Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Nurul Aqsho Mendahara Ulu


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI
Alokasi Waktu : 4 Jam pelajaran (4x45 Menit)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami saling ketergantungan dalam Ekosistem.
2. Memahami kegunaan Bahan Kimia dalam Rumah Tangga.
B. Kompetensi Dasar ( KD ) Indikator
1. Menganalisis gejala pemanasan global, efek rumah kaca dan perubahan iklim serta
dampaknya bagi lingkngan
2. Menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya bagi
kehidupan dan lingkungan.
C. Indikator
1. Mendeskripsikan definisi pemanasan global.
2. Menjelaskan proses terjadinya pemanasan global.
3. Mendeskripsikan penyebab terjadinya pemanasan global.
4. Menjelaskan pengertian efek rumah kaca
5. Mendeskripsikan dampak dari pemanasan global bagi kehidupan
6. Mendeskripsikan beberapa upaya menanggulangi pemanasan global.
7. Menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi,dan mengomunikasikan hasil observasinya.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab diharapkan peserta didik dapat :
1. Peserta didik mampu Mendeskripsikan definisi pemanasan global.
2. Peserta didik mampu Menjelaskan proses terjadinya pemanasan global.
3. Peserta didik mampu Mendeskripsikan penyebab terjadinya pemanasan global.
4. Peserta didik mampu Menjelaskan pengertian efek rumah kaca
5. Peserta didik mampu Mendeskripsikan dampak dari pemanasan global bagi kehidupan
6. Peserta didik mampu Mendeskripsikan beberapa upaya menanggulangi pemanasan global.
7. Peserta didik mampu Menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi,dan
mengomunikasikan hasil observasinya.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian dan Gejala pemanasan global
Aktivitas manusia selalu menghasilkan berbagai zat sisa buangan yang salah satunya
berupa gas. Sebagian besar orang berpikir bahwa atmosfer dapat menyerap gas-gas buangan
tersebut secara tidak terbatas dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan. Akan
tetapi, saat ini diketahui bahwa banyaknya gas-gas buangan tersebut dapat menyebabkan
perubahan mendasar di atmosfer dan juga kondisi kehidupan di Bumi.
Berbagai aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar, penebangan dan
pembakaran hutan untuk pengalihfungsian menjadi lahan pertanian, pemukiman dan industri
akan menyumbangkan CO2 ke atmosfer dalam jumlah yang banyak. Lebih dari beberapa
periode, CO2 di atmosfer meningkat sekitar 20%. Meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah
kaca seperi CO2 akan memengaruhi kadar panas di Bumi. Banyak dari radiasi Matahari yang
menyinari permukaan Bumi, kemudian direfleksikan kembali ke angkasa. Meningkatnya
kadar CO2 di atmosfer selama 150 tahun terakhir membuat para ilmuwan prihatin karena hal
tersebut berkaitan erat dengan meningkatnya suhu global. Lebih dari satu abad, ilmuwan telah
mempelajari bagaimana gas-gas rumah kaca menghangatkan Bumi dan bagaimana
pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi terhadap pemanasan suhu Bumi. Sebagian besar
ilmuwan meyakini bahwa pemanasan global telah dimulai dan akan meningkat cepat di abad
ini. Lebih dari 100 tahun yang lalu, temperature rata-rata suhu di permukaan Bumi meningkat
sekitar 0,6oC. Peningkatan temperatur inilah yang disebut dengan pemanasan global.
Pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan
suhu rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap, serta sebuah perubahan yang
diyakini secara permanen mengubah iklim Bumi.
Pemanasan global merupakan fenomena global yang disebabkan oleh aktivitas manusia
di seluruh dunia, pertambahan populasi penduduk, serta pertumbuhan teknologi dan industri.
Oleh karena itu peristiwa ini berdampak global. Beberapa aktivitas manusia yang
menyebabkan terjadinya pemanasan global yaitu:
a. Konsumsi bahan bakar
Sektor industri merupakan penyumbang emisi karbon terbesar, sedangkan sektor
transportasi menempati posisi kedua. Menurut Departemen Energi dan Sumber daya
Mineral (2003), konsumsi energi bahan bakar memakan sebanyak 70% dari total
konsumsi energi, sedangkan listrik menempati posisi kedua dengan memakan 10% dari
total konsumsi energi. Dari sektor ini, Indonesia mengemisikan gas rumah kaca sebesar
24,84% dari total emisi gas rumah kaca.
Indonesia termasuk negara pengkonsumsi energi terbesar di Asia setelah Cina,
Jepang, India dan Korea Selatan. Konsumsi energi yang besar ini diperoleh karena
banyaknya penduduk yang menggunakan bahan bakar sebagai sumber energinya,
walaupun dalam perhitungan penggunaan energi per orang di negara berkembang, tidak
sebesar penggunaan energi per orang di negara maju. Menurut Prof. Emil Salim, USA
mengemisikan 20 ton CO2/orang per tahun dengan jumlah penduduk 1,1 milyar
penduduk, Cina mengemisikan 3 ton CO2/orang per tahun dengan jumlah 1,3 milyar
penduduk, sementara India mengemisikan 1,2 ton CO2/orang dengan jumlah 1 milyar
penduduk.
Dengan demikian, banyaknya gas rumah kaca yang dibuang ke atmosfer dari sektor
ini berkaitan dengan gaya hidup dan jumlah penduduk. USA merupakan negara dengan
penduduk yang mempunyai gaya hidup sangat boros. dalam mengkonsumsi energi yang
berasal dari bahan bakar fosil, berbeda dengan negara berkembang yang mengemisikan
sejumlah gas rumah kaca, karena akumulasi banyaknya penduduk.
b. Sampah
Sampah menghasilkan gas metana (CH4). Diperkirakan 1 ton sampah padat
menghasilkan 50 kg gas metana. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi kota-
kota di Indonesia. Menurut Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 1995
rata-rata orang di perkotaan di Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 0,8 kg/hari dan
pada tahun 2000 terus meningkat menjadi 1 kg/hari. Dengan bertumbuhnya jumlah
penduduk terus meningkat sehingga, diperkirakan, pada tahun 2020 sampah yang
dihasilkan mencapai 500 juta kg/hari atau 190 ribu ton/tahun. Dengan jumlah ini maka
sampah akan mengemisikan gas metana sebesar 9500 ton/tahun. Dengan demikian,
sampah di perkotaan merupakan sektor yang sangat potensial, mempercepat proses
terjadinya pemanasan global.
c. Kerusakan hutan
Salah satu fungsi tumbuhan yaitu menyerap karbondioksida (CO2), yang merupakan
salah satu dari gas rumah kaca, dan mengubahnya menjadi oksigen (O2). Saat ini di
Indonesia diketahui telah terjadi kerusakan hutan yang cukup parah. Laju kerusakan
hutan di Indonesia, menurut data dari Forest Watch Indonesia (2001), sekitar 2,2
juta/tahun. Kerusakan hutan tersebut disebabkan oleh kebakaran hutan, perubahan tata
guna lahan, antara lain perubahan hutan menjadi perkebunan dengan tanaman tunggal
secara besar-besaran, misalnya perkebunan kelapa sawit, serta kerusakan-kerusakan yang
ditimbulkan oleh pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hutan Tanaman Industri
(HTI). Dengan kerusakan seperti tersebut diatas, tentu saja proses penyerapan
karbondioksida tidak dapat optimal. Hal ini akan mempercepat terjadinya pemanasan
global.
2. Dampak pemanasan global
Dampak Pemanasan Global Sebagai sebuah fenomena global, dampak pemanasan global
dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia, termasuk Indonesia. Posisi Indonesia sebagai
negara kepulauan, menempatkan Indonesia dalam kondisi yang rentan menghadapi terjadinya
pemanasan global. Sebagai akibat terjadinya pemanasan global, Indonesia akan menghadapi
peristiwa :
a. Kenaikan temperatur global menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan selatan,
sehingga mengakibatkan terjadinya pemuaian massa air laut, dan kenaikan permukaan air
laut. Hal ini akan menurunkan produksi tambak ikan dan udang, serta terjadinya pemutihan
terumbu karang (coral bleaching), dan punahnya berbagai jenis ikan. Selain itu, naiknya
permukaan air laut akan mengakibatkan pulau-pulau kecil dan daerah landai di Indonesia
akan hilang. Ancaman lain yang dihadapi masyarakat yaitu memburuknya kualitas air
tanah, sebagai akibat dari masuknya atau merembesnya air laut, serta infrastruktur perkotaan
yang mengalami kerusakan, sebagai akibat tergenang oleh air laut.
b. Pergeseran musim sebagai akibat dari adanya perubahan pola curah hujan. Perubahan iklim
mengakibatkan intensitas hujan yang tinggi pada periode yang singkat serta musim kemarau
yang panjang. Di beberapa tempat terjadi peningkatan curah hujan sehingga meningkatkan
peluang terjadinya banjir dan tanah longsor, sementara di tempat lain terjadi penurunan
curah hujan yang berpotensi menimbulkan kekeringan. Sebagian besar Daerah Aliran
Sungai (DAS) akan terjadi perbedaan tingkat air pasang dan surut yang makin tajam. Hal
ini mengakibatkan meningkatnya kekerapan terjadinya banjir atau kekeringan. Kondisi ini
akan semakin parah apabila daya tampung badan sungai atau waduk tidak terpelihara akibat
erosi.

3. Tindakan Untuk Mencegah Global Warming


a. Dalam Hal Makanan dan Minuman
1. Kurangi konsumsi daging bervegetarian adalah yang terbaik! 
2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar.
3. Beli produk lokal
4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas.
5. Beli dalam kemasan besar.
6. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan tertutup,
maka panas tersebut tidak akan hilang.
7. Hindari fast food. 
8. Bawa tas yang bisa dipakai ulang.
9. Gunakan gelas yang bisa dicuci. 
10. Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda. 
b. Di Rumah
1. Turunkan suhu AC Anda.
2. Gunakan pemanas air tenaga surya.
3. Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes.
4. Gunakan lampu hemat energi.
5. Maksimalkan pencahayaan dari alam.
6. Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda. 
7. Jangan membeli bunga potong.
8. Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil.
9. Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak.
10. Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan.
11. Gunakan ulang perabotan rumah Anda.
12. Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda.
13. Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan
aerosol.
14. Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang
besar dalam pencemaran udara kita.
c. Dalam Pekerjaan
1. Gunakan kertas lebih sedikit.
2. Bagi industri, mulailah untuk menggunakan sumber energy yang dapat diperbaharui
(tenaga angin, air, surya, dll)
d. Mengemudi
1. Gunakan mobil antar jemput untuk sekolah anak Anda.
2. Ganti bahan bakar yang ramah lingkungan
3. Cek tekanan angin ban dan jadwal service Anda. 
4. Sewa mobil saat diperlukan.
5. Matikan mesin saat menunggu di sekolah anak Anda atau saat terjadi kemacetan total.
e. Alat kebersihan
1. Gunkanlah alat pembersih rumah yang ramah lingkungan
2. Pastikan rumah Anda memiliki sirkulasi udara yang baik.
Ini sangat penting agar energi dan racun sekitar kita cepat bersih. Terutama saat
membersihkannya.
3. Untuk kesegaran ruangan, tempatkan tumbuhan yang bisa hidup di dalam ruangan, akan
sangat membantu kesegaran lingkungan Anda.
4. Untuk penanganan barang beracun, segera hubungi dinas kebersihan atau lingkungan di
lingkungan Anda.

Itu adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah global warming. Lakukanlah
walau tdak semuanya, tetapi berpengaruh dengan lingkungan kita sekarang.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) atau "Panel Antar pemerintah
Tentang Perubahan Iklim" adalah suatu panel ilmiah yang terdiri dari para ilmuwan dari seluruh
dunia. IPCC didirikan pada tahun 1988 oleh dua organisasi PBB, World Meteorological
Organization (WMO) dan United Nations Environment Programme (UNEP) untuk
mengevaluasi risiko perubahan iklim akibat aktivitas manusia, dengan meneliti semua aspek
berdasarkan pada literatur teknis/ilmiah yang telah dikaji dan dipublikasikan. Panel ini terbuka
untuk semua anggota WMO dan UNEP. Terdapat 6 skenario yang dibuat IPCC untuk
melakukan penanggulangan perubahan iklim yang tiap skenario berisikan tentang skenario
untuk populasi, pertumbuhan ekonomi, dan persediaan energi.
Laporan-laporan dari IPCC sering dikutip dalam setiap perdebatan yang berhubungan
dengan perubahan iklim. Badan-badan nasional dan internasional yang terkait dengan
perubahan iklim menganggap panel iklim PBB ini sebagai layak dipercaya.
Pada 12 Oktober 2007, IPCC diumumkan sebagai pemenang anugerah Penghargaan
Perdamaian Nobel bersama dengan Al Gore "untuk usaha mereka dalam membangun dan
menyebar luaskan pengetahuan mengenai perubahan iklim yang disebabkan manusia serta
dalam merintis langkah-langkah yang diperlukan untuk melawan perubahan tersebut."

E. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I (2x45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Kegiatan Siswa Kegiatan Guru
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Berdoa  Berdoa 1 Menit
(6 Menit)  Berkumpul sesuai dengan  Guru membagi kelompok diskusi 5 Menit
teman satu kelompok  Mengarahkan peserta didik berkumpul
 Mengumpulkan tugas sesuai dengan kelompoknya
yang diberikan pada  Memeriksa kelengkapan materi
pertemuan sebelumnya. kelompok yang telah diberikan pada
pertemuan sebelumnya, tentang
sumbangan pembakaran hutan,
eksplorasi sumber daya alam
dikabupaten sarolangun terhadap isu
pemanasan global.
Inti  Memperhatikan video  Mengontrol alat audio visual dan 69
(69 Menit) dan gambar slide menilai sikap dan ketrampilan peserta menit
 Membaca sumber belajar didik
pemanasan global
mengenai gejala, dampak
dan solusi pemanasan
global
 Mendiskusikan tentang
sumbangan pembakaran
hutan, eksplorasi sumber
daya alam dikabupaten
sarolangun terhadap isu
pemanasan global.
 Tanya jawab antar  Guru dan siswa saling Tanya jawab
kelompok tentang materi
Penutup  Membuat kesimpulan  Membuat kesimpulan 14
(15 Menit) mengenai pengertian,  Memberikan salam penutup Menit
gejala, dampak, solusi 1 Menit
pemanasan global
 Menjawab salam

Pertemuan 2 (2 x45 Menit)


Kegiatan Alokasi
Kegiatan Siswa Kegiatan Guru
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Memberi Salam  Membalas salam 1 Menit
(8 Menit)  Berkumpul sesuai dengan  Mengarahkan peserta didik 5 Menit
teman satu kelompok berkumpul sesuai dengan
kelompoknya
 Menyiapkan materi presentasi  Memeriksa kelengkapan 2 Menit
materi presentasi kelompok
Inti  Mempresentasikan dan tanya  Memantau dan menilai
(70 Menit) jawab antar kelompok peserta didik
 Menilai sikap dan 70 Menit
pengetahuan
Penutup  Membuat kesimpulan  Membuat kesimpulan 10 Menit
(12 Menit) mengenai kesepakatan
internasional
 Menerima soal penugasan  Membagi soal penugasan 1 Menit
 Menjawab salam  Memberi salam 1 Menit
F. Media / alat, bahan dan sumber belajar

1. Media / alat
Alat audio visual, Proyektor, laptop
2. Bahan
Rekaman video dan Gambar - gambar
3. Sumber Belajar
Buku paket pegangan guru dan siswa

G. Penilaian
Tes tertulis
1. Jelaskan apa pengertian dari pemanasan global! (20 Point)
2. Jelaskanlah gejala pemanasan global yang terjadi di Sarolangun! (20)
3. Jelaskan dampak pemanasan global dalam kehidupan sehari-hari di daerah sarolangun,
pada bidang ! (20 point)
a. Kesehatan
b. Pertanian
4. Apakah tindakan untuk mencegah pemanasan global menurut pendapat anda ? (60 point)
Jawaban Soal :
1. Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata – rata dipermukaan bumi.
2. Gejala pemanasan global yang terjadi di Sarolangun (salah satu kabupaten di provinsi
Jambi) ditandai :
- Kenaikan suhu di atas rata - rata 40o
- Perubahan cuaca yang tidak menentu
- Pergeseran musim sebagai akbat adanya perubahan pola curah hujan
3. Dampak pemanasan global sebagai berikut :
- Bidang Kesehatan
a. Meningkatnya penyakit tropis yang ditularkan oleh nyamuk (malaria dan demam
berdarah)
b. Mewabahnya diare
c. Penyakit kulit
- Bidang Pertanian
a. Keterlambatan musim tanam dan panen
b. Kegagalan penanaman atau panen karena banjir dan kekeringan
4. Semua pendapat peserta didik yang berhubungan dengan pertanyaan dianggap benar.
Jambi, 2018
Mengetahui,
Kepala MA. Nurul Aqsho  Guru Mata pelajaran

……………………………. …………………………….
NIP.

Anda mungkin juga menyukai