Anda di halaman 1dari 9

83

Buana Sains Vol 11 No 1: 83-90, 2011

MASALAH DAN PERANAN CO2 PADA PRODUKSI TANAMAN

Sutoyo
PS. Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Abstract
Carbon dioxide is a gas that can be as the greenhouse effect. The greenhouse effect can
occur naturally, and can occur due to human activities. The process of the greenhouse
effect associated with the recycling flow of solar energy. Increased levels of CO2 in the
atmosphere due to human activity, especially transportation and industrial activities so that
increasing consumption of fossil fuels, and changes in land use. These activities are difficult
to control because of the demands for the fulfillment of a better life. On the other hand
mitigation and adaptation efforts to reduce the CO2 impact has not been completely
worked well. On evaporation and temperature changes due to the greenhouse effect of
CO2 and global warming impacts of drought, rising sea water, and other sector losses, but
profitable irrigated agricultural land, such as plant seeds and nuts. The direct effect of
increased CO2, positive impact on crop production through increased leaf and canopy
photosynthesis, its effect on C4 plants also increase water use efficiency because it reduces
the opening of stomata.
Key words: CO2, greenhouse effect, photosynthesis

Pendahuluan
Karbon dioksida ialah salah satu gas yang diserap oleh tanah, laut, dan awan. Sinar
dapat bersifat sebagai efek rumah kaca, matahari yang tidak terserap permukaan
gas-gas lainnya yang dapat bersifat bumi akan dipantulkan kembali dari
sebagai efek rumah kaca yaitu sulfur permukaan bumi ke angkasa. Setelah
dioksida, nitrogen monoksida dan dipantulkan kembali berubah menjadi
nitrogen dioksida serta beberapa senyawa gelombang panjang yang berupa energi
organik seperti gas metana dan khloro panas. Sebagian dari energi panas tersebut
fluoro karbon. Efek rumah kaca ialah tidak dapat menembus kembali atau lolos
kenaikan suhu akibat terhambatnya keluar ke angkasa karena komposisi gas-
gelombang panjang bebas ke atmosfer. gas atmosfer sudah terganggu. Akibatnya
Efek rumah kaca dapat terjadi secara energi panas yang seharusnya lepas ke
alami, dan dapat terjadi akibat aktivitas angkasa (stratosfer) menjadi terpancar
manusia (Anonymous, 2004). Proses kembali ke permukaan bumi (troposfer)
terjadinya efek rumah kaca berkaitan dan dalam kurun waktu yang cukup lama,
dengan daur aliran energi matahari. dapat memicu naiknya suhu rata-rata
Kurang lebih 30% radiasi matahari yang dipermukaan bumi maka terjadilah
mencapai tanah dipantulkan kembali ke pemanasan global (Anonymous, 2008).
angkasa dan diserap oleh uap air, gas Cuaca ialah faktor penting bagi
karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan pertumbuhan dan produktifitas tanaman.
gas-gas lain di atmosfer. Sisanya 70% Produktifitas pertanian berubah-ubah
secara nyata dari tahun ke tahun akibat
perubahan cuaca yang dratis. Tanaman
84

Sutoyo / Buana Sains Vol 11 No 1: 83-90, 2011

sangat peka pada perubahan cuaca yang Dampak kenaikan suhu akan
sifatnya sementara dan drastis. Namun berpengaruh pada pola hujan. Sebagian
demikian gas karbon dioksida berperan besar tanaman pangan dan serat serta
penting dalam pertumbuhan dan beberapa spesies lain perubahan dalam
produksi tanaman karena tersedianya gas ketersediaan air memiliki akibat yang
CO2 ini yang cukup dapat meningkatkan lebih besar dibanding kenaikan suhu.
hasil fotosintesis. Oleh karena itu artikel Perubahan yang diperkirakan, jika terjadi
ini disampaikan untuk membahas dalam pola hujan dan suhu dengan kadar
implikasi dari efek rumah kaca, yang CO2 yang tinggi akan menguntungkan
berakibat meningkatnya kandungan CO2 produksi tanaman pangan beririgasi.
atmosfir pada produksi tanaman. Sebagai contoh, terjadi pertambahan areal
pertanian beririgasi di Amerika yaitu
Permasalahan terjadi di Delta Misisipi dan dataran utara,
juga terjadi di India, China dan Rusia
Meningkatnya kadar CO2 di atmosfer bagian selatan. Di USA, area tanam
akibat aktivitas manusia terutama jagung, gandum musim dingin akan
kegiatan transportasi dan industri bergeser ke utara dan akan digantikan
sehingga meningkatkan konsumsi bahan tanaman sorgum dan tanaman padi-
bakar fosil serta perubahan penggunaan padian (Anonymous, 2008).
lahan. Aktivitas manusia ini sulit Pemanasan global berpengaruh
dikendalikan karena tuntutan untuk pada variabel yang berpengaruh pada
pemenuhan kehidupan yang lebih baik. produktifitas pertanian. Hal ini akan
Disisi lain upaya mitigasi dan adaptasi sangat penting bagi pertanian yang terkait
upaya mengurangi dampak gas CO2 zona suhu, baik bagi pertambahan
sebagai efek rumah kaca belum maupun intensitas masa tanam atau
sepenuhnya berjalan dengan baik. Upaya satuan tingkat pertumbuhan. Perhatian
penanaman pohon sebagai salah satu petani akan tertuju pada perbedaan
usaha reduksi CO2 kadang kala terjadi musiman antar tahun pada curah hujan,
kontroversial terhadap perubahan salju, lama musim tanam, dan beda suhu
penggunaan lahan. harian yang berpengaruh pada tahap
pertumbuhan (Anonymous, 2007).
Pembahasan Keprihatinan akan perubahan cuaca
di masa depan dan perubahan yang lebih
1. Pengaruh efek rumah kaca pada produksi besar lagi akan diimbangi dengan
tanaman penelitian mengenai manfaat peningkatan
Faktor lingkungan yang berpengaruh CO2 bagi fotosintesis dan berkurangnya
pada pertumbuhan dan produksi tanaman kebutuhan tanaman akan air, dan tetap
diantaranya peningkatan kadar CO2 dan meningkatnya hasil. Selama 70 tahun
pemanasan bumi. Berdasarkan perubahan cuaca mencerminkan bahwa
pemodelan komputer, muka bumi rata- hasil tanam di USA, Rusia, India, China,
rata akan memanas sebesar 1,5-4,5C jika Argentina, Canada dan Australia, dengan
kadar CO2 meningkat dua kali. Secara cuaca baik dapat menjaga keamanan
keseluruhan bumi akan memanas 3 kali pangan negara dari cuaca yang buruk.
1,5C pada akhir abad nanti, sehingga
terjadi pemanasaan yang cukup tinggi di
bumi ini (Anonymous, l996).
85

Sutoyo / Buana Sains Vol 11 No 1: 83-90, 2011

2. Pengaruh biologis pertumbuhan tanaman Pengkayaan karbon dioksida pada


dalam rumah kaca tanaman rumah kaca meliputi status dan
sumber CO2, physiologi, hasil dan
Penelitian mengenai manfaat pengkayaan
ekonomi. Telah dilakukan juga riset
CO2 telah dimulai di abad yang lalu. Awal
selama 35 tahun oleh sebuah grup dalam
tahun 1888, manfaat pemupukan dengan
Komisi Tanaman Terlindung pada
CO2 telah dilakukan pada tanaman di
International Society for Holticultural
dalam rumah kaca di Jerman dan di
Science yang membuktikan bahwa
Inggris serta 80 tahun yang lalu di USA.
pengkayaan CO2 menambah hasil sebesar
Hasil yang menguntungkan pertama kali
12-13%, dibanding pada kadar atmosfir
dilaporkan terjadi pada tanaman pangan:
biasa sebesar 335 ppm. Pengaruh paling
letuce, tomat, mentimun dan beberapa
nyata dari pengkayaan tersebut ialah
jenis tanaman hias. Banyak hasil
efisiensi fotosintesis dan penggunaan Air.
penelitian yang menunjukkan bahwa
tanaman yang diberi pengkayaan CO2 3. Pengaruh CO2 pada proses fisiologis tanaman
akan meningkatkan pertumbuhan dan Gas CO2 adalah sumber karbon utama
produksi, sebagai contoh penelitian yang bagi pertumbuhan tanaman. Konsentrasi
dilakukan Wittwer dan Robb bahwa CO2 di atmosfir saat ini belum optimal
tanaman tomat mencapai usia dewasa dan sehingga penambahan CO2 pada
hasil produksi yang tinggi dalam rumah tanaman di dalam industri pertanian di
kaca yang diperkaya CO2. Sementara dalam rumah kaca ialah kegiatan normal
Strain dan Cure menyusun Bibliographi untuk meningkatkan pertumbuhan
literature mengenai pengkayaan CO2 dan tanaman seperti tomat, selada, mentimun
efeknya pada lingkungan dan tanaman dan bunga potong. Pengaruh fisiologis
yang lengkap. Kimball dan kawan-kawan utama dari kenaikan CO2 ialah
pada tahun 1983, 1985 dan 1996 meningkatnya laju assimilasi (laju
mengumpulkan 770 penelitian mengenai pengikatan CO2 untuk membentuk
hasil tanaman dalam rumah kaca dengan karbohidrat, fotosintesis) di dalam daun.
pengkayaan CO2 dan terbukti hasil Efisiensi penggunaan faktor
tanaman tersebut meningkat 32%. pertumbuhan lainnya: radiasi matahari, air
Pada tahun 1982 diselenggarakan dan nutrisi juga akan ikut meningkat.
Konferensi Internasional yang bertujuan
mengidentifikasi makalah yang terkait a. Fotosintesis
dengan pengaruh biologis langsung dari Hubungan antara CO2 ambient (dapat
pengaruh peningkatan CO2 pada diartikan sebagai kondisi normal CO2 di
produktifitas tanaman sebagai sesuatu atmosfir) dengan proses fotosintesis baik
yang tidak terpisahkan dengan efisiensi ditingkat daun maupun ditingkat kanopi
fotositensis dan efisiensi penggunaan air. tanaman dan kontribusinya pada
Penyerapan nitrogen biologis terkait akumulasi biomasa telah banyak diteliti.
dengan unsur-unsur iklim seperti cahaya, Energi untuk terlaksananya proses
suhu dan kelembaban. Dokumentasi yang fotosintesis datang dari radiasi matahari
lebih lengkap mengenai efek langsung pada panjang gelombang tertentu (PAR,
CO2 pada produkstifitas tanaman Photosynthetically Active Radiation, 400-
diterbitkan Departemen Energi USA 700 µm). Baik PAR, maupun CO2
pada tahun 1985-1987 secara berseri, konsentrasinya masih sub-optimal
makalah Wittwer tahun 1985 dan 1992. sehingga fotosintesis akan meningkat
Semua itu dilengkapi oleh laporan Enoch dengan meningkatnya CO2, pada kondisi
dan Kimball pada 1968 mengenai
86

Sutoyo / Buana Sains Vol 11 No 1: 83-90, 2011

PAR rendah maupun tinggi. Untuk lebih permukaan daun dikurangi mencapai
jelas, lihat Gambar 1. suatu titik dimana CO2 yang diserap
tanaman sama dengan yang dihasilkannya
maka titik ini disebut CO2 compensation
point (titik kompensasi CO2). Nilai ini
penting karena berkaitan dengan
kenaikan suhu. Dengan kenaikan suhu,
produksi biomasa akan berkurang jika
CO2 di permukaan daun mencapai titik
kompensasinya (biasa terjadi di siang hari
pada saat matahari terik dan kecepatan
angin sangat rendah atau di bawah kanopi
hutan tropis), dikarenakan π meningkat.

Gambar 1. Peningkatan laju assimilasi


tanaman kedelai (C3) dengan
pertambahan PAR pada
konsentrasi CO2 berbeda.
Sumber: Farquhar, et. al. (1980).

Tanaman terbagi atas 2 grup utama yaitu


C3 dan C4, yang mana dibedakan oleh
cara mereka mengikat CO2 dari atmosfir
dan produk awal yang dihasilkan dari Gambar 2. Laju assimilasi tanaman
proses assimilasi. Pada tanaman C3, kedelai (µ mol CO2 m-2 s-1) dengan
enzim yang menyatukan CO2 dengan meningkatnya CO2 pada suhu berbeda.
RuBP (Rubilosa BiPhosphat ialah Sumber: Farquhar, et. al. (1980).
substrat untuk pembentukan karbohidrat
dalam proses fotosintesis) dalam proses Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh
awal assimilasi juga dapat mengikat O2 PEP=Phospho enol Piruvat (enzym
pada saat yang bersamaan untuk proses pengikat CO2 pada tanaman C4) yang
fotorespirasi (fotorespirasi ialah proses tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak
pembongkaran karbohidrat untuk terjadi kompetisi antara CO2 dan O2.
menghasilkan energi dan hasil samping Lokasi terjadinya assosiasi awal ini ialah di
yang terjadi pada siang hari dengan sel mesofil (sekelompok sel-sel yang
adanya radiasi matahari) sehingga ada mempunyai klorofil yang terletak di
kompetisi antara CO2 dan O2 dalam bawah sel epidermis daun). CO2 yang
menggunakan RuBP (Farquhar, et. al., sudah terikat oleh PEP kemudian
l980). Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditransfer ke bundle sheath cell (sekelompok
ditingkatkan maka hasil dari kompetisi sel di sekitar xylem dan phloem) dimana
antara CO2 dan O2 akan lebih kemudian pengikatan dengan RuBP
menguntungkan CO2 sehingga terjadi. Sehingga dengan meningkatnya
fotorespirasi terhambat dan assimilasi CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan lebih
akan bertambah besar. Jika CO2 di
87

Sutoyo / Buana Sains Vol 11 No 1: 83-90, 2011

beruntung dari tanaman C4 dalam hal memasukkan CO2 sebanyak mungkin


pemanfaatan CO2 yang berlebihan. tetapi dengan mengeluarkan H2O sedikit
Pada Gambar 2, terlihat bahwa mungkin untuk mencapai efisiensi
meningkatnya suhu daun dari 15oC ke pertumbuhan yang tinggi. Daya ikat yang
35oC menyebabkan laju assimilasi tinggi pada CO2 pada tanaman C4
bertambah besar. Meningkatnya assimilasi menyebabkan perbandingan antara
dengan kenaikan suhu ialah fenomena pemasukan CO2 dan konduktivitas
umum sampai suhu optimum tercapai. stomata (kemampuan stomata
Kemudian akan terjadi penurunan seperti menyalurkan H2O persatuan waktu)
terlihat pada Gambar 3. Adanya kenaikan optimum. Sehingga tanaman C4
CO2 di atmosfir akan merubah suhu mempunyai efisiensi penggunaan air yang
optimum tanaman. Untuk tanaman lebih tinggi yaitu jumlah air yang
kedelai kenaikan suhu optimum mencapai dikeluarkan untuk sejumlah CO2 yang
12%. dimasukkan jauh lebih sedikit pada
tanaman C4 dibandingkan dengan
tanaman C3. Pada tanaman C3 daya ikat
yang rendah pada CO2 menyebabkan
tanaman ini boros dalam penggunaan air.
Jika CO2 di atmosfir meningkat maka
tanaman tidak membutuhkan pembukaan
stomata maksimum untuk mencapai
konsentrasi CO2 optimum di dalam daun
sehingga laju pengeluaran H2O dapat
dikurangi.
Gambar 4, menunjukkan
bagaimana stomata mengecil dengan
Gambar 3. Suhu optimum untuk proses meningkatnya CO2. Pada Gambar 4 juga
assimilasi akan berubah dengan kenaikan dapat terlihat bahwa dengan kenaikan
CO2 di atmosfir. CO2 dari 350 (kondisi normal di atmosfir
Sumber: Evans dan Farquhar, 1991. saat ini) ke 700 µ bar, konduktivitas
stomata menurun sebesar 32% dengan
Bertambah besarnya suhu optimum ini menghasilkan penghematan air sebesar
menguntungkan bagi tanaman karena 28%. Besarnya penurunan ini tergantung
pada saat konsentrasi CO2 di atmosfir dari respon assimilasi tanaman pada
mencapai 2 kali konsentrasinya saat ini, peningkatan CO2 yang berkisar dari 0%
akan terjadi kenaikan suhu sampai 5,5oC. pada tanaman C4 sampai 40% pada
tanaman C3 (Morison, l987).
b. Konduktivitas stomata Efisiensi penggunaan air (ratio
Selain berpengaruh positif pada proses antara CO2 yang diikat tanaman dengan
fotosintesis, kenaikan CO2 juga akan jumlah air yang dikeluarkan) baik pada
berpengaruh positif pada penggunaan air tanaman C3 maupun C4 akan meningkat
oleh tanaman. Stomata mempunyai dengan bertambah besarnya CO2. Pada
fungsi sebagai pintu gerbang masuknya tanaman C3 peningkatan ini disebabkan
CO2 dan keluarnya masuknya uap air dari oleh meningkatnya assimilasi dan
daun. Besar kecilnya pembukaan stomata menurunnya transpirasi, sedangkan pada
ialah regulasi terpenting yang dilakukan pada tanaman C4 hanya disebabkan oleh
oleh tanaman dimana tanaman berusaha menurunnya transpirasi.
88

Sutoyo / Buana Sains Vol 11 No 1: 83-90, 2011

meningkatnya CO2 di atmosfir akan


menghilangkan gradien CO2 di kanopi
bagian bawah dan meningkatkan
assimilasi. Walaupun transpirasi
berkurang dibandingkan dengan
pengurangan ditingkat daun, assimilasi
akan bertambah besar atau sama dari
penambahan ditingkat daun. Kimball
(l983), mengatakan bahwa 40% kenaikan
biomasa pada tanaman C3 dan 15% pada
tanaman C4.
Gambar 4. Kenaikan CO2 di atmosfir 5. Pengaruh peningkatan CO2 pada efisiensi
menyebabkan pembukaan stomata penggunaan air
mengecil.
Sumber: Evans dan Farquhar, 1991. Kebutuhan utama tanaman yang lain
adalah air baik secara kualitas maupun
4. Respon pada tingkat pertanaman kuantitas. Satu faktor penting yang
Respon pada tingkat pertanaman akan berpengaruh pada produksi tanaman
berbeda dari respon ditingkat daun adalah pola musim kering yang terjadi.
karena adanya faktor iklim mikro (iklim di Kekeringan merupakan masalah besar
sekitar tanaman) yang menyebabkan bagi petani diberbagai negara produsen
timbulnya gradien faktor-faktor pangan. Kebutuhan akan air menjadi
pertumbuhan dengan kedalaman kanopi semakin penting dan kritis, di USA, 80–
seperti gradien PAR, nitrogen, kecepatan 85% konsumsi air bersih adalah untuk
angin, uap air dan CO2 (Evans dan pertanian. Sepertiga persediaan tanaman
Farquhar, l991). Adanya gradien ini pangan sekarang tumbuh padi 18% lahan
menyebabkan besarnya respon pada beririgasi. Air telah menjadi permasalahan
tingkat daun akan berkurang di tingkat penting bagi 5 negara dengan jumlah
pertanaman, apalagi kalau interaksi antara penduduk terbesar di dunia (China, India,
kanopi dengan atmosfir sangat jelek, yang USA, Rusia, Indonesia).
biasa terjadi bila kecepatan angin rendah Aspek penting dari peningkatan
dan kanopi tanaman menutup permukaan kadar CO2 dalam atmosfir ialah
tanah dengan sempurna sehingga kecenderungan tanaman untuk menutup
mengurangi distribusi faktor-faktor sebagian dari stomata pada daunnya. Hal
pertumbuhan ke dalam kanopi. ini berdampak penguapan air akan
Rosenberg, et. al. (l990), mengatakan menjadi berkurang sehingga efisiensi
bahwa penurunan konduktivitas stomata penggunaan air meningkat. Kekurangan
sebesar 40% ditingkat daun hanya air merupakan salah satu dari faktor
menurunkan penggunaan air sebesar 9% pembatas utama dari produktifitas
ditingkat pertanaman. Hal ini terjadi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan
karena penutupan kanopi yang sempurna bahwa peningkatan CO2 di atmosfir
menyebabkan gradien kelembaban relatif dapat meningkatkan efisiensi penggunaan
antara daun dan udara meningkat air. Implikasi dari menutupnya stomata
sehingga transpirasi bertambah besar. dapat meningkatkan daya tahan tanaman
Proses assimilasi sebaliknya pada kekeringan dan menekan kebutuhan
mempunyai reaksi yang tidak jauh air untuk pertanian.
berbeda dari reaksi di tingkat daun karena
89

Sutoyo / Buana Sains Vol 11 No 1: 83-90, 2011

Efek langsung dari peningkatan tetapi menguntungkan untuk lahan


kadar CO2 di atmosfir pada proses pertanian beririgasi, seperti tanaman
fotosintesis tanaman C3 ialah dapat biji-bijian dan kacang-kacangan.
meningkatkan efisiensi penggunaan air. 2. Pengaruh langsung meningkatnya
Pada tanaman C4 dan C3 mengurangi CO2 berdampak positif pada
membukanya stomata. Hal ini pertumbuhan dan produksi tanaman
ditunjukkan oleh Farquhar, et. al., (l980) melalui peningkatan fotosintesa daun
pada tanaman kedelai. Dalam proses dan kanopi.
fotosintesis tanaman C3 mendapat 3. Pengaruh meningkatnya kadar CO2 di
keuntungan dengan 3 cara: 1) meluasnya atmosfir pada tanaman C4 adalah
ukuran daun, 2) peningkatan tingkat meningkatkan efisiensi penggunaan
fotosintesis per unit luas daun dan 3) air karena mengurangi membukanya
efisiensi penggunaan air. stomata.
6. Pengaruh efek rumah kaca pada produksi
tanaman beririgasi Ucapan Terima Kasih
Perubahan yang telah diperkirakan Terima kasih disampaikan kepada Kepala
mengenai penguapan dan suhu akibat Perpustakaan Program Pascasarjana
efek rumah kaca serta pemanasan global Universitas Brawijaya dan teman sejawat
akan menguntungkan lahan pertanian mahasiswa Program Pascasarjana yang
beririgasi. Areal pertanian beririgasi di telah membantu sehingga artikel ini bisa
USA meluas sampai dataran utara dan terselesaikan.
Delta Missisipi. Hal ini juga terjadi di
Cina, India dan negara lain, dimana
lingkungan lebih lembab dan Daftar Pustaka
diperuntukkan untuk tanaman biji-bijian
Anonymous. l996. Climate Change l995 : The
dan kacang-kacangan. Kecenderungan ini Science of Climate Change. Cambridge
telah terjadi di USA, China, dan India. Univ. Press.
Jagung dan gandum sekarang bergeser Anonymous. 2004. Efek Rumah Kaca dan
mendekati daerah yang dingin dan lebih Akibatnya. http://www.pertamina.com
lembab. Produksi sorgum dan padi- Anonymous. 2007. Efek Rumah Kaca
padian akan menggeser posisi areal Sebagai Dampak Pemanasan Global.
gandum dan jagung tersebut. Diharapkan http://id.wikipedia.org/pembicara
juga, dimasa mendatang model dari Anonymous. 2008. Hubungan Efek Rumah
atmosfir dan cuaca akan lebih Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan
berkembang dan melengkapi dari apa Iklim. http://id.wikipedia.org/wiki/efek-
rumah-kaca
yang sekarang telah dikembangkan
Evans, J. R. and Farquhar, G. D. l991.
sehingga sensitivitas tanaman pada Modelling canopy photosynthesis from
perubahan cuaca mudah diketahui. the biochemistry of the C3 Chloroplas.
CSSA Special Publication no. l9.
American Society of Agronomy and
Kesimpulan Crop Science Society of America.
1. Perubahan penguapan dan suhu Madison.
akibat efek rumah kaca dari gas CO2 Farquhar, G. D., Von Caemmerer, S., and
dan pemanasan global menimbulkan Berry, J. A. l980. A Biochemical Model
Of Photosynthetic CO2 Assimilation In
dampak kekeringan, meningkatnya air Leaves of C3 Species. Planta. 149:78-90.
permukaan laut dan kerugian. Akan
90

Sutoyo / Buana Sains Vol 11 No 1: 83-90, 2011

Kimball, B. A. l983. Carbon Dioxide and Stomatal Response To CO2. Stanford


Agricultural Yield: An assemblage and Univ. Press. Ca.
analysis of 430 prior observations. Rosenberg, N. J., B. A. Kimball, Ph. Martin
Agron. J. 75:779-788. and C.F. Cooper. l990. From Climate
Morison, J. I. L. l987. Intercellular CO2 and CO2 Enrichment to
Concentration and Irradiance On The Evapotranspiration. p. 151-175. John
Wiley & Sons, NY
91

Sutoyo / Buana Sains Vol 11 No 1: 83-90, 2011

Anda mungkin juga menyukai