Anda di halaman 1dari 2

Efek Rumah Kaca

Masyarakat di seluruh dunia sudah merasakan dampak perubahan iklim (climate


change). Mulai dari gelombang panas yang lebih hebat, hingga naiknya permukaan air
laut.

Situasi ini mungkin akan makin buruk dalam beberapa dekade mendatang, namun para
ilmuwan berpendapat bahwa tindakan segera masih dapat menghindari dampak paling
berbahaya dari perubahan iklim.

Lalu apa itu perubahan iklim?


Iklim adalah cuaca rata-rata di suatu tempat selama bertahun-tahun. Perubahan
iklim merupakan pergeseran kondisi rata-rata tersebut.

Iklim telah berfluktuasi secara alami sepanjang sejarah dunia.

Para ilmuwan mengatakan tidak ada keraguan bahwa perubahan iklim yang sangat cepat
yang terjadi selama satu abad terakhir disebabkan oleh manusia.

Secara khusus mereka mengatakan hal ini disebabkan oleh meluasnya penggunaan bahan
bakar fosil � batu bara, minyak, dan gas � di rumah, pabrik, dan transportasi.

Ketika bahan bakar fosil terbakar, itu melepaskan gas rumah kaca � sebagian besar
karbondioksida (CO2). Gas-gas tambahan ini memerangkap energi ekstra di atmosfer
dekat permukaan bumi, sehingga menyebabkan suhu planet meningkat.

Sejak dimulainya Revolusi Industri � ketika manusia mulai membakar bahan bakar ini
dalam jumlah besar � jumlah CO2 di atmosfer telah meningkat lebih dari 50 persen,
dan masih terus bertambah.

Akibat peningkatan CO2 dan gas rumah kaca lainnya seperti metana, suhu dunia kini
menjadi sekitar 1,1 derajat Celcius lebih hangat dibandingkan pada akhir Abad ke-
19.

Apa dampak perubahan iklim sejauh ini?


Kenaikan suhu rata-rata global sebesar 1,1 derajat Celcius mungkin terdengar
sepele, namun dampaknya sangat besar terhadap lingkungan. Dampak sejauh ini
meliputi:

cuaca ekstrem yang lebih sering dan intens, seperti gelombang panas, kekeringan,
dan banjir
pencairan gletser dan lapisan es yang cepat.

Ini semua berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut


, penurunan besar es laut Arktik
, pemanasan laut dan gelombang panas laut.
Dampaknya, kehidupan masyarakat sudah berubah.

Misalnya, kekeringan yang sedang berlangsung di Afrika Timur telah menyebabkan


lebih dari 20 juta orang berisiko mengalami kelaparan parah. Gelombang panas Eropa
pada tahun 2022 menyebabkan peningkatan kematian yang tidak normal.

(bbc/zuk)

Anda mungkin juga menyukai