ABSTRAK
Taman Purbakala Bukit Siguntang merupakan situs purbakala yang terletak di atas bukit
yang ditumbuhi pepohonan yang rindang, dan berperan penting dalam menyerap CO2 yang
berada di wilayah perkotaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cadangan karbon yang
tersimpan di Taman Purbakala Bukit Siguntang, kota Palembang, provinsi Sumatera Selatan.
Penelitian ini dilaksanakan di Taman Purbakala Bukit Siguntang, kota Palembang, provinsi
Sumatera Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian selama 3 bulan dari bulan Februari 2016 sampai
bulan April 2016. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini didapatkan dari pengamatan/analisis
langsung di lapangan. luas areal Bukit Siguntang sebesar 12,8 ha, luas plot 0,04 ha, dan intensitas
sampling 2 % maka banyaknya plot sampel adalah 6 plot, yang tersebar pada areal penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan Indek Nilai Penting (INP) pohon angsana 47 %, Biomassa atas
permukaan (Bap) memiliki nilai yang paling besar 8,003 kg, sedangkan untuk Biomassa bawah
permukaan (Bbp) sebesar 3,201 kg. Potensi cadangan karbon yang tersimpan di Taman Purbakala
Bukit Siguntang, kota Palembang, provinsi Sumatera Selatan cukup besar, yaitu 71.80 ton C/Ha
dengan luas 12.8 hektar, maka total cadangan karbon yang tersimpan sebesar 919.03 ton C.
21
SYLVA VIII – 1 : 21 - 30, Mei 2019 P-ISSN 2301 – 4164
E-ISSN 2549 - 5828
22
SYLVA VIII – 1 : 21 - 29, Mei 2019 P-ISSN 2301 – 4164
E-ISSN 2549 - 5828
23
SYLVA VIII – 1 : 21 - 30, Mei 2019 P-ISSN 2301 – 4164
E-ISSN 2549 - 5828
Sebelum menghitung cadangan karbon yang terdapat pada tegakan pohon, yang
dilakukan sebelumnya adalah menghitung biomassa total yang terdapat pada pohon tersebut,
dengan menggunakan rumus Allometrikyang dapat dilihat pada Tabel 1.
24
SYLVA VIII – 1 : 21 - 29, Mei 2019 P-ISSN 2301 – 4164
E-ISSN 2549 - 5828
shoot ratio). Rasio akar batang merupakan Pengukuran biomassa di bawah permukaan
rasio atau perbandingan antara biomassa tanah dihitung menggunakan rumus : Bbp =
akar dengan biomassa atas permukaan. NAP x Bap
Menurut Sutaryo (2009), pengambilan data Keterangan:
biomassa akar secara langsung sulit Bbp = biomassa di bawah permukaan tanah,
dilakukan karena penggalian seluruh bagian dinyatakan dalam kilogram (kg).
akar hampir mustahil untuk dilakukan, NAP = nilai nisbah akar pucuk.
demikian juga pemilahan akar-akar yang Bap = nilai biomassa atas permukaan
halus secara individu tanpa tercampur dengan (above ground biomass), dinyatakan dalam
akar dari pohon lain yang ada di sekitarnya. kilogram (kg).
Analisis Data
Konversi Data Biomassa Total dari Seluruh Jenis Pohon kedalam Ton/Ha
25
SYLVA VIII – 1 : 21 - 30, Mei 2019 P-ISSN 2301 – 4164
E-ISSN 2549 - 5828
Pohon angsana (Pterocarpus indicus) Hasil Indek Nilai Penting (INP) pohon
memiliki nilai kerapatan relatif terbesar yaitu angsana mendapatkan nilai 47 %, hal ini
19 %, ini dikarenakan pohon angsana dikarenakan pohon angsana memiliki dahan
memiliki individu sebanyak 13 pohon yang yang rindang, sangat cocok untuk tempat
tersebar pada 6 plot. Nilai kerapatan relatif berteduh, maka dari itu pengelola taman
kedua adalah jenis pohon jengkol dengan nilai purbakala bukit siguntang banyak menanam
13 %. Kemudian disusul oleh jenis pohon jati, pohon angsana karena sangat cocok untuk
jelutung, mahoni yang masing-masing dengan tempat rekreasi.
jumlah individu 8 pohon, dengan nilai
masing-masing 12 %. Tingginya kerapatan Perhitungan Biomassa
relatif dari pohon tersebut disebabkan karena Biomassa merupakan keseluruhan
jumlah individu yang lebih banyak materi yang berasal dari makhluk hidup,
dibandingkan dengan pohon lainnya pada termasuk bahan organik baik yang hidup
areal penelitian. maupun yang mati, baik yang ada di atas
Jenis angsana, deluak, jelutung, permukaan tanah maupun yang ada di bawah
jengkol, merupakan pohon yang paling sering permukaan tanah, misalnya pohon, hasil
ditemui dari 6 plot contoh di areal penelitian, panen, rumput, serasah, akar, hewan dan
dengan nilai frekuensi relatif masing-masing sisa/kotoran hewan. (Sutaryo,2009)
11 %. Penyebaran yang cukup tinggi dari Biomassa terbagi menjadi biomassa
jenis pohon ini didasari oleh tempat tumbuh atas permukaan yang meliputi seluruh bagian
dan adaptasi yang baik, sehingga dapat pohon baik pada batang, dahan, daun bunga
ditemui dengan mudah di areal penelitian. dan lain sebagainya, sedangan biomassa
Nilai dominansi relatif terbesar pada bawah permukaan terdapat pada akar.
jenis jelutung sebesar 21 %. Nilai ini didapat Nilai biomassa yang terdapat pada
dari luas bidang dasar yang diperoleh dari areal penelitian dibagi kedalam plot contoh,
pengukuran diameter batang. Meskipun yang terdapat pada biomassa permukaan
hanya terdapat delapan individu tapi luas atas dan bawah, dengan jumlah 69 individu,
bidang dasarnya cukup besar, ini sangat seperti yang terdapat pada Tabel 2.
berpengaruh terhadap nilai dominansi relatif.
26
SYLVA VIII – 1 : 21 - 29, Mei 2019 P-ISSN 2301 – 4164
E-ISSN 2549 - 5828
9000
8,003
8000
7000
6000
4,939
5000 4,437 4,583
Plot
4000 3,257 Total Bap (Kg)
3000
2000
969
1000
0
1 2 3 4 5 6
Gambar 4. Diagram total biomassa atas permukaan
27
SYLVA VIII – 1 : 21 - 30, Mei 2019 P-ISSN 2301 – 4164
E-ISSN 2549 - 5828
3500
3,201.0
3000
2500
1,975.6
2000 1,775.0 1,833.3
Plot
1500 1,302.8 Total Bbp (Kg)
1000
500 387.6
0
1 2 3 4 5 6
Total biomassa pada Total biomassa pada Total biomassa (per plot) Total biomassa per Ha
6 plot (Kg) 6 plot (ton) (ton)
Setelah nilai biomassa per hektar (ton) didapatkan, selanjutnya menghitung cadangan
karbon, dapat dilihat pada penyelesaian berikut.
C = 152.76 x 0.47 =71.80 tonC/Ha
0.47 merupakan SNI untuk konversi karbon
28
SYLVA VIII – 1 : 21 - 29, Mei 2019 P-ISSN 2301 – 4164
E-ISSN 2549 - 5828
angsana banyak terdapat di areal penelitian udara yang bersih di kota Palembang dari
dan membangun komunitas vegetasi di bukit hasil fotosintesis yang terjadi pada pohon
siguntang. Angsana tidak memerlukan yang berada dikawasan tersebut.
tempat tumbuh yang khusus, dapat tumbuh
dengan baik pada berbagai jenis tanah, KESIMPULAN
kecuali pada tanah liat yang berat
Berdasarkan penelitian yang
(Martawijaya, 2005)
dilakukan di Taman Purbakala Bukit
Biomassa tegakan pohon (Bap) pada
Siguntang Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan
plot 1, memiliki nilai yang paling besar 8,003
Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi
kg seperti pada gambar 7, karena nilai
Sumatera Selatan, dapat diambil kesimpulan
kerapatan pada plot contoh sangat
bahwa cadangan karbon yang tersimpan di
berpengaruh terhadap biomassa tegakan
Taman Purbakala Bukit Siguntang sebesar,
pohon. Nilai tersebut didapatkan dari
71.80 ton C/hektar, maka dengan luas 12.8
pengukuran diameter dan tinggi pohon,
hektar, total cadangan karbon yang tersimpan
meskipun jumlah individunya sedikit, namun
sebesar 919.03 ton C.
total luas bidang dasar dan tinggi pohonnya
melebihi dari plot yang lainya, sehingga
UCAPAN TERIMA KASIH
mempengaruhi biomassa pada suatu plot.
Nilai biomassa akar didapatkan dari Penulis menyampaikan terima kasih
perhitungan pada biomassa tegakan pohon kepada civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu
ke dalam rumus allometrik, besarnya Pertanian Sriwigama atas terlaksananya
biomassa pada tegakan pohon sangat penelitian hingga selesainya tulisan ini.
berpengaruh terhadap biomassa akar, karena
memiliki nilai korelasi positif terhadap DAFTAR PUSTAKA
biomassa akar yaitu 3,201 kg seperti pada
tabel 2, biomassa pada akar kurang lebih http://techno.okezone.com/read/2013/09/30/5
seperempat dari biomassa tegakan pohon. 6/874134/pemanasan global saat ini
ancaman manusia.
Setelah nilai biomassa atas
http://techno.okezone.com/read/2015/11/10/5
permukaan dan biomassa bawah permukaan
6/1246727/kadar-karbon-dioksida-di-
dijumlahkan, kemudian menghitung cadangan
karbon yang tersimpan, dengan mengacu SNI 2015-catat-rekor-tertinggi.
untuk konversi karbon didapatlah nilai http://www.bom.gov.au/info/climate/change/ga
llery/9.shtml.
sebesar 71.80 tonC/Ha, dengan luas areal
Manuri, Solichin, dkk. 2011. Tehnik
12,8 hektar maka total cadangan karbon pada
Pendugaan Cadangan Karbon
Taman Wisata Bukit Siguntang sebesar
Hutan Merang REDD Pilot Project,
919.03 ton.
Cadangan karbon yang terdapat pada German International Cooperation –
Taman Purbakala Bukit Siguntang tergolong GIZ. Palembang.
Martawijaya A, dkk. 2005. Atlas Kayu
kecil, jika dibandingkan dengan penelitian
Indonesia Jilid 1. Bogor.
yang dilakukan pada Taman Wisata Alam
PT. Bumi Mekar Hijau, 2004 ISO 14001,
Eden sebesar 95,82 tonC/ha (Bakri, 2009), di
Work Instructoion. Kecamatan
Taman Kota 1 BSD adalah sebesar 115,1
ton/ha (Yudhi,2011). Hal ini disebabkan oleh Tulung Selapan, Kabupaten OKI,
perbedaan jenis pohon yang terdapat pada Sumatera Selatan.
Standar Nasional Indonesia, 2011
areal penelitian yang mempengaruhi besar
Pengukuran dan penghitungan
kecilnya cadangan karbon yang dapat
cadangan karbon Pengukuran
disimpan.
Taman Purbakala Bukit Siguntang lapangan untuk penaksiran
sangat berperan penting dalam menyerap cadangan karbon hutan. Jakarta.
Sutaryo, Dandun. 2009. Penghitungan
karbon diudara, ini terbukti dengan memiliki
Biomassa Sebuah pengantar untuk
cadangan karbon sebesar 919.03 ton, Tentu
studi karbon dan perdagangan
saja berpengaruh baik terhadap lingkungan,
karbon. Wetlands International
serta atmosfer di daerah perkotaan yang
memiliki ruang terbuka hijau seperti pada Indonesia Programme.
Taman Purbakala Bukit Siguntang. Tim ARuPA, 2014 Menghitung Cadangan
Karbon di Hutan Rakyat Panduan
Selain memiliki keragaman jenis
bagi Para Pendamping Petani Hutan
tumbuhan, juga memiliki nilai keindahan, ini
Rakyat.Yogyakarta
terbukti dari para pengunjung yang tidak
hanya berekreasi tapi juga sering
mengabadikan momen penting dengan
kamera di taman tersebut. Jika dilihat dari
segi kesehatan, Taman Purbakala Bukit
Siguntang turut menyumbang ketersedian
29