Anda di halaman 1dari 32

EFEK RUMAH KACA

& PEMANASAN
GLOBAL

DUTA RIFQY ZAHARA (11 IPA 2)


SUB MATERI
•Pengertian dan penyebab terjadinya efek
rumah kaca
•Upaya untuk mengurangi terjadinya efek
rumah kaca
•Pemanasan global dan perubahan iklim
•Sumber energy alternatif
•Kesepakatn internasional
PENGERTIN DAN

PENYEBAB
TERJADINYA

EFEK RUMAH KACA


PENGERTIAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian efek rumah kaca adalah
efek sinar radiasi gelombang pendek yang dapat menembus atap serta dinding
rumah kaca, tetapi tidak tertembus oleh sinar radiasi gelombang panjang.
Menurut Merriam Webster, pengertian efek rumah kaca adalah pemanasan atmosfer
bumi yang disebabkan oleh polusi udara. Efek rumah kaca ini terjadi ketika
kehangatan dari matahari terperangkap di atmosfer bumi oleh lapisan gas (seperti
karbon dioksida) dan uap air.
Kemudian menurut Badan Perlindungan Lingkungan (AS) pengertian efek rumah
kaca adalah proses meningkatnya suhu rata-rata di permukaan Bumi karena lapisan
atmosfer Bumi yang kian menipis bahkan bocor. Hal ini membuat cuaca di Bumi
semakin panas karena sinar matahari tidak lagi terhalang oleh lapisan atmosfer.
PENYEBAB
.1.Pembakaran Bahan Bakar Fosil
Bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas alam menjadi bagian integral dari kehidupan
kita. Mereka digunakan dalam jumlah besar untuk menghasilkan listrik dan transportasi. Ketika
dibakar, karbon yang tersimpan di dalamnya dilepaskan kemudian bergabung dengan oksigen di
udara untuk menciptakan karbon dioksida.
Dengan bertambahnya jumlah penduduk, jumlah kendaraan
dan pemakaian listrik juga
meningkat sehingga turut meningkatkan pencemaran di atmosfer. Ketika kita berkendara,
misalnya, mereka melepaskan karbon dioksida, yang merupakan salah satu gas utama yang
bertanggung jawab atas peningkatan efek rumah kaca.
2. Deforestasi
Tumbuhan dan pohon menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen, melalui proses
fotosintesis, untuk membantu manusia dan hewan bertahan hidup. Pembangunan skala besar
telah mengakibatkan penebangan pohon dan hutan yang memaksa orang untuk mencari
tempat tinggal alternatif. Saat kayu dibakar, karbon yang tersimpan di dalam diubah kembali
menjadi karbon dioksida
PENYEBAB
.3. Peningkatan Populasi

Selama beberapa dekade terakhir, telah terjadi peningkatan besar dalam populasi. Akibatnya,

terjadi peningkatan permintaan akan makanan, pakaian dan tempat tinggal. Pusat
manufaktur
baru telah muncul di kota-kota yang melepaskan beberapa gas berbahaya ke atmosfer

sehingga meningkatkan efek rumah kaca. Juga, lebih banyak orang berarti lebih banyak

penggunaan bahan bakar fosil yang pada gilirannya memperburuk masalah.

4. Pertanian

Nitrous oxide adalah salah satu gas rumah kaca yang digunakan dalam pupuk dan

berkontribusiterhadap efek rumah kaca, yang pada gilirannya menyebabkan pemanasan

global.

5. Limbah Industri

Industri yang terlibat dalam produksi semen, pupuk, kegiatan penambangan batu bara,

ekstraksi minyak menghasilkan gas rumah kaca yang berbahaya. Selain itu, tempat

pembuangan sampah yang dipenuhi sampah menghasilkan karbon dioksida dan gas metana

yang berkontribusi signifikan terhadap efek rumah kaca.


UPAYA MENCEGAH
TERJADINYA EFEK
RUMAH KACA
UPAYA
.1. Mengurangi Kendaraan Pribadi Menggunakan kendaraan pribadi merupakan usaha untuk

mengurangi emisi gas rumah kaca. Pixabay/WikiImages Seperti kita ketahui bersama, salah satu

penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca ialah kendaraan. Terlebih dengan banyaknya

jumlah kendaraan pribadi yang ada makin menambah parah kondisi.

2. Membatasi Penggunaan Pendingin Udara Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca perlu

membatasi penggunaan pendingin udara. Pixaabay/iluminoto Selain kendaraan pribadi, guna

mengurangi emisi gas rumah kaca, kamu juga perlu membatasi penggunaan pendingin udara

3. Efisiensi Penggunaan Listrik sebagai Solusi Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Efisiensi

penggunaan listrik sebagai solusi mengurangi emisi gas rumah kaca. Pixabay/qimono Seperti

yang dijelaskan pada poin sebelumnya, bahwa dengan meminimalisir penggunaan listrik kita

dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Sebab, produksi energi listrik sebagian besar masih

menggunakan bahan bakar batu bara.


UPAYA

4. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca dengan Pengelolaan Sampah yang Baik Faktanya, ketika

sampah mengalami pembusukan, terbentuklah gas metana. 4. Pixabay/RitaE Perlu diketahui

bahwa sewaktu kita membuang makanan dan sampah ke dalam tempat sampah, maka

sampah-sampah tersebut akan terkubur di tempat-tempat pembuangannya.

5. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai Yuk, kurangi penggunaan plastik untuk mengurangi

emisi gas rumah kaca. Pixabay/congerdesign Apakah kamu sudah tahu bagaimana proses

pembuatan plastik? Ternyata, plastik terbuat dari minyak bumi dengan proses mengubah

komponen minyak bumi menjadi molekul kecil yang disebut monomer.

6. Meminimalisir Penggunaan Kertas Mengingat bahan baku utama pembuatan kertas ialah

pohon maka, pening untuk meminimalisir penggunaannya. Pixabay/World-fly Cara selanjutnya

untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yaitu dengan membatasi penggunaan kertas
UPAYA

7. Menanam Pohon Merupakan Cara Efektif Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Menanam

pohon merupakan cara efektif mengurangi emisi gas rumah kaca. Pixabay/mbll Alih-alih

menebang, justru kita harus seringsering melakukan penanaman pohon.

8. Menjadi Vegetarian Beralih ke diet vegetarian dapat merubah keadaan emisi gas rumah kaca.

Pixabay/Sponchia Selama ini emisi mungkin selalu dikaitkan dengan pembangkit energi,

transportasi, dan bangunan.

9. Biasakan Mendaur Ulang Sampah Kebiasaaan mendaur ulang sampah efektif guna

mengurangi emisi gas rumah kaca. 9. Pixabay/PublicDomainPictures Cara ini efektif guna

mengurangi emisi gas rumah kaca. Meskipun acap kali sampah dipandang sebagai sesuatu

yang tak bernilai, tetapi sebenarnya ada manfaat tersembunyi di sana


UPAYA

10. Menggunakan Pupuk Organik, Langkah untuk


Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca! Pupuk

organik lebih ramah lingkungan ketimbang pupuk


anorganik. Pixabay/Antranias Ternyata

dengan menggunakan pupuk organik mampu


mengurangi emisi gas efek rumah kaca
PEMANASAN GLOBAL
DAN PERUBAHAN IKLIM
PEMANASAN GLOBAL

Periode perubahan iklim juga pernah terjadi di masa lalu, namun perubahan

iklim yang terjadi pada saat ini jauh lebih cepat dan bukanlah dikarenakan oleh

sebab-sebab alamiah.

Penyebab utama yang menimbulkan pemanasan iklim pada saat ini ialah

•pencemaran gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2) dan metana.

Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, bensin, dan solar untuk

produksi energi ialah pemasok terbesar dari pencemaran ini. Beberapa faktor

tambahan lainnya ialah seperti

•sejumlah praktik pertanian tertentu, proses industri, dan penggundulan

hutan.

•Karena sifatnya yang transparan, gas rumah kaca dapat ditembus oleh sinar

matahari sehingga memanaskan permukaan Bumi. Namun ketika

gelombang ultraviolet dari sinar matahari diserap lalu dipancarkan kembali

oleh permukaan bumi menjadi radiasi inframerah, gas-gas rumah kaca

tersebut menyerapnya, memerangkap panas di sekitar permukaan bumi dan

menyebabkan pemanasan global.


Akibat perubahan iklim,

1.gurun pasir meluas,

2. sementara gelombang panas dan kebakaran liar menjadi lebih umum.

3.Peningkatan pemanasan di Kutub Utara telah berkontribusi pada

mencairnya tanah es yang sebelumnya selalu membeku, mundurnya glasial,

dan hilangnya es laut.

4.Suhu yang lebih tinggi juga menyebabkan badai yang lebih intens,

kekeringan, dan cuaca ekstrem lainnya.

5.Perubahan lingkungan yang cepat di pegunungan, terumbu karang, dan

Kutub Utara memaksa banyak spesies untuk pindah atau punah.

6.Perubahan iklim mengancam manusia dengan kelangkaan air dan makanan,

peningkatan banjir, panas yang ekstrem, lebih banyak penyakit, dan kerugian

ekonomi. Migrasi manusia dan konflik dapat terjadi sebagai akibatnya

7.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut perubahan iklim sebagai

ancaman terbesar bagi kesehatan global di abad ke-


Pemanasan global (bahasa Inggris: global warming) (juga disebut perubahan iklim atau krisis

iklim) adalah suatu proses meningkatnya suhu ratarata udara, atmosfer, laut, dan daratan

Bumi.

1. Sampah plastik Penyebab terjadinya pemanasan global bisa berasal dari hasil kegiatan

manusia itu sendiri, yaitu tumpukan sampah plastik yang sulit dikendalikan. Hal ini mampu

menyebabkan pencemaran pada lingkungan. Menurut penelitian, plastik bisa mengeluarkan

gas metana dan etilen saat terkena matahari dan berakibat merusak. Gas metana alami

ataupun buatan bisa disebut sebagai penyebab utama pada perubahan iklim.

2. Efek rumah kaca Pemanasan global secara umum disebabkan oleh meningkatnya produksi

gas rumah kaca, semakin banyak gas rumah kaca, maka semakin banyak juga konsentrasi

ozon yang bereaksi dengan gas rumah kaca. Dampaknya adalah konsentrasi O3 di stratosfer

menjadi berkurang. Adanya lubang O3 bisa menyebabkan radiasi ultraviolet dari matahari

semakin besar intensitas memasuki bumi. Hal ini yang menyebabkan suhu bumi naik.

3. Penggunaan bahan bakar bensin Penggunaan bahan bakar bensin secara cuma-cuma bisa

menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Bahan bakar bensin yang digunakan oleh

mobil dan motor. Pada saat bensin digunakan sebagai bahan bakar, maka bisa menghasilkan

gas karbondioksida.
4. Penggunaan listrik yang boros Penggunaan listrik yang
boros juga bisa menjadi penyebab

terjadinya pemanasan global. Terdapat penguapan pada


listrik yang terlalu sering digunakan.

Upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan efisiensi


penggunaannya .

5. Gas karbon monoksida Gas karbon monoksida dapat menjadi


penyebab terjadinya

pemanasan global. Sebab gas ini sangat berkaitan dengan


aktivitas manusia. Terutama

dengan penggunaan kendaraan bermotor.


Akibat Pemanasan Global :
1. Wabah Penyakit Kenaikan suhu akibat pemanasan global dapat mengakibatkan daya tahan

tubuh makhluk hidup menurun. Akibatnya, makhluk hidup termasuk manusia mudah

terserang penyakit.

2. Es Kutub Mencair Kenaikan suhu bumi mengakibatkan es-es di kutub mencair. Sehingg, eses
di sana juga akan meningkatkan volume air laut.

3. Kualitas Air Menurun Curah hujan yang terlampau tinggi bisa menurunkan kualitas sumber

air. Di samping itu, kenaikan suhu juga berakibat pada kadar klorin dalam air bersih.

4. Kuantitas Air Berkurang Pemanasan global memang menaikkan jumlah air di atmosfer dan

dapat meningkatkan curah hujan. Walaupun hal ini bisa menambah jumlah sumber air bersih,

curah hujan yang terlalu tinggi juga berdampak pada meningkatnya kemungkinan air

langsung kembali ke laut.

Artinya, air tidak sempat tersimpan untuk digunakan manusia. .


5. Suhu Air Laut Meningkat Tak hanya peningkatan suhu di permukaan bumi, suhu laut pun

akan meningkat akibat adanya pemanasan global. Ini juga dapat mengakibatkan makhluk

hidup di dalam laut mati dan keseimbangan ekosistem terganggu.

6. Kabut Asap Peningkatan suhu di permukaan bumi bisa mengakibatkan kekeringan dan
kebakaran hutan. Kabut asap karena kebakaran hutan juga berbahaya bagi kesehatan

makhluk hidup.

7. Permukaan Air Laut Naik Mencairnya es di kutub-kutub bumi dapat mendorong terjadinya

banjir di sekitarnya. Pulau-pulau kecil juga bisa tenggelam akibat hal ini.
SUMBER ENERGI
ALTERNATIF
PENGERTIAN
Energi alternatif adalah jenis sumber energi yang mampu menggantikan

bahan bakar konvensional. Energi alternatif juga disebut sebagai sumber


energi baru terbarukan.

Dikutip dari buku 'Energi Baru & Terbarukan' karya Arridina Susan Silitonga

dan Husain Ibrahim, sumber energi konvensional tidak dapat tergantikan

dalam waktu singkat, itu lah mengapa disebut dengan energi tidak

terbarukan. Contoh energi konvensional adalah gas alam, batu bara,

uranium dan lain-lain.

Fungsi energi alternatif adalah untuk menggantikan dan mengurangi

pemakaian bahan bakar yang tidak ramah lingkungan


Jenis Jenis

•Energi Alternatif Matahari

Sumber energi matahari, merupakan sumber energi alternatif yang

terbilang terbesar di muka bumi ini, jenis sumber energi matahari

termasuk jenis sumber energi panas yang mampu diubah menjadi

berbagai energi, salah satunya energi listrik panel surya.

Dengan cara mengkonversikan cahaya panas matahari menjadi energi

listrik, dengan mengubah sel panel surya dan dengan bantuan elemen

semikonduktor seperti lapisan tipis elemen konduktor.

Manfaat sumber energi matahari lainnya, dapat dimanfaatkan sebagai

sumber penghangat pada tubuh manusia, dapat membantu proses

pertumbuhan pada tanaman. Serta mampu membantu pekerjaan

manusia salah satunya untuk pengering.


•Sumber Energi Alternatif Angin

Energi angin atau energi potensial merupakan salah satu sumber energi

yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya energi


alam ini mampu dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik.

Dengan cara menggunakan sebuah kincir angin, sehingga mampu

menggerakan generator yang sudah terhubung dengan kincir angin

tersebut. Dengan begitu makan terciptalah energi listrik tenaga angin.

Manfaat lain pada angin yakni mampu membantu peyerbukan pada

tumbuhan serta mampu memberikan oksigen alami bagi kita munusia.


•Sumber Energi Alternatif Ethanol

Ethanol merupakan sumber energi dengan berbasis jenis alcohol yang

berasal dari bahan alami yakni tanaman yang sudah difermentasi, contoh

seperti tanaman gandum, jagung, tetes tebu, dan masih banyak lagi.

Selain itu jenis bahan bakar ethanol ini dapat dicapurkan dengan bahan

lain seperti bensin yang tujuanya untuk meningkatkan Oktan dan Kualitas

Emisi.

•Sumber Energi Alternatif Gelombang

Laut Sebuah gelombang laut, merupakan salah satu energi yang dapat

dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif yang mampu diubah

menjadi energi listrik. Namun dalam pembangunan ini memang dapat

memakan biaya yang cukup besar guna untuk membangun sebuah

reactor listrik.
•Sumber Energi Alternatif Panas Bumi (Geothermal)

Panas Bumi merupakan sebuah sumber energi alternatif yang dapat dimanfaat

sebagai salah satu pembangkit energi listrik dengan jangka panjang. Sumber energi

panas bumi ini timbul karena adanya aktivitas dari gunung berapai. Jenis energi ini

mengandung tiga sumber energi alam yakni air bebatuan panas, uap panas, dan

udara yang panas. Dari masing-masing ini sama dapat dimanfaatkan sebagai sumber

energi alternatif untuk pembangkit listrik dan lainnya

•Sumber Energi Alternatif Gas Alam

Gas alam meruapakan salah satu gas yang keluar dari bumi, gas alam ini juga

ternyata dapat dimanfaat sebagai salah satu sumber energi alternatif. Dengan kata

lain energi gas alam tersebut dapat dijadikan sebagai sumber energi pembangkit

listrik dan lainnya. Pada dasarnaya gas alam terdiri atas campuran Hidrokarbon, yang
mempunyai sebuah tekanan yang tingggi. Contoh saja seperti gas alam yang sudah

jadi seperti LPG atau yang dikenalnya dengan gas yang biasa dipakai untuk

memasak. Selain itu gas alam pun dapat diamanfaatkan sebagai sumber energi

untuk menyalakan mesin, serta sebagai sumber energi pembangkit listrik.


•Sumber Energi Alternatif Hidrogen

Hidrogen merupakan salah satu sumber energi alternatiif yang dapat dijadikan sebagai

bahan bakar pengganti untuk mesin sepeda motor atau yang dikenalnya dengan BBM.

Selain itu jenis energi hidrogen dapat diajadikan sebagai sebagai sumber untuk

menggerakan dynamo mesin yang mampu mengolah menjadi tenaga listrik.

•Energi Alternatif Energi Nuklir (Uranium)

Energi nuklir adalah sebuah energi yang mampu menghasilakan berbagai energi lainnya.

Seperti halnya dengan listrik yang juga berasal dari energi nuklir namun masih banyak

lagi. Energi nuklir mampu menghasilkan energi listrik melalui reaksi besar yang berasal

dari sebuah bahan energi redioaktif yang timbul di dalam reactor, energi ini memang

energi yang memang sangat besar dan laur biasa. Dalam hal ini 1 gram dalam bahan

radioaktif mampu menghasilkan energi listrik sebesar 50.000 kwh / jam. Sebab itulah

nuklir sangat baik untuk membangkitkan listrik.


Energi Alternatif Udara

Udara merupakan sumber energi yang tentunya


dapat kita manfaatkan untuk berbagai

kebutuhan, salah satunya untuk


membangkitkan Listrik tenaga udara
KESEPAKATAN
NASIONAL
Kerja sama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gasgas rumah kaca.
Pada tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brasil,

150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju

untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat.

Pada tahun 1997 di Jepang, 160 negara merumuskan persetujuan yang lebih

kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.

Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38

negara-negara industri yang memegang persentase paling besar dalam

melepaskan gas-gas rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5

persen di bawah emisi tahun 1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai

paling lambat tahun 2012.

Pada mulanya, Amerika Serikat mengajukan diri untuk melakukan

pemotongan yang lebih ambisius, menjanjikan pengurangan emisi hingga 7

persen di bawah tingkat 1990; Uni Eropa, yang menginginkan perjanjian yang

lebih keras, berkomitmen 8 persen; dan Jepang 6 persen. Sisa 122 negara

lainnya, sebagian besar negara berkembang, tidak diminta untuk

berkomitmen dalam pengurangan emisi gas.


Akan tetapi, pada tahun 2001, Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, George

W. Bush mengumumkan bahwa perjanjian untuk pengurangan karbon dioksida

tersebut menelan biaya yang sangat besar. Ia juga menyangkal dengan

menyatakan bahwa negara-negara berkembang tidak dibebani dengan

persyaratan pengurangan emisi karbon dioksida ini. Protokol Kyoto tidak

berpengaruh apabila negara-negara industri yang bertanggung jawab

menyumbang 55 persen dari emisi gas rumah kaca pada tahun 1990 tidak

meratifikasinya. Persyaratan itu berhasil dipenuhi ketika tahun 2004, Presiden

Rusia Vladimir Putin meratifikasi perjanjian ini, memberikan jalan untuk

berlakunya perjanjian ini mulai 16 Februari 2005.

Banyak orang mengkritik Protokol Kyoto terlalu lemah. Bahkan jika perjanjian ini

dilaksanakan segera, ia hanya akan sedikit mengurangi bertambahnya konsentrasi

gas-gas rumah kaca di atmosfer. Suatu tindakan yang keras akan diperlukan nanti,

terutama karena negara-negara berkembang yang dikecualikan dari perjanjian ini

akan menghasilkan separuh dari emisi gas rumah kaca pada 2035. Penentang

protokol ini memiliki posisi yang sangat kuat. Penolakan terhadap perjanjian ini di

Amerika Serikat terutama dikemukakan


oleh industri minyak, industri batubara dan perusahaan-perusahaan lainnya yang

produksinya tergantung pada bahan bakar fosil. Para penentang ini mengklaim

bahwa biaya ekonomi yang diperlukan untuk melaksanakan Protokol Kyoto dapat

menjapai 300 miliar dollar AS, terutama disebabkan oleh biaya energi. Sebaliknya

pendukung Protokol Kyoto percaya bahwa biaya yang diperlukan hanya sebesar 88

miliar dollar AS dan dapat lebih kurang lagi serta dikembalikan dalam bentuk

penghematan uang setelah mengubah ke peralatan, kendaraan, dan proses

industri yang lebih efisien.

Pada suatu negara dengan kebijakan lingkungan yang ketat, ekonominya dapat

terus tumbuh walaupun berbagai macam polusi telah dikurangi. Akan tetapi

membatasi emisi karbon dioksida terbukti sulit dilakukan. Sebagai contoh,

Belanda, negara industrialis besar yang juga pelopor lingkungan, telah berhasil

mengatasi berbagai macam polusi tetapi gagal untuk memenuhi targetnya dalam

mengurangi produksi karbon dioksida.


Setelah tahun 1997, para perwakilan dari penandatangan Protokol Kyoto bertemu

secara reguler untuk menegoisasikan isu-isu yang belum terselesaikan seperti

peraturan, metode dan penalti yang wajib diterapkan pada setiap negara untuk

memperlambat emisi gas rumah kaca. Para negoisator merancang sistem dimana

suatu negara yang memiliki program pembersihan yang sukses dapat mengambil

keuntungan dengan menjual hak polusi yang tidak digunakan ke negara lain.

Sistem ini disebut perdagangan karbon. Sebagai contoh, negara yang sulit

meningkatkan lagi hasilnya, seperti Belanda, dapat membeli kredit polusi di pasar,

yang dapat diperoleh dengan biaya yang lebih rendah. Rusia, merupakan negara

yang memperoleh keuntungan bila sistem ini diterapkan. Pada tahun 1990,

ekonomi Rusia sangat payah dan emisi gas rumah kacanya sangat tinggi. Karena

kemudian Rusia berhasil memotong emisinya lebih dari 5 persen di bawah tingkat

1990, ia berada dalam posisi untuk menjual kredit emisi ke negara-negara industri

lainnya, terutama mereka yang ada di Uni Eropa.


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai