LINGKUNGAN BUMI
Waluyo Eko Cahyono
peneliti Bidang Pengkajian Ozon dan Polusi Udara, LAPAN
RINGKASAN
Pemanasan global dan perubahan iklim diakibatkan oleh efek rumah kaca. Pengarnh dari
pemanasan global dan perubahan iklim meliputi : kenaikan permukaan laut yang bisa mengancam
pulau dan masyarakat-masyarakat pantai, siklus hidroiogi yang dapat meningkatkan penyebab banjir
dan musim kering. Hal ini akan menyebabkan terjadinya curah hujan ekstrem, dan perubahan ekologis
yang bisa mengancam produktivitas pertanian.
29
Kandungan gas karbondioksida yang sumber pencemaran yang terkait dengan sistem
mempunyai kala hidup 50 - 200 tahun di dan sarana transportasi. Pengendalian kendaraan
atmosfer, pada saat ini telah mencapai 360-an bermotor akan mencakup upaya pengendalian
ppm, bandingkan dengan tahun 1957 sebesar baik langsung maupun tak Iangsunj;, yang
315 ppm, dan sebelum revolusi industri pada dapat menurunkan tingkat emisi dari kendaraan
lahun 1880-an konsentrasinya 280 ppm. bermotor secara efektif. Dua pendekatan stratcgis
Efek Rumah Kaca atau Greenhouse Effect yang mungkin diterapkan adalah :
merupakan istilah yang pada awalnya berasal
• Penurunan laju emisi pencemar dari setiap
dari pengalaman para petani di daerah beriklim
kendaraan untuk setiap kilometer jalan yang
sedang yang menanam sayur-mayur dalam
di tempuh;
rumah kaca suhu dalam rumah kaca naik dan
• Penurunan jumlah dan kerapatan total
panas, sehingga biji-bijian di dalamnya tumbuh.
Pengalaman mereka menunjukkan bahwa pada kendaraan di dalam suatu daerah tertentu.
siang hari waklu cuaca cerah, meskipun tanpa Sedangkan dari industrialisasi untuk
alat pemanas suhu di dalam ruangan rumah menahan laju perubahan iklim, perlu segera
kaca lebih tinggi dari pada suhu di luarnya. dilakukan usaha-usaha mengurangi emisi gas
Hal tersebut dikarenakan sinar matahari rumah kaca hasil aktivitas manusia. Ini bisa
yang menembus kaca dipantulkan kembali oleh dilakukan dengan mengurangi penggunaan
benda-benda di dalam ruangan rumah kaca bahan bakar fosil/minyak Bumi, batubara, dan
sebagai gelombang panas yang berupa sinar gas. Dua cara yang bisa dilakukan adalah
inframerah. Akibatnya, suhu di dalam ruangan dengan beralih ke bahan bakar yang memiliki
rumah kaca lebih tinggi dari pada suhu di emisi yang lebih rendah seperti penggunaan gas
luarnya dan hal tersebutlah yang dikatakan dan energi dari sumber terbarukan, atau
sebagai efek rumah kaca. Efek rumah kaca melakukan program efisiensi energi. Ini efektif
dapat terjadi pula di dalam mobil yang diparkir dilakukan di sektor industri dan pembangkit
di tempat yang panas dengan jendela tertutup. listrik. Kedua sektor ini termasuk penghasil
emisi GRK utama di Indonesia, dan memiliki
Dari pancaran sinar matahari yang konsumsi energi per kapita yang tinggi (Pelangi
sampai ke Bumi (setelah melalui penyerapan Indonesia Home Page).
berbagai sinar di atmosfer) sebagian radiasi
tersebut dipantulkan dan sebagian diserap oleh
Bumi. Radiasi yang diserap dipancarkan lagi 4 PENUTUP
oleh Bumi sebagai sinar inframerah yang Perubahan suhu cenderung naik dengan
borgelombang panjang. Sinar tersebut di adanya pertambahan GRK terutama emisi gas
atmosfer akan diserap oleh gas-gas rumah kaca karbondioksida di Indonesia, akan sangat
seperti uap air {H2O) dan karbon dioksida (CO2) terkait dengan adanya pertambahan jumlah
sehingga tidak terlepas ke luar angkasa dan penduduk yang meningkatkan aktivitasnya dan
menyebabkan panas terperangkap di troposfer mengkonsumsi bahan bakar minyak pemicu
dan akhirnya menyebabkan peningkatan suhu kenaikan GRK. Untuk itu, diperlukan langkah
di Bumi maupun di lapisan troposfer (lapisan secara serius untuk mengatasi terjadinya
atmosfer terendah). Hal tersebut menyebabkan pemanasan global yang tengah terjadi, selungga
terjadinya efek rumah kaca di Bumi. kondisi lingkungan di Bumi tetap nyaman.
Pengendalian pemasanasan global akibat Beberapa langkah yang dilakukan antara Iain
kendaraan bermotor, pada dasarnya merupakan mencari alternatif bahan bakar selain bahan
salah satu bagian dari pencemaran udara akibat fosil yang ramah lingkungan dan pelestarian
sistem dan sarana transportasi. Kendaraan tumbuhan di hutan sebagai pengatur yang
bermotor dalam hal ini merupakan salah satu sangat responsif.
DAFTAR RUJUKAN Latif, V., 19%. Pemanasan Global dan Pola Penyakit,
Godish, T., 2004. Air Quality, Lewis Publishers, Pikiran Rakyat, Bandung.
A CRC Press Company, London. Suprayitno; Messmer, M.,dipl. Natw. ETI 1,1999.
GW U. K., 2001. Climate Change, http://www. Atmosjer dan Pemanasan Global, PPPGT/
greenhouse-warming.org.uk/, download VEDC Malang-
Januari 2006.
Hidayati, R., 2001. Masalah Perubalian Iklim di
Indonesia Beberapa Contoh Kasus, Makalah
Falsafah Sains, Program Doktor, IPB,
Bogor.
t
I
31