Anda di halaman 1dari 3

Hakikat Rumah Kaca

Pengertian Efek Rumah Kaca Efek rumah kaca adalah sebuah istilah yang dipakai ketika panas matahari
terperangkap oleh panas bumi. Gas-gas di atmosfer yang berfungsi menahan panas matahari seperti gas
CO2. Suhu bumi semakin meningkat dari tahun ke tahun karena sebagian panas yang harusnya
dipantulkan permukaan bumi ditangkap oleh gas rumah kaca (GRK) yang ada di atmosfer. Dalam
keadaan normal, pada siang hari panas matahari akan menembus atmosfer dan menyebabkan
permukaan bumi menjadi hangat. Ketika sore hari, maka panas yang menembus atmosfer akan dilepas
kembali ke udara. Namun,  karena kelebihan gas-gas yang dapat mengikat panas seperti CO2 di
atmosfer, menyebabkan panas yang kembali ke udara tidak semuanya dilepaskan. Panas yang masih
terperangkap tersbut menjadikan suhu pada malam hari masih terasa hangat. Semakin banyak panas
matahari yang tertangkap, akan menjadikan suhu bumi semakin panas. Sehingga mengakibatkan
fenomena pemanasan global dan perubahan iklim. Penyebab Efek Rumah Kaca Peningkatan gas rumah
kaca di atmosfer dan perubahan efek rumah kaca disebabkan oleh berbagai faktor. Mayoritas
penyebabnya berasal dari kerusakan alam yang kita timbulkan. Berikut ini beberapa penyebab
peningkatan gas rumah kaca dan efek rumah kaca yang tidak optimal. 1. Penggundulan Hutan dan
Pembukaan Lahan Hutan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia di bumi. Tumbuhan dan
pohon-pohon mampu menyerap gas karbon dioksida yang ada di udara dan melepaskan oksigen melalui
proses fotosintensis. Akibatnya, hutan bermanfaat untuk menyediakan udara yang bersih. Satu pohon
dewasa dapat menyediakan kebutuhan oksigen bagi sekitar 2-10 orang per hari. Selain menghasilkan
udara yang segar, hutan juga berfungsi sebagai katalis untuk “mendinginkan bumi” akibat pemanasan
global. Namun sangat disayangkan, melihat pengaruh hutan yang sangat besar bagi manusia masih
banyak oknum yang melakukan penggundulan hutan. Karena penggundulan hutan ini, secara otomatis
gas CO2 semakin banyak di udara. Pohon yang ditebangi tanpa menerapkan tebang pilih menjadikan
jumlah pohon semakin menyusut. Pembukaan lahan, seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki
penduduk dengan jumlah yang besar. Pembukaan hutan ini tak jarang dijadikan sebagai lahan
perumahan. Menghilangkan hutan dengan cara pembukaan lahan dan tidak mencoba menanam pohon
kembali setelah itu, akan sangat berpengaruh terhadap suhu bumi dan mengakibatkan efek rumah kaca.
Baca juga: Apa itu Deforestasi? Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Menanganinya 2. Penggunaan
Bahan Bakar Fosil Bahan bakar fosil merupakan salah satu sumber energi dari dalam bumi dan terbentuk
dari sisa-sisa binatang dan tumbuhan. Bahan bakar fosil sampai saat ini masih banyak digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahan bakar fosil antara lain batu bara, gas alam, dan minyak bumi.
Penggunaan bahan bakar fosil dalam jumlah besar akan sangat berdampak pada kualitas udara. Selain
itu, bahan bakar fosil dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca pada atmosfer. 3. Penggunaan
Pupuk Kimia Pupuk anorganik  yang secara terus menerus dapat memberikan dampak negatif.
Kandungan Nitrous Oksida yang dilepaskan ke udara akan menghasilkan efek rumah kaca. 4.
Pencemaran dan Polusi Laut Limbah Industri yang tidak diolah dengan baik dan dibuang begitu saja ke
laut akan menyebabkan pencemaran laut. Akibatnya, ekosistem di laut yang berfungsi untuk menyerap
CO2 tidak akan maksimal. Salah satu ekosistem yang hidup di laut dan memiliki peran penting dalam
penyerapan CO2 dan menghasilkan 70% O2 adalah Fitoplankton. Baca juga: Apa itu Karbon Biru?
Pengertian, Asal dan Manfaat Blue Carbon 5. Limbah Peternakan Limbah hasil peternakan seperti
kotoran sapi, menghasilkan gas rumah kaca. Kandungan gas yang dihasilkan adalah CO2 dan CH4
(metana).  Limbah peternakan harus diolah dengan baik, karena jika tidak diolah dengan baik dan
dibiarkan secara terus-menerus akan menimbulkan dampak efek rumah kaca yang dihasilkan. 6. Limbah
Rumah Tangga Limbah hasil dari kegiatan rumah tangga yang berasal dari kamar mandi, dapur, cucian
limbah industri rumah tangga dan juga kotoran manusia. Limbah rumah tangga apabila tidak bisa diolah
dengan baik akan berdampak buruk pada lingkungan. Karena Gas metana dan CO2 yang berasal dari
bakteri-bakteri pengurai sampah lambat laun akan semakin banyak jika dibiarkan menumpuk 7.  Sampah
Plastik Berdasarkan beberapa sumber menyatakan bahwa sampah plastik di dunia telah mencapai angka
1.3 Miliar ton setiap tahunnya, dan menurut data World Bank angka ini akan terus meningkat dari tahun
ke tahun. Sampah plastik yang menumpuk di berbagai tempat di belahan dunia ini akan mengeluarkan
gas metana dan etilen ketika terkena paparan sinar matahari dan merusak. Kandungan gas metana
menempati posisi kedua faktor perusak lingkungan. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang
bisa menangkap panas dalam atmosfer dan kemudian dipancarkan selama kegiatan produksi batu bara,
gas alam serta minyak bumi. 8. Penggunaan Tisu yang Berlebihan Seringkali kita tidak menyadari bahwa
penggunaan tisu yang berlebihan pada kegiatan sehari-hari. Padahal tisu yang kita gunakan diproduksi
dari serat kayu pohon. Semakin banyak tisu yang digunakan maka semakin banyak pohon yang akan
ditebang untuk pembuatan tisu. Setelah mengetahui beberapa penyebab terjadinya efek rumah kaca,
maka selanjutnya kita akan melihat dampak efek rumah kaca. Dampak Efek Rumah kaca Pertambahan
volume karbon dioksida dan gas rumah kaca di atmosfer mempunyai beragam dampak negatif.
Beberapa kerugian yang timbul akibat efek rumah kaca diantaranya yaitu: 1. Pemanasan Global
Pemanasan global (global warming)  adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan
daratan bumi. Karena fenomena pemanasan kumulatif ini mengakibatkan suhu Bumi semakin hangat
dan panas setiap tahunnya. Dampak efek rumah kaca yang paling berbahaya yaitu pemanasan global.
Fenomena ini dipicu paling besar oleh kegiatan manusia, terutama berkaitan erat dengan penggunaan
bahan bakar fosil dan pengalihan fungsi lahan. Gas metana dan CO2 yang berasal dari bakteri-bakteri
pengurai sampah semakin banyak jika dibiarkan menumpuk. Berdasarkan data dari IPCC, peningkatan
suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan meningkatnya
konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. 2. Perubahan Iklim yang Drastis Beberapa tempat
yang biasanya cenderung hangat akan menjadi lembab karena jumlah air yang menguap di lautan
semakin meningkat . Uap air yang banyak akan membentuk awan dengan jumlah lebih banyak.
Kelembaban yang sangat tinggi dapat meningkatkan curah hujan, badai yang kering, dan air dalam tanah
akan lebih cepat menguap. 3. Virus dan Bakteri Berevolusi Perubahan cuaca yang drastis termasuk
menjadi dampak efek rumah kaca yang timbul, perubahan cuaca tersebut dapat mengakibatkan
munculnya penyakit yang berhubungan erat dengan panas. Beberapa penyakit yang penyebarannya
melalui air dan bahkan mengakibatkan kematian. 4. Meningkatnya Permukaan Air Laut Semakin
meningkatnya suhu bumi akibat dari pemanasan global, maka permukaan laut setiap tahunnya akan
meningkat. Perubahan ini disebabkan oleh pemanasan global yang erat kaitannya dengan efek rumah
kaca, yang mencairkan  lapisan es di kutub. Upaya Mengurangi Dampak Efek Rumah Kaca Dampak efek
rumah kaca sangat besar untuk kehidupan manusia saat ini, sehingga terdapat beberapa upaya yang
dapat di terapkan dalam rangka mengurangi dampak tersebut, yaitu: Melakukan reboisasi hutan atau
menanam pohon di sekitar lingkungan rumah, Mengolah limbah hasil kegiatan rumah tangga,
Menggunakan pupuk organik dalam proses industri pertanian, Memanfaatkan sampah plastik dengan
melakukan kreasi sampah menjadi berbagai macam kerajinan tangan. Selain itu bisa mengadakan acara
bertema pengolahan sampah plastik, Menggunakan kantong belanja yang reusable (dapat dipakai
ulang), Menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, Memanfaatkan transportasi umum. FAQ Apa
itu Efek Rumah Kaca? Efek rumah kaca adalah istilah yang menunjukkan fenomena panas matahari yang
terperangkap oleh gas rumah kaca yaitu karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (N2O), metana (CH4),
dan freon (SF6, HFC dan PFC) di atmosfer bumi. Apa Saja Dampak Efek Rumah Kaca? Dampak negatif
efek rumah kaca diantaranya yaitu 1) Pemanasan global, 2) Perubahan iklim, 3) Kekeringan, 4) Bencana
alam berlebihan dan masih banyak lagi yang telah kita ulas di artikel ini.

Tulisan ini diambil dari sumber: https://lindungihutan.com/blog/efek-rumah-kaca/


Copyright LindungiHutan.com
Dukung hutan Indonesia hijau kembali dengan menanam pohon mulai 10 ribu/pohon melalui
lindungihutan.com/mulai

Anda mungkin juga menyukai