Anda di halaman 1dari 16

Bab

7
Pemanasan Global

A. Efek Rumah Kaca

B. Penyebab Terjadinya Pemanasan Global


C. Dampak Pemanasan Global
D. Pencegahan Pemanasan Global

E. Pengendalian Pemanasan Global


Selama seratus tahun terakhir suhu rata-rata global pada permukaan
Bumi telah meningkat sekitar 0,74 °C. Sebagian besar peningkatan
suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan
besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca
akibat aktivitas manusia.

Aktivitas perindustrian merupakan penyumbang utama


pada fenomena pemanasan global. Pembakaran bahan
bakar fosil seperti batubara dan minyak Bumi untuk
penggerak mesin dan kendaan bermotor memberikan andil
gas rumah kaca terbesar, terutamanya gas karbondioksida.
A. Efek Rumah Kaca
Semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas
yang terperangkap di bawahnya. Keadaan tersebut terus berlangsung sehingga
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas rumah kaca yang memiliki peran yang signifikan terhadap
pemanasan global adalah karbon dioksida dan metana.
CO2 (Karbon Dioksida)
Karbon dioksida dianggap paling berperan di dalam pemanasan global
karena jumlahnya yang paling besar dan melimpah. Gas ini menyerap
gelombang panjang matahari sehingga menyebabkan pemanasan dan
air akan menguap. CO2 dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan
pendinginan di lapisan stratosphere sehingga memicu lubang di lapisan
ozon sebagai perisai Bumi dari radiasi ultraviolet.
CH4 (Metana)
Gas metana merupakan gas yang 21 kali
lebih berpotensi menyebabkan efek rumah
kaca jika dibandingkan dengan karbon
dioksida. Metana dihasilkan secara alami
oleh bakteri atau mikroba yang hidup subur
di rawa-rawa atau tanah berlumpur.
Nitrogen Oksida (N2O)
adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama
dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen
dioksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari
karbondioksida.

Chloro-Fluoro-Carbon (CFC)
CFC atau yang disebut sebagai Freon. Gas ini dihasilkan oleh
pendingin-pendingin yang menggunakan freon, seperti kulkas,
AC, dll. Gas ini selain mampu menahan panas juga mampu
mengurangi lapisan ozon, yang berguna untuk menahan sinar
ultraviolet masuk ke dalam bumi.
Hidro-Fluoro-Carbon (HFCs)
HFCs ini juga disebut sebagi Freon. Gas ini juga
dihasilkan oleh pendingin-pendingin yang
menggunakan freon, seperti kulkas, AC, juga terbentuk
selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa
untuk insulasi, perabotan (furniture), dan tempat duduk
di kendaraan dan dapat menimbulkan pemanasan
global.
B. Penyebab Terjadinya Pemanasan Global

Polusi Karbondioksida dari Pembangkit Listrik Bahan Bakar Fosil

Ketergantungan penduduk dunia pada


listrik dari pembangkit listrik bahan bakar
fosil membuat semakin meningkatnya
pelepasan gas karbondioksida hasil
pembakaran ke atmosfer. Kebutuhan akan
energi ini terus meningkat setiap harinya.
Berikut adalah grafik peningkatan
konsentrasi karbondioksida di udara dalam
rentang tahun 1870 hingga 2000.
Polusi Karbondioksida dari Pembakaran Bahan Bakar untuk Transportasi
Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan
bermotor berbahan bakar fosil. Pertambahan jumlah kendaraan bermotor
juga menyebabkan masalah kemacetan, pencemaran yang diakibatkan oleh
pengeluaran emisi pencemaran ke udara dan peningkatan suhu yang
disebabkan oleh emisi gas rumah kaca dari kendaraan bermotor.

Gas Metana dari Peternakan dan Pertanian


Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang menjadi
penyebab terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari bahan
organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen,
misalnya dipersawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada usus hewan ternak,
dengan meningkatnya jumlah populasi ternak akan peningkatan produksi gas
metana yang dilepaskan ke atmosfer Bumi.

Aktivitas Penebangan Pohon


Penggunaan bahan kayu dari pohon sebagai bahan baku industri dan
perumahan membuat jumlah pohon di permukaan Bumi ini makin
berkurang. Hutan sebagai tempat utama tumbuhnya pohon-pohon semakin
sempit akibat beralih fungsi menjadi lahan perkebunan dan pertambangan.
Fungsi hutan sangat penting sebagai paru-paru dunia dan dapat digunakan
untuk mendaur ulang karbondioksida yang terlepas di atmosfer Bumi.
Penggunaan Pupuk Kimia yang Berlebihan
Penggunaan pupuk kimia dunia untuk pertanian meningkat
pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan nitrogenoksida yang
tiga ratus kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap
panas, sehingga ikut memanaskan Bumi.
C. Dampak Pemanasan Global

Ketidakstabilan Iklim
Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian
Utara dari belahan Bumi Utara akan menjadi lebih panas dari daerah-daerah lain
di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil.
Jumlah es yang terapung di perairan Utara tersebut akan berkurang. Suhu pada
musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat. Daerah hangat
akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menguap dari air lautan.

Kenaikan Permukaan Air Laut


Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat,
sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan air laut.
Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar
Greenland di daerah kutub utara. Perubahan tinggi muka air laut akan sangat
mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Sebagian daratan di permukaan
Bumi ini akan tenggelam, kemudian erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir
akan meningkat. Ketika tinggi air lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air
pasang akan meningkat di daratan.
Gangguan Ekologi
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam
pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah
baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat.

Penyebaran Penyakit
Temperatur yang panas dapat menyebabkan gagal panen sehingga
akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrim
dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub
utara dapat menyebabkan penyakitpenyakit yang berhubungan
dengan bencana alam seperti banjir, badai dan kematian akibat
trauma.
Pergeseran Ekosistem
Kenaikan suhu global dapat memberi dampak pada penyebaran
penyakit melalui air maupun penyebaran penyakit melalui vektor.
Seperti meningkatnya kejadian demam berdarah karena munculnya
daerah ekosistem baru untuk nyamuk berkembang biak. Dengan
adanya perubahan iklim seperti telah dijelaskan di atas, maka ada
beberapa spesies vektor penyakit virus, bakteri, plasmodium menjadi
lebih resisten terhadap obat tertentu.
D. Pencegahan Pemanasan Global

Tidak Menebang Pohon Sembarangan


Pohon merupakan penghasil gas O2 (oksigen) terbesar di
dunia dan menyerap gas CO2 (karbon dioksida). Setiap
hari kita bernafas membutuhkan oksigen,dan pohon-
pohonlah yang setiap harinya menyediakan gas oksigen
itu. Semakin berkurang pohon akan menyebabkan gas
CO2 dapat dengan leluasa menyebar dan akhirnya
membuat Bumi semakin panas.

Melakukan Reboisasi
Banyak tindakan yang telah dilakukan manusia
seperti merusak hutan hanya untuk mencari
keuntungan sesaat. Tanpa disadari hutan yang
fungsinya sangat fital bagi manusia, setiap hari
terus dirusak oleh sebagian manusia yang tidak
bertanggung jawab.
Mengurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi
Banyaknya pemakaian kendaraan pribadi
menyebabkan borosnya penggunaan bahan bakar.
Setiap kendaraan berbahan bakar minyak akan
mengeluarkan gas pembuangan berupa CO2 dan CO,
gas-gas ini dalam jumlah yang besar dapat
menimbulkan efek gas rumah kaca yang akhirnya
membuat terjadinya pemanasan global semakin parah

Menggunakan Kendaraan Ramah Lingkungan


Kendaraan dengan bahan bakar yang ramah
lingkungan adalah kendaraan dengan bahan
bakar listrik. Energi listrik selain harganya lebih
murah ternyata juga lebih ramah terhadap
lingkungan jika dibanding dengan bahan bakar
minyak.
Menggunakan Lampu Hemat Energi

Akhir-akhir ini muncul lagi lampu hemat energi yang pembuatannya


berasal dari gabungan lampu LED (Light Emiting Diode). Lampu hemat
energi sejenis LED mampu menghemat energi bahkan lebih dari 60%
sehingga kebutuhan energi dunia akan bisa tercukupi.

Menanam Pohon di Pekarangan Rumah


Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk
menanam berbagai yang memiliki daun hijau dan
memiliki potensi untuk menghasilkan oksigen. Jika
semua masyarakat melakukan hal yang serupa,
maka kebutuhan oksigen sedikit demi sedikit akan
terpenuhi, dan konsentrasi gas karbon dioksida di
atmosfer akan berkurang.
E. Pengendalian Pemanasan Global

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)


IPCC adalah badan ilmiah di bawah naungan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Badan memberikan
pemahaman tentang perubahan iklim berdasarkan hasil
studi baik teknis, sosial, maupun ekonomi. Menurut
IPPC penyebab pemanasan global yang utama adalah
karena meningkatnya konsentrasi gas–gas rumah kaca di
atmosfer Bumi akibat dari kegiatan manusia atau
disebut dengan Antropogenik.
Asia-Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)
APPCDC merupakan sebuah organisasi kemitraan internasional yang
beranggotakan negara-negara Asia-Pasifik. Forum ini menghasilkan
beberapa kesepakatan untuk menurunkan atau memperlambat
pemanasan global.

Protokol Kyoto
Protokol Kyoto merupakan amandemen terhadap perjanjian negara
anggota PBB mengenai perubahan iklim. Negara-negara yang
melaksanakan protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon
dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam
perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi
gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan global.

Anda mungkin juga menyukai