- Davin Maulana
- Nurtina
- Naila Perhana
- Bonita Fransisca
- Adlia Mauline
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : XI MIPA 1
PEMANASAN GLOBAL
1. Pengertian Pemanasan Global
Apa itu Pemanasan global ? Jangan-jangan taunya cuma “Pemanasan Gombal?” Duh,
gawat kalau iya! Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk
ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-
rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi.
Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu atmosfer ,
laut, dan daratan. Sekedar info , Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun terakhir. Jadi,fix bumi kita
sudah makin memanas.
2. Gejala Pemanasan Global
- Meningkatnya Suhu udara di Atas Air Laut
Gejala pemanasan global nggak cuman terjadi di daratan, tapi juga di lautan lho
berupa peningkatan suhu di atas laut. Akibatnya, terjadi peningkatan penguapan
yang secara lebih lanjut bakalan membuat air laut lebih cepat menguap. Udara jadi
mengandung lebih banyak uap air yang pada akhirnya berkontribusi pada
peningkatan suhu udara dan derasnya air hujan.
- Suhu Permukaan Laut Meningkatnya
Sejak tahun 1901 sampai 2015, ada peningkatan suhu permukaan air laut dengan
kisaran 0,13 ° F per dekade. Angka tersebut mengalami peningkatan terus-menerus.
Gejala pemanasan global ini tentu memiliki dampak negatif seperti merusak
terumbu karang, meningkatkan pertumbuhan alga trus masih banyak yang lainnya.
- Peningkatan Kelembaban
Ada peningkatan uap air di udara atau saat panas di luat. Ini terjadi karena naiknya
suhu permukaan baik di darat maupun laut sehingga terjadi penguapan, dan pada
akhirnya muncullah kelembaban atmosfer. Nah ap air merupakan gas rumah kaca,
peningkatan kelembapan menyebabkan pemanasan tambahan.
3. Variasi matahari
Kenalan dulu yuk sama variasi matahari, variasi matahari adalah perubahan jumlah
energi radiasi yang dilepaskan matahari. Variasi matahari dipengaruhi siklus
matahari 11-tahunan (siklus bintik merah) selain fluktuasi-fluktuasi lainnya yang
tidak periodic.
Ada dugaan bahwa adanya variasi matahari disebabkan oleh umpan balik dari awan
telah memberi andil dalam pemanasan saat ini. Penyebab pemanasan global karena
variasi matahari dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah pada variasi
matahari terjadi peningkatan aktivitas matahari.
Aktivitas tersebut mampu menaikkan suhu stratosfer sebaliknya efek rumah kaca
akan menurunkan suhu stratosfer. Semenjak tahun 1960, pendinginan stratosfer ini
sebenarnya sudah teramati. Peristiwa ini sepertinya tidak mungkin terjadi jika
penyumbangnya adalah aktivitas matahari,
Penipisan lapisan ozon juga memberikan kontribusi dalam pendinginan. Kombinasi
Fenomena variasi Matahari dengan aktivitas gunung berapi sepertinya telah
memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek
pendinginan sejak tahun 1950.
Diperkirakan bahwa matahari mungkin telah memberikan pengaruh terhadap 45-
50% peningkatan suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-
35% antara tahun 1980 dan 2000. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa walaupun
ada peningkatan sensitivitas iklim terhadap pengaruh matahari.
Namun sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini fix
disebabkan oleh gas-gas rumah kaca. Beberapa ilmuwan berpendapat Siklus
Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat terang yang
dihasilkannya selama 30 tahun terakhir.
Dengan angka sekecil ini sepertinya Efek ini terlalu kecil untuk menyumbang
terhadap pemanasan global. Bahkan Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich
menemukan bahwa tidak ada pemanasan global dengan variasi matahari sejak
tahun 1985 sebenarnya tak ada hubungan sama sekali , baik melalui variasi dari
output matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.
Seperti yang sudah kita ketahui sekarang bahwa terdapat berbagai proses yang
membuat terjadinya pemanasan global yang dapat berdampak pada kehidupan
makhluk hidup di bumi. Hal ini juga dipaparkan pada buku Pemanasan Global –
Solusi dan Peluang Bisnis.
Angin akan bertiup lebih kencang dan memiliki pola yang berbeda dengan sebelumnya.
Topan badai (hurricane) yang mendapat kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi
lebih dahsyat. Pola cuaca menjadi sulit terprediksi dan lebih ekstrem.
2. Meningkatnya permukaan air laut
Cairnya es di daerah kutub telah menyebabkan volume air laut akan bertambah,
akibatnya akan terjadi peningkatan permukaan air laut. Tinggi muka laut di seluruh
dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan
IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inci) pada abad ke-21 wow!
Apa yang terjadi jika air laut naik? Tentu saja daerah seputaran pantai akan terendam.
Seperti negara Belanda yang kehilangan 17,6 % daerahnya karena tenggelam oleh
naiknya 100 cm permukaan laut. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan
mengalami peningkatan. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air
pasang tak bisa dihindari lagi.
4. Gangguan ekologis
Ketika suhu bumi memanas, kita saja sebagai manusia tak nyaman, begitupun makhluk
hidup yang lain. Efek pemanasan mengganggu kehidupan. Hewan-hewan akan
bermigrasi mencari tempat sejuk, tumbuhan mengubah arah pertumbuhannya mencari
tempat yang mendukung pertumbuhannya
Manusia yang dikaruniai akal mungkin akan melakukan hal yang meminimalisir panas
yang muncul, namun makhluk lain tentu tidak. Hewan dan tanaman bisa jadi berakhir
dengan kepunahan karena tak mampu beradaptasi.