Oleh :
Novillia Mita Sari (170210104005)
Silvia Eka Pratiwi (170210104013)
Ita Nurussofi (170210104015)
Anis Nur Sela (170210104021)
Sayyidatu Zuhaikho (170210104022)
Dosen :
Dr. Sri Astutik, M.Si
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat dan
Inayahnya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik dan sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai acuan maupun pedoman
bagi pembaca dalam materi Ilmu Kebumian Lingkungan.
Makalah ini dibuat oleh kelompok kami ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
belajar dan pembelajaran, dan harapan kelompok kami semoga makalah ini dapat membantu
menambah pengetahuan bagi semua pembaca, dan jika ada saran, masukan atau kritik untuk
kelompok kami dapat kami tamping guna memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.
Makalah ini memang kami akui masih banyak kekurangan karena pengetahuan yang
kami miliki masih kurang.Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca dan dosen
pengampu untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini kedepannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ....................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
2.1 Aktivitas manusia terhadap lingkungan ....................................................................... 3
2.2 Dampak Manusia Terhadap Tanah, Air, dan Udara .................................................... 5
A. Pencemaran Tanah ....................................................................................................... 5
B. Polusi Air ................................................................................................................... 10
C. Polusi Udara ............................................................................................................... 12
2.3 Cara Penganggulangan Kerusakan Yang Disebabkan Manusia ................................ 18
A. Penanganan pada polusi tanah ................................................................................... 18
B. Penanggulangan Pada Polusi Air ............................................................................... 18
C. Penanggulangan Pada Polusi udara ........................................................................... 19
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................ 21
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 21
3.2 Saran .......................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui aktivitas manusia terhadap lingkungan
1.3.2 Untuk mengetahui dampak manusia terhadap tanah, air, dan udara
1.3.3 Untuk mengetahui cara penganggulangan kerusakan yang
disebabkan manusia
2
1.4 Manfaat
1.4.1 Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang aktivitas manusia
terhadap lingkungan
1.4.2 Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang dampak manusia
terhadap tanah, air, dan udara
1.4.3 Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang cara
penganggulangan kerusakan yang disebabkan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
c. Pencemar udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti
oksida nitrogen (NO dan NO2, oksida belerang (SO2 dan SO3),
oksida karbon (CO dna CO2), meghasilkan hujan asam yang akan
menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan
tanah/tanaman.
d. Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah
industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
e. Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari
percobaan lain ang menggunakan atau menghasilkan zat radioaktif.
Pencemar tanah juga dapat disebabkan limbah domstik, limbah
industri, dan limbah pertanian.
a. Limbah domestik
Limbah domestik yang dapat menyebabkan pencemaran tanah
dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk,
perdagangan/pasar, kelembagaan misalnya kantor-kantor yang
dapat berupa limbah padat atau cair.
1) Limah padat berbentuk sampak anorgank. Jnis sampah ini tidak
dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable)
misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol
plastik air mineral
2) Limbah cair dapat berbetuk, tinja, deterjen, oli, cat, yang jika
meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan
dapat membunuh mikroorganisme ddi dalam tanah.
b. Limbah industri
Limbah industri yang dapat menyebabkan pencemaran tanah
bersasal dari daerah pabrik, manufaktur, industri kecil, industri
perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair.
1) Limbah industri yang padat atau limbah padat adalah hasil
buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal
dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gila,
pulp, kertas, rayo, plywood, pengawetan buah, ikan, daging dll.
8
2) Pada ekosistem
Pencemaran tanah dapat memberikan dampak terhadap
ekosistem. Perubahan kimia tanah yang radikal dapat timbul dari
adanya bahan kimia beracun atau berbahaya bahkan pada dosis
yang rendah sekalipun. Prubahan ini dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganism endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
dapat memusnahkan beberapa spesies primer dan rantai makanan,
yang dapat memberi akibat yang besar terhadap prdator atau
tingkatan lain dari rantaian makanan tersebut. Bahkan jika efek
kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian
bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia sing yang
lama-kelamaan akan terkontaminasi pada makhluk-makhluk
penguni piramida atas.
Dampak pada pertanian terutama prubahan metabolisme
tanaman yang pada akhirnyadapat menyebabkan penrunan hasil
pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Bebrapa lahan pencemar ini memiliki
waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kiia
derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar utama.
4. Penanganan yang harus dilakukan
a) Remediasi
Remeidasi merupakan kegiatanuntuk membersigkan
permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah,
yaitu in-situ (on-site) dan ex-situ (off-site). Pembersihan on-site
merupakan pembersihan dilokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting(injeksi) dan
bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang
tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di
daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat tercemar.
10
b) Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran
tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri),
bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbondioksida dan air).
B. Polusi Air
Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen
lainnya didalam air sehingga kualitas air terganggu yang dapat ditandai
dengan adanya perubahan bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak
murni lagi. Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi
air/pencemaran air adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat,
energi, dan komponen lain ke dalam air atau udara oleh kegiatan manusia
atau proses alam kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan
peruntukannya.
1. Ciri-ciri air berpolusi
Ciri-ciri air yang mengalami polusi atau tercemar adanya :
Perubahan suhu, sebagi contoh air yang digunakan sebagi pendingin
mesin pada pabrik, air akan menjadi hangat bahkan panas karena telah
menyerap panas dari mesin pabrik.
Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air. Air yang bersih
atau tidak tercemar yaitu air yang bening (tidak berwarna), tidak
berbau dan tidak berasa, apabila kita membeli air botol mineral ada
rasa manis-manisnya maka perlu dipertanyakan kebersihan atau
kemurnian air tersebut. Yang menyebabkan air berubah warna, berbau
dan berasa yaitu karena adanya polutan yang berasal dari limbah-
limbah pertanian, rumah tangga, dan industri.
Adanya endapan atau bahan terlarut. Endapan atau bahan
terlarut yang dimaksud seperti limbah rumah tangga yaitu tumpahan
11
C. Polusi Udara
Udara merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui, serta menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup dalam
mempertahankan hidupnya. Maka dari itu perlu dijaga kebersihannya
melalui pemantauan, pengaturan dan pembatasan pemanfaatannya agar
tidak melampaui batas. Polusi atau pencemaran udara adalah salah satu hal
penting yang perlu dipertimbangkan untuk mencapai pembangunan
berwawasan lingkungan. Sesuai dengan pembangunan nasional yaitu
pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya, maka studi terkait
pencemaran lingkungan merupakan studi yang mengkaitkan udara sebagai
sumber daya alam dengan kepentingan manusia seperti kesehatan,
keselamatan, kesejahteraan, dan kenyamanan (K4). Hal tersebut
menunjukkan pentingnya kebersihan udara untuk kehidupan.
Pencemaran udara merupakan permasalahan yang rumit, karena
menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan karakteristik fisik, sumber
emisi zat pencemar (macam sumber, laju pencemaran, kecepatan dan
tinggi emisi, elemen iklim yang mempengaruhi penyebaran zat pencemar
di lokasi di mana zat pencemar diemisikan maupun kondisi iklim lokal di
daerah penerima pencemaran udara).
1. Penyebab
Polutan udara primer dapat dibedakan menjadi 5 kelompok yaitu
karbon monoksida, nitrogen okside, hidrokarbon, sulfur diokside, Serta
polutan lainnya.
a. Karbon Monoksida
Karbon monoksida (CO) adalah salah satu komponen idak
berwarna, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa. CO yang
terdapat di alam dapat terbentuk dari salah satu proses berikut:
1) Pembakaran tidak lengkap terhadap karbon atau komponen
yang mengandung karbon.
2) Reaksi antara karbon dioksida dan komponen yang
mengandung karbon pada suhu tinggi.
13
b. Nitrogen Dioksida
Nitrogen oksida adalah istilah umum untuk kelompok gas yang
terdiri dari nitrogen dan oksigen, tidak berbau, tidak berwarna, dan
tidak menyebabkan iritasi. Gas ini terdiri dari dua macam, yaitu
Nitrogen Monoksida (NO) dan Nitrogen Dioksida (NO2). Kedua
macam gas tersebut mempunyai sifat yang sangat berbeda dan
keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas NO yang
mencemari udara secara visual sulit diamati karena tidak berwarna
dan tidak berbau. Sedangkan gas No2 bila mencemaei udara
mudah diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya
coklat kemerahan.
Sifat racun (toksisitas) gas Nitrogen Dioksida (NO2) empat kali
lebih kuat daripada toksititas gas NO. Organ tubuh yang paling
peka terhadap pencemaran gas NO2 adalah paru-paru. Paru-paru
yang terkontaminasi oleh gas No2 akan membengkak sehingga
penderita sulit bernafas yang dapat mengakibatkan kematian.
Udara yang mengandung NO dalam batas normal relatif aman dan
tidak berbahaya, kecuali bila gas NO berada dalam konsentrasi
tinggi. Konsentrasi gas Nitrogen Monoksida (NO) yang tinggi
dapat menyebabkan gangguan pada sistem syaraf yang
mengakibatkan kejang-kejang. Bila keracunan ini terus berlanjut
akan mengakibatkan kelumpuhan. Gas Nitrogen Monoksida (NO)
akan menjadi lebih berbahaya apabila gas itu teroksidasi oleh
oksigen sehingga menjadi gas NO2.
Udara yang telah tercemar oleh gas Nitrogen Oksida tidak
hanya berbahaya bagi manusia dan hewan saja, tetapi juga
berbahaya bagi kehidupan tanaman. Pengaruh gas Nitrogen
Dioksida (NO2) pada tanaman antara lain adalah timbulnya bintik-
bintik pada permukaan daun. Pada konsentrasi yang lebih tinggi
gas tersebut dapat menyebabkan nekrosia atau kerusakan pada
jaringan daun. Dalam keadaan seperti ini daun tidak dapat
15
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Polusi adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, maupun materi
ke dalam lingkungan sehingga menyebabkan lingkungan kurang atau
tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
3.1.2 Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana bahan kimia buatan
manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
3.1.3 Polusi atau pencemaran udara adalah salah satu hal penting yang
perlu dipertimbangkan untuk mencapai pembangunan berwawasan
lingkungan.
3.1.4 Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat, energi,
unsur/komponen lainnya didalam air sehingga kualitas air terganggu
yang dapat ditandai dengan adanya perubahan bau, rasa, dan warna
pada air sehingga air tidak murni lagi.
3.2 Saran
Dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dapat
mengurangi polusi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN