Disusun Oleh:
Kelompok 3
Diva Alifvia
M. Rizqi Ramadhan
Salsabila
XI IPA 3
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan Makalah kami dalam mata pelajaran Fisika yaitu efek rumah kaca dan pemanasan
global.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Fatma yang telah memberikan bimbingan
dan masukan dalam menyelesaikan tugas ini, kami juga berterima kasih kepada anggota
kelompok yang telah membantu pekerjaan sampai selesai.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak memiliki
kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami mengenai efek rumah kaca
dan pemanasan global. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dalam
kesempurnaan makalah ini agar kami bisa lebih baik lagi.
PENULIS
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
1. Efek Rumah Kaca
Penggambaran singkat tentang pertukaran energi antara matahari (sebagai sumber), permukaan
bumi, atmosfer bumi dan angkasa (tempat pelepasan). Kemampuan atmosfer untuk menangkap dan
melepaskan energi merupakan karakteristik yang menentukan terjadinya efek rumah kaca.
Efek rumah kaca adalah kemampuan atmosfer untuk mempertahankan suhu udara panas yang
nyaman dalam perubahan nilai yang kecil. Unsur pembentuk efek rumah kaca ialah gas rumah kaca yang
menahan panas keluar dari Bumi. Peran utama adanya efek rumah kaca adalah suhu udara di bumi
dapat berada pada nilai yang nyaman bagi makhluk hidup. Tanpa efek rumah kaca, Bumi akan memiliki
suhu rata-rata yang sangat dingin serta dapat membahayakan keberlangsungan hidup dari makhluk
hidup.
Efek rumah kaca pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824, merupakan proses
pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh
komposisi dan keadaan atmosfernya. Mars, Venus, dan benda langit yang memiliki atmosfer lainnya
(seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, namun artikel ini hanya membahas
pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-
masing artikelnya.
Efek rumah kaca pada Bumi dapat terpisah untuk menunjuk pada dua hal yang berbeda:
Tahukah kamu? Efek rumah kaca bisa menghangatkan bumi sampai 59 derajat Fahrenheit atau 15
derajat Celcius. Dengan demikian, bumi menjadi tempat yang baik dan layak huni. Tanpa peran serta
efek rumah kaca, dunia hanya akan menjadi tempat yang beku dan tidak layak huni. Adapun efek rumah
kaca menurut para ahli, yaitu:
Efek rumah kaca merupakan kejadian saat panas di bumi terperangkap karena terhalang gas
emisi seperti karbon dioksida pada atmosfer. Gas emisi itu sebagian besar berasal dari asap kendaraan,
pabrik, serta kebakaran hutan.
Efek rumah kaca merupakan proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat
menipisnya lapisan atmosfer bumi yang juga bisa berdampak pada kebocoran. Hal itu mengakibatkan
cuaca di bumi semakin panas lantaran sinar matahari tidak lagi dilindungi oleh lapisan atmosfer.
c. Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam
Efek rumah kaca merupakan krisis lingkungan dan kemanusiaan yang tengah terjadi di bumi.
Suhu permukaan bumi semakin meningkat karena terperangkap oleh gas karbon dioksida yang semakin
banyak dari hari ke hari. Hal itu menjadikan bumi semakin panas dan berpotensi menimbulkan bencana.
Gas-gas yang menyumbang efek rumah kaca diantaranya uap air (H2O), karbondioksida (CO2), metana
(CH4), ozon (O3), nitrous oksida (N2O), CFC (Chloro Fluoro Carbon), serta HFC (Hydro Fluoro Carbon).
Gas-gas itu sebenarnya diperlukan agar bumi tidak terlalu dingin. Namun, sejak terjadinya revolusi
industri, gas-gas seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya kian bertambah di
atmosfer. Konsentrasinya pun semakin meningkat imbas ulah manusia. Apabila konsentrasi gas-gas
rumah kaca kian meningkat di atmosfer, efek rumah kaca akan semakin besar.
Penyebab timbulnya efek rumah kaca adalah adanya panas yang ditimbulkan cahaya matahari
dari kumpulan gas-gas di permukaan bumi yang terperangkap dalam atmosfer bumi. Beberapa aktivitas
yang menjadi penyebab timbulnya efek rumah kaca di antaranya, sebagai berikut:
Hasil pembakaran bahas bakal fosil seperti minyak bumi, batu bara, asap pabrik, dan hasil
pembakaran bahan bakar dari kendaraan bermotor.
Tingginya pemakaian pupuk kimia dalam bidang pertanian.
Adanya penebangan liar disertai dengan pembakaran hutan (Deforestation).
Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) pada alat pendingin seperti AC, secara berlebihan.
Adanya emisi gas metana dari aktivitas lahan sawah pertanian, hewan, dan lain-lain.
Efek rumah kaca disebabkan meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lain
di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi gas CO2 disebabkan banyaknya penggunaan bahan bakar
minyak, batu bara, dan bahan bakar organik lain yang melebihi kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan
laut untuk menyerapnya.
Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung
karbon, seperti CO2, solar, LPJ, dan bahan bakar lainnya. Dalam arti sederhana, emisi karbon adalah
pelepasan karbon ke atmosfer. Emisi karbon menjadi kontributor perubahan iklim bersama dengan
emisi gas rumah kaca. Emisi gas yang berlebihan dapat menyebabkan pemanasan global atau efek
rumah kaca. Hal ini mengakibatkan peningkatan suhu di bumi secara signifikan.
Emisi karbon disebabkan oleh aktivitas pembakaran senyawa-senyawa yang mengandung karbon.
Untuk mengetahui besaran emisi, maka dilakukan pengukuran jejak karbon. Melansir Ensiklopedia
Britannica, jejak karbon merupakan jumlah emisi karbon dioksida (CO2) yang berkaitan dengan segala
aktivitas seseorang atau entitas lain seperti bangunan, perusahaan, negara, dan lain-lain.
Jejak karbon berasal dari jejak ekologis yang merupakan ukuran dampak terhadap lingkungan
yang dinyatakan sebagai jumlah lahan yang dibutuhkan untuk mempertahankan sumber daya alam.
Konsep jejak karbon juga sering mencakup emisi gas rumah kaca lainnya, seperti metana, nitrous oxide,
atau chlorofluorocarbons (CFC).
Emisi karbon juga disebabkan karena pembakaran bahan bakar fosil di bidang manufaktur,
pemanasan, dan transportasi, serta emisi yang diperlukan untuk menghasilkan listrik untuk keperluan
barang dan jasa yang dikonsumsi. Emisi gas-gas yang dilepaskan ke atmosfer dari berbagai aktivitas
manusia di bumi menimbulkan efek rumah kaca di atmosfer. Gas-gas rumah kaca itu adalah karbon
dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metana
(CH4), dan klorofluorokarbon (CFC). Gas karbon sebagai pencemar utama dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan bakar organik lain.
Gas karbon itu terakumulasi di lapisan atmosfer karena tak terserap tumbuhan atau kawasan
hutan di darat dan padang lamun serta rumput laut di perairan yang luasannya menciut. Sementara
paparan panas matahari, terutama radiasi inframerah, tak bisa terpantul keluar atmosfer karena
tertahan lapisan gas rumah kaca (GRK) yang menebal di lapisan udara atas. Itu menyebabkan suhu Bumi
terus naik.
Usaha penguranag emisi gas rumah kaca dari aktivitas sehari-hari lewat cara berikut:
5. Pemanasan Global
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi
akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Global
warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu atmosfer , laut, dan daratan.
Sekedar info , Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F)
dalam seratus tahun terakhir.
Penyebab terjadinya pemanasan global yaitu efek rumah kaca, penggunaan bahan bakar bensin,
penggunaan listrik yang boros, gas karbon monoksida, sampah plastik, gas industri dan masih banyak
lainnya.
Dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global sangat berbahaya bagi kehidupan, yaitu
sebagai berikut.
a. Kebakaran Hutan
Kenaikan suhu udara yang tinggi dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal ini akan
membuat hutan menjadi gundul serta asap yang dihasilkan akan mencemari air, tanah, dan udara.
Asap yang dihasilkan juga dapat mengganggu kesehatan.
b. Mencairnya Es di Kutub
Naiknya suhu di udara dan di dalam laut akan membuyat es di kutub-kutub bumi mencair.
Mencairnya es-es tersebut akan meningkatkan volume air laut.
Karena kenaikan suhu akibat pemanasan global, sistem imun makhluk hidup akan menurun
sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Penyakit-penyakit ini akan menjadi wabah yang
mengkhawatirkan.
d. Kabut Asap
Naiknya permukaan air laut disebabkan oleh mencairnya es di kutub-kutub bumi. Lama-
kelamaan, hal ini akan menyebabkan banjir di wilayah sekitar. Bahkan, dapat membuat pulau-
pulau kecil tenggelam.
Terjadinya pemanasan global ditandai dengan kenaikan suhu di permukaan bumi, termasuk di
dalam laut. Hal ini dapat membuat makhluk hidup yang hidup di dalamnya mati sehingga terjadi
ketidakseimbangan ekosistem.
Pemanasan global akan membuat suhu dan keasaman air laut. Kedua hal ini akan membuat
terumbu-terumbu karang mengalami pemutihan dan lama-kelamaan akan rusak, bahkan hilang.
Rusaknya terumbu karang akan membuat ekosistem laut menjadi tidak seimbang serta flora dan
fauna laut akan mati.
7. Kesepakan Internasional
Menjawab Pertanyaan
Pemanasan global menyebabkan perubahan cuaca dan iklim. Perubahan cuaca dan iklim
ini dapat menyebabkan suatu area menjadi lebih lembab namun juga dapat menyebabkan suatu
area lain menjadi lebih kering. Hal ini menyebabkan penurunan produktivitas pertanian antara
lain:
a. Tumbuhan sulit ditanam.
b. Gagal panen karena tanah menjadi kering dan tumbuhan tidak dapat bertahan hingga
waktu panen tiba
c. Area pertanian yang memanfaatkan kumpulan salju musim dingin tidak akan bertahan
hingga panen karena salju yang mencair sebelum masa tanam berakhir
d. Temperatur yang meningkat menyebabkan berkembak biak hama tanaman dan penyakit
tanaman lebih mudah mewabah
e. Tumbuhan lebih cepat mati karena temperatur meningkat.
2. Salah satu dampak pemanasan global adalah mencairnya es di kutub. Apa yang terjadi
jika es yang mencair tidak dikendalikan dengan upaya menekan pemasanan global?
Jika es dikutub lama kelamaan mencair, maka dapat meyebabkan hewan yang hidup di
kutub seperti beruang kutub kehilangan tempat tinggal, naiknya permukaan air laut sehingga
pulau kecil banyak yang tenggelam dan hilang, banjir rob di daerah dekat dengan pantai,
perubahan iklim yang menjadi tidak dapat diprediksi sehingga akan menyebabkan bencana alam
seperti kekeringan atau banjir di berbagai negara, terjadinya banyak badai yang menyerang
berbagai negara, dan mengakibatkan kerusakan material serta korban jiwa yang tidak sedikit.
Usaha yang dapat dilakukan oleh siswa untuk mengurangi pemanasan global adalah
menggunakan kendaraan umum untuk pergi ke sekolah. Matikan aliran listrik sesaat setelah
digunakan, membawa bekal makanan dengan tempat makan sendiri agar tidak jajan dengan
penggunaan banyak plastik. Menanam pohon di area sekolah dan tempat tinggal. Menghemat
penggunaan kertas dan menggalakan bahan-bahan yang dapat di daur ulang.
4. Beberapa daerah mengalami banjir akhir-akhir ini karena pengaruh dari pemanasan
global. Upaya apa yang dapat dilakukan masyarakat perkotaan untuk mencegah semakin
parahnya pemanasan global?
Upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan cara menanam pohon atau
reboisasi. Pohon-pohon yang kita tanam di halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah
pasti akan berperan untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan
kita.Tanaman menjadi sebuah bagian dari siklus pertukaran atmosfer alami. Beberapa jenis
tanaman juga mampu melawan peningkatan karbon dioksida yang bisa disebabkan oleh
kendaraan, pabrik, serta kegiatan manusia lainnya. Beberapa upaya lain yang dapat di lakukan
adalah sebagai berikut.
Salah satu penyebab pemanasan global yang cukup besar adalah kepadatan penduduk
dunia yang populasinya kian bertambah. Dengan pertambahan penduduk, jumlah kendaraan juga
akan selalu bertambah.
Akibatnya, kendaraan mengeluarkan asap yang mengandung gas karbon monoksida. Gas
ini sangat berbahaya bagi lingkungan karena dapat menjadi penghalang pemantulan panas bumi
yang menyebabkan efek rumah kaca.
Cara Mengatasi Pemanasan Global yang selanjutanya adalah dengan Matikan lampu,
kipas, AC, komputer, TV, dan semua alat elektronik saat tidak digunakan. Selain itu jemur
pakaian alih-alih menggunakan mesin pengering untuk menghindari membuang bahan bakar
fosil untuk konsumsi listrik. Gunakan insulasi di atap untuk mencegah pembuangan panas pada
saat musim dingin. Kamu juga bisa memilih untuk mengadopsi sumber energi terbarukan untuk
kebutuhan, misalnya pemanas air tenaga matahari.
e. Hemat Air
Cara Mengatasi Pemanasan Global adalah dengan Hemat Pemakaian Air : Jangan
mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus. Jangan menggosok gigi, juga dengan
kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.
Mandi menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower dengan
air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’.
f. Menjadi vegetarian
Cara Mengatasi Pemanasan Global yang kedelapan adalah dengan menjadi vegetarian.
Menurut sebuah studi terbaru, hal terbaik dan termudah yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki kondisi planet adalah dengan menghilangkan daging dan produk susu dari menu
makanan. Diterbitkan dalam jurnal Science, penelitian oleh Oxford University di Inggris dan
lembaga penelitian pertanian Swiss, Agroscope, menemukan bahwa daging dan produk susu
berkontribusi sebanyak 18 persen dari semua kalori dan 37 persen dari semua protein.
Produksinya menggunakan 83 persen lahan pertanian dan menghasilkan 60 persen dari emisi gas
rumah kaca industri pertanian. Produksi daging melibatkan produksi pakan dan kerap
mengakibatkan penggundulan hutan, khususnya hutan hujan tropis. Karenanya terapkan pola
hidup vegan untuk selamatkan bumi kita.
6. Uap air merupakan gas rumah kaca dengan konsentrasi paling besar di atmosfer.
Namun kenyataannya uap air tidak berperan dalam pemanasan global. Mengapa
demikian?
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap
sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan
aktivitas manusia secara langsung memengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal
seperti di dekat sawah yang diirigasi. Uap air tidak berperan dalam pemanasan global karena uap
air akan jatuh kebumi dan tidak tertinggal dilapisan atmosfer. Selain itu juga uap air membantu
dalam daur air sehingga tidak berperan dalam pemanasan global (global warming).
Karena semakin padat transportasi, maka semakin banyak asap kendaraan yang
dihasilkan. Asap yang dihasilkan mengandung gas karbon monoksida yang bisa menjadi
penyebab terjadinya pemanasan global. Gas karbon monoksida inilah yang menyebabkan polusi.
Dan juga salah satu penyumbang terbanyak terjadinya pemanasan global adalah polusi
kendaraan bermotor. Asap kendaraan bermotor yang berbahan bakar bensin mengandung gas
karbondioksida yang merupakan gas rumah kaca. Tingginya konsentrasi karbondioksida akan
meningkatkan efek rumah kaca yang menyebabkan lebih banyak panas yang terperangkap,
sehingga bikin bumi kita jadi makin panas.
Dilansir dari Australian Department of Climate Change, Energy, the Environment and
Water, berikut adalah proses efek rumah kaca.
Penggunaan pupuk urea secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan pada
tanah,Bahaya urea terhadap tanah adalah tergerusnya karbon alami yang ada didalam tanah. Urea
memberikan kesuburan yang berlebihan didalam tanah,sehingga bakteri tumbuh dengan pesat,
bakteri ini juga memerlukan zat lain untuk hidup, salah satunya adalah karbon. Setiap 1 urea
diperlukan sekitar 30 karbon organik. Semakin banyak urea yang ada didalam tanah, maka
semakin banyak juga karbon yang akan hilang, akibatnya kesuburan tanah akan rusak karena
ketidakseimbangan jumlah nutrisi didalam tanah. Ketika tanah menjadi tidak subur lagi, maka
tanaman akan mati.
Hubungannya dengan penipisan lapisan ozon adalah, lapisan ozon akan dapat dengan
mudah terkikis oleh gas CFC dan asap kendaraan,karena tumbuhan yang mulai sedikit. ketika
tidak ada tanaman lagi, maka karbon diudara tidak dapat diserap oleh tanah. Efek dari tidak
terserapnya karbon oleh tanah adalah meningkatnya jumlah karbon di atmosfer, dan ini berarti
meningkatnya temperatur bumi akibat efek rumah kaca. Meningkatnya temperatur bumi akan
mencairkan salju di kutub bumi. Dengan mencairnya salju maka karbondioksida yang terikat
didalam salju terlepas ke atmosfer dan akan memperburuk efek rumah kaca.
10. Kebakaran hutan adalah salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Selain
menyumbang CO2 hasil pembakaran, ternyata ada hal lain yang juga sangat
memengaruhi secara jangka panjang. Jelaskan!
Adapun hal lain yang sangat memengaruhi secara jangka panjang, yaitu sebagai berikut.
1. Berkurangnya daerah resapan air ➡ akan meyebabkan terjadinya banjir, tanah longsor
2. Hilangnya habitat hewan ➡akan menyebabkan kepunahan
3. Berkurangnya air➡akan menyebabkan kekeringan
Jadi, dampak jangka panjang dari pembakaran hutan adalah bencana alam, punahnya berbagai
jenis hewan, dan kekeringan.
Daftar Pusaka