Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 4

- Davin Maulana
- Nurtina
- Naila Perhana
- Bonita Fransisca
- Adlia Mauline
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : XI MIPA 1

PEMANASAN GLOBAL
1. Pengertian Pemanasan Global
Apa itu Pemanasan global ? Jangan-jangan taunya cuma “Pemanasan Gombal?” Duh,
gawat kalau iya! Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk
ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-
rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi.

Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu atmosfer ,
laut, dan daratan. Sekedar info , Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun terakhir. Jadi,fix bumi kita
sudah makin memanas.
2. Gejala Pemanasan Global
- Meningkatnya Suhu udara di Atas Air Laut
Gejala pemanasan global nggak cuman terjadi di daratan, tapi juga di lautan lho
berupa peningkatan suhu di atas laut. Akibatnya, terjadi peningkatan penguapan
yang secara lebih lanjut bakalan membuat air laut lebih cepat menguap. Udara jadi
mengandung lebih banyak uap air yang pada akhirnya berkontribusi pada
peningkatan suhu udara dan derasnya air hujan.
- Suhu Permukaan Laut Meningkatnya
Sejak tahun 1901 sampai 2015, ada peningkatan suhu permukaan air laut dengan
kisaran 0,13 ° F per dekade. Angka tersebut mengalami peningkatan terus-menerus.
Gejala pemanasan global ini tentu memiliki dampak negatif seperti merusak
terumbu karang, meningkatkan pertumbuhan alga trus masih banyak yang lainnya.
- Peningkatan Kelembaban
Ada peningkatan uap air di udara atau saat panas di luat. Ini terjadi karena naiknya
suhu permukaan baik di darat maupun laut sehingga terjadi penguapan, dan pada
akhirnya muncullah kelembaban atmosfer. Nah ap air merupakan gas rumah kaca,
peningkatan kelembapan menyebabkan pemanasan tambahan.

3. Penyebab Pemanasan Global (Efek Rumah Kaca, Umpan Balik, Variasi


Matahari)
1. Efek Rumah kaca
Karbon dioksida atau cO2 yang dihasilkan oleh kegiatan di bumi ini seperti
pernafasan dan hasil pembakaran bahan bakar menyelubungi bumi. Karena
kadarnya sudah berlebihan maka CO2 seolah seperti kaca yang menutup permukaan
bumi.
Selain karbon dioksida juga sulfur dioksida dan metana pun sama seperti CO2
menyelubungi bumi. Layaknya sifat kaca, gas-gas yang melapisi tadi akan
memantulkan infrared dari matahari yang seharusnya dikembalikan lagi ke angkasa.
Infrared terperangkap di bumi. Emang kenapa kalau infrared wara-wiri di bumi ini?
Begini ya, Sinar inframerah memiliki panjang gelombang antara 760 nm sampai 1000
µm dan frekuensi 30 GHz sampai 40.000 GHz. Tahu tidak?, benda panas akibat
getaran atomik dan molekuler dianggap memancarkan gelombang panas dalam
bentuk sinar inframerah. Makanya, sinar inframerah sering disebut dengan radiasi
panas.

2. Efek Umpan Balik


Selain efek rumah kaca, efek umpan balik juga memberi pengaruh pada pemanasan
global. Duh umpan balik berasa nonton bola. Umpan balik disini contohnya adalah
penguapan air.
Proses pemanasan selain menghasilkan karbondioksida juga menghasilkan uap air.
Contoh ya reaksi pembakaran hidrokarbon seperti berikut ini: CxHy + O2 → CO2 +
H2O
Nah tuh ada H2O alias air dihasilkan. Semakin banyak pemanasan yang terjadi akibat
efek rumah kaca karbon dioksida semakin melimpah uap air yang membumbung ke
atmosfer. Uap air sendiri ternyata memberi efek rumah kaca, seperti gas CO2.
Pemanasan yang terus terjadi itu menambah jumlah uap air secara terus menerus
hingga akhirnya tercapai kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca dari
penguapan air disinyalir lebih besar dari efek rumah kaca gas CO2 yang
menghasilkannya. Aneh ya kan kalau banyak air rasanya lembab?
Ya memang kelembaban meningkat, namun meskipun kelembaban meningkat
karena kandungan air banyak, kelembaban relatif udara malah nyaris konstan
bahkan berkurang karena udara malah menghangat. Lamanya umpan balik perlahan
mengingat CO2 di atmosfer betah dan berumur panjang.
Umpan balik yang kedua disebabkan penguapan awan. Jika dilihat dari bawah,
memang awan terlihat memantulkan lagi radiasi ke permukaan, akibatnya akan
terjadi peningkatan efek pemanasan.
Namun lain lagi jika kita mengintipnya dari atas. Dari atas awan terlihat
memantulkan lagi radiasi infra merah kembali ke angkasa sehingga menurunkan
panas dan ada efek pendinginan. Jadi ingat lagu Ariel Noah ” Sempat kumelihat di
balik awan, aku melihat di balik hujan!”
Waw ini lagu pas sekali untuk umpan balik efek penguapan awan dan air, jangan-
jangan Ariel membuat lagu setelah belajar penyebab pemanasan global Kita
lanjutkan ya obrolan seriusnya, nah apakah yang akan dihasilkan penguapan awan
itu berupa pemanasan atau pendinginan, itu tergantung pada beberapa hal seperti
tipe dan ketinggian awan tersebut.
Umpan balik selanjutnya adalah sirnanya kemampuan es dalam memantulkan
cahaya. Ketika terjadi pemanasan global tentu es di daerah kutub mencair. Ironisnya
makin lama pencairannya makin cepat. Ketika es mencair, daratan atau air
dibawahnya akan jadi terbuka.
Jika ketika ditutupi es, eslah yang memantulkan cahaya, namun ketika daratan atau
perairan sudah terbuka, maka baik daratan atau daratan ternyata hanya mampu
memantulkan cahaya lebih sedikit dari es. Kedua bagian itu malah lebih cenderung
menyerap panas dari matahari, akibatnya pemanasan meningkat dan espun cair dan
cair lagi.
Umpan balik tak selalu negatif. Ada juga positifnya, Umpan balik positif muncul
karena terlepasnya CO2 dan CH4 atau gas metana dari melunaknya tanah beku
(permafrost).
Proses ini adalah mekanisme lainnya yang juga memberikan pengaruh terhadap
pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang ternyata
menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon kurang maksimal jika suhunya naik,
mengapa? Hal ini disebabkan oleh berkurangnya tingkat nutrien pada zona
mesopelagic sehingga pertumbuhan diatom terbatas dibanding fitoplankton yang
merupakan penyerap karbon yang rendah.

3. Variasi matahari
Kenalan dulu yuk sama variasi matahari, variasi matahari adalah perubahan jumlah
energi radiasi yang dilepaskan matahari. Variasi matahari dipengaruhi siklus
matahari 11-tahunan (siklus bintik merah) selain fluktuasi-fluktuasi lainnya yang
tidak periodic.
Ada dugaan bahwa adanya variasi matahari disebabkan oleh umpan balik dari awan
telah memberi andil dalam pemanasan saat ini. Penyebab pemanasan global karena
variasi matahari dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah pada variasi
matahari terjadi peningkatan aktivitas matahari.
Aktivitas tersebut mampu menaikkan suhu stratosfer sebaliknya efek rumah kaca
akan menurunkan suhu stratosfer. Semenjak tahun 1960, pendinginan stratosfer ini
sebenarnya sudah teramati. Peristiwa ini sepertinya tidak mungkin terjadi jika
penyumbangnya adalah aktivitas matahari,
Penipisan lapisan ozon juga memberikan kontribusi dalam pendinginan. Kombinasi
Fenomena variasi Matahari dengan aktivitas gunung berapi sepertinya telah
memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek
pendinginan sejak tahun 1950.
Diperkirakan bahwa matahari mungkin telah memberikan pengaruh terhadap 45-
50% peningkatan suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-
35% antara tahun 1980 dan 2000. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa walaupun
ada peningkatan sensitivitas iklim terhadap pengaruh matahari.
Namun sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini fix
disebabkan oleh gas-gas rumah kaca. Beberapa ilmuwan berpendapat Siklus
Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat terang yang
dihasilkannya selama 30 tahun terakhir.
Dengan angka sekecil ini sepertinya Efek ini terlalu kecil untuk menyumbang
terhadap pemanasan global. Bahkan Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich
menemukan bahwa tidak ada pemanasan global dengan variasi matahari sejak
tahun 1985 sebenarnya tak ada hubungan sama sekali , baik melalui variasi dari
output matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.
Seperti yang sudah kita ketahui sekarang bahwa terdapat berbagai proses yang
membuat terjadinya pemanasan global yang dapat berdampak pada kehidupan
makhluk hidup di bumi. Hal ini juga dipaparkan pada buku Pemanasan Global –
Solusi dan Peluang Bisnis.

4. Dampak Pemanasan Global


1. Iklim Tidak Stabil
Dampak-dampak pemanasan global diantaranya adalah Iklim mulai tidak stabil. Eits, cek
dulu pada tahu ga nih apa itu iklim? Apa bedanya iklim dengan cuaca? Iklim adalah
situasi rata-rata cuaca yang meliputi daerah yang luas dengan waktu yang lama.
Sementara cuaca Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat di daerah yang relatif
sempit.
Faktor -faktor yang mempengaruhi iklim dan cuaca adalah sama sinar matahari, suhu,
tekanan udara,kelembaban udara ,angin, awan dan curah hujan. Dahulu tahun 1980
atau 1990-an , iklim begitu mudah diperkirakan. Biasanya bulan Oktober sampai maret,
musim hujan akan terjadi tapi kini seringkali meleset, sadar ga sih?
Di beberapa daerah kekeringan melanda hebat karena kemarau. Adanya pemanasan
global menyebabkan bagian Utara dari belahan Bumi utara (Northern Hemisphere) akan
memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya gunung-gunung es kini mulai
mencair sehingga daratan akan menyempit. Tak banyak lagi jumpal es yang mengapung.
Daerah-daerah yang dulu mengalami salju ringan kini tak mengalaminya lagi. Di
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang tertutup salju akan semakin sedikit serta
akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih lama di beberapa area. Suhu pada
musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk bertambah.
Daerah yang hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menjadi
uap dan lepas dari lautan. Curah hujan di seluruh dunia telah naik sebesar 1 persen
dalam seratus tahun terakhir ini . Badai akan ternyata lebih sering melanda. Selain itu,
air akan lebih cepat lepas jadi uap dari tanah.Akibatnya beberapa daerah akan menjadi
lebih kering dari sebelumnya.

Angin akan bertiup lebih kencang dan memiliki pola yang berbeda dengan sebelumnya.
Topan badai (hurricane) yang mendapat kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi
lebih dahsyat. Pola cuaca menjadi sulit terprediksi dan lebih ekstrem.
2. Meningkatnya permukaan air laut
Cairnya es di daerah kutub telah menyebabkan volume air laut akan bertambah,
akibatnya akan terjadi peningkatan permukaan air laut. Tinggi muka laut di seluruh
dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan
IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inci) pada abad ke-21 wow!
Apa yang terjadi jika air laut naik? Tentu saja daerah seputaran pantai akan terendam.
Seperti negara Belanda yang kehilangan 17,6 % daerahnya karena tenggelam oleh
naiknya 100 cm permukaan laut. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan
mengalami peningkatan. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air
pasang tak bisa dihindari lagi.

3. Suhu global cenderung meningkat


Jika kita membayangkan bahwa,dengan panasnya bumi, maka akan banyak makanan
yang dihasilkan,maka bayangan itu keliru. Mungkin di suatu daerah akan
menguntungkan karena mengalami musim hujan jadi lebih lama,tapi daerah di belahan
bumi lain sebaliknya mengalami musim panas berkepanjangan.
Jika salju di daerah gurun sampai turun, pertanian gurun yang menggunakan air irigasi
dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) yang
dihasilkan musim dingin, yang selama ini berfungsi sebagai reservoir alami, akan
mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Belum lagi tanaman pangan dan
hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

4. Gangguan ekologis
Ketika suhu bumi memanas, kita saja sebagai manusia tak nyaman, begitupun makhluk
hidup yang lain. Efek pemanasan mengganggu kehidupan. Hewan-hewan akan
bermigrasi mencari tempat sejuk, tumbuhan mengubah arah pertumbuhannya mencari
tempat yang mendukung pertumbuhannya
Manusia yang dikaruniai akal mungkin akan melakukan hal yang meminimalisir panas
yang muncul, namun makhluk lain tentu tidak. Hewan dan tanaman bisa jadi berakhir
dengan kepunahan karena tak mampu beradaptasi.

5. Dampak sosial dan politik


Kondisi cuaca yang tak menentu menyebabkan munculnya berbagai penyakit. Bagi para
petani kondisi hujan yang tak kunjung usai bisa menggagalkan panen, sementara jika
panas berkepanjangan juga menyulitkan mereka untuk memulai pertanian karena
susahnya pasokan air.
Panas juga menyebabkan hutan mudah mengalami kebakaran. Banyak titik api yang
berpotensi terbakar. Hutan di Indonesia sudah sering terbakar. Masalah kebakaran
hutan sempat pelik dan sulit dicari solusinya.

5. Cara Antisipasi Pemanasan Global(Solusi Umum, Hasil Kesepakatan Dunia)


Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk turut serta dalam
meminimalisir dampak pemanasan global :
- Konservasi lingkungan seperti melakukan reboisasi, penenaman pohon dan
penghijauan lahan kritis.
- Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif (Energi air, matahari,
angin, bioenergy) guna mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil (minyak
bumi dan batu bara).
- Daur ulang dan efisiensi energi.
- Upaya pendidikan kepada masyarakat luas dengan memberikan pemahaman dan
penerapan untuk mencegah terjadinya pemanasan global.

Anda mungkin juga menyukai