Anda di halaman 1dari 11

ESTIMASI EMISI METANA ( CH 4 ) DARI TPA TAMANGAPA

Agus Mustika Sari1, Asiyanthi T. Lando2, Andi Subhan Mustari3


1
Mahasiswa S1 Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin 2 Dosen Departemen Teknik Lingkungan, Universitas Hasanuddin
3
Dosen Departemen Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin
(agusmustika.civil13@gmail.com)

ABSTRAK
Salah satu gas rumah kaca penyebab perubahan iklim adalah gas metana (CH4)
yang dihasilkan oleh timbunan sampah. Emisi metana dari sampah merupakan
hasil dekomposisi anaerobik dari bahan organik dalam sampah. Timbunan sampah
yang semakin tinggi di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tanpa pengolahan lebih
lanjut dapat menimbulkan emisi metana yang semakin besar. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengestimasi emisi metana eksisting di TPA Tamangapa dan
memprediksi emisi metana dari TPA Tamangapa untuk 10 tahun kedepan dengan
menggunakan rumus IPCC 2006. Perhitungan emisi metana dari TPA
menggunakan acuan rumus IPCC Waste Model Calculation tahun 2006. Hasil
penelitian menunjukkan timbulan sampah kota Makassar pada tahun 2016 adalah
0,449 kg/org/hari dengan komposisi sampah yang didominasi oleh sampah
organik. Nilai potensi emisi metana di TPA Tamangapa kota Makassar Tahun
2016 adalah 2,24 Gg/tahun dan pada proyeksi Tahun 2026 adalah 4,968
Gg/tahun. Upaya mitigasi dan adaptasi yang dapat direkomendasikan adalah
dengan sosialisasi teknik 3R ( Reduce, Reuse, dan Recycle ) serta pembangunan
TPA open dumping yang ada di kota makassar sesuai dengan amanat UU no. 18
tahun 2008.

Kata kunci : Sampah, Emisi, Metana, TPA Tamangapa.

ABSTRACT
One of the greenhouse gases climate change is the cause of Methane (CH4) which
is by landfill waste. Methane emissions from anaerobic decomposition of waste is
a result of organic matter in trash. The higher midden in landfill without further
processing may lead to greater emissions of Methane. The purpose of study was to
estimate emissions of methane existing landfill in Tamangapa and predict
emissions of methane Landfill Tamangapa for 10 years using the formula the
IPCC 2006. Emission calculations Methane use the IPCC formulas reference
Calculation Model year 2006. The results showed Tamangapa waste generation
in 2016 is 0.449 kg/person/days with waste composition is dominated by organic
waste. The potential value of the emissions of Methane in the landfill Tamangapa
Makassar in 2016 was 2.24 Gg/year and on projections in 2026 was 4.968
Gg/year. Mitigation and adaptation efforts that can be recommended is with
socialization techniques 3R (Reduce, Reuse, and Recycle) as well as the
development of open landfill dumping that exists in the city of makassar in
accordance with the mandate of Act No. 18 of the year 2008.

Keywords: Waste, Emission Methane, Tamangapa Landfill.


A. PENDAHULUAN Gas rumah kaca merupakan gas-gas
1. Latar Belakang yang ada di atmosfer, adapun yang
Sampah merupakan masalah yang menyebabkan efek gas rumah kaca
kerap dialami di daerah perkotaan seperti , Karbondioksida (CO2),
termasuk di Kota Makassar. Dikota Metana (CH4), Dinitroksida (N2O),
besar sampah menjadi masalah yang dan Chlorofluorocarbon (CFC).
cukup besar baik dari segi jumlah Perubahan iklim dapat terjadi secara
maupun dari jenisnya, besar kecilnya langsung maupun tidak langsung oleh
masalah sampah tumbuh seiring kegiatan manusia yang mengubah
dengan pertumbuhan penduduk yang komposisi atmosfer global dan juga
ada di kota tersebut. Potensi produksi terhadap variabilitas iklim alami yang
gas rumah kaca berkaitan dengan diamati selama periode waktu tertentu
timbulan sampah serta komposisi (Rahmawati 2013).
sampah, khususnya fraksi organik Beberapa gas rumah kaca seperti
yang pada akhirnya akan Karbondioksida (CO2), Metana (CH4),
menimbulkan gas rumah kaca. Dinitroksida (N2O), dan
Pemanasan global dalam sistem Chlorofluorocarbon (CFC) memiliki
iklim sangat nyata, dan sejak tahun efek rumah kaca lebih besar daripada
1950, banyak penelitian sebelumnya gas lainnya. Berdasarkan IPCC ,
mengamati perubahan yang luar Methana memiliki efek 20-30 kali
biasa selama puluhan tahun sampai lebih besar dibanding dengan karbon
berabad-abad. Atmosfir dan dioksida. Methane (CH4) adalah salah
samudra telah memanas, jumlah salju satu dari gas rumah kaca yang terbesar
dan es semakin menurun, permukaan kedua (Kyoto Protocol) setelah
laut semakain meningkat, dan karbondioksida (CO2) yang potensi
konsentrasi gas rumah kaca lebih pemanasan globalnya 28 kali lebih
luas. Emisi gas rumah kaca yang besar dari CO2. Dapat dikatakan
berkelanjutan akan menyebabkan berdasarkan IPCC Fourt Assessment
pemanasan dan perubahan yang lebih Report (IPCC, 2007), total emisi
besar di semua segmen sistem iklim metana dari emisi gas rumah kaca
(IPCC, 2013). global adalah 14.3% dan 2.8% berasal
Laporan Penilaian Kelima dari dari sampah ( IPCC, 2007 )
Kelompok Kerja III sebagai Laporan Kota Makassar merupakan kota
Penilaian terbaru dari Panel terbesar kesepuluh di Indonesia
Antarpemerintah tentang Perubahan menurut jumlah penduduknya, yaitu
Iklim (IPCC) menyatakan bahwa sebesar 1.449.401 jiwa (Data Sensus
emisi gas rumah kaca terus Penduduk Indonesia, 2016). Pada
meningkat dari tahun 1970 sampai tahun 2016 jumlah timbulan sampah
2010. Emisi gas rumah kaca dari Kota Makassar mencapai 4183,41
aktivitas manusia semakin cepat m³/hari, sedangkan yang tertangani
berkembang. Pada tahun terakhir ini adalah sebesar 3.962,63 m³/hari, yakni
(2000 sampai 2010). Pada tahun hanya 95,37 persen terhadap timbulan.
2010, emisi gas rumah kaca (Dinas Pertamanan dan Kebersihan
mencapai 49,5 miliar ton (gigaton Kota Makassar, 2016).
atau Gt) setara karbon dioksida Berdasarkan gambaran diatas perlu
(CO2) Ini adalah jumlah terbesar dilakukan penelitian lebih lanjut
dalam sejarah manusia (IPCC, 2014). mengenai perhitungan timbulan
sampah yang diperoleh dari Dinas
Badan Lingkungan Hidup Kota perubahan jumlah dan pola
Makassar yang akan menjadi acuan presipitasi. Adanya perubahan sistem
untuk mengetahui kandungan dalam ekosistem ini telah memberi
methana dari timbulan sampah kota dampak pada kehidupan di bumi
Makassar, Oleh karena itu penulis seperti terpengaruhnya hasil
tertarik untuk meneliti dan pertanian, hilangnya gletser dan
menuangkan dalam bentuk Tugas punahnya berbagai jenis hewan
Akhir yang berjudul”Estimasi Emisi ( Rahmawati, 2013 ).
Methana TPA Tamangapa”. 2. 2. Gas Rumah Kaca
2. Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya kajian Istilah Gas Rumah Kaca
pengelolaan sampah di kota mengemuka seiring dengan isu
Makassaradalah : pemanasan global dan perubahan iklim
a. Mengestimasi emisi metana yang dampaknya telah dirasakan di
eksisting di TPA Tamangapa berbagai wilayah di Indonesia.Namun,
b. Memprediksi emisi metana TPA pemahaman terhadap apa itu gas
Tamangapa untuk 10 tahun kedepan rumah kaca, masih belum banyak
dipahami secara tepat oleh masyarakat
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Global Warming luas. Bahkan, ada yang memaknai gas
rumah kaca sebagai gas yang
Pemanasan Global (Global dihasilkan oleh gedung-gedung tinggi
Warming) adalah suatu bentuk berkaca di kota-kota besar.
ketidakseimbangan ekosistem di 3. Sumber dan Proses Terbentuknya
bumi akibat terjadinya proses Gas di TPA
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, Salah satu gas rumah kaca yang
laut, dan daratan di bumi. Selama dihasilkan dari tempat pembuangan
kurang lebih seratus tahun terakhir, sampah akhir merupakan gas metan.
suhu rata-rata di permukaan bumi Adapun beberapa penjelasan mengenai
telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C. proses dekomposisi gas dari tempat
Meningkatnya suhu rata-rata pembuangan sampah sehingga
permukaan bumi yang terjadi adalah menjadi gas yang berbahaya adalah
akibat meningkatnya emisi gas sebagai berikut:
rumah kaca, seperti, karbondioksida ( - Dekomposisi bakteri, Sebagian
CO2 ), besar gas yang berada di TPA
metana(CH4),dinitrooksida(N2O),hid (Tempat Pembuangan Akhir)
rofluorokarbon(HFC),perfluorokarbo dihasilkan dari dekomposisi
(PFC), dan sulfur heksafluorida bakteri, dimana terjadi ketika
(SF6) di atmosfer. Emisi ini sampah organik dipecah oleh
terutama dihasilkan dari proses bakteri alami yang hadir dalam
pembakaran bahan bakar fosil ( limbah dan di tanah yang akan
minyak bumi dan batu bara ) serta digunakan untuk menutupi TPA
akibat penggundulan dan (Tempat Pembuangan Akhir).
pembakaran hutan. Pemanasan Limbah organik meliputi makanan,
global diperkirakan telah limbah kebun, penyapuan jalan,
menyebabkan perubahan-peru bahan tekstil, produk kayu dan kertas.
sistem terhadap ekosistem di bumi, Bakteri membusuk sampah organik
antara lain, perubahan iklim yang terbagi dalam empat fase yang
ekstrim, mencairnya es sehingga kemudian akan di bahas pada tebel
permukaan air laut naik, serta
, dan komposisi gas berubah dengan menjelaskan latar belakang
selama masing-masing tahap. penelitian, rumusan masalah, tujuan
- Volatilisasi yaitu Gas yang penelitian, batasan masalah dan
dihasilkan dari limbah tertentu, manfaat penelitian. Kemudian mulai
terutama senyawa organik, yang melakukan kerangka teoritis
akan berubah dari cairan atau padat penelitian yang disusun berdasarkan
menjadi uap. Proses ini dikenal referensi penelitian sebelumnya,
sebagai penguapan. NMOC di gas jurnal, artikel penelitian dan
pembuangan sampah bisa menjadi sejenisnya. Kemudian dilakukan
hasil penguapan dari bahan kimia pengumpulan data sekunder. Data
yang dibuang di tempat sekunder berupa data kependudukan,
pembuangan akhir. data timbulan sampah kota Makassar
- Reaksi kimia yaitu Gas pertahun,kemudian
pembuangan sampah ,termasuk dilakukan pembahasan pengolahan
NMOCs, dapat diciptakan oleh data dan analisa data mencakup
reaksi bahan kimia tertentu yang timbulan sampah berdasarkan
terdapat dalam limbah. Misalnya, komponen karakteristik sampah
jika klorin pemutih dan amonia sampai dengan pengolahan data yang
tercampur dalam satu menghasilkan data jumlah emisi
penampungan maka akan metana ( CH4 ) menggunakan
menghasilkan gas berbahaya. ketetapan IPCC 2006.
C. METODE PENELITIAN Adapun bagan alir dari proses
1. Gambaran Lokasi Penelitian pengerjaan tugas akhir asebagai
Secara geografis Kota Makassar berikut :
terletak di Pesisir Pantai Barat bagian
selatan Sulawesi Selatan, pada titik
koordinat 119°, 18’, 27’, 97” Bujur
Timur dan 5’. 8’, 6’, 19” Lintang
Selatan dengan luas wilayah sebesar
175,77 km2 yang meliputi 14
kecamatan.

3. Rumus Perhitungan
Gambaran 3.1 Wilayah Penelitian Pedoman IPCC Tahun 2006
2. Kerangka Penelitan merupakan metode yang dapat
Metode penelitian yang dilakukan diterapkan untuk semua negara atau
meliputi beberapa tahap. Tahap wilayah sebab pada pedoman
pertama dimulai dengan pendahuluan tersebut memberikan nilai default,
perkiraan dan metode perhitungan
untuk mengatasi kurangnya data
dengan menggunakan faktor emisi
yang sudah ditentukan oleh IPCC.
Adapun data default yang
digunakan dari IPCC 2006 dalam
perhitungan timbulan sampah yaitu
sebagai berikut.

Timbulan Metana ( CH4)


Potensi gas metana ( CH4 ) yang
Sumber: IPCC 2006 dihasilkan sepanjang tahun dapat
Gambar 3.2 Nilai default utuk diperkirakan berdasarkan jumlah dan
timbulan sampah komposisi limbah yang dibuang ke
tempat penampungan sampah dan
praktik pengelolaan limbah di tempat
pembuangan.Perhitungan emisi
( CH4) yang dihasilkan dari timbulan
sampah TPA Tamangapa dengan
rumus perhitungan sebagai berikut :

(1)
Dimana :
DDOCm = Massa DOC yang
terdekomposisi, Gg
W = Massa sampah di TPA,
Gg
DOC = Karbon organik yang
dapat terdegradasi, Gg C/Gg sampah
DOCf = Fraksi DOC yang dapat
terdekomposisi, fraksi
Sumber : IPCC 2006 MCF = Faktor koreksi metana
Gambar 3.3 Nilai default timbulan (CH4) pada proses dekomposisi
sampah perkarakteristik aerobik pada tahun dimana sampah
dibuang, fraksi
(2)
Dimana :
Lo = potensi timbulan
metana ( CH4 ), Gg CH4
DDOCm = Massa DOC yang
terdekomposisi, Gg
F = Fraksi CH4 pada gas yang Timbulan CH4T = Jumlah timbulan
dihasilkan di TPA fraksi volume CH4 dari material yang terurai
16/12 = Rasio berat molekul CH4/C, DDOCm decompt T= DDOCm yang
rasio terdekomposisi di tahun T, Gg
Dengan reaksi pertama, jumlah F = Fraksi metana (CH4) dalam pada
produk selalu sebanding dengan timbulan gas di TPA ( fraksi )
jumlah bahan reaktif. Ini berarti 16/12 = Rasio berat molekul CH4/C
bahwa tahun dimana timbulan ( rasio )
sampah yang disimpan di TPA tidak Emisi metana (CH4)
relevan dengan jumlah CH4 yang Emisi metana ( CH4 ) dari
dihasilkan setiap tahunnya. Setiap pembuangan limbah padat selama
tahun dapat dianggap sebagai angka satu tahun dapat diperkirakan dengan
1 dalam metode estimasi, dan menggunakan Persamaan 6 . CH4
perhitungan orde pertama dapat dihasilkan sebagai hasil degradasi
dilakukan dengan dua persamaan bahan organik dalam kondisi
sederhana sebagai berikut : anaerobik. Bagian dari CH4 yang
dapat dipulihkan untuk energi atau
(3) pembakaran. CH4 yang sebenarnya
dipancarkan dari TPA akan lebih
kecil dari jumlah yang dihasilkan.
(4)
Dimana :
T = Tahun tinjauan pembuangan
sampah (6)
DDOCmaT = Akumulasi DDCm di Diamana :
TPA pada akhir tahun tinjauan T, Gg CH4 Emissions = Emisi CH4
DDOCma T-1= Akumulasi DDOCm di T = Tahun tinjauan
TPA pada akhir tahun sebelumnya pembuangan sampah
( T-1 ), Gg X = Kategori sampah
DDOCmdT DDOCm Data yang ( jenis/bahan )
terdekomposit di TPA tahun T, Gg. RT = Gas metana ( CH4 )
DDOCm decomposed T = DDOCm yang yang termanfaatkan pada tahun T,
terdekomposit / atau terurai pada Gg
tahun T, Gg OXT = Faktor oksidasi
k pada tahun T (fraksi)
A. HASIL DAN PEMBAHASAN
t1/2 = Waktu paruh ( half-life time )
1. Data Penelitian
Timbulan Metana ( CH4) Dari
Data-data penelitian bersumber
DDOCm Yang Dapat
dari kunjungan langsung ke lapangan
Terdekomposisi
guna memperoleh data yang di
Jumlah CH4 yang terbentuk dari
butuhkan di Unit Pelaksana Teknis
bahan yang dapat didekomposisi
Dinas ( UPTD TPA Tamangapa ),
ditemukandengan mengalikan fraksi
studi literatur dan dinas-dinas terkait
CH4 dalam gas landfill yang
( Dinas Badan Lingkungan Hidup
dihasilkan dan rasio berat molekul
dan Badan Pusat Statistik Kota
CH4 / C.
Makassar). Data-data yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
(5) a. Data Jumlah Penduduk Kota
Dimana : Makassar Pertahun
Kependudukan merupakan salah
satu aspek penting dalam Tabel 4.2 Timbulan Sampah TPA
pembangunan karena berkaitan Taman
dengan kualitas sumber daya Tahun Berat (kg) gapa
manusia. Ada tiga faktor yang 2010 194.451.559 Pertahu
mempengaruhi perkembangan 2011 193.405.111 n
jumlah penduduk yaitu kelahiran, 2012 203.419.001
kematian dan perpindahan penduduk. 2013 246.970.841
Data jumlah penduduk kota 2014 247.182.733
Makassar bersumber dari data Badan 2015 246.271.225
Pusat Statistik Kota Makassar. Data
2016 237.851.884
yang digunakan adalah data jumlah
penduduk 5-10 tahun terakhir. Data Sumber : Dinas Badan Lingkungan
ini diperlukan untuk mencari Hidup Kota Makassar
presentase pertumbuhan penduduk Tabel 4.3 Timbulan Sampah
kota Makassar agar dapat diprediksi Perkarakteristik Kota Makassar
jumlah penduduk kota Makassar di berdasarkan Standar IPCC 2006
tahun yang akan datang.
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk
Kota Makassar

Tahun Penduduk
2010 1.339.374
2011 1.352.136 2. Pengolahan Data
Tabel 4.4 Emisi Metana dari
2012 1.369.606
Timbulan Sampah TPA Tamangapa
2013 1.408.072 dengan asumsi jumlah Penduduk
2014 1.429.242
2015 1.449.401 Sumber
2016 1.469.601 :Badan Pusat
Statistik Kota Makassar 2015
b. Data Timbulan Sampah TPA
Tamangapa
Timbulan sampah yang dihasilkan
di TPA Tamangapa sangat erat
kaitannya dengan jumlah penduduk Tabel 4.5 Prediksi kandungan
yang terdapat di kota makassar. Metana TPA Tamangapa dengan
Pertumbuhan penduduk yang asumsi jumlah penduduk
semakin besar secara tidak langsung
menimbulkan jumlah timbulan
sampah yang semakin besar.
Timbulan sampah dapat di lihat pada
tabel 4.2 dan tabel 4.3
Tabel 4.6 Prediksi kandungan Gambar 4.2 Prediksi emisi metana
Metana TPA Tamangapa dengan (CH4 ) tahun 2017 - 2026 dengan
persamaan geometri. Timbulan Sampah.
Tabel 4.7 Emisi Metana dari
Timbulan Sampah Organik TPA
Tamangapa dengan acuan IPCC
2006.

Emisi CH4 Tahun 2010-


2016
2.5
2
CH4, GG

1.5
1
0.5
0
2005 2010 2015 2020
TAHUN
Gambar 4.3 Emisi Gas Metana CH4
) dari timbulan sampah organik
Dari Gambar 4.11 dapat di lihat
bahwa emisi metana ( CH4 ) setiap
tahunnya mengalami peningkatan.
Gambar 4.1 Prediksi emisi metana
(CH4) tahun 2017 - 2026 dengan
asumsi jumlah penduduk
CH4 ( Gg ) Asumsi Jumlah
Penduduk Tabel 4.8 Prediksi emisi metana
5.5 (CH4) dari Timbulan Sampah
5 Organik TPA Tamangapa
4.5
CH4, Gg

4
CH4
3.5
( Gg ) Timbulan
3 Sampah
2.5
5.5
52
CH4 , Gg

4.5 2015
4 2020 2025 2030
3.5 Tahun
3
2.5
2
2015 2020 2025 2030
Tahun
Tabel 4.10 Prediksi emisi metana
(CH4 ) dari Timbulan Sampah
Kertas TPA Tamangapa

Gambar 4.4 prediksi emisi metana (


CH4 ) dari timbulan sampah organik

Gambar 4.5 prediksi Emisi metana


(CH4 ) dan timbulan ( kg )
1) Emisi metana ( CH4 ) dari Gambar 4.6 prediksi emisi metana (
Timbulan Sampah Kertas CH4 ) dari timbulan sampah kertas
Perhitungan emisi metana ( CH4 ) 2) CH4 Timbulan Sampah Kayu
pada timbulan sampah kertas Perhitungan emisi metana ( CH4 )
dilakukan untuk mengetahui emisi pada timbulan sampah kayu
metana dari timbulan per dilakukan untuk mengetahui emisi
karakteristik sampah yang ada di metana dari timbulan per
TPA Tamangapa. Perhitungan emisi karakteristik sampah yang ada di
metana ( CH4 ) pada timbulan TPA Tamangapa. Perhitungan emisi
sampah kertas dapat dilihat pada metana ( CH4 ) pada timbulan
tabel 4.10. Untuk memperoleh nilai sampah kayu dapat dilihat pada tabel
emisi metana ( CH4 ) pada sampah 4.12. Untuk memperoleh nilai emisi
organik menggunakan data tahun metana ( CH4 ) pada sampah organik
2006 – 2007 sebagai tinjauan, menggunakan data tahun 2010 –
kemudian untuk tahun-tahun 2011 sebagai tinjauan, kemudian
selanjutnya dapat di kerjakan untuk tahun-tahun selanjutnya dapat
mengikuti tahap pengerjaan pada di kerjakan mengikuti tahap
tahun 2006 dan 2007. pengerjaan pada tahun 2010 dan
Tabel 4.9 Emisi Metana ( CH4 ) 2011.
dari Timbulan Sampah Kertas TPA
Tamangapa
Tabel 4.11 Emisi Metana ( CH4 ) hasil pengolahan data yang di
dari Timbulan Sampah Kayu TPA peroleh dari prediksi jumlah
Tamangapa penduduk serta timbulan sampah
yaitu hingga pada tahun 2026
mendatang potensi di hasilkannya
metana (CH4 ) sebesar 6,51 Gg ,
hal ini berbanding lurus dengan
prediksi jumlah timbulan sampah
yaitu pada tahun 2026 sebesar
271.609.147,2 kg. Tingginya
potensi gas metana ( CH4 ) ini
disebabkan kondisi TPA
Tabel 4.15 Prediksi emisi metana Tamangapa yang umumnya
(CH4 ) dari Timbulan Sampah ‘basah’ akibat iklim dan juga
Kertas TPA Tamangapa komposisi sampah organiknya
yang hampir 60% – 70%.
Saran
Beberapa upaya mitigasi
emisi gas metana ( CH4 ) yang dapat
dilakukan seperti sosialisasi teknik
3R ( reduce, reuse, dan recycle ) dan
pembangunan TPA sanitary landfill
guna menggantikan TPA open
dumping yang ada di kota Makassar
sesuai amanat UU no. 18 tahun 2008.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Bunga Ayu, dkk. 2013.
Perhitungan Emisi Karbon
Pengolahan Sampah Kota
Gambar 4.7 prediksi emisi metana ( Probolinggo. Institut
CH4 ) dari timbulan sampah kayu Teknologi Sepuluh
D. Kesimpulan dan Saran November: Surabaya.
Kesimpulan Anonim. 2002. Wastewise Update.
1. Potensi emisi gas metan (CH4 ) Unites States Environmental
dari sektor sampah eksisting di Protection Agency:
kota Makassar sangat besar yakni Washington.
pada tahun 2016 mencapai sekitar Anonim. 2006. Intergovernmental
2,79 Gg yang dihasilkan dari Panel On Climate Change
237.851.884 kg timbulan sampah (IPCC). Waste- IPCC
pada tahun 2016 yang hampir Guidelines for National
semuanya beroperasi secara open Greenhouse Gas Inventories
dumping. Sebagian besar gas ini (IPCC Guidelines).
dihasilkan dari proses degradasi Bo-feng, Chai, dkk. 2014.
sampah kertas, kayu dan sampah Estimation of Methane
organik. Emissions from Municipal
2. Prediksi emisi gas metana (CH4 ) Solid Waste Land lls in
di TPA Tamangapa untuk 10 China Based on Point
tahun kedepan dapat dilihat dari Emission Sources. Advances
In Climate Change Research
5 : China.
Damanhuri, E. dan Padmi, T. 2008.
Diktat Kuliah Pengelolaan
Sampah TL

Damanhuri, Enri dan Padmi, Tri


(2006). Pengolahan Sampah.
Institut Teknologi Bandung.
Bandung.

Guendehou, G.H Sabin, dkk. 2006.


Chapter 5: Incineration and
Open Burning of Waste.
IPCC Guidelines for National
Greenhouse Gas Inventories.
Intergovernmental panel on climate
change ( IPCC). ( 2006 ).
Waste- IPCC Guidelines for
Nation Greenhouse Gas
Inventories ( IPCC
Guidelines ).
Jensen, Jens E. Freiland, dkk. CH4
Emissions From Solid Waste
Disposal.
Rahmawati, Aisa. 2013. Gas Rumah
Kaca, Dampak dan
sumbernya. Pencemaran
Udara teknik lingkungan.
ITB. Bandung
SNI Metode Pengambilan Dan
Pengukuran Contoh
Timbulan Dan Komposisi
Sampah Perkotaan.
Suprihatin, dkk. 2002. Potensi
Penurunan Emisi Gas Rumah
Kaca Melalui Pengomposan
Sampah. Jurnal Teknologi
Industri Pertanian vol 18. IPB
: Bogor
Yunus, Asyari D. Perpindahan
panas dan Massa. Universitas Darma
Persada: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai