Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Penulis berharap semoga makalah
ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca dan
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
menanggapi suatu perubahan dalam lingkungan tempat tinggal kita.
Makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan sampah menimbulkan banyak efek yang sangat merugikan manusia
dan lingkungan. Sampah adalah kumpulan sisa-sisa material yang telah diambil bagian
intinya karena sistem pengolahan dan apabila ditinjau dari segi ekonomi sudah tidak
berharga lagi. Berkaitan dengan lingkungan, sampah dapat menimbulkan suatu
pencemaran dan gangguan pada kelestarian lingkungan (Hadiwiyoto, 1983)
“Buanglah sampah pada tempatnya,” kata-kata seperti ini sering kita jumpai dan
kita dengar, kata-kata tersebut yang memotivasi kita untuk tidak buang sampah
sembarangan. Akan tetapi, kenyataannya sekarang yang terdapat di lingkungan kita, ada
banyak sampah yang berserakkan di mana-mana. Sering sekali bencana alam seperti
banjir disebabkan karena pembuangan sampah di selokan, di sungai-sungai, di danau,
bahkan di laut sekalipun banyak sampah yang berserakan. Pernah tidak terlintas dipikiran
kita akibat membuang sampah sembarangan! Pasti kalau masyarakat berfikir akibat
pembuangan sampah yang dapat menyebabkan kerusakan alam, mereka tidak akan
membuang sampah sembarangan. Jadi seharusnya kita sebagai manusia, harus lebih
menghargai lingkungan, peduli dengan lingkungan, dan tidak merusaknya lewat sampah-
sampah yang dibuang sembarangan.
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di
lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan
setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan mungkin
juga mengandung Bahar Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan
diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi
tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk
terhadap manusia dan lingkungan sekitamya. Dalam makalah ini penulis mengambil
sebuah kasus pencemaran tanah akibat tumpukan sampah, cara mengelolah dan cara
mencegah pencemaran sampah.
B. Tujuan
1. Mempelajari kasus pencemaran tanah di daerah sekitar
2. Mengetahui cara mengelolah bahan pencemar
3. Mengetahui cara mencegah pencemaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanah
1. Pengertian Tanah
Ditinjau dari segi asal-usul, tanah merupakan hasil alih rupa (transformation)
dan alih tempat (translocation) zat-zat mineral dan organik yang berlangsung di
permukaan daratan di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja selama
waktu sangat panjang. (Schroeder, 1984)
Secara umum, pengertian tanah dapat dilihat dari 3 aspek, yaitu aspek
pendekatan geologi, aspek pendekatan pedologi, dan pendekatan edhapologi. Jika
dilihat dari aspek pendekatan geologi, maka tanah berarti lapisan permukaan bumi
yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-
gaya alam sehingga regolith (lapisan partikel halus). Namun jika dilihat dari segi
pendekatan pedologi, maka tanah berarti bahan padat (mineral atau organik) yang
terletak di permukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan
yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: Bahan Induk, Iklim, Organisme, Topografi, dan
Waktu. Sedangkan jika dilihat dari segi pendekatan edhapologi maka tanah berarti
media tumbuh tanaman.
2. Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan
ruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk
agregat dari hasil proses pedogenesis.Struktur tanah berhubungan dengan cara di mana,
partikel pasir, debu dan liat relatif disusun satu sama lain. Di dalam tanah dengan
struktur yang baik, partikel pasir dan debu dipegang bersama pada agregat-agregat
(gumpalan kecil) oleh liat humus dan kalsiumSecara umum tanah (dengan bahan induk
mineral) tersusun atas 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan organik),
25% air, dan 25% udara. Sedangkan pada tanah organik (misalnya gambut), bahan
padatan terdiri atas 5% bahan anorganik dan 45% bahan organik. Bahan organik di
dalam tanah sendiri terdiri atas 10% mikroorganisme, 10% akar, dan hunat 80%.
3. Kualitas Tanah
Kualitas tanah adalah kapasitas dari suatu tanah dalam suatu lahan untuk
menyediakan fungsi-fungsi yang dibutuhkan manusia atau ekosistem alami dalam
waktu yang lama. Fungsi tersebut adalah kemampuannya untuk mempertahankan
pertumbuhan dan produktivitas tumbuhan serta hewan atau produktivitas biologis,
mempertahankan kualitas udara dan air atau mempertahankan kualitas lingkungan,
serta mendukung kesehatan tanaman, hewan dan manusia. Sedangkan degradasi tanah
adalah penurunan kualitas tanah (Plaster, 2003 dalam Waluyaningsih, 2008).
Dampak negatif dari ketidakmampuan tanah untuk memenuhi fungsinya
adalah terganggunya kualitas tanah sehingga menimbulkan bertambah luasnya lahan
kritis, menurunnya produktivitas tanah dan pencemaran lingkungan. Penurunan
kualitas tanah akan memberikan kontribusi yang besar akan bertambah buruknya
kualitas lingkungan secara umum (Suriadi dan Nazam, 2005).
1. Sampah
Sampah adalah kumpulan sisa-sisa material yang telah diambil bagian
intinya karena sistem pengolahan dan apabila ditinjau dari segi ekonomi sudah tidak
berharga lagi. Berkaitan dengan lingkungan, sampah dapat menimbulkan suatu
pencemaran dan gangguan pada kelestarian lingkungan (Hadiwiyoto, 1983)
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di
lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan
setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan mungkin
juga mengandung Bahar Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan
diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi
tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk
terhadap manusia dan lingkungan sekitamya.
Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan
tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pen
1. Rumah tangga : Sampah rumah tangga dapat bersumber dari kamar mandi dan dapur
perumahan, rumah makan, dll. berupa limbah yang merupakan cairan bekas mencuci
dan membersihkan sesuatu bahan keperluan sehari-hari.
2. Industri : Sampah industri dapat bersumber dari pabrik, hotel, labratorium, rumah
sakit, dll. berupa limbah yang dibuang yang mengandung berbagai macam
bahanbahan kimia.
STUDI KASUS
Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa tanah di daerah .................... mengalami pencemran
akibat tumpukan sampah. Hal ini dapay dilihatt pada gambar dibawah ini.
PEMBAHASAN
Namun berdasarkan hasil data pengamatan yang telah dilakukan tanah yang tercemar
oleh sampah yang dibuang secara langsung diatas tanah di ................... memiliki ciri – ciri
sebagai berikut
Hal tersebut membuktikan bahwa tanah sudah tercemar dari sampah rumah tangga yang
sengaja dibuang diatas tanah oleh warga sekitar. Komposis dari sampah yang ada diatas tanah
tersebut kebanyakan dari kantong plastik dan kaleng bekas. Serta keberadaannya yang ada di
jalan umum, yang membuat masyarakat yang melewati jalan tersebut kadang mnerasa kurang
nyaman. Tanah di lingkungan tersebut berwarna abu-abu dan teksturnya kering, serta rumput
yang ada menjadi mati dan berwarna cokelat. Karena dilihat dari warna rumput yang mati
tersebut menandakan bahwa rumput telah dimatikan dengan bahan kimia.