Anda di halaman 1dari 6

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Efek Rumah K “ dengan
baik dan lancar. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 05 Januari 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini,mungkin kita menduga udara yang akhir-akhir ini di bumi
semakin hari semakin panas kita rasakan. Suhu pun tidak stabil. Cuaca yang tidak menentu
membuat kehidupan di muka bumi ini terancam. Pembangunan gedung-gedung besar dan
tinggi serta pembabatan hutan secara liar merupakan salah satu penyebab semakin panasnya
suhu bumi, karena tidak seimbangnya kadar karbon dioksida di udara dengan polusi yang
ditimbulkan oleh msin-mesin industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain. Hal tersebut
bukanlah suatu masalah yang mesti kita risaukan. Mana mungkin tindakan dari satu atau dua
orang makhluk hidup bisa mengganggu kondisi planet bumi yang maha besar ini. Mungkin
itu semua yang ada dipikiran kita.
Sejak revolusi industri tahun 1750, industrialisasi di dunia – khususnya di Eropa terus
meningkat. Ini menyebabkan kadar gas yang berbahaya semakin tajam. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi membuat orang lupa akan kelestarian lingkungannya, namun
seiring dengan itu usaha-usaha perbaikan lingkungan pun juga gencar dilaksanakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari efek rumah kaca?
2. Bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca?
3. Apa yang menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca?
4. Apa akibat dari efek rumah kaca terhadap lingkungan?
5. Apakah usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca?
C. Batasan Masalah
Makalah ini menjelaskan tentang efek rumah kaca terhadap lingkungan antara lain
pengertian dari efek rumah kaca, bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca, apa yang
menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca, apa akibat dari efek rumah kaca terhadap
lingkungan dan apakah usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI EFEK RUMAH KACA
Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824,
merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit)
yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca
alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat
kegiatan manusia yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan
oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
Efek rumah kaca disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida
( CO2 ) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi gas CO 2 ini disebabkan
oleh banyaknya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya
yang melebihi kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
 25% diserap awan
 45% diserap permukaan bumi
 10% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan
permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh
awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam
keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan
suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
B. AKIBAT DARI EFEK RUMAH KACA
Efek rumah kaca tentu saja memiliki dampak yang ditimbulkannya, dampak tersebut
dapat berupa dampak negatif dan positif.
1) Dampak negatif antara lain :
 Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim
yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem
lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.
 Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub
yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.
 Efek rumah kaca menjadi penyebab global warming dan perubahan iklim. Iklim di
bumi menjadi tak menentu dan susah diprediksikan, sehingga mengganggu sistem
penerbangan dan petani dalam menentukan masa panen.
2) Dampak positif adanya efek rumah kaca antara lain :
 Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam
atmosfer dapat  menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu di bumi
tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup. Seandainya tidak ada gas rumah kaca jadi
tidak ada efek rumah kaca, suhu di bumi rata-rata hanya akan -18 0 C, suhu yang terlalu
rendah bagi sebagian besar makhluk hidup, termasuk manusia. Tetapi dengan adanya efek
rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 330C lebih tinggi , yaitu 150C, suhu  ini sesuai
bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup.
 Dengan adanya efek rumah kaca membuat manusia menjadi berhati-hati dan berhemat
terhadap penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan listrik.
 Dengan adanya efek rumah kaca manusia menjadi sadar bahwa pohon dan hutan
memiliki arti penting sekali bagi kelangsungan kehidupan, yaitu salah satunya dapat
menyerap gas polutan dan menghasilkan oksigen. Maka reboisasi kembali digalakkan dan
penanaman pohon di kota-kota besar mulai dilakukan.
C. PENYEBAB TERJADINYA EFEK RUMAH KACA
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida,
nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik
seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan
penting dalam meningkatkan efek rumah kaca. Gas Rumah Kaca
1. Uap air
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap
sebagian besar dari efek rumah kaca.Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan
aktivitas manusia tidak secara langsung mempengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala
lokal.
2. Karbondioksida
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka
membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan,
menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik.
3. Metana
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah kaca.Ia
merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila
dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi batu bara,
gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di
tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu,
terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan.Sejak permulaan revolusi industri
pada pertengahan 1700-an, jumlah metana di atmosfer telah meningkat satu setengah kali
lipat.
4. Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat.Ia dihasilkan terutama dari
pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen oksida dapat menangkap
panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida.Konsentrasi gas ini telah meningkat 16 persen
bila dibandingkan masa pre-industri.
5. Gas lainnya
Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berflourinasi
dihasilkan dari peleburan alumunium.Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk selama
manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan temoat
duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang masih menggunakan
klorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin yang selain mampu menahan panas
atmosfer juga mengurangi lapisan ozon (lapisan yang melindungi bumi dari radiasi
ultraviolet).
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim
yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan
ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di
atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub
yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan
mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga berakibat kepada beberapa pulau kecil
tenggelam di negara kepulauan , yang membawa dampak perubahan yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata
bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan
meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang
panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan
suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
D. SOLUSI UNTUK MENGATASI EFEK RUMAH KACA
Contoh nyata upaya penanggulangan efek rumah kaca dalam kehidupan sehari-hari
antara lain :
a. Mengubah Perilaku Setiap Orang
Untuk mencegah terjadinya dampak-dampak dari bahaya efek rumah kaca, tentunya
harus dimulai dari diri sendiri pada setiap orang. Kepedulian setiap individu untuk melakukan
perubahan perilaku pada dirinya akan berdampak bagi generasi penerus di kemudian hari.
b. Penggunaan Alat Listrik
- Menghemat penggunaan Listrik antara pukul 17.00 sampai 22.00.
- Memadamkan listrik jika sedang tidak digunakan. Karena pada kondisi  standby, alat
elektronik masih mengalirkan listrik sebesar 5 watt. Kabel dari barang elektronik
akan  lebih  baik  jika  dilepas  dari stop kontak bila sudah tidak digunakan
- Menggunakan lampu hemat energi (CFL) dan lampu sensor cahaya untuk lampu
taman, sehingga lampu akan hidup dan mati secara otomatis tergantung cahaya
matahari. Memanfaatkan cahaya matahari untuk penerangan di dalam ruangan di pagi
dan siang hari. Selain menghemat listrik juga dapat menurunkan emisi penyebab
pemanasan global
c. Penggunaan Kendaraan Bermotor
- Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
- Mendukung petani local. Dengan membeli produk-produk lokal, maka sama halnya
dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi yang digunakan dan
dihasilkan dari kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk dari luar kota
dan luar negeri. Selain itu juga, produk lokal tidak kalah kualitas dan desainnya
dibandingkan produk impor. Semakin banyak membeli makanan impor, maka
semakin besar kontribusi emisi CO2.
- Memperbaiki kualitas kendaraan, melakukan uji emisi dan merawat kendaraan
bermotor dengan baik.
d. Go Green
Untuk mengatasi pengurangan polusi udara pada di atmosfer, maka dapat dilakukan
juga penanaman tanaman. Penanaman tanaman dapat berupa pohon dapat dilakukan di
halaman dan tempat-tempat yang banyak menghasilkan polusi udara, seperti di pinggir-
pinggir jalan. Selain itu juga, melakukan reboisasi pada gunung-gunung yang gundul dan
membuat taman-taman di perkotaan atau biasa disebut dengan taman kota. Penting dilakukan
upaya pengendalian keakaran hutan-hutan dan lahan, pengelolaan system jaringan dan tata
air, rehabilitasi hutan dan lahan, pemberantasan pempembalakan liar, pencegahan deforestasi,
dan pemberdayaaan masyarakat.
e. Pengelolaan Sampah
Untuk mengatasi masalah sampah, yang dapat dilakukan adalah :
O Mengurangi penggunaan sampah
O Memisahkan antara sampah organik dengan sampah non organik.
O Menghemat penggunaan kertas. Mengurangi penggunaan tisu
O Membuat kompos
f. Beradaptasi Dengan Dampak Efek Rumah Kaca
Dengan cuaca yang tidak menentu merupakan salah satu dampak efek rumah
kaca.Mulai saat ini selalu siap sedia jas hujan, payung dan sepatu bot untuk bepergian.
Bahaya efek rumah kaca mungkin sudah tidak dapat dihindari lagi.Namun, jika upaya-upaya
sederhana di atas dilakukan oleh semua masyarakat secara bersama-sama dan terus-menerus,
maka dampak dari efek rumah kaca dapat dikurangi.
g. Tidak Diperbolehkan Menggunakan CFC
Cara lain untuk mengurangi pengaruh negatif dampak rumah kaca dan pemanasan global
adalah dilarangnya penyemprotan menggunakan CFC.
Cara ini dapat diganti dengan penyemprot biasa yang tidak membahayakan kelangsungan
makhluk hidup, dan hal yang paling penting tidak merusak lingkungan. Pelarangan
penggunaan CFC berfungsi melindungi lapisan ozon yang berpengaruh pada dampak rumah
kaca.

Anda mungkin juga menyukai