DISUSUN OLEH
NAMA: NATALIA EMBELITNA BR TARIGAN
KELAS: X-6
SEKOLAH: SMA NEGERI 1 PANCUR BATU
1. PEMANASAN GLOBAL
3. Variasi matahari
Variasi matahari dipengaruhi siklus matahari 11-tahunan (siklus bintik merah) selain fluktuasi-
fluktuasi lainnya yang tidak periodic Ada dugaan bahwa adanya variasi matahari disebabkan
oleh umpan balik dari awan telah memberi andil dalam pemanasan saat ini. Penyebab pemanasan
global karena variasi matahari dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah pada variasi
matahari terjadi peningkatan aktivitas matahari. Aktivitas tersebut mampu menaikkan suhu
stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan menurunkan suhu stratosfer. Semenjak tahun 1960,
pendinginan stratosfer ini sebenarnya sudah teramati. Peristiwa ini sepertinya tidak mungkin
terjadi jika penyumbangnya adalah aktivitas matahari, Penipisan lapisan ozon juga memberikan
kontribusi dalam pendinginan. Kombinasi Fenomena variasi Matahari dengan aktivitas gunung
berapi sepertinya telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950,
serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
Namun sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini fix disebabkan
oleh gas-gas rumah kaca. Beberapa ilmuwan berpendapat Siklus Matahari hanya memberi
peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat terang yang dihasilkannya selama 30 tahun
terakhir. Dengan angka sekecil ini sepertinya Efek ini terlalu kecil untuk menyumbang terhadap
pemanasan global. Bahkan Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa
tidak ada pemanasan global dengan variasi matahari sejak tahun 1985 sebenarnya tak ada
hubungan sama sekali , baik melalui variasi dari output matahari maupun variasi dalam sinar
kosmis.
Faktor -faktor yang mempengaruhi iklim dan cuaca adalah sama sinar matahari, suhu, tekanan
udara,kelembaban udara ,angin, awan dan curah hujan. Dahulu tahun 1980 atau 1990-an , iklim
begitu mudah diperkirakan. Biasanya bulan Oktober sampai maret, musim hujan akan terjadi tapi
kini seringkali meleset, sadar ga sih?
Di beberapa daerah kekeringan melanda hebat karena kemarau. Adanya pemanasan global
menyebabkan bagian Utara dari belahan Bumi utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih
dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya gunung-gunung es kini mulai mencair sehingga
daratan akan menyempit. Tak banyak lagi jumpal es yang mengapung.
Daerah-daerah yang dulu mengalami salju ringan kini tak mengalaminya lagi. Di pegunungan di
daerah subtropis, bagian yang tertutup salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.
Musim tanam akan lebih lama di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan
cenderung untuk bertambah.
Daerah yang hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menjadi uap dan
lepas dari lautan. Curah hujan di seluruh dunia telah naik sebesar 1 persen dalam seratus tahun
terakhir ini . Badai akan ternyata lebih sering melanda. Selain itu, air akan lebih cepat lepas jadi
uap dari tanah.Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.
Angin akan bertiup lebih kencang dan memiliki pola yang berbeda dengan sebelumnya. Topan
badai (hurricane) yang mendapat kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih dahsyat.
Pola cuaca menjadi sulit terprediksi dan lebih ekstrem.
Jika salju di daerah gurun sampai turun, pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari
gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) yang dihasilkan
musim dingin, yang selama ini berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak
bulan-bulan masa tanam. Belum lagi tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan
serangga dan penyakit yang lebih hebat.
4. Gangguan ekologis
Ketika suhu bumi memanas, kita saja sebagai manusia tak nyaman, begitupun makhluk hidup
yang lain. Efek pemanasan mengganggu kehidupan. Hewan-hewan akan bermigrasi mencari
tempat sejuk, tumbuhan mengubah arah pertumbuhannya mencari tempat yang mendukung
pertumbuhannya
Manusia yang dikaruniai akal mungkin akan melakukan hal yang meminimalisir panas yang
muncul, namun makhluk lain tentu tidak. Hewan dan tanaman bisa jadi berakhir dengan
kepunahan karena tak mampu beradaptasi.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Menurut PP no 20 tahun
1990, pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air
tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai
dengan peruntukannya.
Berikut adalah sumber-sumber pencemaran air:
1. Limbah industri: bahan kimia cair maupun padat, dari sisa-sisa bahan bak
2. Penggunaan lahan hijau atau hutan untuk membangun sesuatu.
3. Limbah pertanian.
4. Limbah pengolahan kayu.
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut.
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik,
gelas, kaleng, batu batre, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti
sisa-sisa makanan dan sayuran).
Selain itu terdapat penyebab dan dampak pencemaran air yang harus diketahui. Berikut
penjelasannya yang dikutip dari laman DLHK Provinsi Banten:
Penyebab pencemaran air dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber kontaminan langsung
dan dan tidak langsung.Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA
sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang
memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfer berupa hujan.
- Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia yang bersangkutan tak dapat
membersihkan diri.
- Air sebagai media hidup vektor penyakit.