Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BIOLOGI

PEMANASAN GLOBAL DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH
NAMA: NATALIA EMBELITNA BR TARIGAN
KELAS: X-6
SEKOLAH: SMA NEGERI 1 PANCUR BATU
1. PEMANASAN GLOBAL

A. Pengertian Pemanasan Global (Global Warming)


Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi
akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi.
Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu atmosfer , laut, dan
daratan. Sekedar info , Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah melonjak 0.74 ± 0.18
°C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun terakhir. Jadi,fix bumi kita sudah makin memanas.

B. Penyebab Pemanasan Global

1. Efek Rumah kaca


Karbon dioksida atau cO2 yang dihasilkan oleh kegiatan di bumi ini seperti pernafasan dan hasil
pembakaran bahan bakar menyelubungi bumi. Karena kadarnya sudah berlebihan maka CO2
seolah seperti kaca yang menutup permukaan bumi. Selain karbon dioksida juga sulfur dioksida
dan metana pun sama seperti CO2 menyelubungi bumi. Layaknya sifat kaca, gas-gas yang
melapisi tadi akan memantulkan infrared dari matahari yang seharusnya dikembalikan lagi ke
angkasa.  Sebenarnya efek rumah kaca itu ada gunanya untuk bumi kita dalam hal memberi
panas. Jika tak ada efek rumah kaca maka bumi ini akan diselimuti oleh dingin. Kebayang dong
kalau bumi ini dingin? Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya lebih
panas 33 °C (59 °F) dari suhunya sebelumnya.
Andaikan tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh
permukaan Bumi. Karena efek inilah ,bumi menghangat, namun jika kadar berlebihan maka
akibatnya terjadilah yang dinamakan pemanasan global.

2. Efek Umpan Balik


Selain efek rumah kaca, efek umpan balik juga memberi pengaruh pada pemanasan global. Duh
umpan balik berasa nonton bola. Umpan balik disini contohnya adalah penguapan air.Proses
pemanasan selain menghasilkan karbondioksida juga menghasilkan uap air. Contoh ya reaksi
pembakaran hidrokarbon seperti berikut ini: CxHy + O2 → CO2 + H2O. Semakin banyak
pemanasan yang terjadi akibat efek rumah kaca karbon dioksida semakin melimpah uap air yang
membumbung ke atmosfer. Uap air sendiri ternyata memberi efek rumah kaca, seperti gas CO2.
Pemanasan yang terus terjadi itu menambah jumlah uap air secara terus menerus hingga akhirnya
tercapai kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca dari penguapan air disinyalir lebih
besar dari efek rumah kaca gas CO2 yang menghasilkannya. Umpan balik yang kedua
disebabkan penguapan awan. Jika dilihat dari bawah, memang awan terlihat memantulkan lagi
radiasi ke permukaan, akibatnya akan terjadi peningkatan efek pemanasan. Umpan balik
selanjutnya adalah sirnanya kemampuan es dalam memantulkan cahaya. Ketika terjadi
pemanasan global tentu es di daerah kutub mencair. Ironisnya makin lama pencairannya makin
cepat. Ketika es mencair, daratan atau air dibawahnya akan jadi terbuka.

3. Variasi matahari
Variasi matahari dipengaruhi siklus matahari 11-tahunan (siklus bintik merah) selain fluktuasi-
fluktuasi lainnya yang tidak periodic Ada dugaan bahwa adanya variasi matahari disebabkan
oleh umpan balik dari awan telah memberi andil dalam pemanasan saat ini. Penyebab pemanasan
global karena variasi matahari dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah pada variasi
matahari terjadi peningkatan aktivitas matahari. Aktivitas tersebut mampu menaikkan suhu
stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan menurunkan suhu stratosfer. Semenjak tahun 1960,
pendinginan stratosfer ini sebenarnya sudah teramati. Peristiwa ini sepertinya tidak mungkin
terjadi jika penyumbangnya adalah aktivitas matahari, Penipisan lapisan ozon juga memberikan
kontribusi dalam pendinginan. Kombinasi Fenomena variasi Matahari dengan aktivitas gunung
berapi sepertinya telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950,
serta efek pendinginan sejak tahun 1950.

Diperkirakan bahwa matahari mungkin telah memberikan pengaruh terhadap 45-50%


peningkatan suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun
1980 dan 2000. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa walaupun ada peningkatan sensitivitas
iklim terhadap pengaruh matahari.

Namun sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini fix disebabkan
oleh gas-gas rumah kaca. Beberapa ilmuwan berpendapat Siklus Matahari hanya memberi
peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat terang yang dihasilkannya selama 30 tahun
terakhir. Dengan angka sekecil ini sepertinya Efek ini terlalu kecil untuk menyumbang terhadap
pemanasan global. Bahkan Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa
tidak ada pemanasan global dengan variasi matahari sejak tahun 1985 sebenarnya tak ada
hubungan sama sekali , baik melalui variasi dari output matahari maupun variasi dalam sinar
kosmis.

E. Dampak Pemanasan global


Apakah dampak pemanasan global sebenarnya? Sudahkah kamu mulai merasakan? Sudah
sepanik apa? atau biasa saja karena menganggap wajar?

1. Iklim Tidak Stabil


Dampak-dampak pemanasan global diantaranya adalah Iklim mulai tidak stabil. Eits, cek dulu
pada tahu ga nih apa itu iklim? Apa bedanya iklim dengan cuaca?  Iklim adalah situasi rata-rata
cuaca yang meliputi daerah yang luas dengan waktu yang lama. Sementara cuaca Cuaca adalah
keadaan udara pada suatu saat di daerah yang relatif sempit.

Faktor -faktor yang mempengaruhi iklim dan cuaca adalah sama sinar matahari, suhu, tekanan
udara,kelembaban udara ,angin, awan dan curah hujan. Dahulu tahun 1980 atau 1990-an , iklim
begitu mudah diperkirakan. Biasanya bulan Oktober sampai maret, musim hujan akan terjadi tapi
kini seringkali meleset, sadar ga sih?
Di beberapa daerah kekeringan melanda hebat karena kemarau. Adanya pemanasan global
menyebabkan bagian Utara dari belahan Bumi utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih
dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya gunung-gunung es kini mulai mencair sehingga
daratan akan menyempit. Tak banyak lagi jumpal es yang mengapung.
Daerah-daerah yang dulu mengalami salju ringan kini tak mengalaminya lagi. Di pegunungan di
daerah subtropis, bagian yang tertutup salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.
Musim tanam akan lebih lama di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan
cenderung untuk bertambah.

Daerah yang hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menjadi uap dan
lepas dari lautan. Curah hujan di seluruh dunia telah naik sebesar 1 persen dalam seratus tahun
terakhir ini . Badai akan ternyata lebih sering melanda. Selain itu, air akan lebih cepat lepas jadi
uap dari tanah.Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.

Angin akan bertiup lebih kencang dan memiliki pola yang berbeda dengan sebelumnya. Topan
badai (hurricane) yang mendapat kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih dahsyat.
Pola cuaca menjadi sulit terprediksi dan lebih ekstrem.

2. Meningkatnya permukaan air laut


Cairnya es di daerah kutub telah menyebabkan volume air laut akan bertambah ,akibatnya akan
terjadi peningkatan permukaan air laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 –
25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih
lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inci) pada abad ke-21 wow!
Apa yang terjadi jika air laut naik? Tentu saja daerah seputaran pantai akan terendam. Seperti
negara Belanda yang kehilangan 17,6 % daerahnya karena tenggelam oleh naiknya 100 cm
permukaan laut. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan mengalami peningkatan. Ketika
tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang tak bisa dihindari lagi.

3. Suhu global cenderung meningkat


Jika kita membayangkan bahwa,dengan panasnya bumi, maka akan banyak makanan yang
dihasilkan,maka bayangan itu keliru. Mungkin di suatu daerah akan menguntungkan karena
mengalami musim hujan jadi lebih lama,tapi daerah di belahan bumi lain sebaliknya mengalami
musim panas berkepanjangan.

Jika salju di daerah gurun sampai turun, pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari
gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) yang dihasilkan
musim dingin, yang selama ini berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak
bulan-bulan masa tanam. Belum lagi tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan
serangga dan penyakit yang lebih hebat.

4. Gangguan ekologis
Ketika suhu bumi memanas, kita saja sebagai manusia tak nyaman, begitupun makhluk hidup
yang lain. Efek pemanasan mengganggu kehidupan. Hewan-hewan akan bermigrasi mencari
tempat sejuk, tumbuhan mengubah arah pertumbuhannya mencari tempat yang mendukung
pertumbuhannya

Manusia yang dikaruniai akal mungkin akan melakukan hal yang meminimalisir panas yang
muncul, namun makhluk lain tentu tidak. Hewan dan tanaman bisa jadi berakhir dengan
kepunahan karena tak mampu beradaptasi.

5. Dampak sosial dan politik


Kondisi cuaca yang tak menentu menyebabkan munculnya berbagai penyakit. Bagi para petani
kondisi hujan yang tak kunjung usai bisa menggagalkan panen, sementara jika panas
berkepanjangan juga menyulitkan mereka untuk memulai pertanian karena susahnya pasokan air.
Panas juga menyebabkan hutan mudah mengalami kebakaran. Banyak titik api yang berpotensi
terbakar. Hutan di Indonesia sudah sering terbakar. Masalah kebakaran hutan sempat pelik dan
sulit dicari solusinya.
G. Cara Mengantisipasi Pemanasan Global
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk turut serta dalam meminimalisir
dampak pemanasan global :

1. Konservasi lingkungan seperti melakukan reboisasi, penenaman pohon dan penghijauan


lahan kritis.
2. Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif (Energi air, matahari, angin,
bioenergy) guna mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu
bara).
3. Daur ulang dan efisiensi energi.
4. Upaya pendidikan kepada masyarakat luas dengan memberikan pemahaman dan penerapan
untuk mencegah terjadinya pemanasan global.
1. PENCEMARAN AIR

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Menurut PP no 20 tahun
1990, pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air
tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai
dengan peruntukannya.
Berikut adalah sumber-sumber pencemaran air:

1. Limbah industri: bahan kimia cair maupun padat, dari sisa-sisa bahan bak
2. Penggunaan lahan hijau atau hutan untuk membangun sesuatu.
3. Limbah pertanian.
4. Limbah pengolahan kayu.
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut.
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik,
gelas, kaleng, batu batre, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti
sisa-sisa makanan dan sayuran).
Selain itu terdapat penyebab dan dampak pencemaran air yang harus diketahui. Berikut
penjelasannya yang dikutip dari laman DLHK Provinsi Banten:

Penyebab Pencemaran Air

Penyebab pencemaran air dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber kontaminan langsung
dan dan tidak langsung.Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA
sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang
memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfer berupa hujan.

Pencemaran air juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti:


1. Meningkatnya kandungan nutrient yang mengarah pada eutrofikasi.
2. Sampah organik seperti air selokan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada
air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak
parah terhadap seluruh ekosistem.
3. Polutan industri seperti i logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan.
4. Limbah pabrik yang mengalir ke sungai citarum.

Dampak Pencemaran Air

1. Dampak terhadap kehidupan biota air


Jika terlalu banyak zat pencemaran pada air limbah akan menurunkan kadar oksigen yang
terlarut dalam air. Akibatnya kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen menjadi
terganggu dan mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka
proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga
terhambat.

2. Dampak terhadap kualitas air tanah


Pencemaran air pada tanah dapat diukur melalui faecal coliform telah terjadi dalam skala
yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak
penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

3. Dampak terhadap kesehatan


Dampak pencemaran air terhadap kesehatan akan menularkan bermacam-macam
penyakit antara lain:

- Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen


- Air menjadi sarang serang dan menyebarkan penyakit.

- Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia yang bersangkutan tak dapat
membersihkan diri.
- Air sebagai media hidup vektor penyakit.

4. Dampak terhadap estetika lingkungan


Banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan maka perairan tersebut
semakin tercemar yang ditandai dengan bau yang menyengat. Juga diikuti dengan
tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan.
Solusi Mencegah Pencemaran Air

1. Melakukan pengolahan limbah dengan benar.


2. Menggunakan bahan - bahan yang ramah lingkungan.
3. Tidak membuang sampah di sungai atau sumber air lainnya.
4. Menggunakan detergen yang ramah lingkungan.
5. Rutin melakukan upaya pembersihan sumber air.
6. Menanam pohon di setiap lahan yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai