Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul Pemanasan Global tepat pada waktunya.

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai gejala, penyebab, dampak dan solusi
dari masalah pemanasan global. Di harapkan makalah ini dapat memberikan informasi yang
bermanfaat kepada kita semua tentang pemanasan global.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberkati segala usaha kita.

Singaraja, 14 April 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir-akhir ini suhu bumi tidak menentu, kadang sangat panas ataupun sangat dingin. Hal
ini disebabkan oleh fenomena pemanasan global. Pemanasan global atau sering disebut dengan
“Global Warming” dalam Bahasa Inggris, merupakan suatu masalah yang sangat mempengaruhi
kehidupan manusia. Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata di
atmosfer, laut, daratan dan bumi. Para ilmuwan sudah lama meneliti perubahan–perubahan yang
terjadi di bumi ini, salah satunya adalah perubahan kenaikan suhu rata-rata di bumi. Setelah
dilakukan berbagai penelitian maka, para ilmuwan menyimpulkan bahwa: "sebagian besar
peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan
oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca " melalui efek rumah kaca. Hal ini tentunya
dapat mempengaruhi berbagai bidang kehidupan manusia di masa yang akan datang.

Selain itu, pemanasan global juga dipengaruhi oleh aktivitas dan pola hidup manusia.
Manusia tidak pernah sadar dan tidak peduli terhadap akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan
yang telah dilakukan seperti menggunakan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan, yang
meningkatkan kadar gas rumah kaca di atmosfer.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana gejala yang ditimbulkan oleh pemanasan global?

1.2.2 Apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan global?

1.2.3 Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global terhadap kehidupan?

1.2.4 Bagaimana solusi untuk menaggulangi masalah pemanasan global?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui gejala yang ditimbulkan oleh pemanasan global


1.3.2 Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan global

1.3.3 Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global terhadap kehidupan

1.3.4 Untuk mengetahui solusi dalam penanggulangan masalah pemanasan global

1.4 Manfaat

1.4.1 Secara teoritis

Sebagai media yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan
mengenai gejala, penyebab, dampak dan solusi yang dapat dilakukan untuk menaggulangi
masalah pemanasan global agar tidak semakin memburuk.

1.4.2 Secara praktis

Sebagai petunjuk mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah
pemanasan global
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gejala Pemanasan Global

Ada beberapa fenomena yang dirasakan dalam kejadian-kejadian berikut, yang


merupakan beberapa gejala pemanasan global, yaitu :

1. Kebakaran hutan besar-besaran


Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga terbakar ludes.
Kebakaran hutan meluluhlantahkan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga.
Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas
dan salju yang meleleh lebih cepat. Musim semi datang lebih awal sehingga salju
meleleh lebih awal juga. Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.
2. Situs purbakala cepat rusak
Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak
lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam, banjir, suhu yang ekstrim dan
pasang laut menyebabkan itu semua.
3. Ketinggian gunung bersalju berkurang
Tanpa disadari banyak orang, Pegunungan Alpen mengalami penyusutan
ketinggian. Ini disebabkan melelehnya es di puncaknya. Selama ratusan tahun, bobot
lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya. Saat lapisan es meleleh,
bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.
4. Satelit bergerak lebih cepat
Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke
ruang angkasa. Udara di bagian terluar atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumlah
karbondioksida yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih
lambat dan cenderung memancarkan energi dan mendinginkan udara sekitarnya. Makin
banyak karbondioksida diatas sana, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan,
dan satelit bergerak lebih cepat.
5. Hanya yang terkuat yang bertahan
Akibat musim yang kian tak menentu, maka hanya makhluk hidup yang kuatlah
yang bisa bertahan hidup. Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat di tahun ini, maka
migrasi sejumlah hewan lebih cepat terjadi. Mereka yang bergerak lambat akan
kehilangan makanan, sementara mereka yang lebih tangkas bisa bertahan hidup. Hal
serupa berlaku bagi semua makhluk hidup termasuk manusia.
6. Pelelehan besar-besaran
Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gunung es, tapi juga
semua lapisan tanah yang selama ini membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah
mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur
seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah imbas dari ketidakstabilan ini pada
dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.
7. Keganjilan di daerah kutub
Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide
bahwa pemanasan global terjadi lebih ramai di daerah kutub. Riset di sekitar sumber air
yang hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.
8. Mekarnya tumbuhan di Kutub Utara
Saat pelelehan Kutub Utara memicu masalah pada tanaman dan hewan di dataran
yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saat matahari terbenam pada
biota Kutub Utara. Tanaman disitu yang dulu terperangkap dalam es kini tidak lagi dan
mulai tumbuh. Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di
sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.
9. Habitat makhluk hidup pindah ke dataran lebih tinggi
Ilmuwan menemukan beberapa hewan telah berpindah ke dataran lebih tinggi
akibat pemanasan global
10. Peningkatan kasus alergi
Di beberapa tempat kasus alergi dan asma mengalami peningkatan. Tingginya
level CO2 dan temperatur merupakan pemicunya.

2.2 Penyebab Pemanasan Global

Panasnya planet bumi berkaitan langsung dengan gas-gas rumah kaca yang
dihasilkan oleh aktifitas manusia. Berikut beberapa penyebab terjadinya pemanasan global :
1. Menipisnya Lapisan Ozon
Ozon merupakan gas yang secara alami terdapat di dalam atmosfer. Lapisan ozon mulai
dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839.
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara
berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk
kesehatan kita semua. Lapisan ozon melindungi bumi dari paparan sinar Ultra Violet B (UV-
B) yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup di muka bumi. UV-B yang mempunyai
panjang gelombang 280-315 nm, sebagian diserap oleh lapisan ozon, dengan demikian
jumlah UV-B yang mencapai bumi jumlahnya sangat sedikit. Paparan UV-B terhadap
manusia dapat mengakibatkan penyakit kanker kulit, katarak dan mengurangi system
kekebalan tubuh. Paparan UV-B juga dapat merusak kehidupan tanaman, organisme bersel
satu dan ekosistem perairan. Kerusakan lapisan ozon adalah istilah yang sering digunakan
untuk mendeskripsikan berkurangnya atau hilangnya lapisan ozon yang terdapat pada lapisan
atmosfir. Berdasarkan laporan dari NASA bahwa lubang ozon di Antartika telah mencapai 29
juta Km². Penyebab Rusaknya Ozon yaitu:

1. CFC.
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC)
yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern
dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan setiap hari menggunakan AC,
menggunakan pengering mesin cuci, terlalu lama membuka pintu kulkas, parfum dan
sprayer lainnya.

2. Banyaknya volume kendaraan yang ada di bumi sangat berakibat negatif pada lapisan
ozon. Karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan dapat merusak lapisan ozon.
Semakin lama, volume kendaraan semakin banyak, semakin banyak pula gas karbon
monokida yang di keluarkan, bisa dibayangkan keadaan lapisan ozon beberapa tahun
kedepan bila volume kendaraan semakin hari semakin bertambah

3. Penggundulan hutan secara besar-besaran sangat berakibat buruk pada kualitas udara
yang ada di bumi. Gas-gas karbon yang merusak lapisan ozon tidak lagi diserap oleh
tumbuhan.
4 Asap yang dihasilkan oleh pabrik juga amat sangat berpengaruh dalam memperparah
kerusakan lapisan ozon. Sama hal nya seperti asap kendaraan. Gas yang dikeluarkan dapat
merusak lapisan ozon,amat mencemari udara, belum lagi limbah cair dan limbah padat
yang dihasilkan pabrik, dapat merusak lingkungan.

2. Efek Rumah Kaca


Matahari merupakan segala sumber energi yang terdapat di bumi. Sebagian besar
energi matahari, berbentuk radiasi gelombang pendek (cahaya tampak). Energi matahari
berubah menjadi panas ketika sampai di bumi, bumi akan menyerapnya dan sebagian lagi
dipantulkan. Panas ini berwujud radiasi inframerah gelombang panjang ke luar angkasa.
Sebagian panas terperangkap di atmosfer bumi akibat uap air, CO 2 dan metana yang
menumpuk dan menjadikan perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas tersebut menyerap
dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya
panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Peristiwa tersebut terjadi terus
menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus naik.
Efek rumah kaca ini dibutuhkan bagi makhluk hidup, karena tanpa panasnya maka planet
bumi akan menjadi sangat dingin. Es akan menutupi permukaan bumi karena suhu bumi
hanya -180C apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer maka akan
mengakibatkan pemanasan global.
Sektor peternakan merupakan penyumbang terbesar dari efek rumah kaca terhadap
pemanasan global yaitu sekitar 18% dibanding 13% yang dihasilkan transportasi di
dunia. Peternakan yang merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca, diantaranya yaitu
1) Emisi karbon dari pembuatan pakan ternak
2) Emisi karbon dari sistem pencernaan hewan
3) Emisi karbon dari pengolahan dan pengangkutan daging hewan ternak ke konsumen.
Selain peternakan, penghasil efek rumah kaca yaitu transportasi, industri,
pertanian, hunian bangunan, sampah dan alih fungsi lahan (pembabatan hutan).

3. Efek Umpan Balik


Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik
yang dihasilkannya. Misalnya yaitu penguapan air. Pemanasan pada awalnya akan
menyebabkan lebih banyak air yang menguap ke atmosfer. Uap air merupakan salah satu
efek gas rumah kaca, sehingga pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap
air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air.
Contoh lain yaitu hilangnya kemampuan memantulkan cahaya oleh air. Ketika
panas dan suhu bumi meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan
yang terus meningkat. Dengan melelehnya es tersebut maka daratan atau air di bawahnya
akan terbuka. Hal tersebut akan lebih banyak menyerap radiasi matahari karena daratan
dan air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit dibanding dengan es.
Peristiwa ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang
mencair dan menjadi siklus yang terus berkelanjutan. Selain itu juga pengaruh awan yang
memantulkan kembali radiasi inframerah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan
efek pemanasan.

4. Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang mengatakan bahwa variasi dari matahari dengan
kemungkinan diperkuat oleh umpan balik awan, dapat memberi kontribusi dalam
pemanasan global. Perbedaan mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca
adalah meningkatnya aktifitas matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek
rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Fenomena variasi matahari dikombinasikan
dengan aktifitas gunung merapi yang telah memberikan efek pemanasan.

2.3 Dampak pemanasan global

Adapun dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global bagi kehidupan antara lain:

1. Iklim mulai tidak stabil

Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian


Utara dari belahan Bumi utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi.
Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil (Rahardian,
2016). Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang
sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta
akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada
musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat.
2.Peningkatan permukaan laut

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat,


sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut (Rahardian,
2016). Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub.

3. Suhu global cenderung meningkat

Suhu di bumi terasa semakin panas, pada daerah-daerah tertentu yang mengalami
iklim tropis mungkin akan mengalami musim kemarau yang sangat panjang dan
mengakibatkan tanaman sulit hidup sehingga semakin sulit untuk mendapat bahan
makanan, daerah tersebut akan dilanda dengan musibah kekeringan dan kelaparan.

4. Gangguan ekologis

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan
global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat

5. Dampak sosial

Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit


yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga
dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.

6. Pengaruh Terhadap Hewan dan Tumbuhan

Selain, manusia, hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang akan terkena
dampak pemanasan global. Hewan dan tumbuhan yang tidak dapat beradaptasi akan
punah. Kepunahan spesies organisme akan mengurangi keanekaragaman hayati. Jika
banyak organisme yang punah, ekosistem menjadi tidak stabil. Gejala-gejala kepunahan
yang dapat diamati saat ini, antara lain:
 Populasi penguin di daerah antartika menurun sekitar 30% dalam 25 tahun terakhir karena
berkurangnya habitat

 Populasi beruang kutub di kutub utara menurun karena kesulitan mendapatkan makanan
akibat berkurangnya lapisan es.

 Berkurangnya koral di ekosistem laut akibat meningkatnya keasaman air laut. Air laut
menjadi asam jika banyak karbon dioksida yang terlarut. Meningkatnya keasaman air laut
menurunkan jumlah ion karbonat yang menyusun koral

 Berkurangnya luas hutan mangrove sehingga mengganggu kehidupan di daerah pesisir


pantai karena gelombang pasang dan banjir sering terjadi, serta sulitnya ketersediaan air
bersih.

7. Pengaruh Terhadap Kesehatan Manusia

Dampak pemanasan global menyebabkan perubahan iklim. Perubahan iklim dapat


berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Dampak pemanasan global terhadap kesehatan
manusia adalah sebagai berikut:

 Meningkatnya kasus alergi dan penyakit pernapasan karena udara yang lebih hangat
memperbanyak polutan, seperti spora jamur dan serbuk sari tumbuhan.

 Meluasnya penyebaran penyakit. Sebagai contoh, DBD dan malaria adalah penyakit
tropis yang saat ini telah menyebar ke daerah subtropis. Penyebabnya adalah suhu di
udara subtropis yang saat ini menjadi lebih hangat sehingga patogen dapat berkembang
biak di daerah subtropis.

 Meningkatnya penyakit infeksi, yang semula menginfeksi hewan kemudian dapat


menginfeksi manusia. Contohnya adalah flu burung dan flu babi.

 Meningkatnya kasus orang meninggal akibat penyakit yang dipicu oleh cuaca panas,
misalnya stress, stroke, dehidrasi, jantung dan ginjal.

8. Penurunan Hasil pertanian


Peningkatan suhu permukaan bumi juga dapat memengaruhi hasil pertanian.
Akibat peningkatan suhu, tananman pangan dan hutan dapat mengalami serangan hama
serta penyakit sehingga hasil pertanian menurun.

2.4 Solusi Untuk Menanggulangi Masalah Pemanasan Global

a) Solusi secara umum

1. Menghilangkan karbon

Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah
dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama
yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak,
memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya sebagai bentuk
energi. Di seluruh dunia, tingkat penebangan hutan telah mencapai level yang
mengkhawatirkan.

Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah
kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan
pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah
dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya
gas rumah kaca

2. Mengurangi penggunaan CFC

CFC merupakan jenis gas yang sangat membantu terjadinya pemanasan global.
Maka dari itulah CFC perlu diminimalisir penggunaannya agar terjadinya pemanasan
global menjadi berkurang. CFC dapat dihasilkan dari penggunaan berbagai peralatan
elektronik, diantaranya adalah hair dryer, air conditioner atau AC dan juga lemari
pendingin.

Bila kita lihat dari fungsi alat- alat pendingin, mereka memang bisa membuat
udara sekitar menjadi segar. Namun dibalik itu semua kita bisa menemukan bahwa efek
samping penggunaan alat- alat tersebut adalah munculnya gas- gas CFC dan penyebab
pemanasan global lainnya. Maka dari itulah kita harus meminimalisir penggunaan alat-
alat yang menyebabkan timbulnya gas- gas tersebut.

3. Melestarikan hutan

Hutan merupakan rumah bagi banyak sekali jenis pohon dan juga binatang.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa pohon sangatlah penting untuk mengurangi
berbagai hal yang berkaitan dengan penyebab pemanasan global. Adanya pepohonan
dalam jumlah besar akan sangat membantu mengurangi polusi udara yang ada di Bumi
yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Pepohonan di hutan akan menetralisir
kondisi udara yang ada di Bumi bahkan yang telah tercemar sekalipun kita harus
memiliki cara menjaga kelestarian hutan.

4. Menggunakan energi alternatif

Penggunaan energi alternatif yang aman perlu dilakukan oleh suatu negara. Energi
alternatif secara kolektif akan sangat membantu mengurangi produksi gas- gas rumah
kaca. Penggunaan energi alternatif ini bisa dilakukan dalam produksi listrik. Kita bisa
mengganti penggunaan fosil dan beralih menggunakan energi- energi yang alami seperti
energi matahari, air, angin, dan lain sebagainya.

5. Tidak menebang pohon di hutan sembarangan

Seperti disebutkan sebelumnya, pohon merupakan tumbuhan yang menyerap gas


CO2. Jadi, jika kita menebangnya, apalagi menebang dalam jumlah yang sangat banyak,
akan menimbulkan bahaya jika hutan di bumi terus dieksploitasi secara berlebihan, dan
dampak pemanasan global pun akan semakin buruk karena tidak ada yang menyerap gas
CO2. Dengan mengurangi dampak penebangan hutan secara liar juga kita turut membantu
cara menjaga kelestarian hutan yang saat ini banyak mengalami dampak akibat kerusakan
hutan.

6. Mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil


Kendaraan bahan bakar fosil, seperti mobil atau motor merupakan penyumbang
CO2 terbesar di perkotaan. Apalagi jika menggunakan kendaraan pribadi. Dengan
banyaknya pemakaian kendaraan pribadi maka akan menyebabkan borosnya penggunaan
bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon dioksida (Suparmin, 2014). Tetapi jika
kita mengurangi penggunaan kendaraan, maka sedikitnya kita sudah mengurangi emisi
karbon dioksida yang dikeluarkan oleh kendaraan tersebut.

7. Perjanjian Internasional

a. IPCC ( Intergovermental Panel on Climate Change)

IPCC adalah sebuah panel antar-pemerintah yang terdiri dari ilmuwan dan ahli
dari berbagai disiplin ilmu di seluruh dunia. Tugasnya menyediakan data-data
ilmiah terkini yg menyeluruh, tidak berpihak dan transparan mengenai informasi
teknis, sosial, dan ekonomi yg berkaitan dengan isu perubahan iklim. Termasuk
informasi mengenai sumber penyebab perubahan iklim, dampak yg ditimbulkan
serta strategi yang perlu dilakukan dalam hal mengurangi emisi, pencegahan, dan
adaptasi. IPCC bersekretariat di Jenewa ( Swiss) dan bertemu satu tahun sekali di
sebuah rapat pleno yang membahas 3 hal utama :

1. Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim


2. Dampak, adaptasi, dan kerentanan
3. Mitigasi (upaya) perubahan iklim

Pada 1990, IPCC menerbitkan hasil penelitian pertama ( First Assessment


Report). Laporan tersebut menyebutkan bahwa perubahan iklim dipastikan
merupakn ancaman bagi kehidupan manusia. IPCC menyerukan pentingnya
sebuah kesepakatan global untuk menanggulangi masalah perubahan iklim,
mengingat hal tersebut merupakan sebuah proses global yg berdampak pada
seluruh dunia.

Majelis umum PBB menanggapi seruan IPCC dengan secara resmi


membentuk sebuah badan negosiasi antar pemerintah, yaitu intergovermental
negotiating committee (INC) untuk merundingkan sebuah konversi mengenai
perubahan iklim. Laporan IPCC terakhir tahun 2007 secara garis besar terdiri
dari :

— Laporan kelompok kerja 1 dikelurakan pada Februari 2007, menekankan


bahwa manusia adalah penyebab utama peningkatan gas rumah kaca ( GRK) di
lapisan atmosfer.
— Laporan kelompok kerja 2 mengenai dampak dan adaptasi perubahan iklim
dikeluarkan awal April 2007, membeberkan perkiraan ancaman bencana di banyak
negara apabila tidak dilakukan upaya segera untuk mengurangi kegiatan yg dpt
menyebabkan pemanasan global.
— Laporan kelompok kerja 3 yg dikeluarkan Mei 2007 menganalisis proses
pengurangan emisi karbon yang sudah dan harus dilakukan, dan strategi adaptasi
untuk bertahan terhadap dampak perubahan iklim yang tidak bisa dihindari.

b. Protokol Kyoto

Protokol Kyoto adalah protokol kepada konvensi rangka kerja PBB


tentang perubahan iklim ( UNFCCC yang diadopsi pada pertemuan bumi di Rio
de Janeiro pada 1992), semua pihak dalam UNFCCC dapat menandatangani atau
meratifikasi protokol kyoto, sementara pihak luar tidak diperbolehkan. Protokol
kyoto diadopsi pada sesi ketiga konferensi pihak konvensi UNFCCC pada 1997 di
Kyoto, Jepang.

c. Asia-Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)

Asia-Pacific Partnership on Clean Development and Climate, dikenal


dengan APP, merupakan kerjasama internasional yang bersifat sukarela antara
Australia, Kanada, India, Jepang, RCC, Korea selatan yang mengumumkan
pembentukannya pada tanggal 28 juli 2005. Mentri luar negeri, lingkungan dan
energi dari negara-negara peserta sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangn
dan transfer teknologi yang memungkinkan pengurangan emisi GRK yang
bersesuain dengan UNFCCC dan perangkat internasional lainnya seperti protokol
kyoto.

d. Protokol Montreal
Protokol Montreal adalah sebuah traktat internasional yang dirancang
untuk melindungi lapisan ozon, dengan meniadakan produksi sejumlah zat yang
diyakini bertanggung jawab atas berkurangnya lapisan ozon, traktat ini berlaku
sejak 1 Januari 1989, traktat ini difokuskan pada kelompok senyawa Hidrokarbon,
Halogen, yang di yakini memerankan peranaan penting dalam penipisan lapisan
ozon. Semua zat tersebut memiliki klorin atau bromin

b) Solusi sebagai siswa

1. Menanam pohon

Upaya selanjutnya yang dapat kita lakukan sebagai siswa untuk mencegah
pemanasan global adalah dengan menanam pepohonan. Pepohonan sangat dibutuhkan
untuk memproduksi gas- gas yang dibutuhkan oleh Bumi. Gas yang dapat diproduksi oleh
pepohonan seperti Oksigen (Suparmin, 2014).

Oksigen sangat dibutuhkan oleh Bumi untuk mentralisir kondisi di Bumi agar
tidak terlalu panas. Oksigen akan memerangi gas- gas yang membuat Bumi menjadi
panas sehingga udara di Bumi menjadi lebih segar. Ketika stock Oksigen di Bumi ini
melimpah, maka hal ini akan membuat gas- gas yang menyebabkan pemanasan global
tidak akan bekerja secara maksimal. Hal ini tentu saja akan menyebabkan lambatnya
pemanasan global ini.

2. Membiasakan diri menggunakan transportasi umum

Dengan kita membiasakan diri menggunakan sarana transportasi umum, maka


intensitas polusi udara yang ditimbulkan dari kendaraan akan berkurang. Seperti yang kita
ketahui bersama bahwasannya polusi yang dihasilkan oleh kendaraan dapat menyebabkan
pemanasan global. Sehingga apabila masyarakat membiasakan diri mengendarai
transportasi umum, hal ini akan membuat kendaraan yang beredar di masyarakat menjadi
berkurang jumlahnya dan otomatis mengurangi produksi gas- gas penyebab pemanasan
global.

3. Mengganti bahan bakar dengan bahan bakar yang ramah lingkungan


Upaya kita mengganti bahan bakar kendaraan dengan bahan bakar yang ramah
lingkungan juga akan meminimalisir terjadinya pemanasan global. Bahan bakar yang
ramah lingkungan tidak akan menyebabkan timbulnya gas- gas yang berbahaya dan
menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itulah apabila kita tetap ingin menggunakan
kendaraan, maka kita bisa menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan agar tidak
menimbulkan pemanasan global. Seperti jika kita awalnya menggunakan bensin
Premium, maka gantilah dengan Pertamax, karena jumlah karbon yang dikeluarkan
setelah pembakaran lebih sedikit. Hal ini akan meminimalisir gas rumah kaca ke udara.
Tidak masalah mengeluarkan uang lebih banyak, yang terpenting adalah kita ikut
berpartisipasi dalam menanggulangi masalah pemanasan global.

4. Melakukan penghematan listrik

Dengan berhemat listrik, secara tidak langsung kita telah mengurangi kadar CO2
pada lapisan atmosfer karena sebagian besar gas CO2 ini dihasilkan dari pembangkit
listrik yang berbahan bakar fosil seperti PLTU.

5. Mengurangi penggunaan alat yang menghasilkan gas CFC

Gas CFC ini biasanya dihasilkan oleh peralatan pendingin udara. Dan perlu
diketahui bahwa saat ini CFC menyumbangkan 20% proses terjadinya efek rumah kaca.
Alat-alat seperti AC, hair dryer, kulkas, parfum dan lain-lain menghasilkan gas CFC,
maka penggunaanya harus dikurangi.

6. Melakukan Reuse, Reduce, Recycle dan Replace

 Reuse, merupakan cara pemanfaatan sampah atau memanfaatkan kembali barang yang
sudah tidak terpakai atau penggunaan barang – barang yang tidak sekali pakai, jadi barang
tersebut masih dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk pemakaian kedua dan
seterusnya. Misalnya seperti menggunakan kertas bekas untuk kertas corat-coret atau
catatan keperluan sehari hari atau menggunakan sapu tangan yang bisa digunakan
kembali daripada menggunakan kertas tissue.

 Reduce, yaitu melakukan penghematan dan mengurangi sampah. Misalnya hemat dalam
menggunakan kertas dan tissue karena kertas dan tissue terbuat dari kayu yang harus
ditebang dari pohon di hutan. Atau bisa juga membeli produk yang berlabel ramah
lingkungan dan mengurangi pemakaian produk yang dikemas plastik atau styrofoam. Dan
berhenti menggunakan semprotan aerosol untuk mengurangi CFC yang akan mengganggu
atau merusak lapisan Ozon bumi.

 Recycle, yaitu mendaur ulang barang – barang yang sudah tidak dapat digunakan menjadi
barang yang memberikan manfaat. Misalnya dengan cara memisahkan barang – barang
yang berbahan organik dan bukan organik terlebih dahulu. Lalu yang berbahan organik
bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan yang bukan organik seperti botol plastik
bisa dikreasikan menjadi kotak pensil atau pot tanaman.

 Replace (mengganti), yakni mengganti barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan
barang yang lebih tahan lama. Usahakan agar teliti terhadap barang dipakai sehari-hari,
misalnya dengan hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata di atmosfer, laut,
daratan dan bumi. Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global kemungkinan besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca melalui efek rumah kaca.
Timbulnya masalah ini adalah akibat dari kurangnya kesadaran dan kepedulian kita terhadap
lingkungan sekitar kita dan penggunaan energi yang berlebihan dengan kurangnya rasa tanggung
jawab sehingga berpengaruh pada kehidupan seluruh makhluk hidup yang ada di dunia.

3.2 Saran

Dari masalah pemanasan global tersebut dapat disarankan :

1) Sebaiknya mengurangi pemakaian bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi
untuk transportasi dan keperluan lainnya.
2) Menghilangkan gas karbondioksida (CO2)
3) Melakukan reboisasi atau penghijauan agar tumbuhan yang kita tanam dapat menyerap
gas-gas rumah kaca.
4) Mengurangi polusi udara, dengan tidak membuang asap pabrik secara terus menerus di
sembarang tempat apalagi di sekitar perkotaan yang padat penduduknya.
5) Sampah sebaiknya dibuang di tempat sampah, jangan dibakar karena hal itu menambah
polusi udara dengan bertambahnya gas rumah kaca.
6) Sebagai siswa hal yang bisa kita lakukan terhadap sampah yaitu reuse (menggunakan
kembali), reduce (mengurangi sampah), recycle (mendaur ualng sampah) dan replace
(mengganti)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2016.9 Akibat pemanasan global bagi kehidupan di bumi. [online]. Tersedia:


http://ilmugeografi.com/fenomena-alam/akibat-pemanasan-global. Tanggal
diakses: 13 April 2017, Pukul: 20.03

Adjisetya.2011.Pengertian,sebab, dan akibat penipisan ozon [online].Tersedia:


http://adjisetyaberbagiinfo.blogspot.co.id/2012/08/pengertian-sebab-dan-akibat-
penipisan.html. Tanggal diakses: 12 April 2017, Pukul: 12.04

Rahardian, dkk.2016.Fisika SMA/MA Kelas XI Semester 2.Klaten, Jawa Tengah:Viva


Pakarindo

Sofiah, devi.2017.Gejala,penyebab dan dampak pemanasan globl(Global Warming) [online].


Tersedia:https://devisofiah23.blogspot.co.id/2014/12/gejala-penyebab-dandampak-
pemanasan.html Tanggal diakses: 11 April 2017, Pukul: 09.32

Suparmin dkk.2014.Fisika untuk SMA/MA XI.Surakarta:Mediatama

Anda mungkin juga menyukai