Anda di halaman 1dari 17

Tugas Rekayasa Lingkungan

Masalah Perubahan Iklim

Dan Penanggulangannya

Nama Kelompok:

Sahda Hardiningtyas (G1B020068)

Shapna Auliya Balqis (G1B020070)

Rizki Akbar Wijaya (G1B020072)

Muhammad Arifin Akbar (G1B020074)

M. Amon Zamora (G1B020076)

Ayu Gita Lorenza (G1B020078)

Dosen pengampu:

Khairul Amri S.T.,M.T.

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Bengkulu 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah Rekayasa Lingkungan ini adalah untuk
memenuhi tugas dari Bapak Khairul Amri S.T.,M.T. Selain itu,Tugas ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan dan mengetahui seputar perubahan iklim.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Khairul Amri S.T.,M.T. yang telah
memberikan tugas Pendidikan Rekayasa Lingkungan ini sehimgga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang saya tekuni.

Bengkulu, 11 April 2021

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semua negara dibelahan dunia ini memiliki masalah dalam perubahan iklim,
termasuk indonesia. Perubahan iklim tersebut ditandai dengan anomali iklim dan
suhu. Saat ini telah banyak kerugian yang disebabkan oleh adanya
perubahan iklim, contohnya meningkatnya suhu secara drastis, peralihan musim
yang tidak menentu dan disertai berbagai cuaca ekstrim disetiap musimnya, dan
mencairnya es dikutub utara. Sampai sekarang masalah ini susah diatasi
walaupun sudah ditemukan cara cara efektif yang dapat digunakan.

Pada tahun 2017, bencana terkait perubahan iklim telah menewaskan 1,3
juta orang dan menyebabkan 4,4 miliar terluka. Angka ini bukan
merupakan angka yang sedikit untuk keberlagsungan hidup manusia. Tak hanya
itu, kerugian terkait perubahan iklim ini mencapai ratusan miliar dolar, ini belum
lagi dampak manusia dari bencana geo-fisik yang mana 91 persennya adalah
masalah terkait iklim.

Permasalahan iklim yang ada membuat beberapa dampak pada kehidupan


manusia. Salah satunya dalam bidang perairan. Masalah iklim yang ada membuat
suhu bumi rata-rata semakin meningkat. Panasnya suhu yang semakin maningkat
mengakibatkan sulitnya sumber air mengeluarkan air. Sumber-sumber air menjadi
kering karena panasnya suhu yang ada.

Dalam makalah ini akan dibahas apa penyebab masalah perubahan iklim,
khususnya di negara Indonesia. Dalam makalah ini juga membahas tentang
dampak dan bagaimana cara menanggulangi masalah perubahan iklim tersebut.

1
1.2. Rumusan masalah
a. Apa penyebab masalah perubahan iklim?
b. Apa dampak dari masalah perubahan iklim?
c. Bagaimana cara menanggulangi masalah perubahan iklim?

1.3. Tujuan masalah


a. Mengetahui penyebab masalah perubahan iklim
b. Mengetahui dampak dari masalah perubahan iklim
c. Mengetahui cara menanggulangi masalah perubahan iklim

2
BAB II

TINJAUAN MASALAH

2.1. Tinjauan Masalah

Gentur adi tjahjono (2018) dalam menelitiannya berjudul dampak perubahan


iklim terhadap imbangan air secara meteorologis dengan menggunakan metode
thotnthwaite mather untuk analisis kekritisan air di karst womogiri, yang berisi
tentangPerubahan iklim global ditandai dengan meningkatnya suhu di permukaan
bumi sebagai akibat dari peningkatan aktifitas manusia. Perubahan iklim global
ditandai dengan peningkatan suhu sebagai akibat dari peningkatan
aktifitas manusia.. Tercatat sejak abad ke-19 suhu permukaan bumi telah
mengalam peningkatan sekitar 0,8° C. Peningkatan suhu diperkirakan sekitar
0,15° C sampai 0,3° C setiap dekade sejak tahun 1990-2005
(IPCC/Intergovernmental Panel on Climate Change, 2007). Perubahan iklim ini
menyebabkan dampak negative bagi kehidupan manusia seperti peningkatan
curah hujan, penurunan curah hujan, dan juga kekeringan.

Surmaini & runtunuwu (2015) dalam penelitiannya berjudul upaya sector


pertanian dalam menghdapi perubahan iklim, yang berisi tentang Perubahan iklim
merupakan hal yan sampai sekarang belum bisa dihindari. Hal ini diyakini
mampu semakin meluas dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan.
Semakin besar dampak iklim yang dihasilkan maka semakin besar pula
upaya aktif untuk menghindari dampak negative melalui strategi mitigasi dan
adaptasi.

V Patrisiane (2016) dalam penelitiannya yang berjudul simulasi dan


penerapan penanggulangan pengurangan iklim, yang berisi tentang
penanggulangan perubahan iklim.

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Penyebab masalah perubahan iklim

Iklim berubah secara terus menerus karena interaksi antara komponen-


komponennya dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar
matahari, dan faktor-faktor disebabkan oleh kegiatan manusia seperti misalnya
perubahan penggunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.

Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka Kerja


Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate
Change/UNFCCC) mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan iklim
yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas
manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas
iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan. Komposisi
atmosfer global yang dimaksud adalah komposisi material atmosfer bumi
berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari Karbon
Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya.

Pada dasarnya, Gas Rumah Kaca dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi
tetap stabil. Akan tetapi, konsentrasi Gas Rumah kaca yang semakin
meningkat membuat lapisan atmosfer semakin tebal. Penebalan lapisan
atmosfer tersebut menyebabkan jumlah panas bumi yang terperangkap di
atmosfer bumi semakin banyak, sehingga mengakibatkan peningkatan suhu
bumi, yang disebut dengan pemanasan global.

4
Gas-gas tertentu di atmosfer menghalangi panas keluar. Gas berumur
panjang yang tetap semi permanen di atmosfer dan tidak merespons secara
fisik atau kimiawi terhadap perubahan suhu digambarkan sebagai "pemaksa"
terjadinya perubahan iklim. Gas, seperti uap air, yang merespons secara fisik
atau kimiawi terhadap perubahan suhu dipandang sebagai "umpan balik." Gas
yang berkontribusi terhadap efek rumah kaca meliputi uap air, karbon dioksida
(CO2), metana, nitro oksida dan klorofluorokarbon (CFC).

Di Bumi, aktivitas manusia mengubah rumah kaca alami. Selama abad


terakhir pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak telah
meningkatkan konsentrasi karbon dioksida atmosfer (CO2). Ini terjadi karena
proses pembakaran batu bara atau minyak menggabungkan karbon dengan
oksigen di udara untuk menghasilkan CO2.

Penyebab perubahan iklim yang berikutnya berasal dari meningkatnya emisi


yang dilakukan oleh manusia yaitu pembakaran batu bara, minyak dan gas
menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida, menebang hutan
(deforestasi). Pohon membantu mengatur iklim dengan menyerap CO2 dari
atmosfer. Jadi ketika mereka ditebang, efek menguntungkan itu hilang dan
karbon yang tersimpan di pohon dilepaskan ke atmosfer, menambah efek
rumah kaca, meningkatnya jumlah peternakan. Sapi dan domba menghasilkan
metana dalam jumlah besar saat mereka mencerna makanannya, pupuk yang
mengandung nitrogen menghasilkan emisi nitro oksida, as-gas berfluorinasi
menghasilkan efek pemanasan yang sangat kuat, hingga 23.000 kali lebih
besar daripada CO2.

Penyebab perubahan iklim yang ketiga berasal dari aktivitas pemanasan


global. Pembangkit listrik dan instalasi industri lainnya adalah penghasil CO2
utama. Suhu rata-rata global saat ini adalah 0,85ºC lebih tinggi dari pada akhir
abad ke-19. Masing-masing dari tiga dekade terakhir telah lebih hangat
daripada dekade sebelumnya sejak pencatatan dimulai pada tahun 1850.

5
Para ilmuwan iklim terkemuka di dunia berpikir aktivitas manusia hampir
pasti merupakan penyebab utama dari pemanasan yang diamati sejak
pertengahan abad ke-20. Peningkatan 2°C dibandingkan dengan suhu di masa
pra-industri dilihat oleh para ilmuwan sebagai ambang batas.

Di mana ada risiko yang jauh lebih tinggi bahwa perubahan berbahaya dan
kemungkinan bencana di lingkungan global akan terjadi. Karena alasan ini,
masyarakat internasional telah mengakui perlunya menjaga pemanasan di
bawah 2°C.

Penyebab perubahan iklim yang ke empat berasal dari perubahan orbit


bumi. Selama 800.000 tahun terakhir, terdapat siklus alami dalam iklim Bumi
antara zaman es dan periode interglasial yang lebih hangat. Setelah zaman es
terakhir 20.000 tahun yang lalu, suhu global rata-rata naik sekitar 3°C hingga
8°C, selama sekitar 10.000 tahun.

Peneliti menghubungkan kenaikan suhu selama 200 tahun terakhir dengan


kenaikan level CO2 atmosfer. Tingkat gas rumah kaca sekarang jauh di atas
siklus alami selama 800.000 tahun terakhir.

Orbit bumi di sekitar matahari adalah elips dan bukan lingkaran. Terkadang
ia hampir melingkar dan Bumi berada pada jarak yang kira-kira sama dari
Matahari saat ia bergerak mengelilingi orbitnya. Di lain waktu, elips lebih
menonjol sehingga Bumi bergerak lebih dekat dan lebih jauh dari matahari saat
mengorbit. Saat Bumi lebih dekat ke matahari, iklim akan lebih hangat.

3.2. Dampak perubahan iklim

Selain harus memahami penyebab perubahan iklim, sebagai manusia kita


harus paham soal dampaknya. Perubahan iklim telah mengacaukan
keseimbangan suhu bumi dan memiliki efek luas pada manusia dan
lingkungan. Selama pemanasan global, keseimbangan energi dan suhu bumi

6
berubah karena meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang memiliki
dampak signifikan pada manusia dan lingkungan.

Dapat dibuktikan secara statistik bahwa pemanasan global akan


meningkatkan kemungkinan kejadian cuaca ekstrem. Konsekuensi langsung
dari perubahan iklim buatan manusia meliputi:

1. meningkatnya suhu maksimum


2. naiknya suhu minimum
3. naiknya permukaan laut
4. suhu laut yang lebih tinggi
5. peningkatan curah hujan lebat (hujan lebat dan hujan es)
6. gletser menyusut
7. mencairkan lapisan es

Konsekuensi tidak langsung dari perubahan iklim, yang secara langsung


mempengaruhi manusia dan lingkungan, termasuk:

1. peningkatan krisis kelaparan dan air, terutama di negara-negara


berkembang
2. risiko kesehatan melalui peningkatan suhu udara dan gelombang panas
3. implikasi ekonomi dari penanganan kerusakan sekunder terkait perubahan
iklim
4. meningkatkan penyebaran hama dan pathogen
5. hilangnya keanekaragaman hayati karena adaptasi terbatas dan kecepatan
adaptasi flora dan fauna
6. pengasaman laut karena peningkatan konsentrasi HCO3 dalam air sebagai
konsekuensi dari peningkatan konsentrasi CO₂
7. perlunya adaptasi di semua bidang (mis. pertanian, kehutanan, energi,
infrastruktur, pariwisata, dll.)

7
Karena iklim global adalah sistem yang saling berhubungan dan
dipengaruhi oleh banyak faktor berbeda, konsekuensinya biasanya
menghasilkan efek umpan balik positif atau negatif.

Menurut IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), tingkat


dampak perubahan iklim pada masing-masing daerah akan bervariasi dari
waktu ke waktu dan dengan kemampuan berbagai sistem sosial dan
lingkungan untuk memitigasi atau beradaptasi dengan perubahan.

3.3. Cara menanggulangi perubahan iklim

Perubahan iklim diartikan sebagai iklim yang berubah diakibatkan oleh suhu
rata-rata yang meningkat. Fenomena ini terjadi setelah rentang yang sangat
panjang, ditandai dengan perubahan pola cuaca dalam data statistiknya sepanjang
periode waktu. Saat ini, dunia telah satu derajat Celcius lebih hangat dibandingkan
pada masa pra-industri. Hal ini diakibatkan oleh rentang pemanasan tadi lebih
cepat daripada sebelumnya, yang tentu disebabkan oleh peningkatan emisi buatan
manusia.

Secara umum, perubahan iklim disebut sebagai fenomena pemanasan global,


dimana terjadi peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer. Ciri-ciri
terjadinya pemanasan global atau perubahan iklim adalah dilihat adanya distribusi
cuaca yang tidak menentu, seperti curah hujan yang tinggi padahal masih musim
kemarau, dan begitu pula pada kasus musim kemarau yang berkepanjangan.
Selain itu, terjadi peningkatan volume air akibatnya mencairnya es di kutub dan
menyebabkan bencana banjir. Sering terjadinya bencana alam angin puting
beliung, El Nino, La Nina, termasuk ke dalamnya pada keseimbangan ekosistem.

8
Menanggapi hal tersebut, sebagai pelaku utama terjadinya perubahan iklim
bumi, maka manusia lah satu-satunya yang harus bertanggungjawab dalam upaya
menanggulangi pemanasan global. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan
untuk mengurangi dampak pemanasan global ini. Berikut upaya penanggulan
perubahan iklim global yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini:

1. Menghemat penggunaan listrik


Listrik merupakan salah satu sumber panas, yang berarti menyumbang
pada peningkatan suhu bumi. Jika kita mencabut sumber listrik pada satu
saja peralatan yang tidak terpakai, mungkin hasilnya tidak terasa. Tapi
bagaimana jika 10 orang berpikir hal yang sama, dan semakin banyak aksi
tersebut dilakukan, maka penghematan energi listrik menjadi sangat besar.
Konsumsi daya pada pembangkit listrik pun berkurang, sehingga panas
yang dihasilkan pun menurun.

2. Menghemat pemakaian air


Cuaca yang tidak dapat lagi diprediksi membuat bencana alam tak terduga
bisa datang kapan saja, salah satunya adalah banjir. Volume air laut yang
meningkat diakibatkan mencairnya es di kutub, membuat siklus turunnya
hujan semakin sering. Apa hubungannya dengan menghemat air? Dengan
tidak membuang-buang air, maka volume air di saluran buang yang tinggi
tidak menjadi salah satu penyebab banjir, selain karena kebiasaan buang
sampah sembarangan.

3. Melakukan 5R (Rethink, Reduce, Reuce, Recycle, Replace)


Rethink, mengubah pola perilaku produksi dan konsumsi barang dengan
mempertimbangkan kemungkinan untuk dilakukannya daur ulang.
Reduce, mengurangi penggunaan barang atau material yang digunakan
sehar-hari agar dapat dimanfaatkan secara efektif untuk mengurangi pula
sampah yang dihasilkan.

9
Reuse, menggunakan kembali barang atau material yang telah digunakan
dan sebisa mungkin menghindari barang atau material dengan jenis yang
hanya untuk sekali pakai. Hal ini penting untuk memperpanjang usia pakai
sebuah barang untuk memperlambat laju hasil sampah.
Recycle, mendaur ulang barang atau material agar mampu dimanfaatkan
kembali untuk keperluan lainnya.
Recovery / replace, melakukan penelitian mendalam untuk mengganti
material produksi, misal dari yang susah terurai menjadi yang ramah
lingkungan, atau material dengan jumlah terbatas dengan material yang
masih banyak tersedia di alam namun dengan fungsi yang sama.

4. Memanfaatkan energi alam semaksimal mungkin


Seperti memanfaatkan energi matahari pada siang hari untuk menerangi
ruangan sehingga mengurangi pemakaian lampu dengan menggunakan
kaca pada dinding. Jika ruangan menjadi panas karena itu, jendela bisa
digunakan untuk memanfaatkan angin sebagai penyejuk udara, dibanding
menggunakan pendingin udara. Penggunaan gorden pada jendela juga bisa
mengurangi panas. Untuk skala yang lebih besar, bisa mulai membiasakan
menggunakan energi baru terbarukan yang digalakkan oleh Kementrian
Energi dan Sumber Daya.

5. Menggunakan peralatan ramah lingkungan


Mengganti kantong plastik dengan tas kain sehingga bisa digunakan
berulang adalah salah satu program yang kini tengah menjadi tren ramah
lingkungan. Selain itu, menggunakan lap untuk mengurangi pemakaian tisu
pun dapat mengurangi penebangan pohon untuk produksi tisu.
Memanfaatkan teknologi dalam dunia kerja dan pendidikan, yakni dengan
tidak banyak menggunakan kertas untuk tugas dan dokumen-dokumen
yang tetap bisa dibahas secara digital. Jika terpaksa harus dicetak, bisa

10
menggunakan sisi sebaliknya dari kertas yang telah tidak digunakan atau
menggunakan bahan kertas ramah lingkungan.

6. Melakukan kegiatan penghijauan


Reboisasi tidak hanya berarti menanam kembali pohon di hutan yang
gundul. Hal tersebut dilakukan oleh industri yang melakukan program
tebang-pilih-tanam guna melestarikan entitas hutan. Namun, kegiatan
penghijauan bisa kita lakukan di rumah, dengan menanam lebih banyak
tanaman hijau di pekarangan dan lingkungan sekitar.
Ingat bahwa tanaman menghasilkan oksigen dengan menyerap karbon
dioksida, yang merupakan salah satu gas rumah kaca penyebab
pemanasan global. Semakin banyak karbon dioksida diserap, maka
presentasi gas rumah kaca berkurang dan suhu di permukaan bumi dapat
berangsur normal.

7. Efektivitas penggunaan kendaraan


Gas yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor adalah salah satu
penyebab pemanasan global, yakni karbon monoksida. Semakin banyak
kendaraan yang digunakaan, kepulan asap akan perlahan naik ke atmosfer
dan menumpuk. Akibatnya, pantulan panas dari matahari ke bumi akan
kembali ke bumi dan terjadilah pemanasan global. Oleh karenanya, hindari
pemakaian kendaraan pribadi jika memungkinan untuk menggunakan
kendaraan umum. Program sepeda sehat juga sedang menjadi tren sebagai
gerakan ramah lingkungan, bisa menjadi alternatif kendaraan.

8. Mengurangi pemakaian gas aerosol


Apa itu gas aerosol? Itu merupakan istilah partikel padat yang ada di udara
ataupun dalam suatu tetesan cairan. Bayangkan jika di dalam udara yang
semestinya bersih ternyata terdapat partikel yang bentuknya kecil sekali
sehingga menghalangi dan mengurangi kejernihannya. Itulah yang terjadi

11
pada gas chlorofluorocarbon yang mengganggu lapisan ozon bumi. Gas
aerosol ditemukan pada peralatan semprot rumah tangga, seperti cat
kaleng, obat pembasmi hama, pengharum ruangan semprot, dan lainnya

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Perubahan iklim disebabkan oleh beberapa hal antara lain efek rgas rumah
kaca meningkatnya emisi yang dilakukan oleh manusia, aktivitas pemanasan
global.

Perubahan iklim secara terus menurus dapat menyebabkan beberapa


dampak antara lain meningkatnya suhu maksimum, naiknya suhu minimum,
naiknya permukaan laut, suhu laut yang lebih tinggi, peningkatan curah hujan lebat
(hujan lebat dan hujan es), gletser menyusut, mencairkan lapisan es, peningkatan
krisis kelaparan dan air, terutama di negara-negara berkembang, risiko kesehatan
melalui peningkatan suhu udara dan gelombang panas, implikasi ekonomi dari
penanganan kerusakan sekunder terkait perubahan iklim, meningkatkan
penyebaran hama dan pathogen, hilangnya keanekaragaman hayati karena
adaptasi terbatas dan kecepatan adaptasi flora dan fauna, pengasaman laut
karena peningkatan konsentrasi HCO3 dalam air sebagai konsekuensi dari

12
peningkatan konsentrasi CO₂, perlunya adaptasi di semua bidang (mis. pertanian,
kehutanan, energi, infrastruktur, pariwisata, dll.)

Untuk meminimalisir dampak dari perubahan iklim, kita harus mengetahui


cara penanggulangi perubahan iklim yaitu menghemat menggunakan listrik dan
air, melakukan 5R, Memanfaatkan energi alam semaksimal mungkin, m elakukan
kegiatan penghijauan, efektivitas penggunaan kendaraan, mengurangi pemakaian
gas aerosol.

4.2. Saran

Saran yang bisa penulis berikan Perlu adanya metode penilitian lebih lanjut
akan upaya peningkatan dikusi terhadap pemuda sebagai salah satu cara
memaksimalakan potensi genarasi dalam membentengi dirinya dari radikalisme
agama yang berkembang.

13
Daftar Pustaka

Gentur adi tjahjono 2018 Dampak perubahan iklim terhadap imbangan air secara
meteorologis dengan menggunakan metode thotnthwaite mather untuk analisis
kekritisan air di karst womogiri

Surmaini & runtunuwu 2015 Upaya sector pertanian dalam menghdapi perubahan
iklim

V Patrisiane 2016 simulasi dan penerapan penanggulangan pengurangan iklim,


yang berisi tentang penanggulangan perubahan iklim.

https://www.researchgate.net/publication/
337335759_Masalah_Perubahan_Iklim_dan_Dampaknya_bagi_Ketersediaan_Air_
di_Wilayah_Indonesia

14
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/upaya-penanggulan-perubahan-iklim-
global

15

Anda mungkin juga menyukai