Anda di halaman 1dari 6

Pemanasan Global

• Pengertian
Bumi adalah satu-satunya tempat yang bisa manusia dan makhluk
hidup lainnya tinggali untuk hidup dan menetap. Di bumi telah tersedia
sumber daya alam, tinggal bagaimana para manusia mengolahnya untuk
memenuhi semua kebutuhan hidup.
Seiring berkembangnya zaman, semakin manusia berevolusi dan
kemudian berkembang pula lah teknologi yang dimiliki manusia. Kehidupan
manusia pun berubah dari masa agrikultur ke era revolusi industri seperti
sekarang ini. Dengan orientasi tersebut dunia agrikultur mengalami
kemunduran secara perlahan. Nilai-nilai kehidupan manusia turut mengalami
perubahan terutama mengenai masalah lingkungan.
Pada mulanya masalah lingkungan hidup merupakan masalan alami,
yakni peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural.
Proses natural ini terjadi dengan tanpa menimbulkan akibat yang berarti dalam
tata lingkungan dan akan berangsur-angsur pulih seperti sedia kala secara
alami.
Akan tetapi, sekarang masalah lingkungan tidak lagi dapat dikatakan
hanya sebagai masalah yang semata-mata bersifat alami, karena manusia
memberi faktor yang sangat signifikan pada perubahan lingkungan. Tidak
dapat dipungkiri bahwa masalah yang diperbuat oleh manusia justru lebih
rumit daripada masalah yang timbul secara alami dari alam itu sendiri. Dengan
semua pengetahuan yang selalu berkembang setiap harinya, serta teknologi
yang semakin maju, manusia justru merusak lingkungan dengan dalih
mempermudah kehidupan manusia.
Para ahli lingkungan telah menemukan adanya indikasi pemanasan
secara global atau yang biasa kita kenal global warming. Hal ini salah satu
akibat dari berubahnya pola hidup manusia yang berorientasi ke dunia
industri. Dampak yang ditimbulkan berperan besar dalam masalah lingkungan
serta permukaan bumi.

Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata


atmosfir, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi
telah meningkat 0,74 ± 0.18°C (1.33 ± 0.32 °F) selama ratusan tahun terakhir.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa,
"sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-
20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan
dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik,
termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi,
masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa
kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

• Penyebab
Penyebab pemanasan global yang pertama adalah efek rumah kaca.
Rumah kaca adalah suatu bangunan yang didesain sedemikian sehingga
menyerupai rumah yang dinding, alas, dan atapnya terbuat dari kaca. Dengan
adanya rumah kaca ini, diharapkan udara panas bisa terperangkap di dalamnya
agar saat musim dingin tiba, para petani bisa tetap bercocok tanam. Pada
prinsipnya, efek rumah kaca ini memiliki kesamaan dengan rumah kaca, yaitu
terperangkapnya radiasi sinar Matahari di atmosfer Bumi. Gas di atmosfer
Bumi yang mampu menahan cahaya Matahari disebut sebagai gas rumah kaca.
Salah satu contoh gas rumah kaca adalah CO2 (karbondioksida). Tanpa
adanya efek rumah kaca ini, suhu Bumi hanya -18o C, sehingga seluruh
permukaan Bumi akan tertutup oleh es. Sebenarnya, efek rumah kaca adalah
fenomena yang memberikan banyak manfaat bagi kelangsungan hidup di
Bumi. Permasalahannya, jika konsentrasi gas rumah kaca di udara semakin
banyak, maka semakin banyak panas yang terperangkap di Bumi. Hal itu
menyebabkan suhu Bumi semakin meningkat setiap tahunnya. Jika dibiarkan
terus menerus, banyak populasi makhluk hidup yang akan musnah.
Penyebab pemanasan global yang selanjutnya ialah variasi matahari.
Variasi Matahari adalah perubahan jumlah energi radiasi yang dipancarkan
oleh Matahari. Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas
gunung berapi mungkin telah memberikan beberapa efek perubahan iklim,
sebagai contoh selama Maunder Minimum.
Penyebab pemanasan global yang ketiga adalah umpan balik. Umpan
balik dihasilkannya pada saat penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat
bertambahnya gas-gas rumah kaca, seperti CO2. Pemanasan pada awalnya
akan menyebabkan lebih banyaknya uap air yang menguap ke atmosfir.
Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca. Pemanasan akan terus
berlanjut dan menambah jumlah air di udara sampai tercapainya suatu
kesetimbangan konsentrasi uap air. Umpan balik meningkatkan kandungan air
di udara namun kelembaban relatif di udara hampir konstan atau agak
menurun, karena udara menjadi menghangat. Umpan balik hanya berdampak
secara perlahan dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra
merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan.
Sebaliknya jika dilihat dari atas awan tersebut akan memantulkan sinar
matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek
pendingin.

• Dampak
1. Suhu yang lebih panas

Seiring dengan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca, suhu


permukaan global juga meningkat. Dekade terakhir, 2011-2020, adalah
dekade terpanas yang pernah tercatat. Sejak 1980-an, setiap dekade
menjadi lebih panas dari dekade sebelumnya. Hampir semua area daratan
mengalami lebih banyak hari-hari panas dan gelombang panas. Suhu yang
lebih tinggi meningkatkan jumlah kasus penyakit terkait panas dan
mempersulit pekerjaan luar ruangan. Kebakaran hutan lebih mudah terjadi
dan lebih cepat menyebar saat kondisi lebih panas. Suhu di Arktik telah
meningkat setidaknya dua kali lebih cepat dibandingkan rata-rata global.

2. Badai yang lebih parah

Badai destruktif menjadi lebih kuat dan lebih sering terjadi di banyak
wilayah. Seiring dengan meningkatnya suhu, semakin banyak air yang
menguap. Hal ini memperburuk curah hujan ekstrem dan banjir, sehingga
menimbulkan lebih banyak badai destruktif. Frekuensi dan luasnya badai
tropis juga dipengaruhi oleh peningkatan suhu lautan. Siklon, hurikan, dan
taifun menjadi lebih kuat dengan air yang hangat di permukaan laut. Badai
tersebut sering kali menghancurkan rumah dan komunitas, sehingga
menyebabkan kematian dan kerugian ekonomi yang besar.

3. Peningkatan kekeringan

Perubahan iklim mengubah ketersediaan air, sehingga menjadikannya


semakin langka di lebih banyak wilayah. Pemanasan global memperburuk
kekurangan air di wilayah yang sudah mengalami kesulitan air. Pemanasan
global juga menyebabkan peningkatan risiko kekeringan pertanian yang
akan memengaruhi tanaman, serta kekeringan ekologis yang akan
meningkatkan kerentanan ekosistem. Kekeringan juga dapat memicu badai
pasir dan debu destruktif yang dapat memindahkan miliaran ton pasir
melintasi benua. Gurun menjadi semakin luas, sehingga lahan untuk
bercocok tanam berkurang. Kini banyak orang menghadapi ancaman
kekurangan air secara berkala.

4. Peningkatan volume dan suhu lautan

Lautan menyerap sebagian besar panas dari pemanasan global.


Peningkatan suhu lautan terjadi jauh lebih cepat selama dua dekade
terakhir, di seluruh kedalaman laut. Seiring dengan meningkatnya suhu
lautan, volumenya bertambah karena air memuai saat menjadi lebih
hangat. Mencairnya lapisan es juga menyebabkan kenaikan permukaan
laut, sehingga mengancam komunitas pesisir dan pulau. Selain itu, lautan
juga menyerap karbon dioksida, sehingga mengurangi jumlahnya di
atmosfer. Namun, semakin banyaknya karbon dioksida membuat lautan
menjadi lebih asam, sehingga membahayakan biota laut dan terumbu
karang.

5. Kepunahan spesies

Perubahan iklim menimbulkan risiko bagi kelangsungan hidup spesies di


darat dan di laut. Risiko ini meningkat seiring dengan peningkatan suhu.
Dengan diperburuk oleh perubahan iklim, dunia kehilangan spesies 1.000
kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya dalam sejarah manusia. Satu
juta spesies terancam akan punah dalam beberapa dekade mendatang.
Perubahan iklim menimbulkan banyak ancaman, antara lain kebakaran
hutan, cuaca ekstrem, serta hama dan penyakit yang invasif. Spesies
tertentu akan dapat berpindah tempat dan bertahan hidup, tetapi yang
lainnya tidak akan dapat bertahan.

6. Kekurangan makanan

Perubahan iklim dan peningkatan frekuensi peristiwa cuaca ekstrem


merupakan dua alasan di balik meningkatnya kelaparan dan gizi buruk
secara global. Sektor perikanan, pertanian, dan peternakan dapat hancur
atau menjadi kurang produktif. Karena lautan menjadi semakin asam,
sumber daya laut yang dikonsumsi miliaran orang terancam. Perubahan
pada lapisan salju dan es di banyak wilayah Arktik telah mengganggu
suplai makanan dari menggembala, berburu, dan memancing. Tekanan
panas dapat membuat sumber air dan padang rumput untuk
penggembalaan berkurang, sehingga menyebabkan penurunan hasil panen
dan memengaruhi hewan ternak.

7. Peningkatan risiko kesehatan

Perubahan iklim merupakan ancaman kesehatan terbesar yang dihadapi


manusia. Dampak iklim telah membahayakan kesehatan melalui polusi udara,
penyakit, peristiwa cuaca ekstrem, pemindahan paksa, tekanan pada kesehatan
mental, serta peningkatan kelaparan dan gizi buruk di berbagai tempat yang
tidak dapat ditanami atau tidak memiliki sumber makanan yang memadai.
Setiap tahun, ada sekitar 13 juta korban jiwa akibat faktor lingkungan.
Perubahan pola cuaca membuat penyakit menyebar, dan peristiwa cuaca
ekstrem meningkatkan jumlah kematian serta menyulitkan sistem pelayanan
kesehatan dalam menanganinya.

8. Kemiskinan dan pemindahan

Perubahan iklim menambah faktor yang membuat orang berada dan tetap
dalam kemiskinan. Banjir dapat menyapu kawasan kumuh, menghancurkan
rumah, dan merusak mata pencarian. Panas dapat mempersulit pekerjaan luar
ruangan. Kelangkaan air dapat memengaruhi tanaman. Pada dekade
sebelumnya (2010–2019), peristiwa terkait cuaca membuat rata-rata sekitar
23,1 juta orang terpaksa pindah setiap tahunnya, sehingga semakin banyak
yang menjadi rentan terhadap kemiskinan. Sebagian besar pengungsi berasal
dari negara yang paling rentan dan paling tidak siap untuk beradaptasi dengan
dampak perubahan iklim.

• Solusi
Setiap orang dapat membantu membatasi perubahan iklim. Dari cara
kita bepergian, hingga listrik yang kita gunakan hingga makanan yang kita
makan, kita bisa membuat perbedaan. Mulailah dengan sepuluh tindakan ini
untuk membantu mengatasi krisis iklim.

1. Hemat energi di rumah


Sebagian besar listrik dan panas kita ditenagai oleh batu bara, minyak, dan
gas. Gunakan lebih sedikit energi dengan menurunkan pemanasan dan
pendinginan Anda, beralih ke bola lampu LED dan peralatan listrik hemat
energi, mencuci cucian Anda dengan air dingin, atau menggantung barang-
barang hingga kering daripada menggunakan pengering.

2. Jalan kaki, bersepeda, atau naik transportasi umum

Jalan raya dunia tersumbat oleh kendaraan, kebanyakan dari mereka


membakar solar atau bensin. Berjalan atau mengendarai sepeda daripada
mengemudi akan mengurangi emisi gas rumah kaca — dan membantu
kesehatan dan kebugaran Anda. Untuk jarak yang lebih jauh, pertimbangkan
untuk naik kereta atau bus. Dan carpool bila memungkinkan.

3. Perbanyak makan sayur

Makan lebih banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan,


kacang-kacangan, dan biji-bijian, dan lebih sedikit daging dan susu, dapat
secara signifikan menurunkan dampak lingkungan Anda. Memproduksi
makanan nabati umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca
dan membutuhkan lebih sedikit energi, tanah, dan air.

4. Pertimbangkan perjalanan Anda

Pesawat terbang membakar sejumlah besar bahan bakar fosil, menghasilkan


emisi gas rumah kaca yang signifikan. Itu membuat mengambil lebih sedikit
penerbangan salah satu cara tercepat untuk mengurangi dampak lingkungan
Anda. Ketika Anda bisa, bertemu secara virtual, naik kereta, atau melewatkan
perjalanan jarak jauh itu sama sekali.

5. Buang lebih sedikit makanan

Saat Anda membuang makanan, Anda juga membuang sumber daya dan
energi yang digunakan untuk menanam, memproduksi, mengemas, dan
mengangkutnya. Dan ketika makanan membusuk di tempat pembuangan
sampah, itu menghasilkan metana, gas rumah kaca yang kuat. Jadi, gunakan
apa yang Anda beli dan buat kompos dari sisa makanan.

6. Kurangi, gunakan kembali, perbaiki & daur ulang

Elektronik, pakaian, dan barang-barang lain yang kita beli menyebabkan emisi
karbon di setiap titik produksi, mulai dari ekstraksi bahan mentah hingga
pembuatan dan pengangkutan barang ke pasar. Untuk melindungi iklim kita,
beli lebih sedikit barang, belanja barang bekas, perbaiki apa yang Anda bisa,
dan daur ulang.

7. Ubah sumber energi rumah Anda


Tanyakan kepada perusahaan utilitas Anda apakah energi rumah Anda berasal
dari minyak, batu bara, atau gas. Jika memungkinkan, lihat apakah Anda dapat
beralih ke sumber terbarukan seperti angin atau matahari. Atau pasang panel
surya di atap Anda untuk menghasilkan energi bagi rumah Anda.

8. Beralih ke kendaraan listrik

Jika Anda berencana membeli mobil, pertimbangkan untuk membeli mobil


listrik, dengan model yang lebih banyak dan lebih murah yang tersedia di
pasaran. Bahkan jika mereka masih menggunakan listrik yang dihasilkan dari
bahan bakar fosil, mobil listrik membantu mengurangi polusi udara dan
menyebabkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih sedikit daripada
kendaraan bertenaga gas atau diesel.

9. Pilih produk yang ramah lingkungan

Segala sesuatu yang kita habiskan uang mempengaruhi planet ini. Anda
memiliki kekuatan untuk memilih barang dan jasa yang Anda dukung. Untuk
mengurangi dampak lingkungan Anda, belilah makanan lokal dan musiman,
dan pilih produk dari perusahaan yang menggunakan sumber daya secara
bertanggung jawab dan berkomitmen untuk mengurangi emisi dan limbah gas
mereka.

10. Utarakan / Ungkapkan

Ungkapkan dan ajaklah orang lain untuk bergabung dalam mendukung


tindakan. Ini adalah salah satu cara tercepat dan paling efektif untuk
menciptakan perbedaan. Sampaikan kepada tetangga, kolega, teman, dan
keluarga Anda. Beri tahu pemilik bisnis bahwa Anda mendukung perubahan
yang berani. Mintalah kepada para pemimpin lokal dan dunia untuk bertindak
sekarang.

Semoga dengan mengetahui dampak, penyebab, dan cara mencegah


pemanasan global ini kita dapat lebih mencintai bumi kita yang semakin hari
semakin rapuh karena tanpa kita sadari kita telah banyak melakukan hal-hal
yang menyebabkan pemanasan global tersebut.

Anda mungkin juga menyukai