Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lingkungan merupakan semua yang ada di sekeliling manusia dan memberikan
pengaruh dalam kehidupan manusia. Manusia wajib menjaga lingkungan
dan melestarikanya agar tetap terjaganya keutuhan lingkungan tempat manusia
berkembang biak. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri beberapa manusia melakukan
kerusakan lingkungan dengan tujuan mempertahankan kesejahteraanya,
sehingga timbulah permasalahan lingkungan. Permasalahan lingkungan harus
diselesaikan agar terciptanya lingkungan yang utuh untuk pembangunan yang
berkelanjutan.
Di masa lalu, Indonesia di kenal dengan nama “Zambrud Katulistiwa”
dikarenakan luasnya hutan tropis yang ada serta tingginya keanekaragaman
hayati yang dimiliki. Namun tragis, sekarang Indonesia justru dikenal sebagai
salah satu negara dengan penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia
(Kompasiana, 2015).
Aktivitas manusia seperti proses indrustrilisasi dan transportasi yang
menggunakan bakan bakar fosil sudah merusak lingkungan sehingga diyakini
menjadi penyebab pemanasan global. Hasil pembakaran bahan fosil yang
menghasilkan berbagai macam gas antara lain gas C02 dalam skala global
berjumlah miliaran ton setiap tahunya yang di semburkan ke atmosfir Bumi.
Intergovernmental Panel on Climate Change yang secara tegas menyatakan
bahwa perubahan iklim global diakibatkan oleh ulah manusia (IPCC, 2013).
Perubahan suhu dari waktu kewaktu di Bumi sangat mengkhawatirkan, akibatnya
terjadi panas yang semakin meningkat yang biasa disebut dengan pemanasan
global. Pemanasan global terjadi karena menigkatnya aktiditas manusia yang
berpegaruh besar terhadap efek rumah kaca dan ariasi matahari. Perubahan
iklim juga disebabkan oleh pemanasan global dan telah menjadi isu lingkungan
global. Deretan panjang kejadian seperti kejadian banjir, tanah longsor,
kekeringan, gagal panen hingga konflik-konflik yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat, sudah membuktikan bahwa pemanasan globaal juga mnejadi
bagian dari isu lingkungan nasional di Indonesia.
Tercemarnya lahan dan kegiatan penambangan timah di Bangka Belitung juga
memberi pengaruh terhadap Bumi, permasalahan ini menjadi isu lingkungan
lokal yang di harus di hadapi dan di waspadai oleh masyarakat Bangka Belitung.
Oleh karena itu, sebagai umat manusia kita harus lebih bersahabat dengan alam
dengan cara menjaga lingkungan, bisa dengan menanam pohon, tidak
menebang pohon sembarangan, meminimalisir penggunakan alat yang
menghasilkan gas-gas efek rumah kaca dan mulailah menyadari bahwa
pemanasan global sudah merusak Bumi kita.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan Isu Lingkungan ?


2. Apa yang di maksud dengan Global Warming?
3. Apa saja penyebab terjadinya Global Warming?
4. Bagaimana dampak dari Global Warming ?
5. Tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk menghadapi Global Warming?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui maksud dari isu lingkungan.


2. Untk mengtahui maksud dari global warming.
3. Untuk mengetahaui apa saja penyebab terjadinya global warming.
4. Untuk mengethui dampak dari terjadinya global warming.
5. Unutk mengethaui tindakan apa yang bisa dilkaukan untuk menghadapi global
warming.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi masyarakat umum


Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pemanasan global memiliki
berbagai dampak yang serius dan tidak bisa dipandang sebelah mata.
2. Bagai dunia keilmuan
Diharapkan mampu mendorong perkembangan ilmu-ilmu serta memberikan
infromasi ilmiah mengenai berbagai dampak sekaligus penanggulangan terhadap
pemanasan global
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pemanasan Global Menurut Para Ahli :

1. Merriam - Webster

Pemanasan global adalah peningkatan suhu atmosfer dan suhu laut di


bumi secara luas dan diperkirakan terjadi karena peningkatan efek rumah kaca
yang dihasilkan terutama dari polusi.

2. Britannica

Pemanasan global adalah fenomena yang lebih umum dari perubahan


iklim, yang mengacu pada perubahan yang menentukan iklim.

3. USliberals

Istilah "pemanasan global" mengacu pada peningkatan suhu rata-rata


udara permukaan global dan lautan sejak sekitar tahun 1950, dan meningkat
terus menerus.

BAB III
PEMBAHASAN

A. ISU LINGKUNGAN
Isu lingkungan merupaka isu yang kuat dan menjadi masalah serius yang
harus di hadapi oleh manusia. Pencemaran lingkungan merupakan
permasalahan yang harus di hadapi bersama. Permasalahan lingkungan
dapat dikategorikan dalam beberapa bagian, yaitu :

1. Isu Lingkungan Global


Masalah lingkungan global tidak hanya dipengaruhi oleh faktor alam
tetapi juga di pengaruhi oleh aktifitas manusia. Motif ekonomi biasanya
menjadi latar belakang manusia melakukan pengrusakan di bumi, contohnya
menebang hutan sebagai cara untuk mendapatkan uang. Dalam skala negara
misalnya mengekspor kayu sebagai salah satu cara mendapatkan devisa
utnuk menjalankan roda pembangunan. Permasalahan lingkungan global ini
adalah permasalahan yang menjadi dan perlu diperhatikan bagi seluruh
dunia.
2. Isu Lingkungan Nasional
Isu lingkungan nasional merupakan permasalahan yang akibatnya
dapat dirasakan cukup luas secara nasional yang dapat berasal dari kegiatan
manusia dan kegiatan alam. Isu lingkungan bukan dampak langsung dari
aktivitas manusia atau alam namun ini adalah akibat dari aktivitas alam dan
manusia yang akan mempengaruhi keduanya.
3. Isu Lingkungan Lokal
Isu lingkungan lokal yaitu permasalahan lingkungan yang timbul dan
memberikan dampak terhadap daerah lokal. Salah satu isu lingkungan lokal
di Provinsi Bangka Belitung yaitu dampak penambang timah terhadap
lingkungan hidup.

B. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

Penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli selama beberapa dekade terakhir
ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung
dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus
untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkandari pemanasan global
PBB membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International
Panel on Climat Change (IPCC).

1. Efek Rumah Kaca

Istilah efek rumah kaca (green house effect) berasal dari pengalaman petani
yang tinggal di daerah beriklim sedang yang memanfaatkan rumah kaca untuk
menanam sayur mayur dan juga bunga-bungaan. Suhu di dalam rumah kaca
bisa lebih tinggi dari pada di luar, karena cahaya matahari yang menembus kaca
akan dipantulkan kembali oleh benda-benda di dalam ruangan rumah kaca
sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah, tapi gelombang panas
tersebut terperangkap di dalam ruangan rumah kacadan tidak bercampur dengan
udara dingin di luar ruangan rumah kaca.
Efek rumah kaca(ERK) memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup
manusia di bumi. Tanpa adanya efek tersebut bumi akan selalu dinginuntuk
ditempati. Namun sebaliknya, apabila efek tersebut terlalu kuat, bumi akan
menjadi lebih hangat dari semestinya dan akan timbul masalah baru lagi.

Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek
rumah kaca atau ERK. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke
permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek(sinar
alpha, beta, dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas yaitu lapisan
termosfer, mesosfir, dan stratosfir. Radiasi yang lainya akan dipantulkan kembali
ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan, dan partikel. Radiasi yang diterima
bumi sebagian diserap dan sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap
dipancarkan kembali dalam bentuk sinar infrared.

Sinar infrared yang dipantulkan bumi kemudian diserap olehmolekul gas antara
lain beupa uap air (H20), CO2, metan (CH4) dan ozon (O3). Sinar panas infrared
terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karena itu suhu udara di troposfit
dan permukaan bumi menjadi naik dan akhirnya terjadi lah efek rumah kaca. Gas
yang menyerap sinar infrared disebut Gas rumah kaca (GRK).

2. Efek Umpan Balik

Efek-efek dari penyebab pemanasan global dipengaruhi oleh berbagai proses


umpan balik yang dihasilkanya. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya
gas-gas rumah kaca seperti CO2 , pemanasan pada awalya akan menyebabkan
lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Uap air merupakan gasa rumah
kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di
udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah
kaca yang di hasilkanya lebih besar bila di bandingkan oleh akibat gas CO2
sendiri.

Efek umpan balik lainya adalah hilangnya kemampuan memantulkan


cahaya(albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berasa di
dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat . bersama dengan
melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan
maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak
lagi es yang mencair, dan menjadi siklus yang berkelanjutan.

3. Variasi Matahari
Variasi pancaran radiasi dari matahari khusunya pancaran utraviolet sudah lama
diduga mengendalikan perubahan iklim di Bumi dan memgeang erat kaitannya
dengan pemanasan global.
.
Atmosfer mempunyai kemampuan untuk menangkap panas yang di terima
matahari. GRK di dalam atmosfer memperangkap panas tersebut dan
meradiasikan kembali keluar bumi. Tanpa adanya proses ini, temperatur Bumi
akan sangat dingin dengan rata-rata skitar -180C. Tingkat konsentrasi gas rumah
kaca khususnya karbondioksida menyumbang sekitar 80% dari keseluruhan
konsentrasi GRK di atmosfer. Kelimpahan paling besar sejak terjadinya revolusi
Industri terjadi kenaikan pada gas karbondioksida sebesar 64% dari seluruh gas
rumah kaca di atmosfer sedangkan sisanya 36% merupakan gabungan dari
beberapa gas.

Menurut WMO(Oragnisasi Meteorolgi Dunia) suhu atmosfer bumi pada tahun


2016 merupakan suhu terpanas dalam sejarah. Suhu Bumi rata-rata meningkat
1,1OC dibandingkan saat sebelum terjadinya Revolusi Industri, sehingga memicu
anomali iklim di dunia. Kenaikan suhu merupkaan indikas dari perubahan iklim
yang disebabkan oleh ulah manusia. Kenaikan suhu terjadi karena naiknya
konsentrai gas rumah kaa, karbondioksida (CO2) dan gas metana (CH4).
Konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi pada tahun 2015 yaitu 400 bagian per
juta(ppm) atau 144 % lebih tinggi saat sebelum terjadinya Revolusi Industri.
Konsentari CH4 mncapai 1.845 bagian per miliar (ppb) atau 256% lebih tinggi
dibandingkan sebelum Revolusi Industri.

C. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

1. Perubahan Ekstrim Iklim dan Cuaca


Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penelitiaya
dilakukan dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas. Iklim dapat
terbentuk karena adanya rotasi dan revolus bumi sehingga terjadinya pergeseran
semu harian dan tahunan matahari.

Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan diwilayah tertentu yang
relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat.cuaca terbentu dari gabungan
unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja.
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah
atau wilayah, yaitu : suhu/temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban
udara, dan curah hujan.

Dengan adanya pemanasan global berdampak pada perubahan cuaca dan iklim.
NASA menyatakan bahwa pemanasan globa berimbas pada semakin ekstrimnya
perubahan iklim dan cuaca di bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa bisa
diprediksi sehingga mengakibatkan banjir di suatu tempat dan kekeringan di
tempat lain.

2. Kenaikan Permukaan Air Laut


Laut merupakan permukaan air asin. Pergerakan airan air laut terjadi setiap saat,
biasanya diseabkan oleh angin, gelombang air, pasang surut air laut, serta arus
dari aliran air tersebut.Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan
memberikan pengaruh besar terhadap naiknya level permukaan air laut.

3. Tingkat Kesehatan Manusia yang menurun


Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa berbagai penyakit infeksi
yang timbul dididentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan hidup yang
drastis.Perubahan temperatur dan curah hujan yang ditimbulkan akan
memberikan kesempaan beramcam-macam virus dan penyakit untuk tumbuh.

D.TINDAKAN MENGHADAPI PEMANASAN GLOBAL


Indonesia tidak bisa menghindar dari dampak yang ditimbulkan dari
permasalahan lingkungan global, selain itu Indonesia juga mengaami
permasalahan lingkungan lokal, meliputi kerusakan hutan sbagai paru-paru
dunia. Indonesia perlu melakukan beberapa langkah ansipatif untuk menghadapi
masalah ini. Masyarakat Indonesia sebagai warga Bumi dapat turut berperan
serta dalam mengawasi global warming di antaranya dapat melakukan hal-hal
beriku ini :

1. Menanam Pohon
2. Berpergian menggunakan transportasi umum
3. Mengurangi kendaraan berbahan bakar fosil
4. Melakukan reuse,reduce,dan recyle
5. Menghemat Penggunaan Listrik

BAB IV
KESIMPULAN

Permasalahan lingkungan harus diselesaikan agar terciptanya lingkungan yang utuh


untuk pembangunan yang berkelanjutan. Isu Lingkungan adalah topik hangat
seputar kondisi lingkungan di bumi, terkait dengan gejala dan perubahan komposisi
kadar dasar yang terjadi di alam sekitar.

Dampak yang di timbulkan dari emisi gas rumah kaca bisa mengancam
kelangsungan hidup mahkluk hidup di planet bumi. Ini semua terjadi diakibatkan oleh
perilaku dan sikap buruk manusia dalam memanajemen alam yang ada di Indonesia.
Hasil pembakaran bahan fosil yang menghasilkan berbagai macam gas antara lain
gas C02 dalam skala global berjumlah miliaran ton setiap tahunya yang di
semburkan ke atmosfir Bumi.

Perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global telah menjadi isu besar di
dunia. Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan yang akan mejadi penyebab
kepunahan habitat di kutub merupakan bukti dari pemanasan global yang telah
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai