Anda di halaman 1dari 22

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Jawab :
A. Pengertian Pemanasan Global (Global Warming)
Apa itu Pemanasan global ? Jangan-jangan taunya cuma “Pemanasan Gombal?” Duh, gawat
kalau iya! Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan
ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan di bumi. Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu
atmosfer , laut, dan daratan. Sekedar info , Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun terakhir. Jadi,fix bumi kita sudah
makin memanas.
B. Penyebab Pemanasan Global
Apa sebenarnya yang menyebabkan bumi ini semakin panas? Mengapa bumi bisa mengalami
kenaikan suhu? Nah,Ini dia penyebabnya
1. Efek Rumah kaca
Pemanasan Global Efek rumah kaca. Karbon dioksida atau cO2 yang dihasilkan oleh kegiatan
di bumi ini seperti pernafasan dan hasil pembakaran bahan bakar menyelubungi bumi. Karena
kadarnya sudah berlebihan maka CO2 seolah seperti kaca yang menutup permukaan bumi.
Selain karbon dioksida juga sulfur dioksida dan metana pun sama seperti CO2 menyelubungi
bumi. Layaknya sifat kaca, gas-gas yang melapisi tadi akan memantulkan infrared dari matahari
yang seharusnya dikembalikan lagi ke angkasa. Infrared terperangkap di bumi. Emang kenapa
kalau infrared wara-wiri di bumi ini? Begini ya, Sinar inframerah memiliki panjang gelombang
antara 760 nm sampai 1000 µm dan frekuensi 30 GHz sampai 40.000 GHz. Tahu tidak?, benda
panas akibat getaran atomik dan molekuler dianggap memancarkan gelombang panas dalam
bentuk sinar inframerah. Makanya, sinar inframerah sering disebut dengan radiasi panas.
Sebenarnya efek rumah kaca itu ada gunanya untuk bumi kita dalam hal memberi panas. Jika
tak ada efek rumah kaca maka bumi ini akan diselimuti oleh dingin. Kebayang dong kalau bumi
ini dingin? Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya lebih panas 33 °C (59
°F) dari suhunya sebelumnya. Andaikan tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C
sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Karena efek inilah ,bumi menghangat,
namun jika kadar berlebihan maka akibatnya terjadilah yang dinamakan pemanasan global.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. Efek Umpan Balik


Selain efek rumah kaca, efek umpan balik juga memberi pengaruh pada pemanasan global. Duh
umpan balik berasa nonton bola. Umpan balik disini contohnya adalah penguapan air. Proses
pemanasan selain menghasilkan karbondioksida juga menghasilkan uap air. Contoh ya reaksi
pembakaran hidrokarbon seperti berikut ini: CxHy + O2 → CO2 + H2O
Nah tuh ada H2O alias air dihasilkan. Semakin banyak pemanasan yang terjadi akibat efek
rumah kaca karbon dioksida semakin melimpah uap air yang membumbung ke atmosfer. Uap
air sendiri ternyata memberi efek rumah kaca, seperti gas CO2. Pemanasan yang terus terjadi
itu menambah jumlah uap air secara terus menerus hingga akhirnya tercapai kesetimbangan
konsentrasi uap air. Efek rumah kaca dari penguapan air disinyalir lebih besar dari efek rumah
kaca gas CO2 yang menghasilkannya. Aneh ya kan kalau banyak air rasanya lembab? Ya
memang kelembaban meningkat, namun meskipun kelembaban meningkat karena kandungan
air banyak, kelembaban relatif udara malah nyaris konstan bahkan berkurang karena udara
malah menghangat. Lamanya umpan balik perlahan mengingat CO2 di atmosfer betah dan
berumur panjang. Umpan balik yang kedua disebabkan penguapan awan. Jika dilihat dari
bawah, memang awan terlihat memantulkan lagi radiasi ke permukaan, akibatnya akan terjadi
peningkatan efek pemanasan. Namun lain lagi jika kita mengintipnya dari atas. Dari atas awan
terlihat memantulkan lagi radiasi infra merah kembali ke angkasa sehingga menurunkan panas
dan ada efek pendinginan. Jadi ingat lagu Ariel Noah ” Sempat kumelihat di balik awan, aku
melihat di balik hujan!” Waw ini lagu pas sekali untuk umpan balik efek penguapan awan dan
air, jangan-jangan Ariel membuat lagu setelah belajar penyebab pemanasan global Kita
lanjutkan ya obrolan seriusnya, nah apakah yang akan dihasilkan penguapan awan itu berupa
pemanasan atau pendinginan, itu tergantung pada beberapa hal seperti tipe dan ketinggian
awan tersebut. Umpan balik selanjutnya adalah sirnanya kemampuan es dalam memantulkan
cahaya. Ketika terjadi pemanasan global tentu es di daerah kutub mencair. Ironisnya makin lama
pencairannya makin cepat. Ketika es mencair, daratan atau air dibawahnya akan jadi terbuka.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Jika ketika ditutupi es, eslah yang memantulkan cahaya, namun ketika daratan atau perairan
sudah terbuka, maka baik daratan atau daratan ternyata hanya mampu memantulkan cahaya
lebih sedikit dari es. Kedua bagian itu malah lebih cenderung menyerap panas dari matahari,
akibatnya pemanasan meningkat dan espun cair dan cair lagi. Umpan balik tak selalu negatif.
Ada juga positifnya, Umpan balik positif muncul karena terlepasnya CO2 dan CH4 atau gas
metana dari melunaknya tanah beku (permafrost). Proses ini adalah mekanisme lainnya yang
juga memberikan pengaruh terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan
melepas CH4 yang ternyata menimbulkan umpan balik positif. Kemampuan lautan untuk
menyerap karbon kurang maksimal jika suhunya naik, mengapa? Hal ini disebabkan oleh
berkurangnya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga pertumbuhan diatom terbatas
dibanding fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.
3. Variasi matahari
Kenalan dulu yuk sama variasi matahari, variasi matahari adalah perubahan jumlah energi
radiasi yang dilepaskan matahari. Variasi matahari dipengaruhi siklus matahari 11-tahunan
(siklus bintik merah) selain fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Ada dugaan bahwa
adanya variasi matahari disebabkan oleh umpan balik dari awan telah memberi andil dalam
pemanasan saat ini. Penyebab pemanasan global karena variasi matahari dengan pemanasan
akibat efek rumah kaca adalah pada variasi matahari terjadi peningkatan aktivitas matahari.
Aktivitas tersebut mampu menaikkan suhu stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan
menurunkan suhu stratosfer. Semenjak tahun 1960, pendinginan stratosfer ini sebenarnya
sudah teramati. Peristiwa ini sepertinya tidak mungkin terjadi jika penyumbangnya adalah
aktivitas matahari. Penipisan lapisan ozon juga memberikan kontribusi dalam pendinginan.
Kombinasi Fenomena variasi Matahari dengan aktivitas gunung berapi sepertinya telah
memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan
sejak tahun 1950. Diperkirakan bahwa matahari mungkin telah memberikan pengaruh terhadap
45-50% peningkatan suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35%
antara tahun 1980 dan 2000. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa walaupun ada peningkatan
sensitivitas iklim terhadap pengaruh matahari. Namun sebagian besar pemanasan yang terjadi
pada dekade-dekade terakhir ini fix disebabkan oleh gas-gas rumah kaca. Beberapa ilmuwan
berpendapat Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

terang yang dihasilkannya selama 30 tahun terakhir. Dengan angka sekecil ini sepertinya Efek
ini terlalu kecil untuk menyumbang terhadap pemanasan global. Bahkan Sebuah penelitian oleh
Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada pemanasan global dengan variasi matahari
sejak tahun 1985 sebenarnya tak ada hubungan sama sekali , baik melalui variasi dari output
matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.Seperti yang sudah kita ketahui sekarang bahwa
terdapat berbagai proses yang membuat terjadinya pemanasan global yang dapat berdampak
pada kehidupan makhluk hidup di bumi. Hal ini juga dipaparkan pada buku Pemanasan Global
– Solusi dan Peluang Bisnis.
C. Cara Mengukur Pemanasan Global
Bagaimana kita tahu ukuran pemanasan global yang sekarang kita alami, apakah masih biasa
saja, sedang atau sudah mengkhawatirkan? Tahun 1896, sebenarnya para ilmuwan mencurigai
pembakaran bahan bakar fosil akan mengubah komposisi atmosfer dan bisa mengakibatkan
pemanasan global. Tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja pada program penelitian global
yaitu International Geophysical Year kemudian mengambil sampel atmosfer dari puncak gunung
Mauna Loa di Hawai untuk membuktikan hipotesis mereka. Hasilnya Ternyata kadar CO2
meningkat konsentrasinya di atmosfer dan menyebabkan pemanasan global. Sebenarnya para
ilmuwan juga sudah menduga kalau iklim bumi semakin menghangat namun saat itu mereka
belum punya cukup bukti untuk memperkuat dugaannya. Mereka tak mau dianggap “halu”. Perlu
bertahun-tahun untuk melakukan pengamatan iklim. Tidak hanya sehari dua hari. Di akhir tahun
1980an barulah mereka berhasil mencatat data statistik yang menunjukkan bumi menghangat
namun itupun mereka merasa masih kurang meyakinkan. Di daerah-daerah dekat perkotaan
kemudian didirikan stasiun cuaca. Letak stasiun cuaca di perkotaan dengan tujuan banyak
mendapatkan data dari panas yang dihasilkan dari aktivitas kendaraan dan bangunan. Data yang
terkumpul ternyata lebih akurat. Hasil tersbeut cocok dengan hipotesis mereka selama ini,
menghangatnya bumi memang bukan sekedar isapan jempol belaka. Akhir abad ke-20, tercatat
bahwa sepuluh tahun terhangat selama seratus tahun terakhir terjadi setelah tahun 1980, dan
tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990, dengan 1998 menjadi tahun yang paling panas.
aktivitas manusia yang menyumbang gas-gas rumah kaca ke atmosfer. IPCC bahkan
memprediksi peningkatan suhu rata-rata global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga
11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Apabila gas rumah kaca yang teremisi terus meningkat,
para ahli memperkirakan, konsentrasi karbon dioksida di atmosfer dapat melonjak.
Bahkan hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 bila dibandingkan masa sebelum era industri.
Apa Akibatnya? Ya tentu saja akan terjadi akan terjadi perubahan iklim secara dramatis, miris
bikin histeris! Meskipun memang peristiwa perubahan iklim ini telah sepanjang sejarah Bumi
terjadi beberapa kali dari zaman dinosaurus hidup mungkin. Namun kali ini manusia akan
menghadapi masalah ini dengan risiko populasi yang jauh lebih besar. Secara jumlah penduduk
di muka bumi ini semakin lama semakin membludak.
D. Model iklim
Untuk memperkuat hipotesis mereka tentang Pemanasan global, sebenarnya Para
ilmuwan telah membuat model-model komputer berdasarkan prinsip-prinsip dasar
dinamika fluida, transfer radiasi, dan proses-proses lainya. Model iklim itu yang setiap
tahun mengalami perbaikan seiring kecanggihan teknologi. Hasilnya terlihat bahwa
penambahan gas-gas rumah kaca berefek pada iklim yang lebih hangat. Meskipun
digunakan asumsi-asumsi yang sama terhadap konsentrasi gas rumah kaca pada masa
depan, namun sensitivitas iklimnya masih akan berada pada suatu rentang tertentu.
Model-model iklim yang sudah diformulasikan juga dipakai untuk menemukan penyebab-
penyebab perubahan iklim yang terjadi saat ini. Caranya adalah dengan membandingkan
perubahan yang telah diamati dengan hasil prediksi model terhadap berbagai penyebab,
apakah itu alami maupun aktivitas manusia. Saat ini model iklim yang ada ternyata sudah
mirip dengan perubahan suhu global hasil pengamatan selama seratus tahun terakhir,
tetapi tidak menstimulasi semua aspek dari iklim. Memang model-model ini tidak secara
langsung menyatakan bahwa pemanasan yang ada antara tahun 1910 hingga 1945
disebabkan oleh proses alami atau aktivitas manusia sih, namun hasilnya
memperlihatkan bahwa pemanasan sejak tahun 1975 dimonopoli oleh emisi gas-gas
yang ada dalam aktivitas harian manusia.
E. Dampak Pemanasan global
1. Iklim Tidak Stabil
Dampak-dampak pemanasan global diantaranya adalah Iklim mulai tidak stabil. Eits, cek
dulu pada tahu ga nih apa itu iklim? Apa bedanya iklim dengan cuaca? Iklim adalah
situasi rata-rata cuaca yang meliputi daerah yang luas dengan waktu yang lama.
Sementara cuaca Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat di daerah yang relatif
sempit. Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim dan cuaca adalah sama sinar matahari,
suhu, tekanan udara,kelembaban udara ,angin, awan dan curah hujan. Dahulu tahun
1980 atau 1990-an , iklim begitu mudah diperkirakan. Biasanya bulan Oktober sampai
maret, musim hujan akan terjadi tapi kini seringkali meleset, sadar ga sih? Di beberapa
daerah kekeringan melanda hebat karena kemarau. Adanya pemanasan global
menyebabkan bagian Utara dari belahan Bumi utara (Northern Hemisphere) akan
memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya gunung-gunung es kini mulai
mencair sehingga daratan akan menyempit. Tak banyak lagi jumpal es yang mengapung.
Daerah-daerah yang dulu mengalami salju ringan kini tak mengalaminya lagi. Di
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang tertutup salju akan semakin sedikit serta
akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih lama di beberapa area. Suhu pada
musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk bertambah. Daerah yang hangat
akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menjadi uap dan lepas dari
lautan. Curah hujan di seluruh dunia telah naik sebesar 1 persen dalam seratus tahun
terakhir ini . Badai akan ternyata lebih sering melanda. Selain itu, air akan lebih cepat
lepas jadi uap dari tanah.Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan memiliki pola yang berbeda dengan
sebelumnya. Topan badai (hurricane) yang mendapat kekuatannya dari penguapan air,
akan menjadi lebih dahsyat. Pola cuaca menjadi sulit terprediksi dan lebih ekstrem.
Uraikan minimal 2 manfaat dari mempelajari topik permasalahan global yang akan
didapatkan oleh siswa baik dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan!
Jawab :
1. Mengembangkan Kecerdasan
Tujuan mempelajari berbagai macam ilmu dan pengetahuan yaitu untuk
mengembangkan kecerdasan manusia. Pasalnya ada banyak pengetahuan atau
wawasan yang tersimpan di dunia ini, yang kita miliki hanyalah sebagian kecil, sehingga
setiap individu harus belajar bahkan untuk selamanya. Bagi siswa, belajar bukan terfokus
pada materi pelajaran yang ada di buku, tetapi siswa bisa mengembangkan materi
tersebut dengan mempelajarinya di internet atau observasi di lingkungan sekitar.
Semakin sering belajar, maka kemampuan memahami pengetahuan semakin meningkat,
seseorang bisa berpikir logis dan dapat membuat keputusan yang tepat dalam hidupnya.
Oleh sebab itu, tanamkan mindset pada siswa Anda bahwa belajar adalah kewajiban
untuk mengasah kecerdasan dan bisa memberikan berbagai manfaat untuk kehidupan.
2. Melatih Kemampuan Berpikir
Selanjutnya, belajar juga memiliki tujuan untuk melakukan kemampuan berpikir kritis dan
logis. Pasalnya, semakin sering seseorang belajar maka otak akan terbiasa untuk berpikir
dan memecahkan masalah, sehingga terus mengasah dan melatih kemampuan berpikir.
Misalnya, ketika seseorang sedang melakukan penelitian ilmiah, maka ia didorong untuk
melakukan tahapan pembelajaran mulai dari merancang strategi, mengumpulkan data,
melakukan analisis dan menarik kesimpulan dari apa yang sudah diteliti. Setiap tahapan
tersebut memiliki manfaat untuk melatih pemikiran logis, sistematis, generalisasi serta
mencari pembuktian. Dari hal tersebut, bisa dikatakan jika sains mengajarkan seseorang
untuk berpikir dengan baik terhadap fenomena yang berbeda menggunakan temuan yang
logis, benar dan bisa dibuktikan.
3. Agar Bisa Beradaptasi dengan Baik
Sebagai tenaga pendidik, Anda harus bisa meningkatkan kemampuan akademik siswa
dan membentuk karakter menjadi pribadi yang baik dan berguna di masa depan.
Pasalnya, setelah lulus dari pendidikan, siswa akan terjun ke kehidupan bermasyarakat
secara langsung, dimana mereka harus memiliki mental yang kuat untuk bisa
beradaptasi. Ini berkaitan dengan tujuan belajar sebagai cara untuk mengembangkan
kemampuan adaptasi lebih baik. Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran di kelas harus
dilakukan dengan optimal dan efektif untuk membuka wawasan seseorang serta
memberikan pandangan yang lebih luas. Hal ini membantu siswa untuk siap menghadapi
berbagai macam perubahan yang mungkin akan datang di masa depan.
Semakin sering dan banyak belajar, maka semakin banyak pula bekal yang dimiliki
mereka untuk menghadapi perubahan. Karena pada dasarnya, kehidupan akan selalu
berkembang secara dinamis sehingga mendorong manusia untuk memiliki kemampuan
adaptasi yang baik. Seseorang yang rajin belajar memiliki wawasan luas dan pikiran
terbuka, sehingga siap menerima dan mengatasi perubahan.
4. Kreatif
Seseorang yang rajin belajar memiliki sudut pandang yang luas, ini juga dapat
mengembangkan kreativitas mereka. Dengan menjadi individu yang kreatif maka
seseorang bisa menjalani hidup dengan damai dan mudah, karena setiap permasalahan
bisa diselesaikan dengan cara kreatif dari sudut pandang berbeda. Makanya, tak heran
jika ada yang berkata bahwa tujuan pendidikan yaitu mencapai kehidupan yang bahagia.
Artinya, kehidupan yang bahagia bisa dilihat dari bagaimana cara kita menilai kehidupan
itu sendiri. Seseorang yang terus belajar akan menyadari betapa luasnya dunia ini, dan
permasalahan dalam hidup mereka hanyalah sebagian kecil yang bisa diselesaikan
dengan cara kreatif. Itulah sudut pandang yang berbeda.
5. Meningkatkan Kemandirian
Tujuan belajar selanjutnya yaitu dapat meningkatkan sikap kemandirian seseorang.
Dengan memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman, mereka lebih berani melakukan
sendiri dan jadi lebih disiplin. Tentunya untuk melakukan kegiatan belajar secara rutin,
seseorang harus bisa mengatur waktu dengan baik dan meluangkan waktu untuk
mempelajari suatu bidang yang disukainya.
Manajemen waktu yang baik dengan mengesampingkan kegiatan lain dan memilih untuk
mengerjakan hal yang penting dulu dan fokus pada kegiatan belajar membantu
seseorang jadi lebih disiplin. Jika kegiatan ini terus diterapkan dan ditingkatkan, maka
seseorang akan jadi lebih mandiri dalam mengorganisasi diri sendiri.

Berdasarkan analisis Anda terhadap uraian di atas, uraikanlah minimal 3 dampak


positif dan 3 dampak negatif dari kemajuan IPTEK dalam pembelajaran di era
pandemi covid-19 !
Jawab :
Dampak positif ini dapat memotivasi untuk melewati masa-masa sulit agar tetap fokus
meraih tujuan pendidikan Indonesia yang lebih maju.
1. Memicu Percepatan Transformasi Pendidikan
Pandemi Covid-19 yang datang tak diudang, menyebabkan penutupan sekolah-sekolah
dalam upaya menghentikan pergerakkan pandemi. Sebagai gantinya, pemerintah telah
memberlakukan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Sistem PJJ yang berbasis teknologi
tentu mengharuskan lembaga pendidikan, guru, siswa bahkan orang tua agar cakap
teknologi. Hal ini memicu percepatan transformasi teknologi pendidikan di negeri ini. Ini
tentu berdampak positif karena penggunaan teknologi dalam pendidikan selaras dengan
era Revolusi Industri 4.0 yang terus merangsek maju.
2. Banyak Munculnya Aplikasi Belajar Online
Percepatan transformasi teknologi pendidikan karena pandemi Corona membuat
berbagai platform meluncurkan berbagai aplikasi belajar online guna mendukung PJJ.
Banyak munculnya aplikasi belajar online membuat belajar #DariRumahAja tetap dapat
dilakukan dengan efektif. Aplikasi-aplikasi belajar online dikembangkan dengan
penyediaan fitur-fitur yang memudahkan dalam melakoni belajar online. Salah satu
aplikasi yang memiliki fitur yang keren, user interface yang friendly, teruji, dan andal
adalah aplikasi eStudy. Aplikasi ini menjadi salah satu solusi PJJ yang sangat
recomended untuk digunakan.
3. Banyaknya Kursus Online Gratis
Kursus online gratis mulai marak di tengah pandemi Covid-19. Banyak lembaga
bimbingan belajar memberikan kursus online gratis atau ada yang memberikan dengan
potongan harga.
4. Munculnya Kreativitas Tanpa Batas
Pandemi Corona membuat ide-ide baru bermunculan. Para ilmuwan, peneliti, dosen
bahkan mahasiswa berupaya melakukan eksperimen untuk menemukan vaksi Covid-19.
Seperti yang dilakukan oleh alumni UGM yang membantu mengatasi kekurangan masker
dengan membuat masker yang bisa dicuci ulang. Tidak hanya itu, kreativitas lain yang
juga tidak kalah menarik, seperti mahasiswa Rumah Bahasa UI yang menjadi relawan
Covid-19 dan membantu mengedukasi masyarakat.
5. Kolaborasi Orang Tua dan Guru
Selama masa pandemi ini, peserta didik tentu akan menghabiskan waktu belajar di
rumah. Di mana ini menuntut adanya kolaborasi yang inovatif antara orang tua dan guru
sehingga peserta didik tetap bisa menjalani belajar online dengan efektif. Selain itu,
kolaborasi yang inovatif dapat mengatasi berbagai keluhan selama menjalani belajar
online. Ini akan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan baik di masa kini
maupun masa mendatang.
6. Penerapan Ilmu di Tengah Keluarga
Saat semua sekolah ditutup dan #BelajarDariRumah, menjadi kesempatan bagi peserta
didik untuk menerapkan ilmu di tengah keluarga. Baik hanya sekedar membuka diskusi
kecil atau dengan mengajarkan ilmu yang diperoleh kepada keluarga. Ini berperan
penting dalam meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap suatu ilmu dengan cara
aplikasi secara langsung. Ilmu yang diaplikasikan secara langsung akan memberikan
pengaruh tidak hanya pada yang mengaplikasikan namun juga bagi yang menerima
pengaplikasian.
7. Membangun Mental Positif
Dr. Ibrahim Elfiky (Maestro Motivator Muslim Dunia ) dalam bukunya yang berjudul Terapi
Berpikir Positif mengatakan bahwa untuk melakukan perubahan positif dalam hidup,
maka mulailah dengan Tawakal kepada Allah. Dengan begitu, kita akan mendapatkan
kekuatan spritual untuk melakukan perubahan. Setelah itu ganti pikiran kita dengan
pikiran positif, ini akan berpengaruh terhadap kondisi jiwa. Dalam Energy Medicine, Dr.
Herbert Spencer dari Universitas Harvard mengatakan bahwa lebih dari 90% penyakit
tubuh disebabkan oleh jiwa. Ini disebut dengan Psycho-Somatic Disease. Artinya, jiwa
(psycho) berpikir dan memengaruhi tubuh (somo). Artinya kita memiliki tantangan untuk
tidak memberikan ruang bagi mental negatif berkembang. Sebaliknya, kita harus
membangun mental positif agar pandemi Corona tak dapat memberikan ancaman
sedikitpun.
Dampak Negatif:
1. Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual
Semakin berkembangnya IPTEK semakin banyak juga informasi dan ilmu yang tersebar
di internet. Hal ini dapat disalahgunakan oleh pelajar dan mahasiswa dalam mengerjakan
sebuah tugas. Bagi mahasiswa atau pelajar yang malas tentunya mereka akan
memanfaatkan kesempatan ini untuk menyalin informasi yang tersedia di Google tanpa
memparafrasekan terlebih dahulu. Ini disebut dengan plagiasi. Dalam dunia pendidikan
tentunya plagiasi sangat dilarang. Ilmu dan informasi yang tersebar di internet harus
dipilah dan diparafrasekan terlebih dahulu sebelum dijadikan sebagai isi dari tugas kuliah
maupun sekolah. Guru dan dosen tentunya berperan penting untung mengingatkan
pelajar dan mahasiswanya untuk selalu jauh dari plagiasi. Tentunya pelajar atau
mahasiswa yang melakukan plagiasi tugasnya tidak akan diterima oleh guru atau dosen.
2. Kecanduan Teknologi
Bagi sebagian orang yang baru saja kenal dengan teknologi baru tentunya akan
mengalami sedikit kecanduan untuk terus menggunakannya. Hal ini memiliki dampak
buruk. Siswa tidak akan fokus dengan pembelajaran yang ada, namun mereka beralih
untuk menonton film atau Youtube melalui gawai mereka masing-masing. Kontrol orang
tua di sini dibutuhkan dalam proses pembelajaran online. Tidak semua siswa dapat
mengendalikan dirinya untuk terus menggunakan teknologi hanya untuk belajar. Mungkin
sesekali boleh, namun jika sampai tidak fokus belajar maka ini berdampak buruk.
3. Sarana Untuk Mencontek
Dalam pembelajaran daring tentunya guru tidak bisa mengawasi siswanya ketika sedang
melaksanakan ujian. Siswa dan guru berbeda tempat dengan perantara gawai dan
aplikasi pembelajaran. Dengan adanya IPTEK siswa bisa saja mencontek dari Google
atau buku untuk mengetahui jawaban dari soal yang diberikan. Lama kelamaan ini akan
berdampak buruk bagi akademik siswa. Siswa tidak akan benar-benar paham mengenai
materi yang disampaikan. Setiap ujian mereka hanya mencontek jawaban yang sudah
tertera di internet.

Analisislah dengan menggunakan teknik SWOT (kekuatan, kelemahan,


kesempatan dan ancaman) ketika pembelajaran di era pandemi covid-19 dilakukan
secara dalam jaringan (online ) !
Jawab :
Analisis Strengths
Motivasi Guru dan Orang tua
Dalam pembelajaran daring motivasi dari guru dan orang tua merupakan hal yang
diperlukan seyogyanya diberikan kepada peserta didik agar tetap semangat mengikuti
pembelajaran. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Putria, et al., (2020) yaitu cara guru
dalam memberikan motivasi adalah dengan memberikan tugas yang menarik dan
menyenangkan, guru membuat sebuah video untuk memberikan semangat kepada
peserta didik meskipun harus melaksanakan pembelajaran dari rumah. Guru juga bisa
memberikan informasi atau menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh peserta didik
dalam pembelajaran serta informasi terbaru yang mampu menambah wawasan.
Dukungan peran orang tua di rumah menjadikan proses pembelajaran berjalan dengan
seimbang, peserta didik mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari orang tua atau
keluarga. Chusna dan Utami (2020) menjelaskan peran orang tua lebih aktif sebagai
pendamping, pengawas, dan pengontrol kegiatan belajar anak di rumah. Pendampingan
orang tua sangat diperlukan terutama dalam penyampain materi, penyelesaian tugas dan
membantu dalam setiap kesulitan. Peran orang tua sebagai pengawas dan pengontrol
terhadap anak dalam penggunaan handphone sangat penting agar anak tidak
menyalahgunakan. Orang tua juga dapat mendukung himbauan pemerintah untuk
penerapan pola hidup bersih dan sehat, mematuhi aturan pemerintah untuk mencegah
penyebaran penularan virus corona (covid-19). Hal ini sangat penting guna
menumbuhkan pendidikan karakter dalam pendidikan selama anak belajar di rumah.
Dukungan fasilitas penunjang pembelajaran
Pembelajaran daring dapat dilaksanakan dengan efektif dengan fasilitas berupa
handphone, pulsa, dan jaringan internet yang stabil dan baik. Handphone menjadi faktor
pendukung utama dalam pembelajaran daring karena tanpa adanya handphone
pembelajaran daring tidak akan terlaksana (Putria, et al., 2020). Alat bantu handphone
memudahkan proses kegiatan belajar mengajar dan penyampaian materi yang diajarkan
guru kepada peserta didik. Pertama, bantuan kuota internet. Kebijakan program bantuan
kuota internet gratis dari Kemendikbud mampu mengatasi persoalan ketidakmampuan
guru, orang tua dan peserta didik untuk membeli kuota internet sebagai modal
pembelajaran daring. Pendistribuasian kuota internet gratis dilakukan secara berjenjang
sehingga membuat pembelajaran lancar dan beban kuota internet menjadi ringan. Kuota
yang diterima masing-masing jenjang berbeda besarannya yang disesuaikan dengan
kapasitas kebutuhannya. Bramastia (2021) menjelaskan bahwa peserta didik PAUD
mendapatkan 20 GB per bulan, bagi peserta didik jenjang pendidikan dasar dan
menengah mendapatkan 35 GB per bulan. Sedangkan, bantuan kuota gratis internet bagi
pendidik PAUD, jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 42 GB per bulan.
Sedangkan bantuan kuota gratis bagi mahapeserta didik dan dosen mendapatkan 50 GB
per bulan. Penggunaan platform belajar yang digunakan, diantaranya Google Clasroom,
Ruangguru, Rumah Belajar, Ayobelajar, Zenius, Duolingo, Udemy, Birru, Sekolah.Mu,
Eduda System, Edmodo, Bahaso, Aminin, dan lainnya.
Kedua, aplikasi portal Rumah Belajar Kemendikbud. Banyak cara yang dilakukan guru
dalam memanfaatkan portal Rumah Belajar. Pembelajaran dengan menggunakan media
daring yang telah dilakukan guru tentunya merupakan suatu upaya untuk menumbuhkan
minat dan suasana belajar yang menyenangkan. Fitur yang sering dimanfaatkan guru
dalam proses pembelajaran yaitu Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan
Bank Soal. Sementara untuk fitur lainnya guru belum pernah mencoba dalam proses
pembelajaran karena masih dalam tahapan mempelajari lebih lanjut dan merencakan
sesuai dengan materi yang dibutuhkan pada pembelajaran. Guru mengaku tidak
mengalami kesulitan samasekali ketika mengakses ketiga fitur tersebut karena materi
yang diperlukan sudah dikelompokkan berdasarkan kelas, mata pelajaran dan topik
tertentu. Hal ini mempermudah guru dalam menyeleksi dan memilah materi yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh peserta didik (Yanti, et al., 2020).
Menambah keahlian dan kreativitas guru dan peserta didik
Pembelajaran daring mampu mendorong guru untuk terbiasa dalam mengintegrasikan
internet untuk pembelajaran. Guru dituntut untuk mengembangkan kreativitasnya dalam
menggunakan berbagai macam aplikasi dan fitur-fitur sebagai bahan memberikan materi
bahan ajar secara daring. Hamdani & Priatna (2020) menjelaskan bahwa sebagian besar
guru merasa “ketagihan” menggunakan pembelajaran daring, walaupun pandemi sudah
berakhir. Hal ini dapat menjadi dampak positif, dikarenakan moda yang mungkin secara
regulasi pasca pandemi, yaitu moda kombinasi dalam bentuk Enhanced Course, yaitu
pembelajaran daring sebagai bentuk supplement materi dari pembelajaran tatap muka,
sehingga ketika pembelajaran di kelas, anak setidaknya sudah mengetahui materi yang
akan dipelajari, sehingga hasil belajar akan lebih meningkat. Adapun peserta didik
mendapatkan keuntungan yaitu menjadikan kesempatan pembelajaran daring untuk
bereksplore dan mengembangkan kreativitasnya untuk membuat konten video atau
gambar dengan menggunakan berbagai macam aplikasi atau fitur-fitur. Maka hal ini dapat
digunakan oleh guru untuk memberikan tugas atau karya pada penilaian pembelajaran
daring.
Program pendampingan belajar di rumah
Program pendampingan belajar di rumah dilakukan sebagai upaya penyelesaian masalah
yang dihadapi peserta didik saat melakukan pembelajaran daring. Peserta didik terbatas
ruang dan pikirannya dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. T.
Handayani, et al.,(2020) menyampaikan bahwa tujuan awal program pendampingan
belajar, yaitu mengetahui kendala- kendala yang dihadapi peserta didik saat
pembelajaran daring dan solusi untuk memecahkan kendala tersebut. Program ini
disambut dengan baik terutama oleh peserta didik dan orang tua peserta didik. Manfaat
dari program ini, diantaranya membantu peserta didik maupun orang tua peserta didik
dalam pelaksanaan pembelajaran daring, meningkatkan semangat peserta didik dalam
belajar di masa pandemi dan meringankan beban orang tua peserta didik dalam
membimbing anaknya belajar di rumah.
Analisis Kelemahan (Weaknesses)
Tingkat kedisiplinan peserta didik belum maksimal
Dalam pembelajaran secara daring, guru menggunakan berbagai macam aplikasi
sebagai media pemberian materi, diantaranya whatsapp, google classroom, google meet,
dan zoom. Pembelajaran dilaksanakan dengan berbagai macam metode, mulai dari tatap
muka secara online atau pemberian materi dan tugas melalui pesan di aplikasi yang
digunakan. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, sebagian peserta didik ada
yang siap menerima pelajaran, ada pula yang belum dikarenakan tidak ada pengawasan
dari orang tua atau jaringan yang tidak stabil. Selain itu, peserta didik juga diikutkan acara
keluarga atau kegiatan di luar rumah saat pembelajaran daring berlangsung, hal ini
dikarenakan kurangnya perhatian atau adanya perilaku menyepelekan terhadap
pentingnya pendidikan di masa pandemic covid-19 yang dilakukan secara daring (Putria,
et al., 2020). Guru juga mengalami kesulitan dalam penilaian afektif karena biasanya guru
menilai secara alamiah ketika pserta didik berinteraksi, berkomunikasi, dan bersosialisasi
dengan teman. Adanya pembelajaran daring, menghilangkan sosialisasi antar peserta
didik secara langsung.
Kurangnya waktu interaksi peserta didik dengan guru
Pembelajaran secara daring membuat kurang optimalnya penyampaian materi
pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik, sehingga peserta didik merasa
kurang bermakna dalam belajar. Penyampaian materi metode yang digunakan guru juga
terbatas, mengingat sulitnya mendapatkan kuota baik orang tua peserta didik maupun
guru, sehingga pembelajaran hanya dilakukan dalam grup di aplikasi yaitu WA. Dalam
pelaksanaan pembelajaran daring guru masih merasa bingung dan menganggap respon
yang diharapkan tidak pasti. Pihak guru pun merasa kewalawan saat pembelajaran daring
karena guru harus menyiapkan materi (Anggianita, et al., 2020). Pemilihan materi
pembelajaran dipertimbangkan dengan keefektifan waktu dan kualitas isi agar tidak
terjadi miskonsepsi antara guru dan walimurid atau peserta didik ketika mempelajari
materi. Disisi lain, guru juga harus memperhatikan ketercapaian kompetensi dasar yang
harus dikuasai peserta didik. Sehingga pembuatan materi ketika pembelajaran daring
dilakukan dengan maksimal.
Kejenuhan peserta didik dengan kegiatan monoton
Peserta didik merasa jenuh dan bosan dengan pembelajaran daring dikarenakan
kegiatan yang selalu sama dan monoton. Hal ini mengakibatkan peserta didik mencuri-
curi kesempatan bermain bersama temannya di saat pembelajaran daring yang
mengakibatkan peserta didik tidak mengikuti pembelajaran secara maksimal. Putria, et
al., (2020); Anugrahana (2020); Hidayah, et al., (2020) mengungkapkan bahwa anak-
anak ingin segera berangkat ke sekolah dan bermain dengan teman-temannya. Peserta
didik tertekan dengan tugas-tugas yang menumpuk dan berbagi aturan yang dibuat baik
oleh para guru. Efek kejenuhan yang muncul dari peserta didik yang mengalami
pembelajaran daring adalah cepat marah, malas, dan mudah frustasi. Mengantisipasi
susana jenuh dalam pembelajaran daring maka guru harus membuat strategi yang tepat
dan inovatif dalam mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi.
Kurangnya pengawasan dari orang tua dalam pembelajaran daring
Peran orangtua dalam pengawasan pembelajaran daring yang dilakukan anak
merupakan hal yang penting. Ketika awal pandemic covid-19 dapat dipastikan perhatian
orang tua dalam membimbing pembelajaran daring bisa secara maksimal, namun dengan
perkembangan waktu, kuantitas perhatian tersebut semakin menurun disebabkan
kesibukan orang tua untuk bekerja dan mengurus pekerjaan rumah. Rigianti (2020) dan
Putria, et al., (2020) mengungkapkan berdasarkan fakta dilapangan menunjukkan bahwa
pada minggu awal kegiatan pembelajaran daring, orangtua memberikan perhatian penuh
terhadap anaknya. Namun pada minggu ke dua dan seterusnya, pengawasan dari orang
tua mulai berkurang. hal ini terjadi karena orang tua peserta didik juga harus membagi
waktu antara bekerja, mengurus rumah dan mengawasi belajar anak. Sehingga yang
terjadi adalah guru mengirimkan tugas dan orang tua mengirimkan hasil pekerjaan anak.
Tanpa adanya pengawasan dalam belajarnya. Para orangtua berpendapat jika tugas
sudah dikirmkan kepada guru, maka selesai kegiatan belajar pada hari itu. Hal ini
mengakibatkan terjadinya komunikasi searah, tanpa adanya pengawasan dalam belajar.
Minimnya tingkat literasi digital
Keterbatasan penguasaan teknologi mengakibatkan kesulitan guru dan peserta didik
dalam mengoperasionalkan smartphone ketika pembelajaran daring. Teknologi di saat
kondisi pandemic covid-19 memiliki peranan penting dalam keberlangsungan
pembelajaran daring sehingga menuntut kesiapan dari peserta didik khususnya. Guru
senior atau yang relatif memiliki usia lebih tua terkadang masih perlu pendampingan dan
pelatihan dalam menggunakan aplikasi atau media pembelajaran berbasis online. Orang
tua juga ada yang tidak memahami teknis dengan pembelajaran daring yang
dilaksanakan oleh anaknya (Hidayah, et al., 2020). Hamdani & Priatna (2020)
menambahkan di dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, seorang guru
profesional dituntut bukan hanya menguasai tentang pencarian informasi digital, tetapi
juga harus menguasai tentang pembuktian keabsahan informasi tersebut. Beberapa
upaya sudah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kemampuan literasi digital
guru, salah satu diantaranya yaitu dengan mendorong penggunaan Dana Bos untuk
pembelian perangkat digital yaitu Laptop, sehingga lambat laun para guru tidak gagap
teknologi. Selain hal itu dengan adanya pembelajaran Guru Pembelajar (GP) dan PKP
(Peningkatan Kompetensi Pembelajar) dengan moda daring, dan daring kombinasi
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital guru, yang nantinya dapat
ditransformasikan kepada peserta didik.
Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi pun semakin maju. Setiap
tahunnya muncul berbagai macam aplikasi baru ataupun handphone dengan dan laptop
dengan versi terbaru yang lebih lengkap fitur ataupun perangkat pendukung lainnya.
Dengan demikian pendidik dan peserta didik dituntut untuk mampu mengikuti kemajuan
teknologi dan menguasainya serta mampu mengopersionalkannya.
Analisis Peluang (Opportunities)
Pengembangan wawasan, pengetahuan dan keterampilan bagi guru dan peserta
didik
Pembelajaran daring yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi membuka peluang bagi guru untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan. Guru mampu menggunakan beragam aplikasi media social yang
mendukung dan tepat diterapkan dalam memberikan materi, misalnya guru membuat
video pembelajaran dengan aplikasi kind master yang hasilnya diupload/ ditampilkan di
akun youtube sekolah. Selain guru yang mendapatkan keuntungan, peserta didik pun
dapat berkreasi melalui pengarahan dari guru untuk membuat tugas atau karya dengan
memanfaatkan aplikasi media social. Keterampilan peserta didik menjadi bertambah dan
berkembang sehingga mampu menjadi bekal bagi dirinya untuk bersaing dalam era
globalisasi ini. Hamdani dan Priatna, (2020) menjelaskan bagi anak-anak, adaptasi
dengan teknologi adalah hal yang jauh lebih mudah. Apalagi, saat ini sekolah berhadapan
dengan generasi Z. Generasi yang sangat lekat dan akrab dengan gawai atau teknologi
digital. Karena itu, sebenarnya anak-anak lebih mudah beradaptasi untuk menggunakan
teknologi. Hal ini juga mendatangkan peluang bagi sekolah agar sekolah tetap bertahan
di era pandemic covid-19 ini dan waktu yang tepat untuk mengembangkan dan
memajukan sekolah melalui media social. Hasanah, et al., (2021) menyimpulkan pada
era pandemic covid-19 dengan melakukan perubahan pada beberapa system pendidikan
melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi membuka kesempatan yang
menguntungkan yang akan dialami oleh Lembaga Pendidikan di masa yang akan datang.
Meningkatkan kerja sama antara orang tua dan guru
Peran orang tua dan guru dalam pembelajaran daring sangat penting dan diperlukan oleh
peserta didik agar dapat memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Orang tua
membantu membimbing pelaksanaan di rumah, sedangkan guru memberikan materi
secara daring dan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Guru mampu secara
rutin melaporkan hasil pekerjaan peserta didik dan penilaian peserta didik dalam
antusiasnya mengikuti pelajaran. Timbal baliknya orang tua merespon hal yang
disampaikan guru untuk perbaikan proses pembelajaran dan kemajuan anaknya.
Kemampuan komunikasi yang baik merupakan suatu proses hubungan interaksi atau
timbal balik yang saling memberikan kedekatan positif dan menciptakan kepercayaan.
Sebagaimana Chusna dan Utami (2020) menyampaikan bahwa adanya sikap saling
mempercayai, saling membantu dalam membimbing anak dan berkomunikasi antara
orang tua dan guru, akan membuat anak merasa memiliki kebebasan berkreativitas guna
pengembangan potensi dirinya, sehingga bisa meningkatkan kreativitas dan mencapai
keberhasilan dalam belajar lebih bermakna dan bermanfaat.
Analisis Ancaman (Threats)
Penyediaan Kuota Internet dan biaya pembelajaran daring
Pendanaan kuota internet untuk pembelajaran daring menjadi masalah baru bagi guru,
orang tua, dan peserta didik. Pengeluaran biaya untuk membeli kuota internet dapat
dilakukan secara terus menerus, karena tidak semua unsur pendidikan memasang wifi
maka hal ini menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi untuk menunjang
pembelajaran daring. Hidayah, et al., (2020), Sari, et al., (2021), Chusna & Utami (2020)
menjelaskan borosnya penggunaan kuota internet menjadi keluhan bagi pendidik, orang
tua dan peserta didik. Orang tua merasa keberatan karena tidak mampu untuk
membelikan kuota internet secara terus-menerus untuk kebutuhan sekolah daring,
sampai biaya bulanan listrik yang naik. Bagi orang tua yang tidak bisa bekerja rutin
selama pandemic covid-19 terjadi menilai kuota internet menjadi barang mewah karena
tidak adanya pemasukan keuangan. Penggunaan smartphone yang hanya satu dan
harus digunakan secara bergantian dengan anggota keluarga lainnya yang juga sekolah
daring menjadi kendala yang signifikan juga. Anggapan terkait biaya pembelajaran daring
merupakan biaya substitusi dari biaya ril ketika pembelajaran secara tatap muka.
Hamdani & Priatna (2020) menambahkan sekolah yang belum memiliki tenaga IT
(Informasi dan Teknologi) yang mumpuni dan LMS (Learning Management System)
secara mandiri dikarenakan selain keterbatasan tenaga IT, juga disebabkan oleh ada
biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan penyewaan server system LMS.
Jaringan internet yang kurang stabil
Jaringan internet yang kurang lancer menjadi kendala pembelajaran daring, Koneksi
internet merupakan hal utama dan unsur yang penting untuk terlaksananya pembelajaran
daring, tanpa adanya koneksi internet ataupun koneksi internet yang kurang stabil,
membuat interaksi guru dengan peserta didik terlaksana secara kurang maksimal.
Penyampaian materi yang disampaikan guru akan diterima secara tidak sempurna oleh
peserta didik yang menjadikan berkurangnya kualitas pembelajaran.
Kendala jaringan dalam pembelajaran daring mengakibatkan materi pembelajaran yang
diberikan oleh guru juga menjadi terhambat dan terlambat. Beberapa peserta didik di
daerah pedesaan yang kondisi keluarganya pas-pasan, tidak memiliki akses untuk
pembelajaran daring, juga menjadi kendala yang sering ditemui guru. Peserta didik
kurang memahami instruksi yang diberikan guru karena informasi yang didapatkan
peserta didik tidak lengkap dan kurang jelas (Hidayah, et al., 2020).
Minimnya fasilitas pendukung berupa handphone atau laptop
Handphone atau laptop merupakan alat pendukung pembelajaran secara daring, namun
tidak semua orang tua ataupun peserta didik memiliki handphone. Adakalanya
handphone yang akan digunakan anak untuk belajar, tetapi dibawa pergi orang tuanya
untuk bekerja, sehingga anak tidak mampu mengikuti pembelajaran daring ataupun anak
harus menunggu orang tuanya pulang sehingga terlambat mengerjakan tugas dan
melaporkannya kepada guru. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Anggianita, et al.,
(2020), S. Handayani, et al., (2021), Chusna & Utami (2020), dan Anugrahana, (2020)
bahwa beberapa dari orang tua peseta didik yang tidak memiliki android atau alat yang
mendukung pembelajaran daring, mengakibatkan pembelajaran berlangsung secara
tidak efektif dan guru harus mengantarkan langsung tugas peserta didik kerumah tiap-
tiap peserta didik untuk memberikan tugas yang dikerjakan di rumah oleh peserta didik
selama satu minggu. Putria, et al., (2020) menambahkan bahwa solusinya adalah
melakukan kerjasama dengan komite kelas terkait peserta didik yang belum memiliki
handphone untuk dapat menanyakan kepada teman yang jarak rumahnya dekat agar
dapat sama- sama mengikuti pembelajaran. Selain itu untuk orang tua yang sibuk bekerja
guru memberikan pelonggaran dalam pengumpulan tugas.
Kesehatan dan ketahanan tubuh
Pada era pandemic covid-19 diperlukan kesehatan fisik dan mental yang kuat.
Penyebaran virus corona sangat cepat, baik secara langsung ketika berinteraksi dengan
orang yang membawa virus corona (droplet, bagian yang terkontaminasi, limbah
manusia) maupun tidak langsung (udara). Penyakit ini menyerang pada sistem
pernafasan. Cara mencegahnya adalah dengan cara melakukan protocol kesehatan yang
telah dianjurkan oleh pemerintah yaitu cuci tangan, social distancing, memakai masker,
menghindari kerumunan. Maka upaya agar tubuh tetap sehat sehingga mampu
melakukan aktivitas seperti belajar, mengajar, dan bekerja atau yang lainnya adalah
dengan mematuhi protokol kesehatan, makan dan minum yang bergizi, istirahat yang
cukup dan berolahraga secara rutin.
Dalam penelitian Hasanah et al., (2021) menjelaskan gangguan kesehatan akibat
penggunaan gawai adalah kelelahan mata karena terus menerus menatap layar monitor.
Bagi seorang anak kondisi kelelahan mata dapat menyebabkan gangguan perilaku
seperti gangguan emosi, sosial maupun konsentrasi, gangguan tidur, kegemukan,
prestasi menurun, peradangan pada mata, sensitif cahaya/ silau, nyeri kepala, dan rasa
sakit pada leher, bahu dan punggung, bahkan menyebabkan masalah kekerasan.
Nurkholis (2020) menambahkan Covid 19 tidak hanya menyerang terhadap kesehatan
fisik namun juga menyerang kesehatan psikologis. Keadaan ini membuat individu merasa
terganggu kesehatan psikologisnya seperti kecemasan, ketakutan, kehawatiran yang
berlebihan serta berdampak psikosomatis lainnya. Menurutnya, psikosomatis adalah
penyakit fisik disebabkan oleh tekanan psikologis yang dapat berasal dari
stressor/sumber stress seperti lingkungan sosial sehingga membentuk kecemasan yang
memengaruhi fungsi tubuh. Siswa yang dituntut untuk selalu waspada terhadap
lingkungan hidup mereka sehari-hari akan menimbulkan gangguan kesehatan mental
salah satunya yaitu gangguan psikomatik, rasa cemas, panic dan ketakutan adalah sebab
utama gangguan ini berkelakar dalam tubuh manusia. Sehingga beberapa keadaan yang
tidak seimbang dan normal akan berdampak negative, yaitu siswa merasa kesulitan
belajar, tidak mampu konsentrasi dalam jangka waktu yang lama, kurangnya motivasi
dalam belajar.

Seorang guru membelajarkan siswanya dengan model pembelajaran pembinaan


konsep berbasis perspektif global dengan membuat siswa berdiskusi dalam proses
pembelajaran. Jika guru tersebut akan mengevaluasi keaktifan siswa dalam
berdiskusi, kembangkanlah instrumen evaluasi dengan teknik pengamatan untuk
mengukur keaktifan siswa !
Jawab :
Instrument non-tes adalah instrument selain tes prestasi belajar. Alat penilaian yang
dapat digunakan adalah: lembaran pengamatan/observasi (seperti catatan harian,
portofolio, life skill) dan instrument tes sikap, minat dan lain sebagainya. Meliputi :
a. Tes skala sikap
Tes skala sikap adalah tes yang dilakukan secara sengaja ataupun
tidak sengaja. Penilaian ini dilakukan guru terhadaap peserta didik bukan dilakukan ke
dalam kegiatan belajar mengajar, akan tetapi juga dilakukan diluar belajar mengajar.
b. Tes minat belajar
Tes minat belajar adalah tes yang dilakukan oleh guru kepada
peserta didik untuk meningkatkan minat peserta didik dalam mata pelajaran, karena
dengan adanya tes minat belajar peserta didik akan sangat bersungguh-sungguh dalam
belajar dan membantu guru untuk bisa membuat peserta didik mampu memahami
pelajaran.
c. Tes motivasi berprestasi
Tes motivasi berprestasi adalah tes yang dilakukan oleh guru
kepada peserta didik untuk mendorong motivasi peserta didik dalam belajar sehingga
dapat memperoleh prestasi lebih baik dari sebelumnya.34
d. Tes kreativitas
Tes kreativitas adalah tes yang dilakukan oleh guru kepada peserta
didik untuk mengukur kreativitas peserta didik dalam belajar, sehingga akan terlihat
kemampuan saat melakukan tugas yang dilakukan oleh guru maupun saat bertingkah
laku didalam kelas.
e. Tes lisan
Tes lisan adalah tes yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara
langsung terhadap peserta dididk baik satu persatu, berpasangan, dalam kelompok
ataupun klasikal. Aspek yang dapat dinilai dari tes ini yaitu: 1) Proses berfikir peserta didik
dalam memecahkan suatu masalah, 2) Penguasaan bahasa dan penguasaan materi
pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai