Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mutia Zakia Salma

NIM : 215040101111081
Kelas : ESDL A

TUGAS 2
1. Fenomena efek rumah kaca
Peristiwa efek rumah kaca (greenhouse effect) merupakan suatu fenomena
naiknya suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh peristiwa terperangkapnya sinar
matahari gelombang panjang (inframerah) oleh gas-gas rumah kaca (GRK). Secara
alami, cahaya matahari (radiasi gelombang pendek) yang menyentuh permukaan bumi
akan menghantarkan panas ke permukaan bumi, sebagian panas ini akan dipantulkan
kembali oleh permukaan bumi ke angkasa luar sebagai radiasi infra merah gelombang
panjang. Sebagian yang lain akan diserap oleh gas-gas rumah kaca yang ada di
atmosfer sehingga panas sinar tersebut akan terperangkap di atmosfer. Peristiwa ini
menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak untuk ditempati, akan tetapi jika hal ini
terus menerus dan gas rumah kaca berlebihan, maka akan menyebabkan pemanasan
suhu bumi (Pratama, R., 2019).

2. Jenis-jenis gas rumah kaca dan sumbernya


a. Karbondioksida (CO2)
Sumber dari gas karbondioksida adalah aktivitas manusia. Sumbangan utama
manusia terhadap jumlah karbondioksida dalam atmosfer berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil. Pembukaan lahan baru pertanian dan
penggundulan hutan juga meningkatkan jumlah karbon dioksida dalam atmosfer.
b. Uap Air (H2O)
Uap air merupakan penyumbang terbesar bagi efek rumah kaca . Uap air tidak
terlihat dan harus dibedakan dari awan dan kabut yang terjadi ketika uap
membentuk butir-butir air. Jumlah uap air dalam atmosfer berada di luar kendali
manusia dan dipengaruhi terutama oleh suhu global.
c. Metana (CH4)
Metana dihasilkan ketika jenis-jenis mikroorganisme tertentu menguraikan bahan
organik pada kondisi tanpa udara (anaerob). Gas ini juga dihasilkan secara alami
pada saat pembusukan biomassa di rawa-rawa. Meningkatnya jumlah ternak
sapi, kerbau dan sejenisnya merupakan sumber lain yang berarti, karena metana
dihasilkan dalam perut mereka dan dikeluarkan ketika mereka bersendawa dan
kentut. Metana juga dihasilkan dalam jumlah cukup banyak di tempat
pembuangan sampah.
d. Chloro Fluoro Carbon (CFC)
Chloro fluoro carbon yang paling banyak digunakan mempunyai nama dagang
Freon. Dua jenis chloro fluoro carbon yang umum digunakan adalah CFC R11
dan CFC R-12 . Zat-zat tersebut digunakan dalam proses mengembangkan
busa, di dalam peralatan pendingin ruangan dan lemari es selain juga sebagai
pelarut untuk membersihkan microchip.
e. Ozon (O3)
Sumber dari gas ozon adalah asap pembuangan kendaraan bermotor.

3. Dampak adanya gas rumah kaca


Adanya gas rumah kaca menyebabkan peningkatan suhu permukaan bumi,
apabila peningkatan suhu terjadi terus menerus maka akan menimbulkan dampak yang
lebih buruk yaitu pemanasan global (global warming).

4. Global warming & climate change


Pemanasan global adalah fenomena peningkatan suhu rata-rata permukaan
bumi akibat dari aktivitas-aktivitas manusia yang menghasilkan gas efek rumah kaca.
Secara alami, bumi menjadi panas sebab adanya radiasi panas matahari yang masuk ke
atmosfer. Panas ini sebagian diserap oleh permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali ke
angkasa. Karena ada gas rumah kaca di atmosfer, di antaranya karbon dioksida (CO2),
metana (CH4), nitro oksida (N2O), sebagian panas tetap ada di atmosfer sehingga Bumi
menjadi hangat pada suhu yang tepat (60ºF/16ºC) bagi hewan, tanaman, dan manusia
untuk bisa bertahan hidup. Mekanisme inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa
efek gas rumah kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18ºC. Sayangnya, karena
sekarang ini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu banyak panas yang
ditangkapnya. Akibatnya, Bumi menjadi semakin panas.
Meningkatnya suhu pada permukaan bumi juga dapat mengakibatkan
terganggunya ekosistem dan mekanisme biota di bumi, terutama hutan sebagai sarana
pendaur ulang karbon dioksida di udara. Selain itu mengakibatkan mencairnya es di
wilayah kutub hingga meningkatkan volume air laut dan mengancam keberadaan
daratan. Karena suhu merupakan salah satu parameter dari iklim maka saat terjadi
perubahan suhu secara global akan mengakibatkan terjadinya perubahan iklim global
yang ekstrim pula. Fenomena inilah yang dinamakan perubahan iklim.

5. Cara mengatasi
Ada dua pendekatan untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu mencegah
karbondioksida dilepaskan ke atmosfer dan mengurangi produksi gas rumah kaca.
Kedua metode ini dapat diterapkan dengan cara melakukan reboisasi dan pengelolaan
sampah.

Anda mungkin juga menyukai