Anda di halaman 1dari 8

KAJIAN JEJAK KARBON DARI AKTIVITAS KAMPUS DI FAKULTAS

TEKNIK UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Disusun Oleh:
Kharazie Gehansaputra
18034010038

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JATIM


SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang

Emisi karbon salah satu dari penyebab utama perubahan iklim yang terjadi
pada dunia, ini menimbulkan kekhawatiran serta menjadi tantangan tersendiri bagi
seluruh negara di dunia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan pada lingkup
universitas yaitu melakukan studi jejak karbon dari aktivitas kampus yang mulai
kembali berjalan. Jejak karbon (Carbon Footprint) adalah ukuran dari jumlah total
emisi karbon dioksida yang langsung maupun tidak langsung yang disebabkan oleh
suatu kegiatan (Wiedman dan Minx, 2008).
UPN “Veteran” Jawa Timur memiliki 7 fakultas serta 1 gedung program
Pascasarjana yang pada setiap fakultas ini memiliki aktivitas nya masing – masing
yang dapat menghasilkan emisi karbon. Salah satu fakultas yaitu Fakultas Teknik
(FT) memiliki 6 jurusan yang terdapat didalamnya akan digunakan sebagai lokasi
penelitian. Jejak karbon di FT UPN “Veteran” Jawa Timur perlu untuk dihitung
agar dapat mengetahui seberapa besar kontribusi aktivitas kampus yang
dilaksanakan terhadap emisi karbon yang dihasilkan sehingga dapat meminimalisir
dampaknya terhadap lingkungan.
Kajian jejak karbon di FT UPN “Veteran” Jawa Timur dilakukan
berdasarkan 3 lingkup menurut The Greenhouse Gas Protocol (GHG Protocol),
yaitu emisi dari sumber yang di kontrol langsung oleh fakultas, emisi tidak
langsung dari konsumsi listrik serta emisi tidak langsung lainnya. (WRI dan
WBSCD, 2004). Jejak karbon dari 3 lingkup tersebut dapat dihitung berdasarkan
metode dari International Panel on Climate Change (IPCC) untuk inventarisasi gas
rumah kaca (GRK) nasional. Emisi yang akan dihitung yaitu karbon dioksida
(CO2), dinitrogen oksida (N2O) serta metana (CH4) yang dinyatakan dalam bentuk
kgCO2-eq. CO2, CH4 dan N2O merupakan salah satu GRK yang memiliki umur
yang panjang (long lived greenhouse gases) yang menjadi penyumbang utama dari
perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini (WMO,2014).
Langkah ini juga dilakukan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam
mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan usaha sendiri dan mencapai
41% jika mendapat bantuan internaisonal pada tahun 2020 yang telah ditetapkan
pada kesepakatan Bali Action Plan pada The Conferences od Parties (COP) ke-13
United Nations Frameworks Convention on Climate Change (UNFCCC) dan hasil
dari COP-15 di Copenhagen dan COP-16 di Cancun dan dalam pertemuan G-20 di
Pittsburg.
1.2 . Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Bagaimana tingkat emisi karbon yang dihasilkan aktivitas kampus di
Fakultas Teknik UPN “Veteran” Jawa Timur?
2. Bagaimana scenario mitigasi yang efektif untuk mengurangi emisi jejak
karbon yang ada di Fakultas Teknik UPN “Veteran” Jawa Timur?

1.3 . Tujuan
Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Menganalisis tingkat emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas kampus di
Fakultas Teknik UPN “Veteran” Jawa Timur.
2. Menciptakan scenario mitigasi yang efektif untuk emisi jejak karbon yang
dihasilkan oleh aktivitas kampus di Fakultas Teknik UPN “Veteran” Jawa
Timur.

1.4 . Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yag diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui tingkat emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas kampus di
Fakultas Teknik UPN “Veteran” Jawa Timur.
2. Mengetahui scenario mitigasi emisi jejak karbon yang efektif untuk emisi jejak
karbon yang dihasilkan oleh aktivitas kampus di Fakultas Teknik UPN
“Veteran” Jawa Timur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perubahan Iklim
Pemanasan global telah mengakibatkan perubahan iklim yang menjadi isu paling
penting dalam kebijakan pembangunan dan global governance pada abad ke-21. Sebagian
besar dari bencana yang terjadi merupakan bencana alam seperti angin puting beliung,
banjir dan tanah longsor, yang disebabkan oleh perubahan iklim (Suharko, 2014).
Menurut United States Global Climate Change Programme (dalam Okoli &
Ifeakor, 2014) perubahan iklim diartikan sebagai reaksi ekstrem dari fenomena cuaca yang
menciptakan dampak negatif pada sumber daya air, sumber daya pertanian, kesehatan
manusia, penipisan lapisan ozon, vegetasi dan tanah, yang menyebabkan meningkatnya
konsentrasi karbon dioksida dalam ekosistem. Sedangkan menurut Francis (2014)
menyebutkan bahwa perubahan iklim adalah perubahan sifat dari sistem iklim. Hal ini
meliputi perubahan cuaca bumi termasuk perubahan suhu dan angin. Perubahan iklim
secara langsung berdampak negatif kepada manusia dan lingkungan sekitarnya. Sehingga
perubahan iklim ini menjadi fokus semua pihak untuk mengatasinya.

2.2 . Gas Rumah Kaca


Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang memiliki kemampuan
menyerap serta memancarkan kembali radiasi infra merah yang berasal dari sinar matahari.
GRK terdapat pada atmosfer bumi dan memiliki fungsi yang sangat penting bagi
keberlangsungan hidup di bumi. Dengan adanya GRK maka dapat menjaga suhu
permukaan bumi berada pada kisaran 15°C sementara tanpa keberadaan GRK suhu
permukaan bumi dapat mencapai -18°C (Dhillon & Wuehlisch, 2013).
Jenis gas yang termasuk dalam golongan GRK yaitu CO2, CH4, N2O dan gas
terfluorinasi (F-gas) yang meliputi kelompok perfluorocarbon (PFCs), kelompok
hydrofluorocarbon (HFCs) and sulphur hexafluoride (SF6) serta senyawa – senyawa
perusak lapisan ozon (IPCC, 2007b). Setiap GRK memiliki nilai Global Warming
Potential (GWP) yang berbeda – beda, semakin besar nilainya maka semakin tinggi pula
potensi menyebabkan pemanasan global. Global Warming Potential adalah potensi suatu
gas dalam menyebabkan pemanasan global yang diukur berdasarkan emisi CO2 dengan
nilai 1 (satu). Sebagai contoh CH4 memiliki nilai GWP 21 artinya setiap unit CH4 memiliki
efektivitas 21 kali dibandingkan dengan CO2 dalam mencegah lepasnya radiasi infra merah
dari atmosfer bumi. Walaupun CO2 tidak memiliki nilai GWP yang besar akan tetapi CO2
merupakan jenis GRK yang memiliki konsentrasi paling besar pada atmosfer bumi.

2.3 . Jejak Karbon


Jejak karbon merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah
total emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari individu atau organisasi yang bertanggung jawab
(Carbon Trust, 2007). Setiap orang turut andil dalam menghasilkan GRK, sehingga setiap
orang mempunyai hutang karbon. Semakin banyak aktivitas manusia, maka semakin
banyak pula energi yang digunakan sehingga menghasilakn jejak karbon yang semakin
besar (Rahayu, 2011). Jejak karbon yang dimaksud yaitu jejak karbon yang dihasilkan dari
segala aktivitas manusia yang menimbulkan emisi karbon dan meninggalkan bekas di
bumi. Perubahan lingkungan hidup yang terjadi dikarenakan meningkatnya jejak karbon
akibat aktivitas manusia, maka pemulihan lingkungan hidup pun harus perlu dilakukan
oleh manusia. Oleh karena itu, perlu mengkaji konstribusi manusia terhadap jejak karbon
yang dihasilkan dari kegiatan sehari – hari. Tujuannya agar manusia dapat membatasi
jumlah jejak karbon yang ditimbulkan sehingga dapat membantu memulihkan lingkungan
hidup.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian

Menentuka ide :
Permasalahan iklim di dunia

Judul Penelitian :
Kajian Jejak Karbon Dari Aktifitasi Kampus di
Fakultas Teknik UPN “Veteran” Jawa Timur

Studi Literatur

Variabel
Penelitian

Analisa

Data

Pembahasan

Rekomendasi alam meminimalisisr emisi karbon

3.2 Data

1. Data Primer
- Konsumsi listrik per bulan
2. Data Sekunder
- Penggunaan alat elektronik
3.3 . Prosedur Penelitian

1. Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan dengan teknik probability sampling yang terdiri dari
Proportionate Stratified Random Sampling dan Simple Random Sampling dengan
menggunakan rumus Slovin dengan derajat kesalahan sebesar 10 %.

2. Analisa data
Data yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisis menggunakan Ms.Excel dan
SPSS untuk mengetahui total emisi GRK yang diemisikan dari setiap aktivitas,
pemetaan emisi GRK yang dihasilkan dan rekomendasi solusi untuk mereduksi
emisi GRK.

3. Hasil dan Pembahasan


Setelah dilakukan penelitian hasil yang diperoleh kemudian di analisa kemudian
di sampaikan dalam pembahasan. Hasil dari penelitian ini terdapat tabel dan grafik
yang menampilkan jumlah emisi yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA

Okoli, J. N., & Ifeakor, A. C. (2014). An overview of climate change and food
security: Adaptation strategies and mitigation measures in Nigeria. Journal
of Education and Practice, 5(32), 13–19.

Francis, N. P. (2014). Climate change and implication for senior secondary school
financial accounting curriculum development in Nigeria. Journal of
Education and Practice, 5(26), 153–157.

Dhillon, R.S. & Wuehlisch, G.v. 2013. Mitigation of global warming through
renewable biomass. Biomass and bioenergy. Vol 48. 75-89.

Intergovernmental Panel on Climate Change. 2007b. Climate Change 2007: Impacts,


Adaptation and Vulnerability. Contribution of Working Group II to the Fourth
Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change [Parry,
M.L., Canziani, O.F., Palutik (eds)]. New York : Cambridge University Press.

Carbon Trust, 2007. An Introduction For Organisations. UK.

Wiedmann, T. & Minx, J. 2008. A Definition of 'Carbon Footprint'. In: C. C.


Pertsova, Ecological Economics Research Trends. Chapter 1, Hal. 1-11, Nova
Science Publishers, Hauppauge NY, USA.

WMO. 2014. Greenhouse Gas Bulletin: The State of Greenhouse in the Atmosphere
Based on Global Observations through 2013. Geneva. No. 10. ISSN 2078-0796.

Anda mungkin juga menyukai