Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya lah
peneliti dapat menyelesaikan laporan makalah yang berjudul "Pemanasan Global".
Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai cara menghitung jejak karbon, dampak
jejak karbon terhadap perubahan iklim, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
jejak karbon. Kami berharap isi di dalam laporan ini bisa di pahami.
Kami menyadari dalam penyusunan laporan project ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan
penyusunan laporan yang akan datang akhir kata, semoga laporan project ini bermanfaat bagi
penyusun sendiri dan orang lain.

Lubuklinggau, Mei 2023

penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Salah satu penyebab yaitu adanya aktivitas manusia, khususnya pembakaran bahan
bakar fosil (batubara, minyak dan gas) (Houghton, 2005). Sekitar 7 miliar ton karbon
sebagai karbon dioksida mengarah ke atmosfer setiap tahunnya bersama dengan
sejumlah gas metana, nitrous oksida dan klorofluorokarbon, gas-gas tersebut dikenal
sebagai GHG yang menimbulkan efek rumah kaca pada pemanasan global (Houghton,
2005).Efek rumah kaca terutama disebabkan oleh interaksi energi matahari GHG seperti
karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida, dan gas berfluorinasi Atmosfer bumi yang
disebabkan oleh aktivitas manusia dan beberapa Itu terjadi secara alami. Kemampuan
gas-gas tersebut dalam menangkap panas matahari yang menyebabkan terjadinya efek
rumah kaca (Kweku et al., 2018). GHG berperan dalam menyerap radiasi inframerah dan
menangkap panas yang terdapat di atmosfer, sehingga meningkatkan efek rumah kaca
alami yang didefinisikan sebagai pemanasan global (Kweku et al., 2018).
Berdasarkan laporan inventarisasi emisi GHG sektor transportasi, Indonesia
menyumbangkan emisi GHG sebesar 26,39% pada tahun 2018 dan diprediksi mencapai
43,88 juta ton atau 21,23% pada tahun 2020 (Joko Prihatno etal., 2020). Saat ini, sektor
transportasi mengkonsumsi sekitar 48% dari konsumsi energi primer nasional, terutama
minyak. Dari total konsumsi energi sektor transportasi, hampir seluruh konsumsi energi
(88%) diserap oleh transportasi darat dan moda transportasi lainnya (ICCSR, 2010).
Secara keseluruhan sektor penyumbang emisi GHG dunia, sektor transportasi dunia yang
mendominasi sumbangan pada emisi GHG dunia, dan akan terus berkembang setiap
tahun (Intergovernmental Panel on Climate Change, 2014). Menurut (EIA,2010) GHG
pada sektor transportasi dunia menyumbang seperlima dari GHG global
(Intergovernmental Panel on Climate Change, 2014).
IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change, 2007), mengungkapkan bahwa
rata-rata suhu permukaan global meningkat dengan laju 0.74oC ± 0.18oC yang
mengakibatkan perubahan iklim di berbagai tempat termasuk di Indonesia. Dampak
perubahan iklim yang terjadi di Indonesia meliputi kenaikan suhu permukaan, perubahan
cuaca hujan, kenaikan suhu dan tinggi air laut, peningkatan iklim dan cuaca ekstrim
(Bappenas, 2013). Berdasarkan data dari kerjasama REDD (Reduction Emissions from
Deforestation and Forest Degradation), pada tahun 2005 Indonesia menyumbang emisi
gas rumah kaca sebesar 2,05 giga ton dan emisi gas rumah kaca Indonesia diprediksi
akan menjadi 3 giga ton pada 2020. Oleh karena itu peraturan mengenai gas rumah kaca
semakin ketat.
Setiap orang dalam aktivitasnya sehari-hari yang menggunakan energi akan
menghasilkan emisi karbondioksida (CO2), semakin banyak aktivitas manusia maka
semakin banyak energi yang digunakan sehingga semakin besar nilai jejak karbonnya
(Rahayu, 2011). Dalam IESR. (2011) dinyatakan bahwa saat ini kecenderungan orang
untuk hidup senyaman mungkin mendorong munculnya kebiasaan hidup yang
berdampak pada lingkungan. Kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi terutama
mobil dibandingkan dengan kendaraan umum, perjalanan dengan pesawat udara,
penggunaan pendingin atau pemanas ruangan, penggunaan perangkat komputer,
televisi, radio, dan perangkat hiburan lainnya adalah bentuk kebiasaan hidup yang
berkontribusi terhadap banyaknya nilai jejak karbon. SMA NEGERI 4 termasuk salah
satu tempat terjadinya pemanasan global. Hal ini terjadi Tidak lain tidak bukan tindakan
tersebut terjadi disebabkan oleh seseorang yang tidak mempunyai kesadaran lebih untuk
melestarikan dan menjaga lingkungan sekitar. Aktivitas yang dapat menyebabkan jejak
karbon semakin bertambah adalah menggunakan energi listrik secara berlebihan,
pemborosan air, merokok ketika di sekolah, dan menggunakan kendaraan yang berbahan
bakar fosil untuk berangkat dari rumah menuju ke sekolah.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi kontributor jejak karbon
2. Bagaimana cara menghitung jejak karbon di lingkungan sekolah dan di lingkungan
rumah?
3. Bagaimana cara mengurangi jejak karbon
4. Bagaimana cara mengsosialisasikan jejak karbon dan menjalankan hidup
Berkelanjutan
1.3. Tujuan
1. mendeskripsikan yang menjadi kontributor jekak karbon
2. cara menghitung jejak karbon di lingkungan sekolah dan dilingkungan rumah
3. mendeskripsikan cara mengurangi jejak karbon
4. mendeskripsikan cara mengsosialisasikan jejak karbon dan menjalankan gaya hidup
berkelanjutan
1.4. Manfaat
Dengan pembuatan laporan projek tentang jejak karbon ini, manfaat yang akan
diterima seseorang dan peneliti sendiri adalah dapat mengetahui arti dari jejak karbon,
penyebab yang membuat jejak karbon terus menerus bertambah, dampak yang akan di
terima jika tidak ada upaya mengurangi jejak karbon, serta menemukan solusi yang tepat
untuk membuat jejak karbon tidak semakin bertambah di bumi. tidak haya itu, dari
pembuatan laporan projek ini, dapat diketahui bahwa ada banyak orang yang menjadi
korban akibat pemasanasan global
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Apa Yang Di Maksud Dengan Jejak Karbon?


Arti dari jejak karbon bervariasi dan berbeda beda, tetapi semua informasi yang di
berikan sesuai serta sudah dapat dibuktikan di dunia nyata. Berikut beberapa arti dari jejak
karbon menurut artikel:
A. Menurut PPSDM Aparatur
Jejak karbon adalah jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai
kegiatan (aktivitas) manusia pada kurun waktu tertentu. Jejak karbon yang kita hasilkan akan
memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan kita di bumi, seperti kekeringan dan
berkurangnya sumber air bersih, timbul cuaca ekstrim dan bencana alam, perubahan produksi
rantai makanan, dan berbagai kerusakan alam lainnya.
B. Menurut Zore Waste Indonesia
Jejak karbon adalah jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai
kegiatan (aktivitas) manusia pada kurun waktu tertentu. Jejak karbon yang kita hasilkan akan
memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan kita di bumi, seperti kekeringan dan
berkurangnya sumber air bersih, timbul cuaca ekstrim dan bencana alam, perubahan produksi
rantai makanan, dan berbagai kerusakan alam lainnya.
C. Menurut Wikipedia
Jejak karbon secara historis didefinisikan sebagai total emisi yang dihasilkan oleh
individu, peristiwa, organisasi, atau produk, dinyatakan dalam karbon dioksida ekuivalen.[1]
Gas-gas rumah kaca (GRK), termasuk karbon dioksida, dapat dipancarkan melalui
pembukaan lahan dan produksi dan konsumsi makanan, bahan bakar, barang-barang
manufaktur, material, kayu, jalan, bangunan, transportasi, dan jasa-jasa lainnya.[2]
2.2. Kontributor Dari Jejak Karbon?
Dilansir dari icdx.co.id, aktivitas manusia memberikan kontribusi pada percepatan
kenaikan gas rumah kaca. Kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi terutama mobil
dibandingkan dengan kendaraan umum, perjalanan dengan pesawat udara, penggunaan
pendingin udara atau pemanas ruangan, penggunaan perangkat komputer pribadi dan
perangkat hiburan lainnya, adalah bentuk kebiasaan hidup yang berkontribusi terhadap
percepatan pemanasan global.
Sebagian besar aktivitas manusia tersebut membutuhkan sumber energi yang saat ini,
sebagian besar masih berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam dan batu
bara serta ekstraksi sumber daya alam lainnya.Beberapa?contoh bagaimana jejak karbon
dapat dilihat berikut ini:
A. Konsumsi Makanan
Mengonsumsi makanan dengan proses produksi yang panjang seperti produk susu dan
daging ternyata menyumbang emisi yang sangat tinggi. Kontribusi emisi dari kegiatan
produksi pangan tersebut bahkan mencapai 83%. Itu jauh lebih rendah dibanding dengan
kegiatan transportasi pangan yang menyumbang sekitar 11% emisi (Greg McDermid, 2020).
Karenanya, cara mengurangi jejak karbon untuk masalah ini adalah dengan mengurangi
konsumsi daging dan produk susu. Memilih konsumsi makanan lokal dan mengurangi
konsumsi pangan impor juga dapat memangkas emisi karbon.
B. Transportasi Yang Kita Gunakan
Jenis kendaraan yang kita gunakan untuk menunjang aktivitas kita ternyata
berkontribusi dalam menyumbang jejak karbon. Selain jenis kendaraan, itu bergantung pada
bahan bakar yang digunakan, serta jarak yang ditempuh. Jika kita semakin sering
menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian, maka makin tinggi juga jejak karbon yang
kita tinggalkan. Cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi emisi di sektor transportasi
adalah memakai angkutan umum jika jarak yang dituju cukup jauh, dan memakai sepeda jika
tempat tujuan dekat. Apabila perjalanan mengharuskan membawa kendaraan pribadi
gunakanlah kendaraan yang kecil dan konsumsi bahan bakarnya tidak boros.
C. Bagaimana Kita Menggunakan Energi Listrik
Kemajuan teknologi memang membuat kehidupan sehari-hari kita semakin mudah.
Terutama dengan ditemukannya alat-alat teknologi yang seolah tidak ada habisnya. Namun
nyatanya, kemudahan yang kita dapatkan harus dibayar mahal dengan emisi karbon yang
dihasilkan. Umumnya, alat-alat teknologi yang ada di rumah kita masih menggunakan energi
listrik berbahan bakar fosil. Tentunya hal demikian menjadi penyebab jejak karbon terus
meningkat. Karena sekali lagi, untuk setiap pembakaran gas berbahan karbon akan
melepaskan CO2 ke udara.
2.3. Cara Menghitung Jejak Karbon Di Lingkungan Sekolah Dan Lingkungan Rumah?
Memahami cara mengurangi jejak karbon di sekolah sangat penting bagi masyarakat
yang sadar lingkungan saat ini. Langkah pertama adalah mempelajari apa sebenarnya jejak
karbon Anda dengan menggunakan kalkulator jejak karbon berbasis usia. Alat bangunan
yang memungkinkan semua orang mengukur emisi mereka adalah cara yang bagus untuk
mulai belajar cara mengurangi jejak karbon di sekolah, dari sekolah dasar hingga sekolah
menengah atas dan seterusnya.
A. Menghitung Jejak Karbon Di Lingkungan Sekolah
Kalkulator membantu Anda mengukur jejak Anda dan mengetahui aktivitas mana
yang merupakan penghasil emisi berat dan apa yang dapat Anda lakukan untuk
menghindarinya. Ini dapat memandu Anda dalam melacak semua aktivitas harian Anda di
dalam dan di luar sekolah untuk membantu Anda mengubah planet ini.
Siswa dapat menggunakan alat tersebut untuk melakukan brainstorming ide-ide baru dan
mengurangi dampak lingkungan mereka, dan mereka dapat mengajak guru dan orang tua
mereka untuk bergabung dalam upaya keadilan iklim.
Langkah pertama adalah menghitung emisi Anda dan kemudian menentukan cara
terbaik untuk mengurangi levelnya. Kalkulator datang dalam berbagai desain, tetapi
tujuannya adalah untuk memperkirakan bagaimana tindakan harian Anda berdampak pada
lingkungan.
Selain mengajari anak-anak konsep dalam kurikulum mereka, penting juga bagi
mereka untuk memahami cara mengurangi jejak karbon mereka dan secara umum peduli
terhadap lingkungan. Mereka harus menyadari bahwa hal-hal kecil seperti membuang plastik
dapat mempengaruhi planet ini.
Kalkulator jejak karbon untuk anak anak
biasanya sederhana dan menyenangkan untuk anak-anak di semua kelompok umur, dan guru
serta orang tua dapat membimbing mereka melalui proses dan mendorong mereka untuk
memahami arti semua itu.
B. Menghitung Jejak Karbon Di Lingkungan Rumah:
Menghitung jejak karbon sendiri dapat membantu Anda mengenali berbagai cara
untuk mengurangi dampak pada lingkungan. Menghitung jejak karbon mengharuskan Anda
mempertimbangkan beragam faktor. Anda mungkin tidak bisa mendapatkan angka pasti dari
jejak karbon Anda, tetapi Anda bisa mendapat estimasi yang cukup akurat. Anda bisa
menghitung beberapa hal, seperti jumlah air dan limbah, poin-poin pemakaian, sedangkan hal
lain, seperti efek penggunaan mobil dan peralatan rumah tangga, dapat dihitung dalam satuan
ton emisi C02.
- Hitung jumlah orang di rumah Anda:
Jika Anda tinggal sendiri, tambahkan 14 poin ke dalam jejak karbon Anda.
Jika Anda berbagi rumah atau apartemen dengan 1 orang lain, tambahkan 12 poin.
Jika Anda berbagi rumah atau apartemen dengan 2 orang lain, tambahkan 10 poin.
Jika Anda berbagi rumah atau apartemen dengan 3 orang, tambahkan 8 poin.
Jika Anda berbagi rumah atau apartemen dengan 4 orang, tambahkan 6 poin.
Jika Anda berbagi rumah atau apartemen dengan 5 orang, tambahkan 5 poin.
Jika Anda berbagi rumah atau apartemen dengan lebih dari 5 orang, tambahkan 2 poin.
- Perhatikan ukuran rumah Anda.
Rumah berukuran kecil memberi efek yang lebih sedikit terhadap lingkungan. Perhatikan
ukuran rumah Anda saat menghitung dampaknya terhadap lingkungan.
Jika Anda tinggal di rumah besar, tambahkan 10 poin ke dalam skor.
Jika Anda tinggal di rumah berukuran sedang, tambahkan 7 poin.
Jika Anda tinggal di rumah kecil, tambahkan 4 poin.
Jika Anda tinggal di apartemen, tambahkan 2 poin.
-Evaluasi pilihan makanan Anda.
Jenis makanan yang disantap juga memengaruhi jejak karbon Anda. Jejak tersebut akan lebih
besar jika Anda menyantap daging ternak secara rutin, dan angka itu akan mengecil jika
Anda sama sekali tidak menyantap daging atau produk hewani.
Jika Anda menyantap daging hewan ternak setiap hari, tambahkan 10 poin.
Jika Anda menyantap daging hewan ternak beberapa kali dalam seminggu, tambahkan 8 poin.
Jika Anda adalah seorang vegetarian, tambahkan 4 poin.
Jika Anda seorang vegan atau hanya menyantap daging hewan liar, tambahkan 2 poin.
Anda juga perlu menambah 12 poin apabila sebagian besar makanan yang Anda santap
adalah makanan kemasan, seperti piza beku, sereal, dan keripik kentang. Jika Anda
menyantap makanan kemasan dan makanan segar secara seimbang, cukup tambahkan 6 poin.
Jika Anda hanya memakan bahan-bahan segar, bahan-bahan dari petani lokal, atau daging
hewan buruan, tambahkan 2 poin.
-Periksa konsumsi air Anda.
Konsumsi air dari perabotan di rumah juga penting untuk diperhatikan saat menghitung jejak
karbon. Pertimbangkan berapa kali dalam seminggu Anda menyalakan mesin pencuci piring
dan/atau mesin cuci.
Jika Anda menyalakan mesin pencuci piring atau mesin cuci lebih dari 9 kali dalam
seminggu, tambahkan 3 poin. Jika Anda memakai mesin tersebut sebanyak 4 sampai 9 kali,
tambahkan 2 poin. Jika Anda memakainya sebanyak 1 sampai 3 kali, tambahkan 1 poin. Jika
Anda tidak punya mesin ini, tidak perlu menambah poin.
Apabila Anda memiliki mesin pencuci piring dan mesin cuci, kalikan poin Anda dengan dua.
-Tentukan berapa banyak pembelian rumah tangga yang Anda lakukan setiap hari.
Jumlah barang rumah tangga yang dibeli juga dapat memengaruhi jejak karbon Anda. Jika
Anda membeli banyak barang baru, skor Anda akan lebih tinggi daripada orang lain yang
tidak membeli apa-apa atau hanya membeli barang bekas.
Jika Anda membeli lebih dari 7 barang baru berupa furnitur, elektronik, atau gawai rumah
tangga lainnya per tahun, tambahkan 10 poin.
Jika Anda membeli antara 5 sampai 7 barang, tambahkan 8 poin.
Jika Anda membeli antara 3 sampai 5 barang , tambahkan 6 poin.
Jika Anda membeli kurang dari 3 barang, tambahkan 4 poin.
Jika Anda hampir tidak membeli apa-apa atau hanya membeli barang bekas, tambahkan 2
poin.
- Pertimbangkan berapa banyak limbah yang Anda hasilkan.
Makin banyak tempat sampah yang terisi tiap minggu, makin besar jejak karbon Anda.
Hitunglah berapa sering Anda mengisi tempat sampah setiap minggu dan tambahkan poin
sesuai jumlah tersebut.
Jika Anda mengisi 4 tempat sampah setiap minggu, tambahkan 50 poin.
Jika Anda mengisi 3 tempat sampah per minggu, tambahkan 40 poin.
Jika Anda mengisi 2 tempat sampah per minggu, tambahkan 3 poin.
Jika Anda mengisi 1 tempat sampah per minggu, tambahkan 20 poin.
Jika Anda mengisi setengah tempat sampah atau kurang per minggu, tambahkan 5 poin.
-Kenali jumlah limbah yang Anda daur ulang.
Jika Anda tidak melakukan daur ulang, tambahkan 24 poin ke skor Anda. Namun, jika Anda
melakukannyam mulailah dengan memberi 24 poin, lalu kurangi sesuai jenis barang yang
didaur ulang. Anda bisa membagi empat poin dari masing-masing kategori berikut ini:
Kaca
Plastik
Kertas
Aluminium
Besi
Limbah makanan (pembuatan kompos)
-Hitung skor transportasi tahunan.
Anda juga perlu mempertimbangkan jejak karbon saat bepergian, baik berdasarkan jarak
yang Anda tempuh dengan kendaraan pribadi, jarak yang ditempuh dengan transportasi
publik, dan jarak yang ditempuh saat bepergian dengan pesawat untuk berlibur.
Untuk penggunaan kendaraan pribadi, tambahkan 12 poin apabila Anda bepergian lebih dari
24.000 km per tahun. Tambahkan 10 poin jika Anda bepergian sejauh 16.000 km sampai
24.000 km per tahun. Tambahkan 6 poin jika Anda bepergian sejauh 1.600 km sampai 16.000
km per tahun. Tidak perlu menambah poin jika Anda tidak punya mobil.
Untuk transportasi umum, tambahkan 12 poin jika Anda bepergian lebih dari 32.000 km per
tahun. Tambahkan 10 poin jika Anda bepergian sejauh 24.000 km sampai 32.000 km per
tahun. Tambahkan 6 poin jika Anda bepergian sejauh 16.000 km sampai 24.000 km per
tahun. Tambahkan 4 poin jika Anda bepergian sejauh 1.600 km sampai 16.000 km per tahun.
Tambahkan 2 poin apabila Anda bepergian kurang dari 1.600 km per tahun. Tidak perlu
menambahkan apa pun apabila Anda tidak memakai transportasi publik.
-Jumlahkan semua poin yang Anda miliki.
Setelah menghitung poin untuk masing-masing kategori, jumlahkan semuanya untuk
mendapat skor jejak karbon. Makin kecil skonya, makin bagus. Jika skor Anda kurang dari
60 poin, Anda memberi dampak kecil pada planet ini. Jika lebih tinggi dari 60 poin, Anda
mungkin perlu mencari cara lain untuk mengurangi dampak terhadap planet ini.
Sebagai contoh, Anda bisa mengganti perabotan lama dengan perabotan hemat energi,
mengurangi pembelian barang kemasan, memakai transportasi publik atau menebeng,
membuat kompos, dan mendaur ulang.
2.4. Bagaimana Cara Mengurangi Jejak Karbon?
Dilansir dari artikel merdeka.com cara yang paling tepat untuk mengurangi jejak karbon
adalah:
A. Cara Mengurangi Jejak Karbon Di Bidang Transportasi
•Hindari perjalanan mobil yang menimbulkan polusi (setiap liter bahan bakar yang dibakar
dalam mesin mobil mengeluarkan lebih dari 2,5 kg CO2) dan usahakan berjalan kaki,
bersepeda atau menggunakan transportasi umum, terutama kereta api.
•Jika Anda mengemudi, bagikan perjalanan dengan orang lain dan jangan mengebut
karena menggunakan lebih banyak bensin dan karena itu, mengeluarkan lebih banyak
CO2.
•Hindari terbang sebisa mungkin, sumber emisi CO2 dengan pertumbuhan tercepat di
dunia. Jika Anda melakukannya, pertimbangkan untuk mengimbangi emisi
B. Cara Mengurangi Jejak Karbon di Bidang Makanan
•Mengurangi jumlah produk hewani yang dikonsumsi.
•Makan makanan produksi lokal dan musiman: perjalanan singkat berarti lebih sedikit
polusi dari transportasi.
•Daur ulang / kompos sampah organik. Jika tidak, metana akan dilepaskan oleh limbah
yang dapat terurai secara hayati di tempat pembuangan sampah. Di UE, emisi ini
menyumbang ~ 3% dari emisi GRK.
B. Cara Mengurangi Jejak Karbon Di Bidang Penggunaan Air
•Gunakan mesin cuci dan mesin pencuci piring hanya jika sudah penuh.
•Rebus hanya air yang diperlukan dan tutupi panci saat memasak: Anda akan menghemat
banyak energi dan prosesnya akan lebih cepat.
•Kumpulkan air dingin dari detik-detik pertama mandi untuk menyirami taman atau
tanaman.
•Panen air hujan jika memiliki akses ke atap sebagai alternatif air tanah.
•Angkat pompa tangan untuk melindungi air minum dari kontaminasi banjir.
C. Cara Mengurangi Jejak Karbon Di Bidang Penggunaan Energi
•Perhatikan suhu rumah: hanya 1 derajat Celcius lebih sedikit mengurangi emisi (dan
tagihan energi Anda) sebesar 5-10%
Penggunaan AC untuk hawa dingin - biayanya sangat mahal.
••Gunakan kipas angin sebagai gantinya
Programkan perangkat energi Anda sehingga hanya menyala saat Anda (akan) pulang.
•Perbaiki isolasi rumah Anda sehingga lebih sedikit panas yang keluar saat dingin dan
lebih sedikit panas yang masuk saat hangat, sehingga mengurangi kebutuhan untuk
menggunakan perangkat lain
2.5. Bagaimana Cara Mensosialisasikan Jejak Karbon Dan Menjalankan Gaya Hidup
Berkelanjutan?
Dalam rangka Mensosialisasikan gaya hidup berkelanjutan dan jejak karbon kita
bisa memulainya dari diri sendiri dan dari rumah dimana kita juga bisa berdampak.
Bagaimana Caranya?
-Sadari bahwa ada sumber daya alam yang terbatas, sehingga kita harus bijak
menggunakannya.
-Bekali diri dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan tentang lingkungan agar tumbuh
kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan.
-Bersikap kritis terhadap setiap produk yang kita gunakan. Bersikap kritis berarti kita
memilih produk yang ramah lingkungan dan meminimalisir sampah.
-Konsumsi makanan dan minuman yang tidak banyak menghasilkan sampah.
Pilah sampah dan salurkan. Apalagi kini sudah banyak startup yang menciptakan solusi
untuk memproses sampah baik itu sampah organik, anorganik, elektronik, maupun
minyak jelantah. Jadi, gunakan berbagai layanan ini untuk membantu kita membuang
sampah dengan lebih bertanggungjawab.
Sedikit saja kita mau membiasakan gaya hidup yang baik ini, berarti kita turut
serta dalam menjaga kelangsungan hidup bumi. Kebiasaan itu bisa menular, begitupun
dengan gaya hidup. Sebuah kebiasaan itu dapat merubah kehidupan kita meskipun kita
memulainya dari kebiasaan kecil. Jadi, mari kita mulai membentuk kebiasaan baik
dengan gaya hidup berkelanjutan untuk masa depan yang lestari.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Jejak karbon adalah jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai
kegiatan (aktivitas) manusia pada kurun waktu tertentu. Kontribusi dari jejak karbon adalah
Penggunaan Kendaraan. Kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil,
Penggunaan Energi Listrik dan Air, konsumsi Makanan. Cara menghitung jejak
karbon di rumah dan di sekolah dapat dilakukan degan menggunakan aplikasi kalkulator jejak
karbon atau dapat di temukan pada website tentang kalkulator jejak karbon. Cara mengurangi
jejak karbon bertujuan untuk melestarikan dan menjaga alam sekitar. Kesimpulan terakhir
adalah sedikit saja kita mau membiasakan gaya hidup yang baik ini, berarti kita turut serta
dalam menjaga kelangsungan hidup bumi. Kebiasaan itu bisa menular, begitupun dengan
gaya hidup.
3.2. Saran
gunakanlah barang yang berguna bagimu dan buang sesuatu barang yang kau anggap
tak dapat terpakai lagi ditempat sampah atau timbun saja sampah tersebut. Apabila dapat
didaur ulang buatlah barang tersebut menjadi barang atau alat yang berguna bagi diri sendiri
maupun orang lain. Jagalah kesehatanmu dan lingkunganmu untuk masa depan yang lebih
baik. Jangan sakiti lingkungan yang tidak pernah bermaksud untuk menyakitimu dari dirimu
dan kembali kepadamu. Ayo bersama sama menjaga kesehatan dan keselamatan bumi kita.
Daftar Pustaka

- https://e-journal.buku.project.id/2023/05/10/carbon-emisi-dll/
- Wina 2021. Jejak Karbon, Jejak Kita di Bumi ProyekPenguatan Profil Pelajar Pancasila
Bagi Guru SMA (Fase F) Tersedia do :http//www.datdikdasmen.com 202207 modul
p5 Fase –e.html
- Rahyu, Intan Nig Tyas. 2022 Apa Itu Perubahan Iklim? (internet). Tersedia di https:
www.kompas.com/sekolah/real/202206.03/170000669/apa itu perubahan ilim
- Rachman, Ani 2022. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kehidupan (internet)
tersedia di :https/www.kompas.com/sekolah/read/20220930000869/dampak
perubahan terhadap kehidupan.
- Fatma, Ika Ramadansari , 2020 Indonesia Alami Perubahan Iklim Ektrem di
September 2020 ttersedia di ;https:teknologi bisnis.com
read/20201027/84130523/indonesia alami perubahan iklim ektrem di september
2020.
LAMPIRAN

1. Foto Poster

2. Simulasi
kampanye
dikelas
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... i

Daftar Isi .......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................... 3


B. Rumusan Maslah ................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................... 4
D. Manfaat ............................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................................14
B. Saran ............................................................................................................................14
Daftar Pustaka .........................................................................................................................15
Lampiran .................................................................................................................................16

Anda mungkin juga menyukai