Disusun Oleh :
Maryana : 2303100017
2024
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Keadaan atmosfer pada waktu tertentu disebut cuaca. Sementara, iklim adalah rata-
rata cuaca. Iklim didefinisikan sebagai ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang
relevan dari variabel tertentu, seperti temperatur, curah hujan, atau angin pada periode waktu
tertentu yang umumnya merentang dari bulanan hingga tahunan atau bahkan jutaan tahun.
Iklim berbeda dengan cuaca. Contoh cuaca, yakni hujan, angin, banjir, berawan, dan
sebagainya. Sementara, iklim berhubungan dengan kondisi suhu, kelembaban udara, atau
pola hujan rata-rata pada tiap musim dalam jangka tahunan atau bahkan puluhan tahun. Iklim
berubah terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal,
seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor yang disebabkan oleh
kegiatan manusia. Perubahan penggunaan lahan hingga penggunaan bahan bakar fosil
menjadi beberapa penyebabnya.
Setelah mengetahui pengertian iklim, kini saatnya mengetahui apa yang dimaksud
dengan perubahan iklim. Berikut beberapa pengertian perubahan iklim:
Perubahan iklim disebabkan oleh dua faktor, yakni faktor manusia dan alam. Namun,
aktivitas manusia punya dampak besar pada perubahan iklim. Berikut penjelasan penyebab
perubahan iklim.
1. Efek Rumah Kaca, Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan bumi memiliki efek seperti rumah kaca dimana panas matahari
terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2)
mampu menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam
atmosfer bumi. Akan tetapi, efek rumah kaca membuat sebagian panas yang harusnya
dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Ini
yang membuat bumi menjadi semakin panas. Sebenarnya banyak dari gas-gas ini
terjadi secara alami, tapi berbagai aktivitas manusia turut meningkatkan
konsentrasinya di atmosfer, khususnya pada metana, karbon dioksida (CO2), gas
berfluorinasi CO2, dan dinitrogen oksida. Itu adalah gas rumah kaca yang paling
umum diproduksi oleh aktivitas manusia serta bertanggung jawab atas 64%
pemanasan global buatan manusia.
2. Pemanasan Global, Istilah perubahan iklim sering kali tertukar dengan pemanasan
global. Padahal, fenomena pemanasan global hanya merupakan bagian dari perubahan
iklim. Ini karena parameter iklim tak cuma temperatur, tapi ada juga kondisi awan,
angin, hingga radiasi matahari.Pemanasan global adalah peningkatan rata-rata
temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi dan di troposfer yang dapat
berkontribusi pada perubahan pola iklim global. Pemanasan global terjadi akibat
meningkatnya jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Naiknya intensitas
efek rumah kaca karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas, yaitu
sinar inframerah yang dipancarkan oleh bumi. Peningkatan 2 derajat celcius
dibanding suhu pada masa pra-industri dinilai para ilmuwan sebagai ambang batas.
Diyakini ada risiko yang jauh lebih tinggi berupa perubahan yang berbahaya serta
berbagai bencana di lingkungan global jika pemanasan terjadi di atas 2 derajat celcius.
3. Pembuatan Energi, Energi listrik dan panas dihasilkan dengan membakar bahan bakar
fosil, sehingga menghasilkan emisi karbon dioksida dan dinitrogen oksida, yaitu gas
rumah kaca penyebab perubahan iklim.
4. Penggunaan Transportasi, Selanjutnya ada penggunaan transportasi yang juga
menjadi salah satu penyebab perubahan iklim. Bahan bakar fosil sebagai sumber
energi kendaraan menyebabkan perubahan iklim karena emisi gas karbon dioksida.
5. Kegiatan Manufaktur, Kegiatan manufaktur dan industri menghasilkan emisi gas
rumah kaca. Industri manufaktur merupakan salah satu kontributor emisi gas rumah
kaca terbesar di dunia. Emisi gas rumah kaca per kapita tertinggi ada di Amerika
Serikat dan Rusia.
6. Penebangan Hutan, Emisi gas rumah kaca juga timbul akibat penebangan hutan.
Pohon yang ditebang akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya. Karena
hutan menyerap karbon dioksida, penebangannya juga mengakibatkan berkurangnya
penyerapan emisi gas rumah kaca.
7. Gaya Hidup, Penggunaan barang elektronik, bepergian, dan jumlah makanan yang
dikonsumsi juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Gaya hidup pada akhirnya
berpengaruh besar terhadap perubahan iklim. Berdasarkan riset, satu persen dari orang
terkaya di dunia bertanggung jawab atas polusi karbon dua kali lipat lebih banyak dari
populasi dunia.
8. erubahan Orbit Bumi, Penyebab terjadinya perubahan iklim selanjutnya berasal dari
perubahan orbit bumi. Dalam 800.000 tahun terakhir, terdapat siklus alami dalam
iklim Bumi di antara zaman es serta periode interglasial yang lebih hangat.
Perubahan iklim berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Tidak hanya
berdampak pada naiknya temperatur bumi, perubahan iklim juga memengaruhi berbagai
aspek alam dan kehidupan manusia, seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan,
kesehatan, lahan pertanian, hingga ekosistem wilayah pesisir.
Selama banjir menggenang, akan ada banyak penyakit yang akan muncul. Bahkan,
setelah air surut pun masalah kesehatan juga belum selesai. Penyebaran wabah penyakit pada
saat banjir ini umumnya rentan dialami oleh anak-anak dan kaum lanjut usia. Hal ini terjadi
karena Perilaku Hidup Sehat dan Bersih tidak dilaksanakan dengan baik dan benar selama
banjir terjadi. Di Indonesia, penyakit demam berdarah adalah penyakit yang paling
diwaspadai ketika musim hujan tiba atau pasca banjir. Selain itu, banyak orang yang
mengalami diare, muntaber, hipotermia, tifus, penyakit kulit, demam, hingga hepatitis A.
Bencana banjir juga bisa menimbulkan korban jiwa, baik karena terseret arus banjir
atau karena luapan air. Selain itu, korban jiwa juga bisa berasal dari korban banjir yang
terkena penyakit seperti yang sudah Bobo jelaskan di atas. Tak hanya itu saja, ada pula
korban jiwa terjadi karena penggunaan listrik atau peralatan elektronik di rumah yang sedang
kebanjiran.
Dampak terjadinya banjir pada lingkungan salah satunya adalah rusaknya lahan
pertanian, teman-teman. Rusaknya lahan pertanian ini mengakibatkan petani gagal panen dan
bisa memengaruhi keadaan ekonomi dan gizi masyarakat.
5. Limbah yang Tersebar
Bahkan akibat bencana banjir, limbah-limbah yang ada di sekitar lingkungan bisa
mengontaminasi ke wilayah yang lebih luas. Tak hanya itu saja, penyebaran limbah
terkadang juga bisa sampai ke wilayah perairan seperti sungai, danau, dan laut. Nah, limbah
yang tersebar di wilayah perairan ini bisa meracuni makhluk hidup karena ekosistemnya
sudah rusak.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan iklim merupakan fenomena global yang berlaku secara ketara dalam tiga
abad yang lalu. Fenomena ini merujuk perubahan besar yang berlaku terhadap suhu, hujan,
salji atau corak angin yang terjadi sejak dahulu lagi. Perubahan iklim berlaku disebabkan oleh
dua faktor utama, yaitu faktor semula jadi dan tindakan manusia itu sendiri. Climate Change
merupakan fenomena alami dimana bumi mengalami perubahan suhu dan pola cuaca dalam
jangka panjang. Dampak dari perubahan iklim bisa mengubah pola cuaca dan mengganggu
keseimbangan alam yang normal. Untuk mecegah hal ini terjadi tentunya kita harus memulai
perubahan. Kita dapat mulai perubahan tersebut dari hal-hal kecil seperti meminimalisir
potensi percepatan perubahan iklim. Salah satunya adalah dengan mengurangi emisi karbon
dan mengelola sampah secara bertanggung jawab.
Daftar Pustaka
https://bda.nrecc.gov.my/index.php/ms/hidden-news/802-pembangunan-ambil-kira-isu-
perubahan-iklim-elak-bencana
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-8048-BAB1.pdf
https://www.scribd.com/document/528356875/PERUBAHAN-IKLIM-DI-INDONESIA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/24150/BAB%20I.pdf?sequence=1
http://scholar.unand.ac.id/41770/2/BAB%20I%20pendahuluan.pdf
https://www.bharian.com.my/rencana/minda-pembaca/2022/12/1043186/masyarakat-perlu-
peka-isu-perubahan-iklim-risiko-bencana
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220704142800-37-352764/apa-itu-perubahan-iklim-
penyebab-dampak-cara-mengatasinya