Anda di halaman 1dari 1

Peran ATP dan Fosfagen pada kontraksi otot Sumber energi untuk kontraksi otot adalah adenosin trifosfat

(ATP). Yang memiliki rumus : Adenosin-PO3-PO3-PO3-. Ikatan yang melekatkan dua fosfat radikal terakhir adalah ikatan fosfat berenergi tinggi. Setiap ikatan menyimpan 7300 kalori energi per mol ATP di bawah kondisi standar. Pemindahan fosfat pertama mengubah ATP menjadi adenosin difosfat (ADP), dan pemindahan fosfat yang kedua mengubah ADP menjadi adenosin monofosfat (AMP). Jumlah ATP di dalam otot hanya cukup untuk mempertahankan daya otot yang maksimal kirakira 3 detik. Fosfokreatin (keratin fosfat) adalah senyawa kimia yang mempunyai ikatan fosfat berenergi tinggi, dengan rumus : kreatin -PO3-. Senyawa ini dapat dihancurkan menjadi keratin dan ion fosfat, melepaskan energi dalam jumlah besar. Kebanyakan sel otot mempunyai fosfokreatin 2 atau 4 kali lebih banyak dibanding ATP. Gabungan dari sel ATP dan sel fosfokreatin disebut sistem energi fosfagen, dapat menyediakan daya otot maksimal selama 8-10 detik.

Terdapat tiga jalur biokimia yang menyediakan ATP untuk kontraksi otot, yaitu : 1. Pemindahan fosfat berenergi tinggi dari keratin fosfat simpanan ke ADP, yang merypakan sumber pertama ATP pada permulaan olahraga. 2. Fosforilasi oksidatif, yang secara efisien mengekstrasi sejumlah besar ATP dari molekul nutrient jika tersedia cukup O2 untuk menunjang sistem ini. 3. Glikolisis, yang dapat mensintesis ATP walaupun tidak tersedia O2 tetapi menggunakan banyak glikogen dan dalam prosesnya menghasilkan asam laktat.

Anda mungkin juga menyukai