Anda di halaman 1dari 12

Pengertian pemanasan global

pemanasan global adalah suatu proses peningkatan suhu


rata-rata di bumi, baik itu pada lapisan atmosfer, daratan,
dan lautan.

Pemanasan global sangat erat kaitannya dengan


pencemaran udara di seluruh dunia. Meningkatnya jumlah
karbon dioksida, efek rumah kaca, gas akibat pembakaran
bahan bakar fosil, dan aktivitas manusia lainnya, merupakan
sumber utama terjadinya pemanasan global selama
bertahun-tahun.

Berdasarkan hasil penelitian para ahli menyebutkan bahwa


suhu bumi mengalami peningkatan drastis selama satu
abad terakhir, yaitu mencapai 0,6°C. Mungkin terlihat kecil,
namun dampak pemanasan global tersebut sangat besar
bagi kehidupan di bumi.

Faktor peyebab pemanasan global


Pemanasan Global terjadi karena gaya hidup manusia, pola
konsumsi, dan teknologi yang ada di berbagai negara maju.
Beberapa negara maju penyumbang terbesar global
warming ini misalnya Amerika Serikat, China, Rusia, Inggris,
dan beberapa negara lainnya.

Seperti yang disebutkan pada pengertian pemanasan global


di atas, berikut ini adalah beberapa faktor penyebab global
warming:
1. Polusi Karbon Dioksida

Karbon dioksida ini berasal dari berbagai proses aktivitas


manusia, mulai dari proses pembakaran pada mesin
kendaraan, mesin pabrik dan industri, pembangkit listrik
berbahan bakar fosil, dan lain-lain.

Polusi karbon dioksida ini merupakan penyumbang terbesar


penyebab global warming yang terjadi saat ini. Hal ini
semakin memburuk karena semakin tingginya pengguna
kendaraan bermotor di berbagai belahan dunia.

2. Penggunaan Bahan Kimia

Ada banyak produk dan kebutuhan manusia yang


menggunakan bahan kimia, salah satunya adalah pupuk
tanaman. Walaupun dianggap berbahaya, namun
penggunaan pupuk kimia tetap dilakukan hingga saat ini.

Pupuk kimia mengandung gas nitrogen oksida yang


kapasitasnya 300 kali lebih panas dibandingkan dengan
karbon dioksida. Nah, bisa dibayangkan bagaimana
dampaknya terhadap pemanasan global jika pupuk kimia
digunakan secara berlebihan.

3. Penebangan dan Pembakaran Hutan

Aktivitas penebangan dan pembakaran hutan secara liar


dan tak terkendali juga menjadi penyebab terbesar
terjadinya global warming. Seperti kita tahu, pohon-pohon
di hutan dibutuhkan untuk menyumbang oksigen bagi
mahluk hidup di bumi.
Penebangan dan pembakaran pohon-pohon tersebut selain
menyebabkan polusi udara, juga mengakibatkan hilangnya
sebagian ‘paru-paru’ dunia untuk mendaur ulang karbon
dioksida.

4. Efek Rumah Kaca

Gedung bertingkat tinggi dan rumah dengan konsep


bangunan kaca tidak dapat menyerap panas matahari dan
akan memantulkan cahaya matahari ke atmosfir.
Sayangnya, panas tersebut tertahan atau terperangkap di
atmosfir oleh polusi udara dari karbon dioksida, metana,
sulfur dioksida, dan uap air.

Sehingga panas yang tak terserap tersebut kembali ke


permukaan bumi dan tersimpan di sana. Proses ini terjadi
dalam jangka waktu yang lama dan mengakibatkan suhu
rata-rata di permukaan bumi terus meningkat.

Akibat pemanasan global


Beberapa dampak atau akibat yang dapat dirasakan akibat
 

pemanasan global antara lain adalah sebagai berikut:

1. Mencairnya es yang berada di kutub utara dan kutub


selatan Bumi

Akibat pemanasan global yang pertama yang akan kita bahas


adalah mencairnya es yang berada di kutub utara dan juga
kutub selatan Bumi. Seperti yang kita ketahui bersama
bahwasanya kutub utara dan kutub selatan Bumi adalah
berupa es (baca: hujan es). Es yang berada di area kutub
volumenya lebih besar daripada yang berada di wilayah bukan
kutub Bumi.
Pemanasan global merupakan peristiwa niknya suhu rata- rata
yang ada Bumi. Kenaikan suhu ini akan menyebabkan
mencairnya es- es yang ada di Bumi, termasuk juga es yang
ada di wilayah kutub Bumi. Hal ini tentu saja akan
mengakibatkan berkurangnya volume es yang berada di Bumi.
Akibat selanjutnya adalah suhu di wilayah kutub Bumi menjadi
lebih hangat dan penguapan air menjadi lebih banyak.

2. Naiknya permukaan air laut

Pemanasan global akan menyebabkan suhu rata- rata di Bumi


menjadi meningkat. Memang kenaikan suhu ini tidak terjadi
secara drastis atau dengan kata lain berangsunr- angsur.
Meski demikian kenaikan suhu rata- rata di Bumi ini mampu
menyebabkan perubahan pada kondisi global di Bumi. Adapun
suhu rata- rata di Bumi ini juga tidak lepas dari suhuatmosfer
Bumi yang meningkat.
Meningkatnya suhu rata- rata Bumi dan atmosfer Bumi ini akan
menyebabkan es di kutub menjadi cair, baik kutub Utara Bumi
maupun kutub Selatan Bumi. Akibat mencairnya bongkahan es
atau gunung es ini, air laut (baca: ekosistem air laut) pun
menjadi bertambah volumenya. Hal ini karena es yang mencair
akan lari ke dalam lautan dan akan menambh jumlah atau
volume air laut. Ketika volume air laut bertambah, maka
permukaan air laut pun menaik. Kasus kenaikan permukaan air
laut sendiri selama abad 20 sudah mencapai 10 cm hingga 25
cm. Kemudian prediksi oleh lembaga IPCC, kenaikan air laut
hingga abad 21 akan mencapai 88 cm.

3. Banyaknya daratan yang tenggelam

Pemanasan global pada akhirnya akan menyebabkan dampak


yang berupa tenggelamnya daratan (baca: ekosistem darat)
yang ada di Bumi. Hal ini terutama menyerang pulau- pulau
kecil dan juga daratan yang ada di pesisir pantai
(baca: ekosistem pantai). Hal ini tidak lepas dari dua akibat
pemanasan global yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni
mencairnya es di wilayah kutub dan juga naiknya permukaan
air laut.
Mencairnya es di kutub yang akan menambah volume air laut
dan menyebabkan permukaan air laut ini menaik ini akan
menggeser garis permukaan pada pantai menjadi naik dan
menciutkan wilayah daratan yang bebas dari air. Akibatnya
banyak pulau- pulai kecil yang akan tenggelam atau
permukaannya tertutup oleh air dan juga garis pantai menjadi
naik. Garis pantai yang menik ini akan menyebabkan daratan di
suatu wilayah lebih sempit daripada semula.

4. Menipisnya lapisan ozon

Pemanasan global juga akan menyebabkan masalah yang


sangat serius. Masalah serius yang akan dimunculkan dari
adanya pemanasan global diantaranya adalah menipisnya
lapisan ozon yang menyelimuti Bumi. Seperti yang telah kita
ketahui bersama bahwasannya lapisan ozon ini sangatlah
penting keberadaannya di Bumi karena dapat melindungi Bumi
dari berbagai macam ancaman buruk, seperti menyaring sinar
ultraviolet yang akan masuk ke permukaan Bumi sehingga
tidak langsung menyinari permukaan Bumi dan memberikan
berbagai dampak penyakit.
Pemanasan global yang membuat suhu rata- rata Bumi
menjadi naik ini akan menyebabkan lapisan ozon menjadi tipis
dan bahkan berlubang. Apabila lapisan ozon berlubang maka
berbagai macam ancaman yang membahayakan akan masuk
ke Bumi. Hal ini berarti lapisan ozon tidak akan menjalankan
fungsinya dengan semestinya. Dan ketika lapisan ozon tidak
berfungsi dengan baik, maka Bumi akan mendapatkan banyak
kerugian akibat menipisnya lapisan ozon tersebut
(baca: penyebab tipisnya lapisan ozon).

5. Terjadinya pergantian musim yang tidak teratur


Pemanasan global ini membuat suhu rata- rata di Bumi menjadi
meningkat. Meningkatnya suhu rata- rata di Bumi ini tidak
hanya membuat Bumi menjadi terasa lebih panas, banyak
makhluk hidup yang mati, bahkan juga akan membuat
pergantian musim (baca: pembagian musim di Indonesia)
menjadi tidak stabil. Pergantian musim yang tidak stabil ini
membuat musim yang ada sebelumnya menjadi sulit diprediksi
pergantiannya. Terkadang satu musim lebih lama terjadi
daripada musim yang lainnya.
Sebagai contoh di Indonesia sendiri. Musim hujan dan juga
musim kemarau pada dasarnya terjadi masing- masing selama
enam bulan. Waktu berlangsungnya musim ini pun sangat
tertatur, yakni musim hujan dari November – Maret dan musim
kemarau dari Oktober – April. Namun adanya pemanasan
global terkadang membuat keberadaan musim- musim tersebut
menjadi tidak teratur dan sulit sekali diprediksi kapan terjadinya
musim tersebut.
Akibatnya di Indonesia hujan turun di musim- musim yang
biasanya berlangsung musim kemarau dan terkadang musim
kemarau berlangsung terlalu lama daripada biasanya. Hal ini
akan membawa berbagai macam dampak buruk kepada
manusia dan juga makhluk hidup lainnya, sebagai contoh
adalah bencana kekeringan.

6. Terjadinya ketidakstabilan iklim

Pemanasan global menyebabkan iklim (baca: iklim di


Indonesia) yang ada menjadi tidak stabil dan juga sulit
diprediksi. Iklim yang seperti ini sulit sekali diprediksi dan tidak
seperti kondisi iklim pada biasanya. Pada kondisi pemanasan
global ini kondisi di kutub utara Bumi lebih panas dan ini
menyebabkan salju yang ada di wilayah kutub Bumi menjadi
mencair. Akibat pemanasan global inilah daerah- daerah yang
di dekat kutub yang pada awalnya mengalami hujan salju
ringan menjadi tidak lagi mengalami hujan salju ringan.
Hal ini disebabkan karena di wilayah kutub utara Bumi ini
mempunyai lapisan ozon yang berlubang lebih besar daripada
kondisi lapisan ozon di kutub selatan. Karena iklim yang tidak
stabil dan lebih mengarah pada meningkatnya suhu ini,
mengakibatkan pada musim dingin suhu lebih meningkat
daripada musim dingin sebelumnya. Hal ini akan berdampak
pada penguapan air yang lebih besar dan menyebabkan
banyak wilayah yang mengalami kekeringan yang lebih
panjang.

7. Produksi pertanian menjadi menurun

Dampak lainnya yang akan dirasakan akibat pemanasan global


adalah turunnya produksi pertanian masyarakat. Hal ini tidak
terlepas dari dampak pemanasan global yang membuat iklim
tidak stabil. Ketidakstabilan iklim ini akan membuat lamanya
musim hujan dan kemarau menjadi sulit diprediksi. Lamanya
curah hujan (baca: proses terjadinya hujan) turun menjadi
berbeda- beda di setiap wilayahnya.
Lama tidaknya curah hujan ini akan mempengaruhi produksi
pertanian yang ada. Misalnya di Kanada, ketidakstabilan iklim
membuat musim hujan di Kanada lebih panjang daripada
biasanya. Sehingga produksi pertanian di Kanada akan
melimpah karena masa tanam yang lebih panjang. Sebaliknya,
di daerah Afrika akan mengalami masa kekeringan dan musim
tanam yang lebih pendek. Sehingga hal ini akan menyebabkan
produksi pertanian menjadi menurun. Kenaikan suhu secara
global ini menyebabkan produksi pertanian menjadi turun
hingga mencapai 4 persen setiap kali panen.

8. Terjadinya perubahan pola hidup binatang dan juga


tumbuhan

Dampak selanjutnya dari pemanasan global adalah terjadinya


perubahan pola hidup binatang dan juga tumbuh- tumbuhan.
Wilayah Bumi yang mengalami kenaikan suhu rata- rata
(terutama di wilayah utara) menyebabkan banyak binatang
bermigrasi mencari tempat yang lebih dingin (di daerah selatan
misalnya).
Sehingga hal ini menyebabkan di daerah yang memiliki suhu
yang lebih dingin memiliki banyak hewan. Hal ini juga terjadi
pada tumbuhan. Banyak tumbuhan yang mati karena suhu di
tempat yang lama sudah memanas. Hal ini menyebabkan
tumbuhan mulai tumbuh di tempat- tempat yang baru yang
mempunyai suhu yang lebih dingin. Kenaikan suhu juga
membuat banyak binatang dan tumbuhan yang mati. Banyak
rerumputan dan tumbuhan sebagai produsen yang mati,
sehingga makanan alami yang tersedia pun akan berkurang
jumlahnya.

9. Menimbulkan banyak penyakit bagi manusia

Dampak selanjutnya yang ditimbulkan dari pemanasan global


adalah timbulnya berbagai macam jenis penyakit bagi manusia.
Banyak penyakit yang dapat timbulkan dari pemanasan global
ini. Penyakit yang dapat ditimbulkan tersebut antara lain stress,
gangguan kardiovaskular, hingga stroke.
Selain penyakit yang langsung muncul dari virus- virus yang
dapat menyerang syaraf- syaraf di dalam tubuh, banyak juga
penyakit yang dapat ditimbulkan oleh berbagai jenis binatang.
Sebagai contoh adalah panyakit malaria dan juga demam
berdarah yang ditimbulkan oleh serangga jenis nyamuk.
Binatang ini akan berkembang biak dengan cepat seiring
dengan meningkatnya suhu di permukaan Bumi. Oleh karena
itulah pemanasan global akan menyebabkan perkembangan
penyakit jenis ini menjadi merebak luas.
Itulah berbagai macam akibat atau dampak buruk yang dapat
ditimbulkan dari adanya pemanasan global. Akibat- akibat
tersebut merupakan akibat yang dirasakan oleh Bumi maupun
makhluk hidup yang ada di dalamnya. Akibat dari pemanasan
global memang sebagian besar memang merupakan dampak
yang bersifat negatif. Selain dampak yang telah disebutkan di
atas, masih banyak lagi dampak atau akibat yang dapat
ditimbulkan oleh pemanasan global ini baik yang kita sadari
ataupun tidak kita sadari.
Jika pemanasan global semakin lama tidak segera ditangani
dengan baik, maka hal ini bisa berbahaya dan bisa semakin
memperburuk keadaan Bumi serta makhluk hidup yang tinggal
di dalamnya. Oleh karena itulah perlu bagi manusia untuk
mengupayakan berbagai cara mencegah pemanasan global ini
agar dampaknya tidak terlalu menyebar luas.

Dampak pemanasan global


Pemanasan Global ini dapat memberikan dampak yang sangat
luas yang sangat dapat mempengaruhi kehidupan makhluk
hidup yang ada di bumi ini dan fungsi lingkungan hidup bagi
manusia. Dampak pemanasan global yang terjadi ini
disebabkan karena tingkah laku manusia yang memanfaatkan
segala jenis – jenis  sumber daya alam, dan tidak mengenal
batas serta kesehatan Bumi ini. Dampak – dampak tersebut
antara lain adalah :

 Menurunnya hasil pertanian.


 Air tanah cepat menguap sehingga menyebabkan terjadinya
kekeringan yang akan sangat berdampak pada wilayah
pertanian sehingga tanaman pertanian menjadi rusak.
 Hewan dan tumbuhan yang tidak dapat beradaptasi akan
punah.
 Air laut menjadi asam karena banyak karbon dioksida yang
terlarut.
 Berkurangnya luas hutan mangrove karena gelombang pasang
dan menjadi penyebab banjir sering terjadi.
 Ketersediaan air bersih semakin sulit.
 Meningkatnya kasus alergi dan penyakit pernapasan karena
udara yang lebih hangat memperbanyak polutan
dan pencemaran lingkungan.
 Curah hujan akan meningkat sehingga menyebabkan badai
sering terjadi.
 Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda-
beda yang dapat membentuk angin puting beliung.
 Meningkatnya hama pangan akibat dari perubahan iklim.
 Meningkatnya kasus orang meninggal akibat dari cuaca yang
panas seperti jantung, stroke, dehidrasi, dan stress.
 Hilangnya fungsi ekosistem terumbu karang.

Cara menanggulangi pemanasan global


Upaya menanggulangi pemanasan global yang dapat kita
lakukan tersebut antara lain:
1.Melakukan penghematan listrik
Dengan berhemat listrik, secara tidak langsung kita telah
mengurangi kadar CO2 pada lapisan atmosfer karena sebagian
besar gas CO2 ini dihasilkan dari pembangkit listrik yang
berbahan bakar fosil.
2. Menanam pohon atau reboisasi
Menanam pohon atau reboisasi merupakan langkah untuk
menyeimbangkan kadar gas CO2 di lapisan atmosfer. Karena
pohon akan menyerap gas CO2 untuk melakukan proses
fotosintesis dan akan melepaskan oksigen ke udara. Dan hal
ini akan membuat udara pada lapisan atmosfer lebih sejuk dan
pemanasan global sedikit teratasi
3.Tidak menebang pohon di hutan sembarangan
Seperti disebutkan sebelumnya, pohon merupakan tumbuhan
yang menyerap gas CO2. Jadi, jika kita menebangnya, apalagi
menebang dalam jumlah yang sangat banyak, akan
menimbulkan bahaya jika hutan di bumi terus dieksploitasi
secara berlebihan, dan dampak pemanasan global pun akan
semakin buruk karena tidak ada yang menyerap gas CO2.
Dengan mengurangi dampak penebangan hutan secara
liar juga kita turut membantu cara menjaga kelestarian
hutan yang saat ini banyak mengalami dampak akibat
kerusakan hutan.

4. Menggunakan Energi Alternatif


Kita dapat menggunakan energi alternatif guna meminimalisir
hal – hal yang dapat menjadi penyebab pemanasan global.
Misalnya mengganti pemakaian pembangkit listrik yang
berbahan bakar fosil dengan energi yang dikeluarkan oleh sinar
matahari, panas bumi, angin atau air.

5. Tidak menggunakan alat yang menghasilkan gas CFC


Gas CFC ini biasanya dihasilkan oleh peralatan pendingin
udara. Dan perlu diketahui bahwa saat ini CFC
menyumbangkan 20% proses terjadinya efek rumah kaca.
Maka dari itu, penggunaan CFC harus dihentikan. menghapus
penggunaan CFC secara menyeluruh.

6. Mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil


Kendaraan bahan bakar fosil, seperti mobil atau motor
merupakan penyumbang CO2 terbesar di perkotaan. Apalagi
jika menggunakan kendaraan pribadi. Dengan banyaknya
pemakaian kendaraan pribadi maka akan menyebabkan
borosnya penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan
emisi karbon dioksida. Tetapi jika kita mengurangi penggunaan
kendaraan, maka sedikitnya kita sudah mengurangi emisi
karbon dioksida yang dikeluarkan oleh kendaraan tersebut.

7. Melakukan Reuse, Reduce dan Recycle

 Reuse, merupakan cara pemanfaatan sampah atau


memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak terpakai atau
penggunaan barang – barang yang tidak sekali pakai, jadi
barang tersebut masih dapat digunakan dan dimanfaatkan
untuk pemakaian kedua dan seterusnya. Misalnya seperti
menggunakan kertas bekas untuk kertas corat-coret atau
catatan keperluan sehari hari atau menggunakan sapu tangan
yang bisa digunakan kembali daripada menggunakan kertas
tissue.
 Reduce, yaitu melakukan penghematan dan mengurangi
sampah. Misalnya hemat dalam menggunakan kertas dan
tissue karena kertas dan tissue terbuat dari kayu yang harus
ditebang dari pohon di hutan. Atau bisa juga membeli produk
yang berlabel ramah lingkungan dan mengurangi pemakaian
produk yang dikemas plastik atau styrofoam. Dan berhenti
menggunakan semprotan aerosol untuk mengurangi CFC yang
akan mengganggu lapisan Ozon bumi.
 Recycle, yaitu mendaur ulang barang – barang yang sudah
tidak dapat digunakan menjadi barang yang memberikan
manfaat. Misalnya dengan cara memisahkan barang – barang
yang berbahan organik dan bukan organik terlebih dahulu. Lalu
yang berbahan organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk
kompos dan yang bukan organik seperti botol plastik bisa
dikreasikan menjadi kotak pensil atau pot tanaman.

Anda mungkin juga menyukai