Anda di halaman 1dari 6

TEKNIK LINGKUNGAN


Resume penyebab
perubahan iklim di
Indonesia

TAHUN
2022

DAMPAK EMISI CO2 DAN


PENCEGAHANNYA
TERHADAP PERUBAHAN
IKLIM
DEVITA PRIHASTI BIAS
ISTAMI – K1522024
(Pendidikan Teknik Bangunan)
DAMPAK EMISI CO2 DAN
PENCEGAHANNYA TERHADAP
PERUBAHAN IKLIM
LATAR BELAKANG
Perubahan iklim adalah perubahan rata-rata salah satu atau lebih elemen cuaca
pada suatu daerah tertentu. Sedangkan istilah perubahan iklim skala global adalah
perubahan iklim dengan acuan wilayah bumi secara keseluruhan. pada variasi rata-rata
kondisi iklim suatu tempat atau pada variabilitasnya yang nyata secara statistik untuk
jangka waktu yang panjang (biasanya dekade atau lebih). Selain itu juga diperjelas bahwa
perubahan iklim mungkin karena proses alam internal maupun ada kekuatan eksternal,
atau ulah manusia yang terus menerus merubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan.
Semakin meningkatnya emisi CO di udara membuat berbagai pihak mulai merasa perlu
mengukur kandungan gas itu secara berkala. Lebih dari satu dekade, ilmuwan berusaha
mengukur peningkatan rutin karbondioksida dan gas-gas lain akibat transportasi dan efek
rumah kaca. Gas-gas tersebut lambat laun semakin menumpuk dalam lapisan atmosfer
Bumi.
Namun, keinginan itu diadang sejumlah kendala yang kemudian berdampak pada
akurasi pemetaan gas yang secara kontinu bersirkulasi di atmosfer. Peneliti menduga
jumlah CO dan gas-gas lain ini semakin hari semakin bertambah akibat banyaknya
tambahan emisi karbon yang diproduksi manusia dari pembakaran bahan bakar fosil dan
penebangan hutan. Kompleksitas ini membuat pemetaan menjadi sulit dilakukan dengan
jelas. Jumlah karbondioksida yang dikeluarkan oleh sumber-sumber alamiah sebenarnya
lebih besar daripada emisi yang berasal dari industri dan transportasi buatan manusia.
Studi perubahan iklim melibatkan analisis iklim masa lalu, kondisi iklim saat ini,
dan estimasi kemungkinan iklim di masa yang akan datang (beberapa dekade atau abad
ke depan. Dengan demikian, dalam studi-studi mengenai perubahan iklim dibutuhkan
penilaian yang terintegrasi terhadap sistem iklim atau sistem bumi. Ketika menyadari
sepenuhnya akan dampak buruk perubahan iklim bagi negara-negara dunia dan
khususnya Indonesia, maka sudah seyogyanya diambil langkahlangkah penting dan
strategis dengan cara mitigasi dan adaptasi guna mencegah kerusakan yang lebih besar.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan emisi co2 dan hubungan terhadap perubahan iklim?
2. Apa saja contoh kegiatan yang berkaitan dengan emisi co2 ?
3. Apa pengaruh perubahan iklim pada aktifitas manusia sehari hari ?
4. Bagaimana cara mengatasi emisi co2 yang terus meningkat untuk
keberlangsungan kehidupan
selanjutnya?

PEMBAHASAN

A. Emisi karbon dan pengaruhnya terhadap perubahan iklim


Pengaruh Iklim Terhadap Transportasi Keterkaitan perubahan iklim dengan
transportasi sudah tidak diragukan lagi. Memang pembuktian ilmiah ‘hubungan’
antara kenaikan suhu bumi dengan konsekuensi penggunaan sarana transportasi
kendaraan bermotor masih digugat oleh sejumlah kelompok pakar. Namun fakta
bahwa telah terjadi peningkatan drastis suhu bumi ratarata dalam tiga dekade ini
tidak diragukan lagi. Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil
pembakaran senyawa yang mengandung karbon, seperti CO2, solar, LPJ, dan
bahan bakar lainnya.Emisi gas karbon diterima sebagai salah satu faktor yang
menimbulkan kenaikan suhu bumi serta peningkatan permukaan air laut.
Sedangkan semakin meningkatnya gejala cuaca ekstrim baru sebatas peristiwa
yang semakin sering terjadi bersamaan dengan gejala naiknya suhu rata-rata bumi
kita ini. Banjir bandang serta badai semakin kerap terjadi di Indonesia dan tidak
berbeda dengan kecenderungan di seluruh permukaan bumi.
Perubahan iklim ditandai oleh peningkatan suhu bumi dalam tiga dekade.
Suhu ratarata lebih cepat meningkat dalam tiga dekade, dibandingkan dengan
dekade-dekade sebelumnya. Perubahan iklim ditengarai erat kaitannya dengan
melejitnya penggunaan bahan bakar fossil dalam jumlah yang semakin
banyak.Meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor menyebabkan
meningkatnya konsumsi bakar fossil (BBM). Pembakaran BBM oleh mesin
kendaraan bermotor kemudian melepas gas karbon ke ruang terbuka. Aktifitas
manusia menimbulkan lapisan gas rumah kaca di atmosfir. Artinya, emisi gas
rumah kaca menimbulkan adanya lapisan yang relatif padat namun kasat mata.
Lapisan itu menghambat kebiasaan lama di atmosfir, yang juga berfungsi sebagai
semacam penyerap panas dari permukaan bumi. permukaan bumi mengalami
pemanasan akibat radiasi sinar matahari, dan kalau panas itu tidak mudah diserap
atmosfir yang sejuk ,maka masuk akal jika kemudian suhu bumi panas, sehingga
mencairkan gunung es di antartika.
Dalam bidang transportasi, faktor-faktor cuaca seperti pola angin dan curah
hujan sangat mempengaruhi kelancaran jalur transportasi, baik transportasi laut
maupun udara. Sebagai contoh jalur pelayaran akan sangat terganggu jika terjadi
angin ribut atau badai yang disertai hujan lebat. Demikian pula dalam sistem
transportasi udara.Dalam masalah perubahan iklim, sektor transportasi yang sering
berkontribusi terhadap pemanasan global, emisi gas rumah kaca dan polusi asap
kendaraan adalah salah satu kontributor yang signifikan terhadap emisi
antropogenik total.
Oleh karena itu, adalah tantangan untuk sektor transportasi untuk
membantu mengurangi perubahan iklim dengan mengurangi emisi mereka.
Inovasi dari emisi yang dihasilkan sistem transportasi massal sebaiknya
menggunakan prioritas dari energi terbarukan didalam pembangunan masa depan
dari sektor transportasi. Sektor transportasi tidak hanya berkontribusi kepada
perubahan iklim akibat emisi, namun hal ini juga dipengaruhi oleh perubahan
iklim, perubahan iklim selama ini diketahui bisa meningkatkan faktor terjadinya
penyebab kecelakaan akibat cuaca ekstrim.

B. Contoh-contoh kegiatan yang menyebabkan emisi co2


 Gas karbon dioksida dikenal sebagai gas rumah kaca yang mengakibatkan
pemanasan gelobal. Berikut penghasil emisi gas karbon dioksida sebagai
penyebab utama efek rumah kaca:
a. Pembangkit listrik tenaga fosil Kendaraan bermotor tenaga fosil
b. Pembakaran hutan Pembakaran sampah
c. Kegiatan industri Pembangkit listrik tenaga fosil
Salah satu penghasil emisi gas karbon dioksida (CO2) terbesar adalah pembangkit
listrik tenaga fosil. Tenaga fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara
mengandung karbon yang terlepas saat bahan bakar digunakan melalui
pembakaran diperkirakan suatu pembangkit listrik tenaga fosil mengemisikan
sekitar 0,85 pon karbon dioksida untuk setiap kWh yang diproduksinya.
Sedangkan, satu pembangkit dapat memproduksi hingga satu juga kWh setiap
harinya.
d. Kendaraan bermotor tenaga fosil
Penghasil emisi gas karbon dioksida selanjutnya adalah kendaraan bermotor.
Sebagian besar kendaraan bermotor menggunakan energi fosil seperti bensin dan
solar. Karbon dalam bensin dan solar dibakar untuk menyalakan mesin kendaraan.
Dalam pembakaran tersebut, karbon yang terkandung di dalamnya diemisikan
dalam bentuk gas karbon dioksida. Gas tersebut kemudian diemisikan melalui
knalpot kendaraan, sebuah kendaraan mengemisikan sekitar 4,6 metrik ton karbon
dioksida per tahunnya. Sedangkan, jumlah penggunaan kendaraan bermotor
sangatlah banyak. Sehingga, gas karbon dioksida yang diemisikannya juga
banyak.
e. Pembakaran hutan
Penghasil emisi gas karbon dioksida selanjutnya adalah kebakaran hutan.
Tumbuhan, hewan, dan sisa organisme dalam hutan mengandung karbon. Ketika
hutan terbakar, karbon dalam tubuh dilepaskan ke dalam bentuk karbon dioksida.
Kebakaran hutan alami sebenarnya adalah peristiwa yang secara alami diperlukan
oleh ekosistem. Namun, kebakaran hutan akibat ulah manusia dapat mengurangi
jumlah hutan dan mengemisikan banyak karbon dioksida. Baca juga: Mengapa
Api Sangat Penting dalam Kehidupan Manusia? Hutan adalah penyerap karbon
dioksida bumi. (Dilansir dari International Union for Conservation of Nature),
sekitar 2,6 miliar ton karbon dioksida (sepertiga dari emisi CO2 oleh bahan bakar
fosil) diserap oleh hutan setiap tahunnya. Artinya, berkurangnya jumlah hutan
akan membuat kadar karbon dioksida di atmosfer terus bertamabah sehingga,
menyebabkan pemanasan global.
f. Pembakaran sampah Penghasil emisi karbon dioksida selanjutnya adalah
pembakaran sampah. (Dilansir dari Scientific American), sekitar 40 hingga 50
persen sampah terdiri dari massa karbon. Artinya, sebagian besar sampah akan
berubah menjadi gas karbon dioksida saar dibakar. Ironisnya, para ilmuan
memperkirakan sekitar 40 persen sampah dunia di bakar setiap harinya. Hal
tersebut mengemisikan gas karbon dioksida dalam jumlah besar dan turut serta
mendorong terjadinya pemanasan global. Sebagian besar industri menggunakan
bahan bakar fosil sebagai tenaga, sehingga menghasilkan gas karbon dioksida
sebagai emisi. Belum lagi proses kimia dalam industri yang juga mengemisikan
karbon dioksida turut serta menyumbang pemanasan global. Hal tesebut didukung
oleh fakta bahwa kadar karbon dioksida naik secara drastis sejak era industri
sekitar tahun 1750-an. Emisi gas karbon dioksida oleh industri juga terus
bertambah seiring dengan kemajuan industri.  

C. Pengaruh perubahan iklim terhadap kegiatan manusia

Perubahan iklim global tidak mustahil membawa banyak dampak yang negatif terhadap
bumi dan makhluk hidup. Beberapa dampaknya tersebut kini mulai dirasakan di setiap
kehidupan manusia secara perlahan. Berikut dampak perubahan iklim global yang
seharusnya mulai menjadi perhatian,
1. Memengaruhi Kualitas Air

Adanya perubahan iklim global secara tidak langsung akan memengaruhi kualitas
hingga kuantitas air bersih yang tersedia di bumi. Meski perubahan iklim global
cenderung meningkatkan intensitas hujan, namun air justru berpotensi untuk tidak
terserap ke dalam tanah dan langsung bermuara ke laut sehingga tidak dapat
dikonsumsi.

2. Memicu Kepunahan Makhluk Hidup

Dampak dari adanya perubahan iklim yang dapat terlihat adalah terjadinya
kepunahan masal berbagai spesies binatang. Sebab, habitat alami dari berbagai
binatang tersebut cenderung rusak sebagai akibat dari kegiatan manusia.

3. Wabah Penyakit Meningkat

Selain itu, perubahan iklim global juga dapat memicu terjadinya berbagai wabah
penyakit di berbagai belahan dunia. Hal itu sebagai akibat dari paparan sinar
matahari berupa ultraviolet sehingga membuat manusia rentan untuk terserang
berbagai penyakit

4. Cuaca Ekstrem

Dampak dari perubahan iklim global yang pasti terjadi adalah cuaca ekstrem.
Adapun indikator terjadinya cuaca ekstrem tersebut antara lain seperti
meningkatnya suhu, permukaan air laut yang semakin naik, suhu air laut yang
meningkat, pencairan gletser dan lapisan es kutub, serta peningkatan curah hujan.

Anda mungkin juga menyukai