yang linear distabilkan


oleh ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di
sepanjang tulang belakang polipeptida.

Struktur ini memiliki segmen-segmen dalam


polipeptida yang terlilit atau terlipat secara berulang

Contoh
α-heliks dan β-
sheet.
β-sheet terdiri atas dua macam bentuk; Antipararal dan
pararel

konformasi antipararel konformasi pada bentuk


memiliki konformasi pararel lebih pendek yaitu
ikatan sebesar 7 Å 6,5 Å.

. Bentuk Konformasi . Bentuk Konformasi paralel


Antiparalel
β turn adalah ikatan hidrogen ini dapat terbentuk
antara dua rantai polipeptida yang terpisah atau
antara dua daerah pada sebuah rantai tunggal yang
melipat sendiri yang melibatkan empat struktur asam
amino.
Struktur Tersier

lapisan yang tumpang tindih di atas pola struktur


sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak
beraturan dari ikatan antara rantai samping (gugus
R) berbagai asam amino.
Struktur ini merupakan konformasi tiga dimensi yang
mengacu pada hubungan spasial antar struktur
sekunder.
distabilkan oleh empat macam ikatan, yakni ikatan
hidrogen, ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan
hidrofobik.

ikatan hidrofobik sangat penting bagi protein.


Struktur Kuartener

gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter


protein dalam ruang.

Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit


protein dengan struktur tersier yang akan
membentuk protein kompleks yang fungsional.

Ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah


ikatan nonkovalen, yakni interaksi elektrostatis,
hidrogen, dan hidrofobik.
UNSUR PEMBENTUKAN

Unsur Karbon (C) Unsur Oksigen (O)

Unsur Hidrogen (H) Unsur Nitrogen (N)

Unsur Fosfor (P) Unsur Sulfur (S)


KLASIFIKASI PROTEIN

A. Struktur Susunan Molekul

1. Protein globuler/steroprotein (bola) Contoh: albumin,


globulin, protamin,
berbentuk bulat atau elips dengan rantai polipeptida semua enzim dan
yang berlipat. antibodi.

Susunan molekul pada protein globuler berubah yang


diikuti perubahan sifat fisik dan fisiologi (suhu, konsentrasi
garam, pelarut asam dan basa).

larut dalam air, asam, basa, atau etanol.


2.Protein fiber/skleroprotein (serabut) Contoh: keratin
pada rambut,
berbentuk serat atau serabut dengan rantai molekul yang kolagen pada
panjang sejajar dengan rantai utama. tulang rawan, dan
miosin pada otot.
memberikan peran struktual atau pelindung.

tidak larut dalam air, asam, basa, maupun etanol.


B. Kelarutan

Albumin Prolamin

Larut dalam air dan terkoagulasi Larut dalam alkohol 70-80%(zein


oleh panas(albumin telur pada jagung)

Globulin Histon

Larut dalam larutan garam yang


ecer,mengendap dalam larutan Larut dalam air(globin pada
garam konsentrasi hemoglobin)
tinggi(ovoglubulin pada telur)

Glutelin Protamin

Larut dalam asam basa Larut dalam air (salmin pada ikan
encer(orizenin pada beras) salmon)
C. Protein Konjugasi

Protein yang mengandung senyawa lain


yang non protein

Nama Tersusun oleh Terdapat pada


Nukleoprotein Asam nukleat Inti sel,kecambah,biji-
bijian
Glikoprotein Karbohidrat Musim pada kelenjar
ludah
Fosfoprotein Fosfat Kasein susu
Kromoprotein Pigmen Hemoglobin
Lipoprotein Lemak Serum darah
SIFAT-SIFAT DAN KEGUNAAN PROTEIN YANG
BENAR
Sifat – sifat protein

Ion Zwiter dan


Denaturasi
pH Isoelektrik
Larutan asam amino dalam air mempunyai
perubahan pada
muatan positif dan negatif sehingga asam
struktur molekul
amino disebut Ion Zwiter,pada Ph Isoelektrik
protein(panas,Ph,tek
molekul protein mempunyai muatan positif
anan,aliran listrik)
dan negatif yang sama
Pembuatan
Sifat Amfoter
Ikatan Peptida
gugus amino(-NH2) Dua molekul asam amino atau lebih dapat
yang bersifat basa bersenyawa satu sama lain dengan
dan gugus karboksil(- melepaskan satu molekul air membentuk
COOH) yang bersifat ikatan antara gugus karboksil asam amino
asam yang satu degan gugus amino yang lain
SIFAT PROTEIN JIKA DIBERI BAHAN
LAIN
Dengan pemanasan

Dengan asam

Dengan enzim-enzim

Dengan perlakuan mekanis

Penambahan garam
PERAN PROTEIN

Transportasi dan penyimpanan

Proteksi imun

Koordinasi gerak

Penunjang mekanis

Katalisis Enzimatik

Membangkitkan dan menghantarkan impuls


saraf

Pertumbuhan dan pemeliharaan

Energi
ASAM AMINO
Apa itu asam amino
?

Asam amino adalah suatu senyawa penyususn


protein yang mempunyai dua gugus fungsi , yaitu
gugus karbosil dan gugus amino.
STRUKTUR ASAM AMINO

Pada gambar di atas bisa kita lihat bahwa satu atom C mengikat
empat gugus yaitu, gugus Amina (NH2),gugus karbosil (COOH) , atom
hidrogern (H) dan satu gugus sisa R( Residue) atau di sebut juga gugus
atau rantai samping yang membedakan gugus 1 dan lain nya .
TATA NAMA ASAM AMINO
Sistem IUPAC (Union of Pure and Applied
Chemistry)

Aturan tata nama dalam penamaan


asam amino antara lain:

1.Gugus Karbosilat (COOH) menjadi


nomor satu

2. Lihat letak gugus amino (NH2)

3. Hitung rantai terpanjang dimulai dari gugus


karbosilat.
TURUNAN
ALKANA
CONTOH:

Asam 2-amino propanoat

(Alanin)

Asam 2-amino etanoat

(Glisin)
Asam 2-amino 3-metil butanoat

(valin)

Asam 2-amino 4-metil pentanoat

(leusin)
SIFAT-SIFAT ASAM AMINO

1. Larut dalam air dan pelarut polar lain


2. Kurang bersifat asam dibandingkan
sebagian besar asam karboksilat
3. Kurang basa dibandingkan sebagian
Sebagai pembawa
besar amina. sifat asam gugus –
4. Bersifat Amfoter (dapat menjadi COOH
asam maupun menjadi basa) Sebagai pembawa
sifat basa gugus –
5. Bersifat optis aktif ( C asimetris) NH2
kecuali glisin.

6. Bersifat elektrolit

Anda mungkin juga menyukai