Anda di halaman 1dari 11

Dampak perubahan iklim pada kejadian Bencana Banjir

Disusun Oleh :

Maryana : 2303100017

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perubahan iklim adalah iklim yang berubah akibat suhu global ratarata meningkat.
Peningkatan emisi gas rumah kaca di atmosfer, khususnya CO2 memerangkap suhu panas
atmosfer bumi. Ini berdampak pada sistem cuaca global yang menyebabkan mulai dari
curah hujan yang tak terduga ingga gelombang panas yang ekstrim. Perubahan iklim
global dapat menjadi malapetaka yang akan datang bagi dunia. Karena dari perubahan
iklim manusia terus menerus menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti
batu bara, minyak bumi dan gas bumi. Perubahan iklim dunia dapat mengakibatkan
mencairnya tudung es di kutub, meningkatnya suhu lautan, penyebaran wabah penyakit
berbahaya, kekeringan yang berkepanjangan, banjir besar-besaran, coral bleaching dan
gelombang badai besar. Sedangkan yang terkena dampak paling besar yaitu negara pesisir
pantai, negara kepulauan, dan negara yang kurang berkembang seperti Asia Tenggara.
Salah satu akibat dari perubahan iklim dunia adalah banjir besarbesaran. Menurut
KBBI banjir adalah berair banyak dan deras, kadangkadang meluap. Banjir bisa terjadi
karena jumlah air yang ada di danau, sungai atau daerah aliran air melebihi kapasitas
normal akibat adanya akumulasi air hujan atau terjadi pemampatan saluran air sehingga
meluber. Saat ini banjir banyak merugikan masyarakat sehingga dapat disebut sebagai
bencana alam. Dampak banjir pada wilayah perkotaan pada umumnya adalah pemukiman
sedangkan di pedesaan dampak dari banjir disamping pemukiman juga daerah pertanian
yang bisa berdampak terhadap ketahanan pangan daerah tersebut dan secara nasional
terlebih jika terjadi secara besarbesaran pada suatu Negara. Banjir akan menjadi masalah
apabila sudah mengganggu kehidupan dan penghidupan manusia serta mengancam
keselamatan manusia. Berdasarkan uraian diatas penulis membuat makalah dengan judul
Dampak perubahan iklim pada kejadian Bencana Banjir.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat ditarik rumusan masalah,
yaitu :
1. Apa penyebab perubahan iklim
2. Apa saja dampak yang terjadi setelah bencana banjir
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Memudahkan masyarakat untuk mencari informasi tentang perubahan iklim dan
apa saja dampak yang terjadi setelah bencana banjir.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Iklim

Keadaan atmosfer pada waktu tertentu disebut cuaca. Sementara, iklim adalah rata-
rata cuaca. Iklim didefinisikan sebagai ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang
relevan dari variabel tertentu, seperti temperatur, curah hujan, atau angin pada periode waktu
tertentu yang umumnya merentang dari bulanan hingga tahunan atau bahkan jutaan tahun.
Iklim berbeda dengan cuaca. Contoh cuaca, yakni hujan, angin, banjir, berawan, dan
sebagainya. Sementara, iklim berhubungan dengan kondisi suhu, kelembaban udara, atau
pola hujan rata-rata pada tiap musim dalam jangka tahunan atau bahkan puluhan tahun. Iklim
berubah terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal,
seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor yang disebabkan oleh
kegiatan manusia. Perubahan penggunaan lahan hingga penggunaan bahan bakar fosil
menjadi beberapa penyebabnya.

2.2 Pengertian Perubahan Iklim

Setelah mengetahui pengertian iklim, kini saatnya mengetahui apa yang dimaksud
dengan perubahan iklim. Berikut beberapa pengertian perubahan iklim:

1. Perubahan Iklim Menurut PBBMenurut PBB, perubahan iklim mengacu pada


perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami,
seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak 1800-an, aktivitas manusia
menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan bakar
fosil, seperti batu bara, minyak, dan gas.
2. Perubahan Iklim Menurut Pemerintah RI, Berdasarkan UU No. 31 Tahun 2009
tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, perubahan iklim adalah berubahnya
iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung, oleh aktivitas manusia yang
menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan
variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
3. Perubahan Iklim Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), IPPC
mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan keadaan iklim yang dapat
diidentifikasi, misalnya menggunakan uji statistik dengan perubahan rata-rata
dan/atau variabilitas sifat-sifatnya dan bertahan untuk waktu yang lama, biasanya
beberapa dekade atau lebih.
4. Perubahan Iklim Menurut NASA, NASA menjelaskan perubahan iklim adalah
perubahan cuaca yang biasa terjadi di suatu tempat. Sebagai contoh, perubahan curah
hujan bias dalam setahun. Perubahan iklim menurut NASA juga merupakan
perubahan iklim bumi, seperti perubahan suhu bumi.

2.3 Penyebab Perubahan Iklim

Perubahan iklim disebabkan oleh dua faktor, yakni faktor manusia dan alam. Namun,
aktivitas manusia punya dampak besar pada perubahan iklim. Berikut penjelasan penyebab
perubahan iklim.

1. Efek Rumah Kaca, Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan bumi memiliki efek seperti rumah kaca dimana panas matahari
terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2)
mampu menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam
atmosfer bumi. Akan tetapi, efek rumah kaca membuat sebagian panas yang harusnya
dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Ini
yang membuat bumi menjadi semakin panas. Sebenarnya banyak dari gas-gas ini
terjadi secara alami, tapi berbagai aktivitas manusia turut meningkatkan
konsentrasinya di atmosfer, khususnya pada metana, karbon dioksida (CO2), gas
berfluorinasi CO2, dan dinitrogen oksida. Itu adalah gas rumah kaca yang paling
umum diproduksi oleh aktivitas manusia serta bertanggung jawab atas 64%
pemanasan global buatan manusia.
2. Pemanasan Global, Istilah perubahan iklim sering kali tertukar dengan pemanasan
global. Padahal, fenomena pemanasan global hanya merupakan bagian dari perubahan
iklim. Ini karena parameter iklim tak cuma temperatur, tapi ada juga kondisi awan,
angin, hingga radiasi matahari.Pemanasan global adalah peningkatan rata-rata
temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi dan di troposfer yang dapat
berkontribusi pada perubahan pola iklim global. Pemanasan global terjadi akibat
meningkatnya jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Naiknya intensitas
efek rumah kaca karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas, yaitu
sinar inframerah yang dipancarkan oleh bumi. Peningkatan 2 derajat celcius
dibanding suhu pada masa pra-industri dinilai para ilmuwan sebagai ambang batas.
Diyakini ada risiko yang jauh lebih tinggi berupa perubahan yang berbahaya serta
berbagai bencana di lingkungan global jika pemanasan terjadi di atas 2 derajat celcius.
3. Pembuatan Energi, Energi listrik dan panas dihasilkan dengan membakar bahan bakar
fosil, sehingga menghasilkan emisi karbon dioksida dan dinitrogen oksida, yaitu gas
rumah kaca penyebab perubahan iklim.
4. Penggunaan Transportasi, Selanjutnya ada penggunaan transportasi yang juga
menjadi salah satu penyebab perubahan iklim. Bahan bakar fosil sebagai sumber
energi kendaraan menyebabkan perubahan iklim karena emisi gas karbon dioksida.
5. Kegiatan Manufaktur, Kegiatan manufaktur dan industri menghasilkan emisi gas
rumah kaca. Industri manufaktur merupakan salah satu kontributor emisi gas rumah
kaca terbesar di dunia. Emisi gas rumah kaca per kapita tertinggi ada di Amerika
Serikat dan Rusia.
6. Penebangan Hutan, Emisi gas rumah kaca juga timbul akibat penebangan hutan.
Pohon yang ditebang akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya. Karena
hutan menyerap karbon dioksida, penebangannya juga mengakibatkan berkurangnya
penyerapan emisi gas rumah kaca.
7. Gaya Hidup, Penggunaan barang elektronik, bepergian, dan jumlah makanan yang
dikonsumsi juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Gaya hidup pada akhirnya
berpengaruh besar terhadap perubahan iklim. Berdasarkan riset, satu persen dari orang
terkaya di dunia bertanggung jawab atas polusi karbon dua kali lipat lebih banyak dari
populasi dunia.
8. erubahan Orbit Bumi, Penyebab terjadinya perubahan iklim selanjutnya berasal dari
perubahan orbit bumi. Dalam 800.000 tahun terakhir, terdapat siklus alami dalam
iklim Bumi di antara zaman es serta periode interglasial yang lebih hangat.

2.4 Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Tidak hanya
berdampak pada naiknya temperatur bumi, perubahan iklim juga memengaruhi berbagai
aspek alam dan kehidupan manusia, seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan,
kesehatan, lahan pertanian, hingga ekosistem wilayah pesisir.

1. Menurunnya Kualitas Air, Dampak perubahan iklim yang pertama adalah


menurunnya kualitas air. Curah hujan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan
menurunnya kualitas sumber air. Selain itu, kenaikan suhu juga mengakibatkan kadar
klorin pada air bersih.
2. Kuantitas Air Berkurang, Pemanasan global membuat jumlah air pada atmosfer
meningkat yang kemudian meningkatkan curah hujan. Meski kenaikkan curah hujan
dapat meningkatkan jumlah sumber air bersih, curah hujan yang terlalu tinggi
mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut. Jadi, air
tak akan sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia.
3. Perubahan Habitat, Pemanasan suhu bumi, kenaikan batasan air laut, terjadinya banjir
dan juga badai karena perubahan iklim akan membawa perubahan besar pada habitat
sebagai rumah alami bagi berbagai spesies binatang, tanaman, dan berbagai
organisme lain.
4. Spesies Punah, Selanjutnya adalah punahnya spesies. Perubahan habitat bisa
menyebabkan punahnya berbagai spesies, baik binatang maupun tanaman, seperti
pohon-pohon besar di hutan yang menjadi penyerap utama karbondioksida. Spesies
yang punah ini disebabkan karena tidak sempat beradaptasi terhadap perubahan suhu
dan perubahan alam yang terjadi terlalu cepat. Punahnya berbagai spesies ini juga
bakal berdampak lebih besar pada ekosistem dan rantai makanan.
5. Kualitas dan Kuantitas Hutan Menurun, Kebakaran hutan merupakan salah satu
dampak dari perubahan iklim. Sebagai paru-paru bumi, hutan merupakan produsen
oksigen (O2). Selain itu, hutan juga membantu menyerap gas rumah kaca yang
menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.
6. Wabah Penyakit Meningkat, Kenaikan suhu dan curah hujan bisa meningkatkan
penyebaran wabah penyakit yang mematikan, seperti malaria, kolera, dan demam
berdarah. Ini disebabkan karena nyamuk pembawa virus-virus tersebut hidup dan
berkembang biak pada cuaca yang panas dan lembab, dimana kondisi demikian akan
secara umum disebabkan oleh perubahan iklim.
7. Lahan Pertanian Berkurang dan Tidak Produktif, Perubahan iklim juga bisa
menyebabkan lahan pertanian berkurang. Suhu yang terlalu panas, berkurangnya
ketersediaan air, dan bencana alam yang disebabkan perubahan iklim dapat merusak
lahan pertanian. Selain merusak lahan pertanian, perubahan iklim juga bakal
menyebabkan perubahan masa tanam dan panen. Ini berpotensi juga menyebabkan
munculnya hama dan wabah penyakit pada tanaman yang sebelumnya tidak ada.
8. Tenggelamnya Daerah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Peningkatan permukaan air laut
menyebabkan bergesernya batas daratan di daerah pesisir yang kemudian
menenggelamkan sebagian daerah pesisir ataupun pemukiman di daerah pesisir.
Selain itu, kenaikan suhu bumi yang menyebabkan mencairnya es pada dataran kutub-
kutub bumi bisa membuat peningkatan permukaan air laut dan menenggelamkan
pulau-pulau kecil.

2.5 Dampak Banjir bagi Masyarakat dan Lingkungan

1. Menimbulkan Masalah Kesehatan,

Selama banjir menggenang, akan ada banyak penyakit yang akan muncul. Bahkan,
setelah air surut pun masalah kesehatan juga belum selesai. Penyebaran wabah penyakit pada
saat banjir ini umumnya rentan dialami oleh anak-anak dan kaum lanjut usia. Hal ini terjadi
karena Perilaku Hidup Sehat dan Bersih tidak dilaksanakan dengan baik dan benar selama
banjir terjadi. Di Indonesia, penyakit demam berdarah adalah penyakit yang paling
diwaspadai ketika musim hujan tiba atau pasca banjir. Selain itu, banyak orang yang
mengalami diare, muntaber, hipotermia, tifus, penyakit kulit, demam, hingga hepatitis A.

2. Menimbulkan Korban Jiwa

Bencana banjir juga bisa menimbulkan korban jiwa, baik karena terseret arus banjir
atau karena luapan air. Selain itu, korban jiwa juga bisa berasal dari korban banjir yang
terkena penyakit seperti yang sudah Bobo jelaskan di atas. Tak hanya itu saja, ada pula
korban jiwa terjadi karena penggunaan listrik atau peralatan elektronik di rumah yang sedang
kebanjiran.

3. Kesulitan Air Bersih

Meluapnya air ke permukiman membuat ketersediaan air bersih berkurang. Baik


untuk minum atau untuk kebutuhan lainnya. Biasanya, masyarakat yang terdampak banjir
hanya mengandalkan air isi ulang atau subsidi bantuan air dari luar daerah banjir.

4. Rusaknya Lahan Pertanian

Dampak terjadinya banjir pada lingkungan salah satunya adalah rusaknya lahan
pertanian, teman-teman. Rusaknya lahan pertanian ini mengakibatkan petani gagal panen dan
bisa memengaruhi keadaan ekonomi dan gizi masyarakat.
5. Limbah yang Tersebar

Bahkan akibat bencana banjir, limbah-limbah yang ada di sekitar lingkungan bisa
mengontaminasi ke wilayah yang lebih luas. Tak hanya itu saja, penyebaran limbah
terkadang juga bisa sampai ke wilayah perairan seperti sungai, danau, dan laut. Nah, limbah
yang tersebar di wilayah perairan ini bisa meracuni makhluk hidup karena ekosistemnya
sudah rusak.

6. Melumpuhkan Aktivitas Masyarakat

Tenggelamnya pemukiman karena banjir yang cukup besar mengharuskan masyarakat


korban untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pakaian seadanya dan tidak adanya
tempat tinggal membuat masyarakat jadi sulit untuk melakukan aktivitas seperti biasa.
Lumpuhnya aktivitas masyarakat ini disebabkan banjir yang membuat banyak orang kesulitan
dalam akses dan transportasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perubahan iklim merupakan fenomena global yang berlaku secara ketara dalam tiga
abad yang lalu. Fenomena ini merujuk perubahan besar yang berlaku terhadap suhu, hujan,
salji atau corak angin yang terjadi sejak dahulu lagi. Perubahan iklim berlaku disebabkan oleh
dua faktor utama, yaitu faktor semula jadi dan tindakan manusia itu sendiri. Climate Change
merupakan fenomena alami dimana bumi mengalami perubahan suhu dan pola cuaca dalam
jangka panjang. Dampak dari perubahan iklim bisa mengubah pola cuaca dan mengganggu
keseimbangan alam yang normal. Untuk mecegah hal ini terjadi tentunya kita harus memulai
perubahan. Kita dapat mulai perubahan tersebut dari hal-hal kecil seperti meminimalisir
potensi percepatan perubahan iklim. Salah satunya adalah dengan mengurangi emisi karbon
dan mengelola sampah secara bertanggung jawab.
Daftar Pustaka

https://bda.nrecc.gov.my/index.php/ms/hidden-news/802-pembangunan-ambil-kira-isu-
perubahan-iklim-elak-bencana

https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-8048-BAB1.pdf

https://www.scribd.com/document/528356875/PERUBAHAN-IKLIM-DI-INDONESIA

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/24150/BAB%20I.pdf?sequence=1

http://scholar.unand.ac.id/41770/2/BAB%20I%20pendahuluan.pdf

https://www.bharian.com.my/rencana/minda-pembaca/2022/12/1043186/masyarakat-perlu-
peka-isu-perubahan-iklim-risiko-bencana

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220704142800-37-352764/apa-itu-perubahan-iklim-
penyebab-dampak-cara-mengatasinya

Anda mungkin juga menyukai