Anda di halaman 1dari 8

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Efek rumah kaca adalah salah satu masalah lingkungan yang serius dan
sedang dihadapi oleh dunia saat ini. Istilah ini merujuk pada peningkatan suhu
global akibat gas-gas yang menahan panas di atmosfer. Gas-gas ini
terperangkap dalam lapisan atmosfer yang mengelilingi bumi sehingga
menyebabkan suhu rata-rata di bumi meningkat.

Efek rumah kaca terutama disebabkan oleh emisi gas rumah kaca seperti
karbon dioksida (CO2), klorofluorkarbon (CFC), metana (CH4), belerang
dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO2), dan nitrogen dioksida (NO) dari
aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi serta
masih banyak lainnya. Efek rumah kaca itu sendiri bukan hanya masalah yang
terkait dengan lingkungan, tetapi juga berdampak pada kesehatan manusia
secara langsung.

Peningkatan suhu global dapat menyebabkan perubahan iklim, seperti


peningkatan tingkat air laut, perubahan pola cuaca ekstrem, dan peningkatan
suhu permukaan laut yang berdampak pada ekosistem laut dan terestrial. Selain
itu, efek rumah kaca juga dapat menyebabkan masalah kesehatan manusia
seperti peningkatan jumlah kasus penyakit pernapasan dan kardiovaskular
akibat pencemaran udara.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu rumah kaca atau greenhouse effect ?
2. Mengapa bisa terjadinya efek rumah kaca ?
3. Apa dampak positif dan negatif dari efek rumah kaca ?
4. Apa yang akan terjadi jika tidak ada efek rumah kaca ?
5. Mengapa efek rumah kaca itu bisa muncul ?
6. Bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca ?
7. Bagaimana cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca ?
8. Bagaimana cara menanggulangi efek rumah kaca ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui istilah efek rumah kaca atau greenhouse effect
2. Untuk memahami dampak penyebab peningkatan suhu global pada
lingkungan serta kesehatan manusia
3. Untuk mengetahui proses dan dampak dari efek rumah kaca
4. Untuk Memahami bagaimana cara menanggulangi efek rumah kaca itu

1
Bab II Pembahasan
2.1. Pengertian Efek Rumah Kaca

(Sumber : 99.co)
Efek rumah kaca adalah sebuah istilah untuk menggambarkan kondisi
bumi yang memiliki efek seperti rumah kaca dikarenakan panas dari matahari
terperangkap oleh atmosfer bumi. Dengan istilah lain, efek rumah kaca adalah
peristiwa terperangkapnya panas bumi karena terhalang oleh emisi gas-gas
seperti karbondioksida di atmosfer.

Dalam kondisi normal, matahari menyinari bumi pada siang hari sehingga
permukaannya akan terasa hangat. Sementara, pada malam hari permukaan
bumi akan terasa dingin. Namun, lantaran ada efek rumah kaca, sebagian panas
yang seharusnya dipantulkan permukaan bumi itu diperangkap oleh gas-gas
rumah kaca di atmosfer. Itulah yang menyebabkan bumi semakin hangat dari
tahun ke tahun. Hal ini juga bisa menjadikan bumi semakin panas dan
berpotensi menimbulkan bencana.

Adapun gas-gas yang menyumbang terjadinya efek rumah kaca


diantaranya adalah uap air (H2O), karbondioksida (CO2), metana (CH4), ozon
(O3), nitrous oksida (N2O), CFC (Chloro Fluoro Carbon), serta HFC (Hydro
Fluoro Carbon).
Gas-gas itu sebenarnya diperlukan agar bumi tidak terlalu dingin. Namun, sejak
terjadinya revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida, methana, dan gas
berbahaya lainnya kian bertambah di atmosfer. Konsentrasinya pun semakin
meningkat imbas ulah manusia. Apabila konsentrasi gas-gas rumah kaca
semakin meningkat di atmosfer, efek rumah kaca juga akan menjadi semakin
besar.

2
2.2. Dampak Efek Rumah Kaca

(Sumber : bakti.or.id)
2.2.1. Dampak Positif
A. Menjaga suhu bumi
Efek rumah kaca menjaga suhu Bumi cukup hangat untuk ditinggali. Tanpa gas
rumah kaca, panas Bumi tidak akan bertahan lama di permukaan Bumi dan
Bumi akan jauh lebih dingin. Gas rumah kaca membuat suhu Bumi menjadi
cukup hangat untuk kehidupan, baik untuk manusia, tumbuhan, dan hewan.

B. Masa tanam menjadi lebih lama


Dengan suhu yang lebih panas akibat efek rumah kaca, tanaman bisa tumbuh
lebih lama sebelum musim dingin dan salju turun. Ini memungkinkan
penanaman tanaman seperti gandum di daerah yang sebelumnya tidak bisa
digunakan sebagai lahan pertanian karena lokasinya yang terlalu dingin.

2.2.2. Dampak Negatif


A. Bisa menyebabkan pemanasan global (Global Warming)
Karena efek rumah kaca bisa menyebabkan pemanasan global, tentu akan
mengancam semua ekosistem. Ini lantaran suhu Bumi naik yang juga dibahas
dalam buku Pemanasan Global.

B. Mencairnya es dikutub
Mencairnya es di kutub yang berimbas pada keberlangsungan ekosistem.
Mencairnya es tersebut mengakibatkan kenaikan air laut yang dapat
menenggelamkan daerah-daerah rendah.

C. Kerusakan ekosistem dan tingkat keasaman laut tinggi

3
Laut akan menjadi asam lantaran konsentrasi gas-gas rumah kaca meningkat.
Asamnya air laut bisa mematikan terumbu karang dan ekosistem lain.

D. Menipisnya lapisan ozon


Lapisan ozon yang menipis bisa menyebabkan bahaya sinar ultraviolet sampai
ke permukaan Bumi.

E. Perubahan iklim
Beberapa tempat yang cenderung hangat akan menjadi lembab, karena ada lebih
banyak udara yang menguap di lautan. Hal itu disebabkan oleh uap air yang
merupakan gas pada rumah kaca, sehingga keberadaannya akan menyebabkan
meningkatnya efek insulasi pada atmosfer. Uap air yang banyak juga akan
membentuk awan yang lebih banyak. Kemudian akan menimbulkan pantulan
cahaya matahari kembali ke luar angkasa yang menyebabkan menurunnya
proses pemanasan. Kelembaban yang sangat tinggi akan meningkatkan curah
hujan, badai yang semakin kering, dan udara akan lebih cepat menguap dari
dalam tanah.

F. Ekologis gangguan
Hewan cenderung bermigrasi ke arah kutub es atau ke atas
pegunungan. Tumbuhan juga akan mengubah arah pertumbuhannya, dengan
mencari daerah baru yang habitatnya menjadi lebih hangat. Tetapi
pembangunan manusia justru akan memblokir penguncian tersebut.

Spesies yang akan pindah ke arah selatan dan utara akan terhalangi oleh kota-
kota dan lahan pertanian, yang mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang
tidak mampu berpindah secara cepat menuju kutub, bahkan bisa langka atau
bahkan bisa punah juga.

4
2.3. Proses Efek Rumah Kaca

(Sumber : Kumparan.com)

Efek rumah kaca disebabkan meningkatnya konsentrasi gas karbon


dioksida (CO2) dan gas-gas lain di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi gas
CO2 disebabkan banyaknya penggunaan bahan bakar minyak, batu bara, dan
bahan bakar organik lain yang melebihi kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan
laut untuk menyerapnya.

Energi yang masuk ke Bumi sekitar 25% dipantulkan oleh awan atau
partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diserap permukaan Bumi, dan
10% dipantulkan kembali oleh permukaan Bumi. Energi yang diserap
dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan
bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan Bumi tertahan oleh
awan dan gas CO2 serta gas lain sehingga dikembalikan ke permukaan Bumi.
Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan. Dengan gas rumah kaca,
perbedaan suhu antara siang dan malam di Bumi tidak terlalu jauh berbeda.

Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca ialah belerang
dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), dan nitrogen dioksida (NO2), serta
beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC).
Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah
kaca.

5
2.4. Cara menanggulangi peningkatan gas rumah kaca
2.4.1. Hemat energi listrik
Dengan menggunakan listrik seperlunya saja atau tidak berlebihan dapat
berkontribusi pada upaya pengurangan penggunaan batubara yang dapat
menimbulkan emisi gas karbon dioksida (CO2) di udara.

2.4.2. Beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik


Untuk meningkatkan hasil pertanian, kita tidak harus menggunakan pupuk
kimia atau nonorganik. Sebaliknya, kita bisa menggunakan pupuk organik
dengan kadar optimal agar bisa menghasilkan pertanian yang melimpah. Jika
penggunaan pupuk nonorganik bisa berkurang, emisi gas nitrous oksida (N2O)
juga akan berkurang.

2.4.3. Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan


Bahan bakar ramah lingkungan memang masih jarang ditemukan di Indonesia,
semisal panel surya dan bahan bakar listrik. Bahan bakar itu dikatakan ramah
karena tidak menghasilkan polutan yang membahayakan lingkungan.

2.4.4. Mengolah limbah peternakan


Limbah menjadi salah satu di antara penyumpang gas rumah kaca, terutama
limbah peternakan. Guna mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dan metana
(CH4), limbah dapat diolah menjadi biogas. Biogas tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil.

2.4.5. Melakukan Reboisasi atau Penghijauan Kembali


Reboisasi menjadi satu di antara banyak solusi untuk mengatasi emisi gas
rumah kaca di udara. Tumbuhan hasil reboisasi itu akan menyerap karbon
dioksida dan uap air sebagai bahan baku fotosintesis.

2.4.6. Membatasi penggunaan plastik


Plastik ialah senyawa polimer yang sangat sulit terdegradasi di dalam tanah.
Salah satu cara mengurangi limbah plastik ialah dengan membakarnya. Namun,
pembakaran itu akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) yang jumlahnya
tidak sedikit. Oleh sebab itu, batasilah penggunaan plastik dengan cara
membawa botol air minum sendiri atau membawa tas kain ketika berbelanja .

6
Bab III Penutup
3.1. Kesimpulan
Efek rumah kaca adalah proses pemanasan bumi yang disebabkan oleh
radiasi matahari bergelombang pendek. Radiasi itu masuk ke bumi dan
menembus atmosfer yang berfungsi seperti atap kaca pada sebuah rumah kaca.
Efek rumah kaca ini juga terjadi ketika gas-gas tertentu di atmosfer menahan
panas dan mencegahnya keluar ke luar angkasa, sehingga menyebabkan suhu
bumi menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya dan bumi menjadi semakin
panas dari biasanya.

Dampak dari efek rumah kaca sangat besar, termasuk meningkatnya suhu
bumi, perubahan iklim, kenaikan permukaan air laut, dan masih banyak lainnya.
Hal ini berdampak pada kehidupan manusia dan lingkungan, seperti terjadinya
bencana alam yang lebih sering terjadi dan berdampak juga pada kesehatan
manusia.

Untuk mengatasi efek rumah kaca, dibutuhkan upaya global dan


kolaborasi antar negara. Salah satu cara untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca adalah dengan menggunakan sumber energi terbarukan seperti energi
matahari, angin, dan air. Selain itu, pengurangan penggunaan kendaraan
bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil dan mengurangi penggunaan
alat pendingin ruangan juga dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

3.2. Saran
Efek rumah kaca adalah proses pemanasan bumi yang disebabkan oleh radiasi
matahari bergelombang pendek. Radiasi itu masuk ke bumi dan menembus
atmosfer yang berfungsi seperti atap kaca pada sebuah rumah kaca. Ada
manfaat dari adanya efek rumah kaca ialah untuk menghangatkan suhu bumi
dan membuat masa tanam para petani lebih panjang. Namun jika efek rumah
kaca semakin berlebih atau semakin banyak gas-gas yang terperangkap itu juga
berdampak negatif pada kehidupan. Seperti mencairnya es di kutub, rusaknya
ekosistem, naiknya ketinggian permukaan air laut dan perubahan iklim yang
sangat ekstrem. Perlu membatasi emisi gas-gas rumah kaca agar suhu bumi
tidak semakin meningkat, es kutub tidak mencair, naiknya air laut dan dampak
buruk lainnya. Cara menanggulanginya atau cara menguranginya adalah dengan
melakukan reboisasi, mengurangi penggunaan plastik, perubahan pupuk kimia
ke pupuk organik dan masih banyak lainnya yang bisa kita lakukan bersama
untuk mengurangi dan menanggulangi emisi gas rumah kaca. Kita harus
bersama-sama untuk mengurangi gas-gas rumah kaca demi kehidupan masa
depan bumi kita ini.

7
Daftar Pustaka
Universitas Medan Area. 2022. "Ini Dia Dampak Efek Rumah Kaca, Mulai dari
Perubahan Iklim sampai Dampak Sosialnya",
https://bakai.uma.ac.id/2022/11/23/ini-dia-dampak-efek-rumah-kaca-mulai-dari-
perubahan-iklim-sampai-dampak-sosialnya/, diakses pada 27 Mei 2023 pukul
23.30

Meilani Teniwut. 2022. "Ini Penyebab Efek Rumah Kaca dan Dampaknya Bagi
Bumi", https://m.mediaindonesia.com/humaniora/522315/ini-penyebab-efek-
rumah-kaca-dan-dampaknya-bagi-bumi, diakses pada 27 Mei 2023 pukul 22.00

Anda mungkin juga menyukai