Anda di halaman 1dari 23

ISU LINGKUNGAN GLOBAL WARMING

Di susun oleh :

Siti Nurul Azkia_X FASE 5

Guru Pengampu :
Isdayanti, S.Pd

Mata Pelajaran :
Kimia

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BARITO KUALA

2023
ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

ABSTRAK

Isu lingkungan hidup sudah menjadi topik hangat yang sering di bahas dalam setiap pertemuan.
Berbagai dampak dari isu lingkungan baik gobal, nasional maupun lokal sudah kita rasakan saat
ini. Global waming menjadi isu terbesar global pada saat ini. Global warming adalah proses
meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi.

Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke
atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar
infra merah yang di serap oleh udara dan permukaan bumi. Mencairnya es di kutub utara dan
kutub selatan yang akan mejadi penyebab kepunahan habitat ini merupakan bukti dari
pemanasan global yang telah terjadi.
Tercemarnya lahan dan kegiatan penambangan timah di Bangka Belitung juga memberi
pengaruh terhadap Bumi. Akibat dari global warming juga berpengaruh terhadap kesehatan
manusia, karena udara yang lebih hangat akan mempermudah virus dan bakteri berkembang biak.

Kata Kunci : global warming, isu lingkungan hidup


KATA PENGANTAR

Assalmu’alaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat serta karunia-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita ke jalan kebenaran.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi syarat dalam penilaian sekolah MAN 1 BARITO
KUALA dengan judul “Isu Lingkungan : Global Warming”. Pembuatan karya tulis ilmiah ini
merupakan tugas sekolah dan banyak sekali halangan dan rintangan yang dihadapi dikarenakan
keterbatasan kemampuan saya sendiri. Oleh karena itu saya ucapkan terimakasih banyak kepada
terhormat:
Ibu isdayanti S.Pd selaku guru yang telah memberikan kesempatan yang begitu berarti untuk
membuat sebuah Karya Tulis Ilmiah yang Insha Allah berguna khususnya untuk dunia
pendidikan dan lingkungan sekitar.

Dan Kedua Orang tua yang dengan keikhlasan hatinya sudah membesarkan saya dan
memberikan bantuan yang tak terhingga, semoga dalam lindungan Allah SWT selalu. Tidak ada
yang dapat saya berikan selain untaian do’a yang tulus dan ikhlas semoga amal baik ini di terima
dan mendapat balasan yang terbaik pula dari ALLAH SWT.

Tidak lupa pula, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca,
karena penulis menyadari Karya Tulis Imiah ini jauh dari kata sempurna. Akhir kata penulis
berharap semoga karya tulis ini berguna untuk penulis khususnya dan untuk pembaca pada
umumnya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Marabahan,…….November 2023

Penulis,

Siti Nurul Azkia


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lingkungan merupakan semua yang ada di sekeliling manusia dan memberikan


pengaruh dalam kehidupan manusia. Manusia wajib menjaga lingkungan dan melestarikanya
agar tetap terjaganya keutuhan lingkungan tempat manusia berkembang biak. Akan tetapi
tidak bisa dipungkiri beberapa manusia melakukan kerusakan lingkungan dengan tujuan
mempertahankan kesejahteraanya, sehingga timbulahpermasalahan lingkungan. Permasalahan
lingkungan harus diselesaikan agar terciptanya lingkungan yang utuh untuk pembangunan
yang berkelanjutan.

Di masa lalu, Indonesia di kenal dengan nama “Zambrud Katulistiwa”


dikarenakan luasnya hutan tropis yang ada serta tingginya keanekaragaman hayati yang
dimiliki. Namun tragis, sekarang Indonesia justru dikenal sebagai salah satu negara dengan
penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia (Kompasiana, 2015).

Aktivitas manusia seperti proses indrustrilisasi dan transportasi yang


menggunakan bakan bakar fosil sudah merusak lingkungan sehingga diyakini menjadi
penyebab pemanasan global. Hasil pembakaran bahan fosil yang menghasilkan berbagai
macam gas antara lain gas CO2 dalam skala global berjumlah miliaran ton setiap tahunya
yang di semburkan ke atmosfir Bumi. Intergovernmental Panel on Climate Change yang
secara tegas menyatakan bahwa perubahan iklim global diakibatkan oleh ulah manusia (IPCC,
2013).

Perubahan suhu dari waktu kewaktu di Bumi sangat mengkhawatirkan, akibatnya


terjadi panas yang semakin meningkat yang biasa disebut dengan pemanasan global.
Pemanasan global terjadi karena menigkatnya aktiditas manusia yang berpegaruh besar
terhadap efek rumah kaca dan ariasi matahari. Perubahan iklim juga disebabkan oleh
pemanasan global dan telah menjadi isu lingkungan global. Deretan panjang kejadian seperti
kejadian banjir, tanah longsor, kekeringan, gagal panen hingga konflik-konflik yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat, sudah membuktikan bahwa pemanasan globaal juga mnejadi
bagian dari isu lingkungan nasional di Indonesia.

Tercemarnya lahan dan kegiatan penambangan timah di Bangka Belitung juga


memberi pengaruh terhadap Bumi, permasalahan ini menjadi isu lingkungan lokal yang di
harus di hadapi dan di waspadai oleh masyarakat Bangka Belitung.

Oleh karena itu, sebagai umat manusia kita harus lebih bersahabat dengan alam
dengan cara menjaga lingkungan, bisa dengan menanam pohon, tidak menebang pohon
sembarangan, meminimalisir penggunakan alat yang menghasilkan gas-gas efek rumah kaca
dan mulailah menyadari bahwa pemanasan global sudah merusak Bumi kita.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan Isu Lingkungan ?

2. Apa yang di maksud dengan Global Warming?

3. Apa saja penyebab terjadinya Global Warming?

4. Bagaimana dampak dari Global Warming ?

5. Tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk menghadapi Global Warming?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui maksud dari isu lingkungan.

2. Untk mengtahui maksud dari global warming.

3. Untuk mengetahaui apa saja penyebab terjadinya global warming.

4. Untuk mengethui dampak dari terjadinya global warming.

5. Unutk mengethaui tindakan apa yang bisa dilkaukan untuk menghadapi global warming.
D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi masyarakat umum : Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pemanasan


global memiliki berbagai dampak yang serius dan tidak bisa dipandang sebelah mata.

2. Bagi dunia keilmuan : Diharapkan mampu mendorong perkembangan ilmu serta


memberikan infromasi ilmiah mengenai berbagai dampak sekaligus penanggulangan
terhadap pemanasan global
BAB II

PEMBAHASAN

A. ISU LINGKUNGAN

Isu kingkungan merupaka isu yang kuat dan menjadi masalah serius yang harus di
hadapi oleh manusia. Pencemaran lingkungan merupakan permasalahan yang harus di
hadapi bersama. Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan dalam beberapa bagian,
yaitu :

1. Isu Lingkungan Global

Masalah lingkungan global tidak hanya dipengaruhi oleh faktor alam tetapi juga di
pengaruhi oleh aktifitas manusia. Motif ekonomi biasanya menjadi latar belakang manusia
melakukan pengrusakan di bumi, contohnya menebang hutan sebagai cara untuk
mendapatkan uang. Dalam skala negara misalnya mengekspor kayu sebagai salah satu cara
mendapatkan devisa utnuk menjalankan roda pembangunan. Permasalahan lingkungan
global ini adalah permasalahan yang menjadi dan perlu diperhatikan bagi seluruh dunia.

Beberapa isu - isu lingkungan global tang ada saat ini antara lain, yaitu :

a. Isu Perubahan Iklim (Climate Change): Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan global/global warming menjadi isu lingkungan paling utama yang di hadapi
dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses meningkatnya suhu rata-
rata permukaan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya
radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah
menjdai energi panas dalam bentuk sinar infra merah yang di serap oleh udara dan
permukaan bumi. Sebagai besar sinar infra merah dipantulkan kembali ke atmosfer dan
ditangkap oleh gas-gas rumahkaca yang kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat.
Gas rumah kaca berupa karbondioksida, metana dan nitrogenoksida. Akumulasi gas-gas
kimia di atmosfer adalah kontribusi besar dari aktivitas mausia di bumiGlobal Warming
pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun
karena terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas
karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga energi matahari tertangkap
dalam atmosfer bumi.

b. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity)

Biodiversity adalah suatu kesatuan kehidupan yang beragam di sebuah kawasan tertentu
di atas permukaan bumi. Keberadaan spesies-spesies tersebut merupakan bagian integral
dari ekosistem yang ikut serta menjaga kelestarian lingkungan.

Spesies di bumi mengalami penurunan populasi dan sebagian lagi sudah punah. Bill
Fraseer mengadakan penelitian terhadap pinguin Adelie di kutub Antartika, jumlahnya
sangat sedikit dibandingkan beberapa tahun yang lalu yang mana populasinya sekitar
11.000.

c. Pencemaran Wilayah Perairan

Berdasarkan laporan dari Worl Water Development Report(WWDR) menyatakan


bahwa setiap harinya sekitar 2 juta ton sampah mencemari wilayah perairan dan
produksi limbah cair mencapai 1500m2 . Hal yang sama pun di alami daerah perkotaan
dimana langkanya air bersih mencapai angka 20%.

d. Perpindahan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Melintasi Batas Negara

Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang menghasilkan bahan
berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan konsentrasinya dan atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung mencemari dan atau merusak lingkungan
hidup kesehatan, kelangsungan manusia serta mahkluk hidup lain. Bahan yang
diindentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari karasteristik mudah meledak,
mudah terbakar, bersifai reaktif, beracun, penyabab infeksi, bersifat korosif.

e. Kerusakan Lapisan Ozon

Lapisan ozon berfungsi sebagai filter yang menyaring radiasi Ultra Violet. NASA
mengumumkan bahwa temuan lubang ozon terbesar yang pernah terjadi di antartika
yaitu mencapai 3 kali luas negara AmerikaSerikat. Ruskanya lapisan ozon sebagian
besar di akibatkan oleh gas CFC ( Chlorofluorocarbon) yang di gunakan sejak tahun
1982 sebagai aerosol, kulkas, dan AC. Dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi
ultraviolet, CFC terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia
ozon menjadi gas oksigen yang mengakibatkan efek rumah kaca. Beberapa atom lain
yang mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut memeperbesar
penguraian ozon. Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit
melanoma yang bisa menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata
dan kanker mata, menghambat daya kebal pada manusia (imun), penurunan produksi
tanaman jagung, kenaikan suhu udara dan kematian pada hewan liar, dll.

2. Isu Lingkungan Nasional

Isu lingkungan nasional merupakan permasalahan yang akibatnya dapat dirasakan cukup
luas secara nasional yang dapat berasal dari kegiatan manusia dan kegiatan alam. Isu
lingkungan bukan dampak langsung dari aktivitas manusia atau alam namun ini adalah
akibat dari aktivitas alam dan manusia yang akan mempengaruhi keduanya.Beberapa
yang termasuk dalam isu lingkungan nasional adalah
a. Kebakaran Hutan

Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia itu sendiri
dengan maksud untuk membuka lahan perkebunan. Selama beberapa dekade,
kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah menjadi krisis lingkungan tahunan.

Namun, kondisi kering akibat El Nino tahun 2015 menjadikan musim kebakaran di
tahun itu sebagai yang terburuk dalam dua puluh tahun: di mana sekitar 2,6 juta hektar
lahan terbakar antara bulan Juni dan Oktober, yang merupakan musim kemarau di
Indonesia. Kebakaran tersebut banyak membakar lahan gambut kaya karbon, membuat
jutaan orang di Asia Tenggara terpapar kabut beracun yang setara dengan tiga kali
lipat emisi gas rumah kaca tahunan di Indonesia. Sebagian besar kebakaran di
Indonesiadisebabkan oleh manusia. Kebakaran cenderung terkonsentrasi pada konsesi
pertanian dan lahan gambut di Indonesia(Global Forest Watch Fires, 2015 ).

Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat terjadinya kebakaran adalah
dengan cara mengenali lokasi kebakaran di masa lalu dapat membantu memberi
masukan terhadap upaya-upaya penanggulangan kebakaran, seperti komitmen anti
pembakaran oleh beberapa perusahaan, strategi pemanfaatan dan restorasi lahan milik
pemerintah, atau program pencegahan kebakaran di tingkat desa, yang merupakan
kawasan yang paling membutuhkan bantuan.

b. Erosi dan Banjir

Kerusakan dan penyusutan luas hutan juga mengakibatkan berkurangnya peresapan air
ke dalam tanah dan naiknya volume air larian, yaitu air hujan yang mengalir di atas
permukaan tanah. Naiknya volume air larian meningkatkan resiko terjadinya banjir.
banjir ini menyebabkan kerugian bagi manusia, bahkan dapat menimbulkan korban
jiwa.Berkurangnya peresapan air ke dalam tanah berarti megnurangi laju pengisian
kembali kantung-kantung air tanah yang mengakibatkan menurunya permukaan air
tanah pada musim kemarau dan makin banyaknya mata air yang mengering, sehingga
debit air sungai menurun denga tajam.penurunan debit air menyebabkan naiknya kadar
zat pencemar. Dengan manurunya debit air sungai, laju pergantian air di kolam-kolam
ikan penduduk juga menurun. Maka naiklah tingkat pencemaran air kolam, terutama
pencemarah limbah domestik. penurunan parmukaan air tanah menyebabkan sumur
penduduk mengering pada musim kemarau.

c. Pestisida

Pestisida merupakan bahan kimia yang berfungsi sebagai pemusnah hama pada tanaman,
tetapi kandungan yang terdapat padapestisida adalah zat racun. Tingkatan keracunannya
bagi manusia pun berbeda-beda.Karena pestisida bersifat racun, pengguna pestisida
haruslah diperlakukan dengan hati-hati. Namun keteledoran banyak terjadi, para
penyemprot tanaman sering tidak memperhatikan arah angin sehingga cairan pestisida
melekat di mana-mana. Mereka umumnya tidak terlindungi secarabaik, akibatnya para
penyemprot menghadapi resiko besar menderita keracunan.

d. Pencemaran Air
Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivita pertanian, seperti pupuk dan
pestisida. kontmin dari atmosfer juga berasal dari aktivitas manusia, yaitu pencemaran
udara yang menghasilkan hujan asam. Selain bentuk pencemaran di sungai dan danau,
di laut juga bisa terjadi pencemaran, seperti pencemaran akibat tumpahan minyak oleh
kapal tanker.Kandungan dalam air, sungai dan danau yang berupa nitrogen dan
fosfat(dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air diluar
kendali (eutrofikasi berlebihan).

3. Isu Lingkungan Lokal

Isu lingkungan lokal yaitu permasalahan lingkungan yang timbul dan memberikan
dampak terhadap daerah lokal. Salah satu isu lingkungan lokal di Provinsi Bangka
Belitung yaitu dampak penambang timah terhadap lingkungan hidup.

Timah sudah menjadi komoditas comman property. Berbagai pihak telah mengakses dan
mengelola pertambangan timah dan menyebabkan kondisi wilayah lingkungan Bangka
Belitung overlocation. Kegiatan menambang timah sudah merambah hingga lautan dan
menimbulkan dampak negatif yang besar.

Dampak adanya regulasi yang mengatur pengelolaan timah ini menyebabkan tumbuh
suburnya pertambangan timah yang ada, baik yang memiliki perizinan IUP ataupun tidak,
serta penambangan dalam skala besar maupun pertambangan rakyat skala kecil
(pertambangan inkonvensional). Pertumbuhan dan ekspansi pertambangan timah
mengalami pertumbuhan yang signifikan, akan tetapi jumlah lahan yang tersedia
cenderung menurun(Laporan PT Timah Tbk, 2016).Kegiatan penambangan menimbulkan
dampak negatif yang besar , diantaranya:

a. Aspek Lingkungan

Tambang rakyat memiliki peran penting terhadap kerusakan yang terjadi di daerah
Bangka Belitung. Tambang rakyat tidak hanya beroperasi di daratan saja, namun juga
beroperasi sampai ke lautan. TI menjadi penyumbang terbesar kerusakan lahan dan
hutan di wilayah Bangka Belitung. Pertumbuhan dan ekspansi pertambangan timah
terus mangalami peningkatan, namun jumlah lahan yang tersedia semakin menurun.
Kegiatan penambangan timah menghasilkan lumpur yang merusak kawasan pantai dan
hutan mangrove. Daerah bekas penambangan TI dibiarkan begitu saja hingga
mengakibatnya terciptalah kolong(permukaan tanah yang bolong akibat dari
pengerukan). PT Timah memegang peranan juga dalam kegiatan penambangan ini,
walaupun daerah bekas penambangan PT. Timah sudah dilaksanakan reklamasi tetapi
kegiatan reklamasi masih terhambat oleh kegiatan tambang rakyat yang memanfaatkan
kawasan bekas PT. Timah sebagai lahan penambangan.

Dampak dari pertambangan didaratan telah menjadi hutan gundul dan meninggalkan
bekas galian tambang yang gersang. Penambangan rakyat biasanya membuang timah
(tailing) kesungai mmenyebabkan sedimentasi pada daerah aliran sungai (DAS).
Dampak dari kegiatan penambangan ini adalah menjadikan sebagian besar daerah di
Bangka Belitung menjadi daerah langganan banjir. TI menjadi penyumbang terbesar
kerusakan lahan dan hutan yang mencapai 150.000 ha atau 30% luas wilayah hutan
Bangka Belitung (Faudy dan Dewi, 2013).

b. Aspek Sosial

Dalam aspek sosial kegiatan penambangan memiliki dampak negatif yang


menyebabkan kesenjangan sosial dan menimbulkan budaya konsumerisme dalam
masyarkat.

Masyarkat yang berpenghasilan besar dan bekerja dalam indutri penambangan timah
akan memiliki lebih banyak uang untuk melakukan transaksi jual beli dan akan
memiliki daya beli tinggi, sedangkan masyarakat yang memiliki penghasilan diluar
dari penambangan akan merasa di diskriminasi karena mereka tidak mampu
menandingi tingginya kemapuan beli, sehingga timbulah permasalahan sosial baru.

c. Aspek Ekonomi

Dalam aspek ekonomi perambangan telah menjadi pertumbuhan ekonomi baru di


daerah Bangka Belitung dan memiliki dampak negatif berupa tingginya inflasi yang
menyebabkan harga-harga barang meningkat. Dampak yang ditimbulkan ini terasa
oleh masyarakat non pertambangan, seperti petani dan nelayan yang merupakan
masyarakat lapisan bawah yang termarjinalkan.

B. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

Penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli selama beberapa dekade terakhir ini
menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas
rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan
dampak yang dihasilkandari pemanasan global PBB membentuk sebuah kelompok peneliti
yang disebut dengan International Panel on Climat Change (IPCC).

Penyebab dari pemanasan global sebagai berikut, yaitu:

1. Efek Rumah Kaca

Istilah efek rumah kaca (green house effect) berasal dari pengalaman petani yang tinggal di
daerah beriklim sedang yang memanfaatkan rumah kaca untuk menanam sayur mayur dan
juga bunga-bungaan. Suhu di dalam rumah kaca bisa lebih tinggi dari pada di luar, karena
cahaya matahari yang menembus kaca akan dipantulkan kembali oleh benda-benda di
dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah, tapi
gelombang panas tersebut terperangkap di dalam ruangan rumah kacadan tidak bercampur
dengan udara dingin di luar ruangan rumah kaca.

Efek rumah kaca(ERK) memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup manusia di
bumi. Tanpa adanya efek tersebut bumi akan selalu dinginuntuk ditempati. Namun
sebaliknya, apabila efek tersebut terlalu kuat, bumi akan menjadi lebih hangat dari
semestinya dan akan timbul masalah baru lagi.

Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca
atau ERK. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir
seluruh radiasi yang bergelombang pendek(sinar alpha, beta, dan ultraviolet) diserap oleh
tiga lapisan teratas yaitu lapisan termosfer, mesosfir, dan stratosfir. Radiasi yang lainya
akan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan, dan partikel. Radiasi
yang diterima bumi sebagian diserap dan sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap
dipancarkan kembali dalam bentuk sinar infrared.
Sinar infrared yang dipantulkan bumi kemudian diserap olehmolekul gas antara lain beupa
uap air (H2O), CO2, metan (CH4) dan ozon (O3). Sinar panas infrared terperangkap dalam
lapisan troposfir dan oleh karena itu suhu udara di troposfit dan permukaan bumi menjadi
naik dan akhirnya terjadi lah efek rumah kaca. Gas yang menyerap sinar infrared disebut
Gas rumah kaca (GRK).

2. Efek Umpan Balik

Efek-efek dari penyebab pemanasan global dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik
yang dihasilkanya. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti
CO2, pemanasan pada awalya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke
atmosfer. Uap air merupakan gasa rumah kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi
uap air. Efek rumah kaca yang di hasilkanya lebih besar bila di bandingkan oleh akibat gas
CO2sendiri.
Efek umpan balik lainya adalah hilangnya kemampuan memantulkan Cahaya (albedo) oleh
es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berasa di dekat kutub mencair dengan
kecepatan yang terus meningkat . bersama dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air
di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan
cahya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih
banyak radiasimatahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih
banyak lagi es yang mencair, dan menjadi siklus yang berkelanjutan.

3. Variasi Matahari

Variasi pancaran radiasi dari matahari khusunya pancaran utraviolet sudah lama diduga
mengendalikan perubahan iklim di Bumi dan memegang erat kaitannya dengan pemanasan
global.

Atmosfer mempunyai kemampuan untuk menangkap panas yang di terima matahari. GRK
di dalam atmosfer memperangkap panas tersebut dan meradiasikan kembali keluar bumi.
Tanpa adanya proses ini, temperatur Bumi akan sangat dingin dengan rata-rata skitar -
180C. Tingkat konsentrasi gas rumah kaca khususnya karbondioksida menyumbang sekitar
80% dari keseluruhan konsentrasi GRK di atmosfer. Kelimpahan paling besar sejak
terjadinya revolusi Industri terjadi kenaikan pada gas karbondioksida sebesar 64% dari
seluruh gas rumah kaca di atmosfer sedangkan sisanya 36% merupakan gabungan dari
beberapa gas.

Menurut WMO (Oragnisasi Meteorolgi Dunia) suhu atmosfer bumi pada tahun 2016
merupakan suhu terpanas dalam sejarah. Suhu Bumi rata-rata meningkat 1,1OC
dibandingkan saat sebelum terjadinya Revolusi Industri, sehingga memicu anomali iklim di
dunia. Kenaikan suhu merupkaan indikas dari perubahan iklim yang disebabkan oleh ulah
manusia. Kenaikan suhu terjadi karena naiknya konsentrai gas rumah kaa, karbondioksida
(CO2) dan gas metana (CH4). Konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi pada tahun 2015
yaitu 400 bagian per juta(ppm) atau 144 % lebih tinggi saat sebelum terjadinya Revolusi
Industri. Konsentari CH4 mncapai 1.845 bagian per miliar (ppb) atau 256% lebih tinggi
dibandingkan sebelum Revolusi Industri.

4. Penggunaan CFC

CFC (Chloro Fluoro Carbon) adalah sejenis emisi yang apat menyebabkan kerusakan
lapisan ozon (lapisan pelindung buni dari sinar utraviolet). CFC juga disebut freon.
Perannya dalam merusak lapisan ozon dikarenakan banyaknyafreon yang dilepaskan ke
udara dan bereaksi dengan lapisan ozon. Lapisan ozon memiliki 3 atom oksigen (O 3)
sementara freon yang lepas ke udar dan bereaksi dengan ozon menyebabkan atomnya
menjadi O2. Ozon pun berkurang (menipis) bahkan berlubang.

Jika udara yang terpapar CFC terhirup akan mengganggu kesehatan sehingga
menimbulkan keracunan. Efek yang timbul diantaranya: susah bernafas, sakit tenggorokan,
gangguan penglihatan, nyeri perut, bengkak teggorokan, infeksi tenggorokan, muntah
darah, adanya darah dalam feses hingga detak jantung yang tidak normal.
CFC mengakibatkan lapisan ozon menipis. Berikut dampak dari penipisan lapisan
pelindung bumi tersebut seperti :

a. Meningkatnya sinar utraviolet. Bahaya sinar utraviolet yang sampai ke bumi karena
lapisan ozon yang rusak, dapat mengakiakan kanker kulit dan menurunya daya tahan
tubuh terhadap penyakit.
b. Radiasi sinar utraiolet di laut dapat mempengaruhi populasi hewan laut. Sehingga hasil
laut bisa berkurang.

c. Radiasi sinar utraviolet di darat mengakibatkan turunnya kualitas tanaman. Karena


daya tahan tanaman tersebut juga lemah, jadi berefek pada jumlah yang dihasilkannya
dan kualitas yang kurang baik.

d. Terjadi global warming. Inilah akibat dari penigkatan konsentrasi gas rumah kaca
yang dihasilkan dari berbagai aktifitas manusia. Suhu bumi yang meningkat
berdampak pada perubahan iklim yang tak menentu. CFC berperan dalam terjadinya
efek rumah kaca yang dapat meningkatkan suhu bumi (pemanasan global).

C. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global yang terjadi memberikan dampak-dampak yang merugikan bagi umat
manusaid dan mahkluk hidup lainya di bumi. Dampak-dampak pemanasn global tersebut
antara lain yaitu:
1. Perubahan Ekstrim Iklim dan Cuaca

Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penelitiaya dilakukan
dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas. Iklim dapat terbentuk karena
adanya rotasi dan revolus bumi sehingga terjadinya pergeseran semu harian dan tahunan
matahari.

Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan diwilayah tertentu yang relatif sempit
dan pada jangka waktu yang singkat.cuaca terbentu dari gabungan unsur cuaca dan jangka
waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja.
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau
wilayah, yaitu : suhu/temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan curah
hujan.

Dengan adanya pemanasan global berdampak pada perubahan cuaca dan iklim. NASA
menyatakan bahwa pemanasan globa berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan iklim
dan cuaca di bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa bisa diprediksi sehingga
mengakibatkan banjir di suatu tempat dan kekeringan di tempat lain.
2. Kenaikan Permukaan Air Laut

Laut merupakan permukaan air asin. Pergerakan airan air laut terjadi setiap saat, biasanya
diseabkan oleh angin, gelombang air, pasang surut air laut, serta arus dari aliran air
tersebut.Mencairnya es di kutub utara dan kutub selaan memberikan pengaruh besar
terhadap naiknya level permukaan air laut.

Kenaikan air laut secara umum akan mengakibakan dampak sebagai berikut:

a. Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir

b. Perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan hutan mangrove

c. Meluasnya ntrusi air laut

d. Ancama terhadap kegiatan sosial ekonomi masyarakat pesisir

e. Berkurangnya luas daratan/ hilangnya pulau-pulau kecil

3. Tingkat Kesehatan Manusia yang menurun

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa berbagai penyakit infeksi yang timbul
dididentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan hidup yang drastis.Perubahan
temperatur dan curah hujan yang ditimbulkan akan memberikan kesempaan beramcam-
macam virus dan penyakit untuk tumbuh dan berkembang biak secara luas. Banjir akan
menyebabkan meluasnya penyait diare serta leptosirosis.

Kekeringan akan mengakibatkan kurangnya sgizi masyarakat karena panen terganggu, seta
akan bayak terjadi kebakarn hutan yang merusak ekosistem bumi dan menghasilkan gas-
gas rumah kaca yang akan menimbulkan peanasan global. Asap hitam yang di hasilkan
dari kebakaran mengandung debu halus dan berbagai oksida karbon yang menyebabkn
gangguan pernapasan dan infeksi saluran pernapasan aku (ISPA)

D. TINDAKAN MENGHADAPI PEMANASAN GLOBAL

Indonesia tidak bisa menghindar dari dampak yang ditimbulkan dari permasalahan
lingkungan global, selain itu Indonesia juga mengaami permasalahan lingkungan lokal,
meliputi kerusakan hutan sbagai paru-paru dunia. Indonesia perlu melakukan beberapa
langkah ansipatif untuk menghadapi masalah ini. Masyarakat Indonesia sebagai warga Bumi
dapat turut berperan serta dalam mengawasi global warming di antaranya dapat melakukan
hal-hal beriku ini :

1. Menanam Pohon

Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh
masa hidunya, satu batang pohon dapat menyerap 1 CO2. United Nations Environmwnt
Programme (UNEP) melporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% misi gas
ruah kaca.

Manfaat dau pohon dalam hutan yang ada di perktaaan atauoun di lungkungan
masyarakat. Potensi hutan yang luasnya 1 ha memiliki 350 pohon dengan rata-rata
diameter 36 cm. Potensi penyimpanan karbon pohon dengan umur tegakan 30 tahun
sebesar 147,84 tonha.Potensi penyimpanan oksigen terbesar pada bagian pohon:

a. Batang 73,46%

b. Cabang 16,14%

c. Kulit 6,99%

d. Daun 3,17%

e. Bunga-Buah 0,24%

Melakukan penghijauan tak hanya bermanfaat untuk peningkatan kualitas kesejahteraan


dan keindahan. Penghijauan ternyata juga dapat mengurangi risiko terjadinya kebakaran.
Api yang menyala sendiri tersebut disebabkan tidak ada media yang dapat menahan panas
bumi. Kalau banyak pepohonan, maka ada media yang menyerap panas yang dikeluarkan
bumi.
2. Berpergian dengan Transporasi Umum

Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang di bakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg
CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, sebaiknya kita menggunakan
tranportasi umum. Memulai dari sekarang untuk terbiasa pergi dengan berjalan kaki.

3. Menghemat Pemakain Listrik

Mematikan peralatan listrik ketika tidak digunakan dan hanya menggunakan peralatan
listrik ketika kita membutuhkan. Tidak menggunakan peralatan yang menggunakan listrik
jika dapat dengan mudah dilakukan dengan tangan, seperti membuka kaleng dan
botol.Bila kita mengganti 1 lampu di rumah dengan lampu hemat energi maka kita akan
menghemat 400 kg CO2.

4. Mengurangi kendaraan berbahan bakar fosil

Kendaraan bahan bakar fosil seperti mobil dan motor menyumbang CO2 terbesar di
perkotaan. Banyaknya pemakaian kendaraan pribadi maka akan menyebabkan brosnya
enggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbondioksida. Jika kita
mengurangi emakain kendaran berbahan bakar fosil maka setidaknya kita sudah
mengurangi emisi karbndioksida.

5. Melakukan Reuse, Reduce, dan Recycle

Reuse merupakan cara pemanfaatan sampah atau memanfaatkan kembali barnag yang
tidak terpakai. Reduce adalah melakukan penghematan dan mengurangi sampah,
misalnya hemat dalam menggunakan kertas dan tissue. Recycle adalah mendaur ulang
barang-barang yang sudah tidak dapat digunakan menjadi barnag yang memberi manfaat
misalnya dengan cara memisahkan barnag-barang yang berbaha organik dan bukan
organik.
BAB III

KESIMPULAN

Permasalahan lingkungan harus diselesaikan agar terciptanya lingkungan yang utuh untuk
pembangunan yang berkelanjutan. Isu Lingkungan adalah topik hangat seputar kondisi
lingkungan di bumi, terkait dengan gejala dan perubahan komposisi kadar dasar yang terjadi di
alam sekitar.
Dampak yang di timbulkan dari emisi gas rumah kaca bisa mengancam kelangsungan hidup
mahkluk hidup di planet bumi. Ini semua terjadi diakibatkan oleh perilaku dan sikap buruk
manusia dalam memanajemen alam yang ada di Indonesia.Hasil pembakaran bahan fosil yang
menghasilkan berbagai macam gas antara lain gas C02 dalam skala global berjumlah miliaran
ton setiap tahunya yang di semburkan ke atmosfir Bumi.

Perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global telah menjadi isu besar di dunia.
Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan yang akan mejadi penyebab kepunahan habitat di
kutub merupakan bukti dari pemanasan global yang telah terjadi.Isu lingkungan global adalah isu
yang dampaknya terasa secara global.

Beberapa isu-isu lingkungan global yang ada saat ini antara lain yaitu:

1. Isu Perubahan Iklim (Climate Change)

2. Pemanasan Global (Global Warming)

3. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity)

4. Pencemaran Wilayah Perairan

5. Perpindahan B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun) Melintasi Batas Negara

6. Kerusakan Lapisan Ozon

Isu lingkungan nasional merupakan permasalahan yang akibatnya dapat dirasakan cukup luas
yang dapat berasal dari kegiatan manusia dan kegiatan alam. Beberapa yang termasuk dalam isu
lingkungan nasional adalah
1. Kebakaran Hutan

2. Erosi dan Banjir

3. Pestisida

4. Pencemaran Air

Isu lingkungan lokal yaitu permasalahan lingkungan yang timbul dan memberikan dampak
terhadap daerah lokal. Salah satu isu lingkungan lokal di Provinsi Bangka Belitung yaitu dampak
penambang timah yang mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup. Penelitian yang dilakukan
oleh beberapa ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin
panasnya planet bumi terkait langsung dengan gasgas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas
manusia.

Penyebab dari pemanasan global sebagai berikut, yaitu:

1. Efek Rumah Kaca

2. Efek umpan Balik

3. Variasi Matahari

4. Penggunaan CFC

Pemanasan global memberikan dampak besar terhadap planet bumi dan kelangsungan hidup
manusia di bumi. Dampak- dampak pemanasan global diantaranya yaitu :

1. Perubahan Ekstrim Iklim dan Cuaca

2. Kenaikan Permukaan Air Laut

3. Tingkat Kesehatan Manusia yang menurun

Kita tidak bisa menghindari pemanasan global, akan tetapi kita bisa melakukan tindakan-
tindakan ansifatif. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menghadapi pemanasan global di
antaranya adalah :

1. Menanam Pohon
2. Berpergian dengan transportasi Umum

3. Menghemat Listrik

4. Mengurangi kendaraan mberbahan fosil

5. Mulai melakukan Reuse, reduce, dan Recycle


DAFTAR PUSTAKA

Ricardo, Tim., Dampak Global Warming terhadap Kutub Bumi, Jakarta: Ricardo.

PPLH, Tim., Efek Pemanasan Global pada Kesehatan, Jakarta: Rizky Grafis

Amik, Bahrul., 2011Pemanasan Global, Bekasi : Jabal Rohmat.

Fuady, Ikhsan dan Retno Dewi., Dampak Penambangan Timah Terhadap Keadilan.

Sosial dan Kerusakan Lingkungan, Pangkal Pinang di telesuri dari link www.jks.unsyiah.ac.id ,
www.maribelajarbk.web.id, www.kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai